Anda di halaman 1dari 38

BAGIAN-SMF ILMU

ANESTESI DAN
TERAPI INTENSIF

TUGAS TAMBAHAN

Pembimbing :

dr. Agus Purwo Hidayat, Sp.An.


KLASIFIKASI ASA
• Klasifikasi ASA mulai diperkenalkan pada
tahun 1960 oleh american society of
anesthesiologist

• Menunjukan status fisik pasien yang


berhubungan dengan indikasi apakah tindakan
bedah dilakukan segera/cito atau elektif
Klasifikasi ASA Deskripsi Pasien

Kelas I Pasien normal dan sehat secara fisik dan mental

Pasien dengan penyakit sistemik ringan dan tidak ada


Kelas II keterbatasan fungsional

Pasien dengan penyakit sistemik sedang hingga berat


Kelas III
yang menyebabkan keterbatasan fungsi

Pasien dengan penyakit sistemik berat yang


Kelas IV mengancam hidup dan menyebabkan keterbatasan
fungsi

Kelas V Pasien yang tidak dapat hidup/bertahan dalm 24 jam


dengan atau tanpa operasi

Bila operasi dilakukan darurat/cito


Kelas E
BAGIAN-SMF ILMU
ANESTESI DAN
TERAPI INTENSIF

OBAT OBAT EMERGENSI KARDIOVASKULER


Obat Emergency
• Prinsip obat emergensi adalah untuk
menanggulangi kegawatdaruratan dengan
cara meningkatkan tekanan darah,
meningkatkan denyut jantung, menurunkan
atau mengatasi aritmia ventrikel, menurunkan
atau mengatasi aritmia supraventrikel
OBAT-OBAT ADRENERGIK LANGSUNG
• Alfa-1, mengaktivasi organ-organ efektor seperti otot-
otot polos (vasokontriksi) dan sel-sel kelenjar dengan
efek bertambahnya sekresi ludah dan keringat.
• Alfa-2, yaitu menghambat pelepasan noradrenalin pada
saraf-saraf adrenergik dengan efek turunnya tekanan
darah.
• Beta-1, yaitu memperkuat daya dan frekuensi kontraksi
jantung.
• Beta-2, yaitu bronkodilatasi dan stimulasi metabolisme
glikogen dan lemak
Klasifikasi Obat Emergensi Kardiovaskuler

Obat-obatan untuk RKP

Obat-obatan untuk perbaikan


sirkulasi
Obat Resusitasi Jantung Paru
Adrenaline / Ephineprine
• Indikasi : Asistole
PEA / EMD
VF dan VT

Kontra Indikasi : pasien normal


Cara Pemberian : Intra Vena
Dosis : 1 mg. diulang setiap 3 – 5 menit
Dapat diberikan intra traceal dosis 3 – 10 X
Cara kerja
• Merangsang reseptor adrenergik
• Alfa-1 dan Alfa 2 : vasokontriksi perifer / tahanan
perifer
• Beta 1: peningkatan kontraksi jantung
• Bata 2 : vasodilatasi viseral ,Vaskular paru
• Meningkatkan aliran darah ke jantung
• Meningkatkan aliran daarah ke otak
• Meningkatkan tekanan darah
• Beta 2 = Inotropik & kronotropik
Dosis dan sediaan

• Suntikan : larutan steril 1 mg/mL (1:1000)


• Epi HCl untuk penyuntikan SK(Dengan
bronkospasme)
– Dosis dewasa berkisar antara 0,2-0,5 mg (0,2-0,5 mL
larutan 1:1000).
• IV: jarang sampai 0,25 mg, kecuali pada henti
jantung, dosis 0,5 mg (tiap 5 menit)
• Inhalasi:
– Nasal (1% epi HCl),
Efek samping

• Gelisah, nyeri kepala berdenyut, tremor,


& palpitasi

• Dosis besar / penyuntikan cepat


menimbulkan perdarahan otak.

