Anda di halaman 1dari 12

INDRIYANA DWI Pendidikan

Kewarganegaraan
MUSTIKARINI, S.H., M.H. Pertemuan Ketujuh
PENGERTIAN WARGA NEGARA
Warga negara berasal dari terjemahan Bahasa Inggris “citizens” yang berarti warga
negara.
Dalam negara ada beberapa istilah
1. rakyat
Adalah orang-oarng yang berada dan tunduk pada pemerintahan
2. penduduk
Adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun
waktu tertentu
3. warga negara.
Adalah Warga negara merupakan warga atau anggota dari suatu negara.
PENGERTIAN
KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan (citizenship)
Adalah keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan
antara negara dengan warga negara.
Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut
memiliki hubungan hukum dan harus tunduk pada hukum negara
yang bersangkutan.
Konsekuesi kewarganegaraan maka munculah hak dan kewajiban
warganegara.
Asas-asas Kewarganegaraan
1. Ius Soli
2. Ius Sanguinis

Problematika Kewarganegaraan
1. Apatride
2. Bipatride
 UUD 1945 Pasal 26
Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang
Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia .
UU ini sebagai pengganti atas Undang-Undang No. 3 Tahun 1976 dan Undang-
Undang No 62 Tahun 1958 Sebelumnya.
Indishe Staatregeling 1927 pasal 163,
dibagi beberapa golongan :
- Golongan Eropa
-Golongan Timur Asing
- Golongan Bumiputra atau Pribumi
Pasal 4 Undang-undang N0. 12 Tahun 2006 Warga Negara Indonesia adalah:
1. setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan
negara lain sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia;
2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia;
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing;
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia;
5. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan
atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;
6. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya
Warga Negara Indonesia;
7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia;
8. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia
sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin;
9. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
10. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
11. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya;
12. anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;
13.anak dari seorang ayah atau ibu yang te1ah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Pasal 5
Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 (delapan
belas) tahun dan belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap
diakui sebagai Warga Negara Indonesia.
Anak Warga Negara Indonesia yang belum berusia (lima) tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh
warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia.
Pasal 6
Dalam hal status Kewarganegaraan Republik Indonesia terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf I, dan Pasal 5 berakibat anak berkewarganegaraan ganda,
setelah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih
salah satu kewarganegaraannya.
Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan II sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat secara
tertulis dan disampaikan kepada Pejabat dengan melampirkan dokumen sebagaimana ditentukan di
dalam peraturan perundang-undangan.
Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan dalam
waktu paling lambat 3 (tiga) tahun setelah anak berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin.
HAK DAN KEWAJIBAN WNI DI
INDONESIA
Konsekuensi menjadi warga negara Indonesia, adanya hubungan antara warga negara dengan
negara yaitu berupa hak dan kewajiban diatur dalam UUD 1945
Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia tersebut berupa bidang Hak dan
kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
Penjabaran lanjut mengenai hak dan kewajiban warga negara dituangkan dalam berbagai
peraturan perundang-undangan.
Contoh hal dan kewajiban WNI dalam bidang pendidikan pada pasal 31 dijabarkan kedalam
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negara , dalam UUD 1945 hasil
amandemen I telah dicantumkan adanya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia yaitu
pada pasal 28 I – J UUD 1945 dijabakan dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999
Pasal 27 UUD 1945
1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.

Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 29
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Pasal 30
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara.
(2) Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Pasal 31
(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
(2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional, yang diatur dengan undang-undang.

Pasal 32
Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.
Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Pasal 34
Fakir miskin dan anak-anakyang terlantar dipelihara oleh negara.

Anda mungkin juga menyukai