Anda di halaman 1dari 38

M E N J A D I

FASILITATOR
HANDAL
I
R
O T
E
T I A
K
&

MPK PP Muhammadiyah
Siapa orang yang paling
mempengaruhi hidup anda?
 ORANG TUA
 PASANGAN (SUAMI/ISTRI)
 ANAK
 TOKOH NASIONAL
 -

Mengapa mereka mempengaruhi anda?


Sebutkan lima5
pengalaman berharga
yang diperolah dari
menjadi Fasilitator
Perasaan saat menjadi fasilitator
• Takut
• Grogi
• Berdebar-debar
• Tidak PD
• Kawatir
• Was-was
• Tegang
• Overconfidence
alasan peserta tidak
10 menikmati pelatihan
1. Pembicara tegang
2. Cara membawakan materi tidak menarik
3. Monoton
4. Tidak ada rasa humor
5. Materi tidak jelas
6. Suara terlalu pelan / keras
7. Metode tidak sistematis
8. Tempat tidak kondusif
9. Timing tidak tepat: peserta lelah, ngantuk
10. Pelaksanaan pelatihan terlalu lama.
Diolah dari Adi Sunarno (2007)
KONDISI PEMBELAJARAN YANG IDEAL

• tidak mengancam;
• saling menghargai
Langkah-langkah:
• menerima orang lain apa adanya, tidak menghakimi
• mengijinkan orang untuk berbuat salah
• menganggap perbedaan adalah hal positif
• hangat, terbuka sehingga orang tidak takut mengekspresikan
pendapat, perasaan, keyakinan
INSTRUKTUR ≠ NARASUMBER

INSTRUKTUR
ITU…

menjadi FASILITATOR, TRAINER

bukan MENJADI SUMBER ILMU


PERAN FASILITATOR

1. KOMUNIKATOR
2. FASILITATOR
* Sarana Fisik
* Sarana Psikis:
- suasana positif, menghargai
- menarik partisipasi, beri umpan balik
3. MOTIVATOR
4. ORGANISATOR
- membaca situasi individual dan kelompok
- mengambil keputusan
FUNGSI FASILITATIF /
INSTRUKTUR
EMOTIONAL STIMULATION
(Lieberman, Yalom dan Miles, 1973)

 mampu merangsang ekspresi emosi


peserta secara lebih lepas.
CARING
 mengembangkan hubungan interpersonal
yang hangat dan bersahabat. Hubungan
ini dicirikan dengan pemahaman terhadap
orang lain.
MEANING ATTRIBUTION
 menyediakan penjelasan kognitif atas perilaku
& kegiatan yang dilaksanakan. Sebagai
keterampilan fungsional, meaning attribution
memberi arti atas pengalaman

EXECUTIVE FUNCTIONS
 Fungsi eksekutif fasilitator dalam kelas adalah
menggunakan pendekatan manajerial atas
segala aktivitas yang tejadi di kelas, seperti
menghentikan aktivitas, bertanya kepada
anggota kelompok untuk memproses
pengalaman peserta, dll.
PENGETAHUAN TRAINEE
GAYA BELAJAR (Richmann & Grasha, 1974)

1. COMPETITIVE belajar untuk mengalahkan orang lain

2. COLLABORATIVE percaya bahwa dapat belajar lebih baik


dengan berbagi dengan orang lain

3. AVOIDANT tidak tertarik dengan isi pelajaran


4. PARTICIPANT betul-betul belajar dan menikmati kegiatan
belajar
5. DEPENDENT ingin selalu diberitahu hal-hal yang harus
dilakukannya
6. INDEPENDENT menikmati belajar dan berpikir untuk diri
sendiri
SIFAT DASAR MANUSIA
DALAM PROSES INTERAKSI DAN KOMUNIKASI

Hanya tergerak utk


bertindak atau
menerima sesuatu jika
ada manfaat bagi dirinya

Ingin diakui Ingin didengar,


keberadaannya, dan dimengerti, dihargai dan
senang jika diminta ditanggapi ucapan,
pendapat serta sarannya sikap dan perasaannya

Ingin mendengar Tidak senang


umpan balik yg dibantah secara
konstruktif frontal

Tidak mau
disalahkan
PROSES MEMFASILITASI EFEKTIF

UNTUK MEMBUAT MENGERTI


KITA HARUS

MEMBERI SURUH
MENJELASKAN CONTOH MENCOBA

+ +
MENDENGAR MELIHAT MELAKUKAN
TEHNIK MENARIK PERHATIAN
MINAT DAN PARTISIPASI AKTIF PESERTA :

