Anda di halaman 1dari 32

Bencana

Suci Amatul 'Alima


1710211041
Definisi

 Menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang


Penanggulangan Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa


yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologi.
Jenis – Jenis Bencana
 Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara
lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
 Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah
penyakit.
 Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia
yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau
antarkomunitas masyarakat, dan terror.
 Bencana alam geologis adalah bencana alam yang
disebabkan oleh gaya-gaya dari dalam bumi.
 Bencana alam klimatologis adalah bencana alam
yang disebabkan oleh perubahan iklim, suhu atau
cuaca.
 Bencana alam ekstra-terestrial, yaitu bencana alam
yang disebabkan oleh gaya atau energi dari luar
bumi, bencana alam geologis dan klimatologis lebih
sering berdampak terhadap manusia.
GEOLOGI
Gempa Bumi

 Gempa bumi merupakan getaran atau guncangan yang terjadi di


permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng
bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.
 Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan
kerusakan dan runtuhnya bangunan sehingga dapat menimbulkan
korban jiwa.
 Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor,
runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang merusak
permukiman penduduk.
 Gempa bumi juga menyebabkan bencana ikutan berupa ,
kecelakaan industri dan transportasi serta banjir akibat runtuhnya
bendungan maupun tanggul penahan lainnya.
 Secara geografis Indonesia terletak pada rangkaian cincin api
yang membentang sepanjang lempeng Pasifik yang
merupakan lempeng tektonik paling aktif di dunia. Zona ini
memberikan kontribusi sebesar hampir 90% dari kejadian
gempa di bumi dan hampir semuanya merupakan gempa
besar di dunia.
 Kondisi kegempaan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh
empat (4) lempeng tektonik utama yaitu lempeng Eurasia,
Indo- Australia, Pasifik, dan Filipina. Beberapa sesar yang
memberikan potensi gempa yang cukup besar juga ditemukan
baik yang berada di laut maupun di darat seperti sesar
Sumatera, sesar Palu-Koro, sesar Maluku, dan sesar Sorong.
 Penyebab:

a. Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng


bumi.

b. Aktivitas sesar di permukaan bumi.

c. Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya


terjadi runtuhan tanah.

d. Aktivitas gunungapi.

e. Ledakan nuklir.
Tsunami

 Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti


gelombang ombak lautan ("tsu" berarti lautan, "nami"
berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian
gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya
pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi
 Tsunami merupakan gelombang laut dengan periode
panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari
dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa
bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan
tsunami yang naik ke daratan (run-up) berkurang menjadi
sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian air.
 Tsunami pada umumnya di Indonesia didahului dengan
gempa bumi besar dan susut laut. Terdapat selang waktu
antara waktu terjadinya gempa bumi dengan waktu tiba
tsunami di pantai.
 Tsunami dapat terjadi dengan kekuatan gempa
(magnitudo) lebih besar dari 6,8 SR dan kedalaman pusat
gempa tidak lebih dari 70km.
 Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng bumi yang
aktif, yaitu lempeng Indo- Australia, Lempeng Eurasia, dan
Lempeng Pasifik. Aktivitas lempeng tersebut adalah
penyebab tsunami paling sering di wilayah Indonesia.
Letusan Gunung Api

 Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas


vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Bahaya
letusan gunung api dapat berupa awan panas,
lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas
racun, tsunami dan banjir lahar.
 Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan
zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan
batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi
perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi
sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang
merupakan cairan pijar (magma).
HIDROMETEOROLOGI

 Indonesia berada di garis khatulistiwa sehingga


wilayahnya beriklim tropis dan hanya memiliki 2 musim
yaitu musim penghujan dan musim kemarau
 Pada musim penghujan, apabila curah hujan tinggi
paling sering memicu terjadinya putting beliung, banjir
dan tanah longsor
 Pada musim kemarau dan curah hujan rendah dapat
terjadi bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan.
 Pada musim peralihan seringkali terjadi bencana angin
putting beliung
Tanah Longsor

 Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa


tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya,
menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya
kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
 Penyebab tanah longsor dapat berupa kombinasi dari
cuaca hujan yang tinggi, lereng terjal, tanah yang kurang
padat dan tebal, terjadinya pengikisan, berkurangnya
tutupan vegetasi dan getaran.
 Tanda tanda: munculnya retakan vertikal pada tebing,
munculnya air tanah secara tiba2, air sumur di sekitar
tebing menjadi keruh, adanya longsoran batu2 kecil.
Kekeringan

 Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di


bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup (yang
berasal dari curah hujan), pertanian, kegiatan
ekonomi dan lingkungan.
 Adapun yang dimaksud kekeringan di bidang
pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan
pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai
dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan .
Kekeringan Alamiah
 Kekeringan Meteorologis berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah
normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis
merupakan indikasi pertama adanya kekeringan.
 Kekeringan Hidrologis berkaitan dengan kekurangan pasokan air
permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka
air sungai, waduk, danau dan elevasi muka air tanah. Kekeringan hidrologis
bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
 Kekeringan Pertanian berhubungan dengan kekurangan lengas tanah
(kandungan air dalam tanah) sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan
tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan meteorologi.
 Kekeringan Sosial Ekonomi berkaitan dengan kondisi dimana pasokan
komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal akibat terjadinya
kekeringan meteorologi, hidrologi, dan pertanian.
Kekeringan Antropogenik

Kekeringan yang disebabkan karena ketidak-taatan


pada aturan terjadi karena:
 Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang
direncanakan akibat ketidaktaatan pengguna
terhadap pola tanam/penggunaan air.
 Kerusakan kawasan tangkapan air, sumber-
sumber air akibat perbuatan manusia
Kebakaran Hutan

 Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu


tempat seperti rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung
dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan korban
dan/atau kerugian.
 Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana
hutan dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan
kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian
ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan
lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat
mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
Puting Beliung

 Angin puting beliung adalah angin kencang yang


datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak
melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50
km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan
akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).
 Tanda-tanda:

a. Terlihat gumpalan awan gelap, besar dan tinggi.

b. Petir dan guruh terlihat dari kejauhan.

c. Terdengar suara gemuruh dari kejauhan.


Banjir

 Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana


terendamnya suatu daerah atau daratan karena
volume air yang meningkat.
 JENIS BANJIR:

a) Banjir

b) Banjir bandang

c) Banjir rob
 Banjir bandang merupakan banjir yang terjadi secara tiba-tiba pada
wilayah dataran rendah yang dipicu oleh curah hujan hujan tinggi
atau ketika terdapat bendungan alam/buatan yang jebol. Kondisi ini
terjadi jika tanah menjadi sangat jenuh dengan air yang menyebabkan
volume air yang besar tidak dapat diserap ke dalam tanah, sehingga
menyebabkan terjadinya luapan air dengan cepat pada sisi tebing
yang akan menyapu berbagai macam material yang terdapat
sepanjang daerah aliran.
 Perbedaan karakteristik banjir bandang dengan banjir : kecepatan arus
air, waktu genangan air yang relatif cepat hilang yaitu kurang dari 6
jam, viskositas aliran tinggi, membawa material lumpur, kerikil batu
dan pepohonan serta apa saja yang disapunya dalam perjalanan air
dari hulu ke hilir, serta wilayah terdampak relatif lebih sempit dari
banjir biasa.
 Banjir bandang biasanya terjadi pada aliran sungai
yang kemiringan dasar sungai curam. Aliran banjir
yang tinggi dan sangat cepat dan limpasannya
dapat membawa batu besar atau bongkahan dan
pepohonan serta merusak atau menghanyutkan apa
saja yang dilewati namun cepat surut kembali
 Penyebab banjir:

a. Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.

b. Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan


dengan pengaliran air keluar sempit.

c. Curah hujan tinggi.

d. Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang


sungai.

e. Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah.

f. Kurangnya tutupan patahan di daerah hulu sungai.


Kegagalan Teknologi
 Kegagalan teknologi adalah semua kejadian bencana yang
diakibatkan oleh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian dan
kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi dan/atau
industri.
 Penyebab:

a. Kebakaran.

b. Kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik teknologi.

c. Kesalahan prosedur pengoperasian pabrik/ teknologi.

d. Kerusakan komponen.

e. Kebocoran reaktor nuklir.

f. Kecelakaan transportasi (darat, laut, udara)


Terorisme

 Aksi teror/sabotase adalah semua tindakan yang


menyebabkan keresahan masyarakat, kerusakan
bangunan, dan mengancam atau membahayakan
jiwa seseorang/ banyak orang oleh
seseorang/golongan tertentu yang tidak
bertanggungjawab.
 Aksi teror atau sabotase biasanya dilakukan dengan
berbagai alasan dan berbagai jenis tindakan seperti
pemboman suatu bangunan/tempat tertentu,
penyerbuan tiba-tiba suatu wilayah, tempat, dan
sebagainya.
Epidemi, Wabah dan
Kejadian Luar Biasa
 Ancaman yang diakibatkan oleh menyebarnya penyakit
menular yang berjangkit di suatu daerah tertentu. Pada skala
besar, epidemi atau wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah penderita penyakit
dan korban jiwa.
 Wabah penyakit pada umumnya sangat sulit dibatasi
penyebarannya, sehingga kejadian yang pada awalnya
merupakan kejadian lokal dalam waktu singkat bisa menjadi
bencana nasional yang banyak menimbulkan korban jiwa.
 Kondisi lingkungan yang buruk, perubahan iklim, makanan
dan pola hidup masyarakat yang salah merupakan beberapa
faktor yang dapat memicu terjadinya bencana ini.

Anda mungkin juga menyukai