• Aritmia ventrikel dan juga serangan pd


pasien angina pectoris.
NOREPINEFRIN

• NE bekerja terutama pada reseptor α (<epi), NE


mempunyai efek β1 pada jantung (=Epi)
• Berlainan dengan Epi, NE dalam dosis kecil tidak
menimbulkan vasodilatasi maupun penurunan TD,
karena NE boleh dikatakan tidak mempunyai efek
terhadap reseptor β2 pada pembuluh darah otot rangka.
• Efek metabolik NE mirip Epi, tetapi hanya timbul pada
dosis yang lebih besar.
• Dosis : 0,5 – 1 μg/mnt, dititrasi sampai tekanan darah membaik,
hingga 30 μg/mnt.
• Awitan aksi <1 menit
• Efek puncak 1-2 menit,
• Lama aksi 2-10 menit

INDIKASI

Hipotensi akut Henti jantung


RUMUS
DOSIS x BB x 60
80

Dosis: 0.01-0.5 mcg/kgBB/menit


Pengenceran: 4 mg/50 cc = 80mcg/cc

Misal BB=50kg
0.01 x 50 x 60
80
=0.37 ~ 0.4cc/jam
Efek samping
• Serupa dengan epi, tetapi menimbulkan
peningkatan TD yang lebih tinggi
• Umum terjadi : rasa kuatir, sukar bernapas,
denyut jantung yang lambat tetapi kuat,
dan nyeri kepala selintas
• Ekstravasasi : menimbulkan nekrosis
jaringan
• Aliran darah ke organ organ berkurang
LIDOKAIN
• Merupakan obat antiaritmia karena dapat
mempengaruhi elektrofisiologi jantung
 Awitan aksi:  Lama aksi
 IV (efek antiaritmik) 45-90 detik  IV (antiaritmik) 10-20 menit,
 intratrakea (efek antiaritmik) 10-  intratrakea (antiaritmik) 30-50
15 detik menit
 infiltrasi 0.5-1 menit  infiltrasi 0.5-1 jam, Jika dengan
 epidural 5-15 menit epinefrin 2-6 jam
 epidural 1-3 jam
 Efek puncak
 IV (antiaritmik) 1-2 menit,
 infiltrasi/epidural <30 menit
Indikasi :
• Mencegah VT dan VF
• Hati – hati pada : - cardiogenikshock
- decomp. Cordis
- usia > 70 tahun
- hepatic disease
Dosis :
1. 1 – 1,5 mg/kgBB, pd VF yg refrakter : dapat ditambahkan
0,5 – 0,75 mg/KgBB yg diulang 5 – 10 mnt kemudian
sampai total 3 mg / KgBB (3 dosis).
2. Jika melalui ETT : 2 – 4 mg/KgBB
3. Dosis pemeliharaa : 1 – 4 mg/mnt (30 – 50 μg/KgBB/mnt)
• Efek samping terhadap jantung sangat sedikit.
Efek samping utamanya adalah SSP seperti
disosiasi, parestesia (perioral), mengantuk dan
agitas, tidak jelas terlihat

• Pada kadar yang lebih tinggi dapat


menyebabkan pendengaran berkurang,
disorientasi, kejang dan henti napas
AMIODARON

• Efek antiaritmia amiodaron merupakan hasil


interaksinya dengan sistem konduksi jantung

• Amiodaron terutama bekerja di saluran K+


sehingga memperpanjang durasi potensial aksi
dan interval QT

• Amiodaron disebut sebagai obat aritmia dengan


spektrum luas dan cukup efektif digunakan pada
berbagai macam aritmia
• Amiodaron direkomendasikan dalam keadaan, antara lain:

– VT tanpa nadi
– VF yang refrakter terhadap defibrilasi
– VT polimorfik
– Takikardia dengan QRS kompleks yang lebar yang tidak
diketahui sebabnya
– Kontrol VT dengan hemodinamik stabill
– Sebagai obat tambahan pada kardioversi supraventrikular
takikardia atau paroksismal supraventrikular takikardi
– Untuk kontrol denyut jantung pada atrial fibrilasi atau atrial
flutter bila terapi lain tidak efektif
Amiodaron
Indkasi :
* Anti aritmia pilihan I pd VF/VT tanpa nadi.
* Takiaritmia atrial dgn fungsi LV yg rendah & tidak efektif dgn
digoxin.
* VT polimorfik atau takikardi dgn QRS lebar yg tdk jelas jenisnya.
* VT stabil pd kegagalan kardioversi
* Membantu utk kardioversi pd SVT/PSVT
Dosis : bolus 300 mg.
dapat diulang setelah 5 menit 150 mg.
ROSC (post henti jantung) diteruskan
dgn drip 900 mg. dalam 24 jam
Bila tidak ada amiodaron ganti lidokain 1 mg
Perkilo bb. Dapat diulang 3 – 5 menit
• Per oral, kadar puncak tercapai setelah 5-6 jam. Waktu
paruh panjang (25-60 hari)