Komunikasi
Non-Verbal
Permainan Tekan Hal-hal
Kata Penting
Jelaskan
Dengan Alasan Bersikap
Ramah & Relax

Manfaatkan Sebanyak
Peralatan Training Mungkin Contoh
Hindari Perumpa- Contoh Yg
maan Negatif Dialami Peserta
Rubah Pernyataan
Menjadi Pertanyaan
TEHNIK MENARIK PERHATIAN
MINAT DAN PARTISIPASI AKTIF PESERTA :

Gunakan Bahasa &


Istilah Yg Dimengerti
Bumbuhi Dengan Tatap Peserta
Humor Sewaktu Berbicara
Senyum Dan
Bersemangat Anggap Peserta
Belum Mengerti

Beri Perhatian Gunakan Nama


Sama Kpd Peserta Bila Menunjuk
Tetap Dalam Hindari Gangguan
Posisi Berdiri Telepon
Bergerak Dan Rubah
Posisi setiap 10-15 mnt
Inga’, Inga’…!!
TALKING IS NOT TEACHING
LISTENING IS NOT LEARNING

ACTION FOLLOWS CONVICTION,


NOT KNOWLEDGE
PESERTA
BERMASALAH
?
Tipe2 peserta yang menimbulkan
kesulitan fasilitator:

1. Melarikan diri dari situasi belajar dengan berbagai


cara (tidak bisa “here and now”)
2. Kurang termotivasi
3. Tidak percaya pada pembicara
4. Senang mengerjai pembicara
5. Pasif - diam
6. Terlalu mendominasi seluruh proses dalam pelatihan
7. Gemar mengobrol saat fasilitator berbicara.
MENANGANI PESERTA BERMASALAH :
 Berikan penekanan atas manfaat pelatihan; rangsang peserta
untuk mencari manfaat sendiri (problem 1, 2)
 Berikan kesan kredibel kepada peserta, baik dengan
penampilan menarik, cara berbicara, gesture (problem 3,4)
 Berikan kebebasan dan rangsangan kepada seluruh peserta
untuk mengekspresikan dirinya (problem 5, 6)
 Kadang kala teguran juga perlu diberikan, namun usaha-kan
agar teguran tersebut tidak bersifat personal (7,8)
 Sampaikan humor untuk mempertahankan stamina peserta agar
tetap fokus kepada pembicaraan kita dan menciptakan suasana
segar dan menarik perhatian
 Gunakan multi media (alat peraga)
PESERTA BERMASALAH
1. Cerewet
2. Senang berdebat
3. Terlalu cepat menjawab
4. Berbicara tidak jelas
5. Suka melantur
6. Terlalu banyak bertanya
7. Tidak mau bicara (Pasif)
8. Keras kepala
9. Suka mengeluh / complainer
10. Mengobrol di kelas
1. CEREWET
Sebab-sebab: Cara mengatasi:
• Jangan membuat malu atau
• Ia mungkin seekor bersikap kasar, mungkin
berang-berang yang nanti anda memerlukan
rakus atau seorang sikapnya itu.
yang sombong. • Tahan sikapnya dengan
beberapa pertanyaan sulit.
• Mungkin juga ia tahu • Potong dengan: “Hal yang
banyak sekali dan ingin menarik.........., sekarang
sekali mari kita lihat bagaimana
pendapat kelompok”.
memperlihatkannya.
• Secara umum, biarkan
• Atau, ia memang kelompok menanganinya
hanya cerewet. sedapat mungkin.
2. SENANG MENDEBAT

Cara mengatasi:
• Kendalikan secara ketat emosi Anda... tetapi
jangan sampai kesabaran Anda membuat
Sebab-sebab: kelompok marah (terlalu toleran).
• Kepribadian • Dengan tulus cobalah untuk mencari kebaikan
pemberontak, tukang dari pendapat-pendapat yang
dikemukakannya, kemukakan persetujuan
ejek profesional, atau anda (atau dorong kelompok untuk menye-
.............. tujuinya), kemudian beralih ke hal lain.

• Jika ia melemparkan pendapat yang jelas-


• mungkin orang yang jelas salah kepada kelompok, biarkan mereka
menyelesaikannya sendiri.
mempunyai sifat
menyenangkan, • Cukup baik bila Anda berbicara secara pribadi
tetapi dikecewakan dengannya pada waktu istirahat... cobalah
mencari tahu apa yang mengganggu dirinya.
oleh masalah-
masalah pribadi atau • Upayakan untuk mendapatkan kerjasama
pekerjaan darinya.
3. Terlalu Cepat Menjawab
Cara mengatasi:
Sebab-sebab: • Potong jawabannya secara
bijaksana dengan mengaju-
• Sungguh-sungguh kan pertanyaan kepada
berusaha orang lain.
membantu. • Ucapkan terimakasih
kepada-nya, sambil
• Pada menyarankan bahwa orang
kenyataannya lain diminta untuk
membuat keadaan melakukannnya.
• Minta dia untuk membuat
lebih rumit. ringkasan.
• Menutup
kesempatan bagi
orang lain
4. Berbicara Tidak Jelas
Sebab-sebab:
• Punya gagasan tapi sulit
menyampaikannya

Cara mengatasi:
• Bantu dengan pancingan contoh-contoh
5. SUKA MELANTUR
Cara mengatasi:
• Saat dia berhenti untuk menarik
nafas, ucapkan terimakasih
kepadanya, arahkan kembali
perhatiannya dengan mengulangi
hal-hal yang relevan, kemudian
Sebab-sebab: lanjutkan.
• Kaya dalam khayalan. • Tersenyumlah, katakan kepadanya
bahwa pendapatnya sangat menarik
• Berbicara kesana-kemari dengan nada akrab katakan bahwa
kita sudah sedikit keluar dari topik
tetapi tidak pernah
• Lihatlah jam tangan berulang-ulang
menyinggung topik.
• Jangan katakan: “Apa maksud Anda
• Menggunakan analogi- dengan ini”. Katakan, “Akan saya
analogi yang terlalu jauh ulangi” (kemudian menyusunnya ke
dalam bahasa yang lebih baik).
sehingga melantur.
• Berusahalah untuk mengubahnya
sedikit mungkin, tetapi susun agar
dapat dimengerti.
6. BANYAK BERTANYA

Sebab-sebab: Cara mengatasi:.


• Mencoba • Respon secara bijak dan
menempatkan anda seperlunya.
dalam posisi yang • Libatkan peserta untuk
sulit mersponnya.
• Katakan “pertama-tama mari
• Mencoba
kita tanyakan pendapat yang
mendapatkan lain .Bpk X, bagaimana
dukungan anda untuk pendapat anda mengenai hal ini
suatu pendapat (pilih satu peserta untuk
• Mungkin hanya menjawab).
meminta pendapat • Tanyakan pada peserta: apa
Anda. perlu fasilitator merespon
pertanyaan tersebut, sekarang?
7. TIDAK MAU BERBICARA
Sebab-sebab:
Bosan, acuh tak acuh, merasa lebih unggul, malu, merasa
takut.
Cara mengatasi:
• Gugah minatnya dengan menanyakanpendapatnya.
• Tanyakan rekan disebelahnya, kemudian minta si
pendiam itu mengatakan pendapatnya mengenai
pendapat yang dikatakan rekan-rekannya.
• Jika ia duduk di dekat anda, tanyakan pendapatnya agar
ia merasa sedang berbicara kepada anda dan bukan
kepada kelompok.
• Buatlah ia marah untuk sesaat... dengan melemparkan
pertanyaan provokatif. Jika orang peka ini tidak mau
berbicara, pujilah ia dengan tulus, jika ia mau berbicara
untuk pertama kali.
8. KERAS KEPALA
Cara mengatasi:
Sebab-sebab: • Lemparkan pandangannya
• Tidak mau pada kelompok, biarkan
anggota-anggota kelompok
mengalah menanganinya.
• Katakan kepadanya bahwa
• Prasangka waktu yang tersedia sangat
• Tidak melihat singkat
• Anda akan senang jika ia
maksudnya mau membicarakannya
nanti; minta ia untuk
menerima pandangan
kelompok untuk sementara.
(9) SALAH TOPIK
Sebab-sebab:
• Kurang perhatian sehingga saat merespon keluar
dari topik yang dibicarakan.
• Mungkin memang peserta tsb “telmi”.

