Anda di halaman 1dari 30

PEMERIKSAAN BAKTERI

DENGAN PEWARNAAN

EVY RATNASARI E.,M.Si


Pewarnaan

• Suatu teknik untuk mempelajari morfologi bakteri


dengan cara pemberian zat warna kepada sel
bakteri.
• Bagian-bagian sel dapat diamati, karena dapat
menyerap zat warna yang berbeda oleh masing-
masing bagian sel.
Kenapa perlu diwarna ?
• Bakteri ukurannya sangat kecil 05-1 u x 10 u
• Dibawah mikroskop tidak jelas bagian-bagian
nya.
• Untuk melihat dengan jelas perlu diberi zat
warna.
Pewarnaan terhadap bakteri scr garis besar dibedakan menjadi 2, y.i :

1. Pewarnaan bakteri hidup


Dilakukan dg menggunakan bahan yg tidak toksik, tp jarang
dikerjakan  krn bakteri yg masih hidup sulit menyerap warna
 digunakan u/ melihat motilitas bakteri & pemeriksaan
dilakukan dg tetes bergantung
2. Pewarnaan bakteri mati
Dilakukan dg mematikan bakteri terlebih dahulu. 7-an : u/
mengamati struktur luar dan dalam dari bakteri, memperjelas
uk. bakteri, & melihat rx bakteri thd pewarnaan yg diberikan
shg dpt diketahui sifat fisik & kimia dr bakteri tsb.
Umumnya ada 2 macam zat warna

• Zat warna bersifat asam


 Komponen warnanya adalah anion
 Dalam bentuk garam natrium
 C/: fuchsin, acid fuchsin, congo red, dll
• Zat warna bersifat basa
 Komponen warna kation.
 Dalam bentuk klorida
Macam-Macam Zat Warna Bakteri
No Nama Zat Pewarnaan Warna Bakteri
1 Safranin Merah
2 Gentian violet Ungu
3 Methylen blue Biru
4 Malachit green Hijau
5 Karbol fuchsin Merah
Preparasi smear:

Smear: lesi, exudate, darah, jaringan atau


koloni kuman yang terisolir

Smear fiksasi pewarnaan


Types of stain :
Simple stains

Differential stains

Special stains

General stainsc
Macam-Macam Pewarnaan
1. Pewarnaan Sederhana
- Menggunakan 1 macam zat warna.
- Warna bakteri hanya 1
- Tidak dapat membedakan sifatnya.
- Untuk melihat ukuran dan bentuknya.
2. Pewarnaan Differensial
- Menggunakan lebih dari 1 zat warna
- Membedakan sifat bakteri.
- Melihat bagian-bagian bakteri.
- Dapat digunakan untuk identifikasi
bakteri tahap awal.
Macam-Macam Pewarnaan Differensial

1. Pewarnaan Gram
2. Pewarnaan BTA
3. Pewarnaan Spora
4. Pewarnaan Granula
Fiksasi
• Proses melengketkan sediaan pada kaca obyek.
• Bakteri mati, tetapi tidak lisis.
• Mencegah enzim yg dpt merusak morfologi sel
• Sebagai intensifier shg kuman mudah di cat
• Macam fiksasi :
• Secara Kimia : methanol/ethyl alkohol, formalin,
asam asetat
• Secara Fisika : pemanasan diatas nyala api.
Pewarnaan Gram
• Ditemukan Christian Gram (1884).
• Pewarnaan dasar dan rutin dalam identifikasi
bakteri lebih lanjut.
• Kuman dibagi dua :
- Gram positif berwarna ungu
- Gram negatif berwarna merah.
Tahap pewarnaan Gram
Warna Bakteri
Perlakuan Waktu Gram + Gram -
Pembuatan preparat
Fiksasi
Gentian violet 30 detik ungu ungu
Cuci dengan air
Larutan iodium 30 detik - -

Cuci dengan air dan keringkan


Dekolorisasi dengan alkohol 20 detik
Cuci dengan air dan keringkan
Safranin 30 detik ungu merah
primary
stain

mordant

decolorization

counterstain

positive
negative
Kuman Gram positif Kuman Gram negatif
Pewarnaan BTA
• Untuk mengidentifikasi kuman M. tuberculosae
dan M. leprae
• Kuman M. tuberculosae dan M. leprae mempunyai
dinding sel yang banyak mengandung lipid.
• Sukar ditembusi zat warna biasa.
• Perlu pemanasan.
• Bakteri M. tuberculosae dan M. leprae berwarna
merah.
Tahap Pewarnaan BTA
Ziehl Neelson

Buat preparat.
Fiksasi
Zat Warna Karbol Fuchsin sambil dipanaskan
(tidak mendidih) 3 menit.
Cuci dengan air
Pelunturan dengan asam alkohol hingga bersih.
Methylen blue 1 menit.
Zat Warna Pewarnaan BTA
• Karbol fuchsin = merah.
• Methylen blue = biru.
• Asam alkohol sebagai peluntur.
• Kuman BTA positif : batang berwarna merah.
• Kuman BTA negatif : batang berwarna biru.
• Sensitifitas : 5000 BTA / ml sputum.
Metoda Pewarnaan BTA

1. Ziehl Nellson, tdd :


• Lar. Carbol fuchsin 0,3%; as.alcohol 3% (hydrochloric acid-
ethanol) & lar. Methylene blue 0,1%
2. Kinyoun Gabbet / Tan Thiam Hook.
Lar. Kinyoun, tdd : fuchsin basis 4g, fenol 8 ml,
alk. 95% 20 ml, H2O destilata 100 ml)
Lar. Gabbet tdd : MB 1 g, H2SO4 96% 20 ml, alk. Absolut 30
ml, H2O destilata 50 ml
3. Pewarnaan Florokrom (Auramine O)
• Lar. Auramine, H2O destilata, asam alcohol,
potassium permanganate 0,5%.
Pembacaan Hasil BTA :
Catatan :

• Berbagai metode diagnosis cepat TBC saat ini telah


dikembangkan, diantaranya dengan menggunakan
BACTEC, serologi, hibridisasi asam nukleat dan PCR.
Pewarnaan Spora
Types:
• Moeller Modified Method
Carbol Fuchsin, Ethanol, Loeffer’s Methylen Blue
Vegetative cell : biru, spora : merah
• Pewarnaan Schaeffer fulton
 Bahan malachite green, safranin
 Spora kuman hijau
 Vegetative cell merah
 Pewarnaan Bartolomev dan Mittwer
Pewarnaan Granula
• Zat warna Neisser AB, Neisser C
Melihat granula metakhromatik :
Granula metakhromatik  biru gelap
Vegetatif sel  kuning coklat

Pewarnaan Flagella
• Pewarnaan Leiffson
• Pewarnaan Bailey
• Mordan asam tannin
Pewarnaan Negatif
• Zat warna Iodin Ink
• Kuman tidak terwarnai dengan bakcground gelap
• Kapsul jernih
Arrigatou gozaimasu 

Anda mungkin juga menyukai