• Pada keadaan dibutuhkan cepat


– Oral (loading dose) dapat sebesar 800-1600 mg/hari (3-4 dosis)
– IV dapat diberikan sampai 1000 mg/hari

• Keadaan lebih ringan, PO dgn dosis awal 600 mg/hari (7-


14 hari sampai aritmia dapat dikontrol lalu diturunkan lagi
menjadi 400-800 mg/hari)
ATROPIN SULFAT

• AS merupakan obat yg termasuk dalam kelompok


penghambat reseptor muskarinik (antimuskarinik), atropin
bekerja melalui reseptor kolinergik

• Penggunaannya
– Emergensi
• Bradikardi sinus/CPR, premedikasi (vagolisis), reverse dari blockade
neuromuscular, bronkospasme.
– Atropin mengurangi sekresi lendir jalan napas (anti-secretagogue)
– Atropin merupakan antidotum untuk keracunan antikolinesetrase
dan keracunan kolinergik yang ditandai dengan gejala muskarinik
Bradikardi sinus/CPR

Dosis :
* Asistol atau PEA : 1 mg IV bolus, ulangi tiap
3 – 5 mnt
sampai dosis maksimal 3 dosis (3 mg).
* Bradikardi : 0,5 – 1 mg IV bolus tiap 3 – 5
mnt sampai
dosis maksimal 0,04 mg/KgBB (total 3 mg)
* Melalui ETT : 2 – 3 mg diencerkan dlm 10 cc
NaCl 0,9 %

• Efek puncak IV 2 menit dan inhalasi 1-2


jam. Lama aksi IV/IM blockade vagal 1-
2 jam, efek antisialogog 4 jam. Lama
aksi inhalasi blockade vagal adalah 3-6
jam
Add an image

•2

• Obat-obatan untuk Perbaikan


Sirkulasi
DOPAMIN
• Kadar rendah, dopamine bekerja pada reseptor
dopaminergik D1 pembuluh darah yang menyebabkan
vasodilatasi

• Dosis yang sedikit lebih tinggi, meningkatkan


kontraktilitas miokard melalui aktivasi adrenoseptor β1

• Pada kadar yang tinggi dopamine menyebabkan


vasokontriksi akibat aktivasi reseptor α1 pembuluh
darah
Dopamin
• Inotropik : merangsang efek alfa dan beta
adrenergik untuk kontrktilitas
miocard, CO dan tensi
Efek vasopresor :
reseptor beta – cardiac
inotropik action.
Alfa – vasokontriksi -
tahanan perifer
meningkat
RUMUS
• DOSIS x BB x 60
4000

Dosis: 1-15 mcg/kgBB/menit


Pengenceran: 200mg/50cc = 4000 mcg/cc

Misal BB: 50kg


10 x 50 x 60
4000
=7.5cc/jam
• Awitan aksi 2-4 menit, efek puncak 2-10
menit, lama aksi kurang dari 10 menit.

indikasi
Penurunan curah jantung,

penurunan tekanan darah (tekanan darah sistolik <100 mmHg)

peningkatan Systemic Vascular Resistance (SVR)


• Dosis kecil (1-5 μg/kg/menit), dopamine menstimulasi
reseptor dopaminergik dan menyebabkan vasodilatasi

• Dosis sedang (5-10 μg/kg/menit), stimulasi reseptor β1

• Dosis besar (>10 μg/kg/menit), menstimulasi reseptor α1


menyebabkan vasokontriksi arteriol dan venula sehingga
SVR (tekanan darah sistemik) dan PVR (tekanan arteri
paru) meningkat