Cara mengatasi:
• Terima kesalahan dengan mengatakan:
“Sesuatu yang pernah saya katakan mungkin
menyebabkan anda ke luar dari topik ini.”
• Ulangi topik atau gunakan papan tulis unkuk
menerangkan.
• Minta peserta untuk membantu menjelaskan.
(10) COMPLAINER

Sebab-sebab: Cara mengatasi:


• Katakan bahwa anda akan
• Tukang membicara-kan masalah
dengannya secara pribadi
mengeluh nanti.
yang • Minta bantuan peserta lain
kelompok untuk
profesional menjawabnya. Bila masih
tetap mengeluh, katakan
• Mungkin bahwa waktu sesi ini
terbatas, masalah bisa
memang diselesaikan di luar kelas.
keluhan logis
11. MENGOBROL
Sebab-sebab: Cara mengatasi:
• Jangan menegur langsung
• Mungkin peserta dengan nada marah yang
tsb mengobrolkan membuat malu mereka.
sesuatu yang • Panggil dengan menyebut
berhubungan namanya, ajukan pertanyaan
dengan topik. yang mudah.
• Mungkin sedang • Panggil namanya, kemudian
ulangi topik pendapat yang
ada masalah terakhir dilontarkan anggota
bersifat pribadi kelompok dan minta pendapat dia
mengenai pendapat itu.
• Dekati dan berdirilah dengan
santai di dekat peserta yang
sedang ngobrol.
SPERHATIKAN SETTING FISIK
• Kondisi kelas perlu dikelola karena
berpengaruh terhadap proses
penyampaian materi:
• UKURAN RUANG
• PENCAHAYAAN
• SUHU
• TATA RUANG
• MUSIK
Active Learning
Mel Silberman

• What I hear, I forget.


• What I hear and see, I remember a little.
• What I hear, see, and ask questions about, or
discuss with someone else, I begin to
understand.
• What I hear, see, discuss and do, I acquire
knowledge and skill.
• What I teach to another, I master.
Musafir Muda
• Seorang musafir muda tersesat di padang pasir, berhari-hari
tidak makan dan minum. Sedemikian kehausan sehingga
berjalan terseok-seok. Sepatu dan pakaiannya sudah rusak,
rambutnya kusut dan berantakan tertiup angin. Hampir
putus asa, akhirnya bertemu dengan musafir perempuan
yang naik kuda dan membawa dua kantung besar air.
Dimintanya air barang beberapa teguk pada perempuan itu,
namun perempuan itu tak mau memberikan, malah ujarnya
“Aku sendiri perlu air ini untuk perjalanan jauhku, jika kau
mau kuberikan kamu topi,” seraya mengambil topi lain yang
ada di tasnya.
• Musafir muda ini menolak pemberian topi, dan bersikeras
meminta air. Demikian pula perempuan ini tidak bersedia
memberi air dan hanya mau memberi topi. Akhirnya
musafir muda ini marah dan pergi.
• Dua ratus meter kemudian ia berjalan terseok-seok,
akhirnya bertemu dengan musafir laki-laki tua yang naik
keledai dengan membawa dua kantung besar air juga.
Dimintanya air barang beberapa teguk pada laki-laki tua
itu, namun laki-laki tua itu tak mau memberikan, seraya
berujar, “Aku sendiri juga perlu air ini untuk perjalanan
yang masih jauh, jika kau mau kuberikan kamu sepatu,”
katanya sambil mengambil sepatu lain yang ada di tasnya.
 Musafir muda ini menolak pemberian sepatu itu, dan
bersikeras meminta air. Namun laki-laki tua ini tidak
bersedia memberi air dan hanya mau memberi topi.
Akhirnya musafir muda ini tambah marah dan pergi.
 Selang lima ratus meter dari situ, ia tiba di sebuah oasis
besar yang airnya sangat jernih dan teduh. Dengan
bergegas ia menuju tepi air untuk mengambil minum.
Namun tiba-tiba telah berdiri di depannya dua orang
tentara kerajaan yang menjaga oasis itu, sambil berkata
“Dilarang keras mengambil air ini, kecuali
kamu memakai topi dan sepatu!”.
Apa moral cerita di atas ?
 Kadang kita menolak suatu pemberian
ilmu di saat kita memerlukan yang lain;
padahal kita belum tahu di kelak kemudian
hari ternyata kita membutuhkan ilmu
tersebut.
 Dalam setiap pelatihan ilmu tidak hanya
dari narasumber / fasilitator, namun juga
bisa diperoleh dari sesama peserta dan
dari pengalaman yang dilakukan bersama.
Maturnuwun

Terimakasih

Syukrankathir
Tengkeyu

Anda mungkin juga menyukai