Dosis umum 2-15


μg/kg/menit
Kontra indikasi
• Allergi
• Tachidysrithmia
• VF
• Hypovolemia

Efek samping
 hypertensi
 Angina pectoris
 Gangguan GI
 PVC, VT, VF.
DOBUTAMIN
• Struktur senyawa mirip dopamine, tetapi dengan
substitusi aromatic yang besar pada gugus amino

• Dobutamin meningkatkan kontraktilitas jantung


dan curah jantung, hanya sedikit meningkatkan
denyut jantung, sedangkan resistensi perifer relatif
tidak berubah

• Obat ini mempercepat konduksi AV, maka


sebaiknya dihindarkan pada AF
• Awitan aksi 1-2 menit, efek
puncak: 1-10 menit, lama aksi
<10 menit

• Indikasi
– Efek inotropik (+) pada infark
miokard, bedah jantung,
kardiomiopati, syok septic, dan
syok kardiogenik

• Dosis
– IV 2-20 mcg/kgbb/menit,
disesuaikan menurut responnya
RUMUS
• Dosis x BB x 60
5000

Dosis: 1-15mcg/kgBB/menit
Pengenceran: 250mg/50cc = 5000mcg/cc

Misal BB = 50kg
10 x 50 x 60
5000
= 6cc/jam
EFEDRIN
• Merupakan suatu simpatomimetik
nonkatekolamin
• Efedrin meningkatkan curah jantung,
tekanan darah, dan nadi melalui
stimulasi adrenergic α dan β
• Meningkatkan aliran darah koroner &
skelet & menimbulkan bronkodilatasi
(stimulasi reseptor β2)
• Indikasi
– Obat ini digunakan untuk vasopresor
dan bronkodilator
• IV 5-20 mg (100-200 mcg/kg), IM 25-50 mg, PO 25-50 mg
setiap 3-4 jam

• Efek puncak IV 2-5 menit dan IM <10 menit. Lama aksi


IV/IM 10-60 menit

• Efek samping dari obat ini:


– Kardiovaskuler: hipertensi, takikardia, aritmia
– Pulmoner: edema akut
– SSP: ansietas
– Metabolic: hiperglikemik, hiperkalemia sementara kemudian
hipokalemia
– Dermatologic: nekrosis pada tempat suntikan
STANDARD OBAT-OBATAN PADA TROLLI
EMERGENCY

• 1. ADRENALIN amp,1 mg: • 1. DOBUTAMIN flc,250 mg:


• 2. SULFAS ATROPIN amp,0.25 mg: • 2. ARAMIN flc: ( metaraminol/ɑ1
• 3. ISOPROTERENOL amp,0.2 mg: adrenergik)
• 4. XYLOCARD amp,100/500 mg: • 3. CEDILANID 0,4 mg: (lanatosit
• 5. SODIUM BICARBONAT amp,8.4 %: C/antiaritmia)
• 6. MAGNESIUM SULFAT flc,20 %: • 4. ADENOSIN flc,20 mg:
• 7. CALCIUM CHLORIDE flc,10 %: • 5. NITROGLYCERIN flc,25 mg:
• 8. DOPAMIN amp,200 mg: • 6. ISOPTIN flc,5 mg: (verapamil/Ca
• 9. MIDAZOLAM amp,15 mg: Blockers)
• 10.SUCCINIL CHOLINE flc: (muscle relaxant • 7. ISORDIL tab,5 mg: (NTG)
depolarisasi) • 8. FUROSEMID amp,20 mg:
• 11.TRACRIUM amp,25 mg: • 9. AMINOPHYLLIN amp,2.4 %:
(atracurium/non depolarisasi) • 10. DEXTROSE 40 % flc,25 cc:
• 12.PAVULON amp,4 mg: (muscle relaxant • 11.KALIUM CHLORIDE 25 flc,25 cc:
non depolarisasi) • 12.NATRIUM CHLORIDE 0,9 % flc,25 cc:
• 13.SPUIT 3 cc :
• 14.SPUIT 5 cc :
• 15.SPUIT 10 cc :
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai