Anda di halaman 1dari 32

Corporate Social

Responsibility

Prodi S1 Manajemen
Telkom University
1
Latar Belakang CSR

 Keberhasilan korporat
dalam mencapai tujuannya
bukan hanya dipengaruhi
oleh faktor internal, namun
juga oleh komunitas di
sekelilingnya.

 Korporat semula memposisikan diri sebagai


pemberi donasi melalui kegiatan charity dan
phylanthropy, kini memposisikan komunitas
sebagai mitra yang turut andil dalam
kelangsungan eksistensi korporat.
2
Warren & Cottrell:
Komunitas adalah sekelompok manusia yang
mendiami wilayah tertentu di mana anggotanya saling
berinteraksi, memiliki pembagian peran dan status
yang jelas, mempunyai kemampuan untuk
memberikan pengaturan terhadap anggota-
anggotanya.

Philanthropy
Charity
= suatu usaha atau
= suatu tindakan untuk
kecenderungan untuk
memberi yang didasarkan
meningkatkan kesejahteraan
oleh kebajikan dan rasa
manusia melalui charity atau
menolong.
donasi.
3
Definisi CSR

Istilah “Corporate Social Responsibility” pertama kali


diperkenalkan oleh H. Bowen (1953) dalam tulisannya
Social Responsibility of Businessmen.

Istilah “Corporate Social Responsibility” digunakan


untuk mendeskripsikan integrasi bisnis dengan isu-isu
sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan,
penetapan tujuan, dan kegiatan operasional bisnis
tersebut.
4
Berbagai Definisi CSR

a) Melakukan tindakan sosial, termasuk kepedulian


terhadap lingkungan hidup, lebih dari batas-batas
yang dituntut peraturan Undang-undang
(Chambers dalam Iriantara, 2004:4)

b) Komitmen usaha untuk bertindak secara etis,


beroperasi secara legal, dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan
peningkatan kualitas hidup karyawan dan
keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat
yang lebih luas (Trinidads & Tobacco Bureau of
Standards)
5
Berbagai Definisi CSR
c) Komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan
karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut,
berikut komunitas setempat (local) dan masyarakat
secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas
hidup (The World Business Council for Sustainable
Development)

d) Secara esensi, CSR merupakan wujud dari giving


back korporat kepada komunitas. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara melakukan dan menghasilkan
bisnis berdasar pada niat tulus guna memberi kontribusi
yang paling positif pada komunitas (stakeholders)
(Rahman, 2009)
6
Berbagai Definisi CSR

e) Beragam definisi tentang CSR mengacu pada


satu persamaan yaitu tanggung jawab korporasi
untuk menggunakan sumber dayanya secara
seimbang bagi kepentingan sosial, ekonomi dan
lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar ini
mencakup kepentingan stakeholders secara
menyeluruh termasuk pelanggan, karyawan,
investors, shareholders, komunitas, dan siapa saja
yang termasuk dalam ‘lingkungan’ perusahaan.
(Gunawan, 2008) 7
Triple Bottom Line
Konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh
John Elkington (1997) dalam bukunya Cannibals
with Forks: the Triple Bottom Line of 21st Century
Business.

Sebuah konsep mengenai tanggung jawab


perusahaan kepada seluruh stakeholders yang
meliputi 3 hal, yaitu social, economic, &
environmental (people, profit, planet). 8
1. People (Social)
Suatu perusahaan merupakan konsep struktur
sosial yang bersifat timbal balik di antara berbagai
kepentingan, yaitu, perusahaan itu sendiri, para
pekerja, dan stakeholders lainnya yang saling
berkaitan satu sama lain.

Perusahaan harus memberi keuntungan bagi


seluruh konstituen, tidak boleh mengeksploitasi
atau membahayakan pihak mana pun.

Contoh: tidak mempekerjakan anak-anak di bawah umur,


membayarkan gaji yang adil bagi para pekerja,
memberlakukan jam kerja yang wajar, menjaga keselamatan
para pekerja di lingkungan kerja, serta memberikan
kesejahteraan bagi komunitas sekitarnya dengan layanan
pendidikan atau kesehatan. 9
2. Profit (Economic)

Profit dalam konsep ini harus dipandang sebagai


keuntungan yang memberikan nilai ekonomis
sesungguhnya yang tidak hanya bagi perusahaan
itu sendiri, namun juga harus dapat dinikmati oleh
lingkungan sekitarnya.

Contoh: membuka lapangan kerja bagi


masyarakat lokal, mengasah keterampilan
masyarakat sekitar untuk dapat bermitra dengan
perusahaan yang kemudian menguntungkan
seluruh pihak, mengutamakan pasokan bahan
baku & alat-alat produksi dari komunitas lokal.
10
3. Planet (Environmental)

Perusahaan harus memberikan keuntungan bagi


lingkungan ekologi dan alam, atau setidaknya
tidak melakukan tindakan yang dapat
membahayakan, merusak, atau memperpendek
kelangsungan hidup komponen-komponen
ekosistem alam.

Contoh: tidak memproduksi barang-barang yang


berbahaya, seperti bahan kimia beracun,
mengusahakan mekanisme pembuangan limbah
produksi yang tepat, mengupayakan efisiensi
penggunaan sumber energi yang bersifat terbatas,
mengupayakan program pembaharuan bagi
sumber daya alam yang dapat diperbaharui. 11
The Bruntland Report 1987

 Our Common Future


 World Commission on Environment and
Development (WCED)
 Prinsip-prinsip Sustainable Development

12
Sumber Referensi: WCED (1987)
Definisi Sustainable Development

 Pembangunan Berkelanjutan
 Kebutuhan di masa depan

13
Sumber Referensi: WCED (1987)
Sustainable Development Goals (SDGs)

 Rapat Umum PBB 2015


 17 Tujuan yang akan dicapai di tahun 2030

14
Sumber Referensi: www.undp.org
Community Development (ComDev)
sebagai implikasi dari CSR

= kegiatan pengembangan masyarakat yang


diselenggarakan secara sistematis, terencana, dan
diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat
guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan
kualitas kehidupan yang lebih baik. (Budimanta)

= merupakan suatu proses adaptasi sosial budaya


yang dilakukan oleh industri, pemerintah pusat dan
daerah terhadap kehidupan komunitas lokal. 15
Ruang Lingkup ComDev
1. Community Services
 pelayanan korporat untuk memenuhi
kepentingan masyarakat ataupun kepentingan
umum.

2. Community Empowering
 program yang berkaitan dengan pemberian
akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk
menunjang kemandiriannya.

3. Community Relation
 kegiatan yang terkait dengan pengembangan
kesepahaman melalui komunikasi dan informasi
kepada para pihak yang terkait. 16
Syarat-syarat Program CSR

a) Berkesinambungan & berkelanjutan (Continuity &


sustainability)
CSR merupakan program yang berperspektif
jangka panjang. CSR adalah suatu mekanisme
kegiatan yang terencana, sistematis, dan dapat
dievaluasi.

b) Pemberdayaan Komunitas (Community


Empowerment)
Salah satu ciri kesuksesan program CSR adalah
adanya kemandirian yang lebih pada komunitas,
dibanding dengan sebelum program CSR hadir.

17
Syarat-syarat Program CSR

c) Dua arah (Two Ways)


Korporat bukan hanya berperan sebagai
komunikator, tetapi juga harus mampu
mendengarkan aspirasi dari komunitas. Hal ini
dapat dilakukan dengan need assessment, yaitu
sebuah survei untuk mengetahui kebutuhan,
keinginan, dan kepentingan dari komunitas.

18
CSR = Marketing ?

Pelaksanaan CSR seringkali rancu dengan upaya


marketing suatu perusahaan.

Beberapa korporat dengan gencarnya mengklaim


bahwa sejumlah aktivitas sosialnya adalah
program CSR, namun sejatinya hanya strategi
marketing, atau yang sering disebut dengan social
marketing.

Berikut ini adalah hal-hal yang merupakan


perbedaan mendasar antara CSR dan marketing. 19
CSR ≠ Marketing

CSR Marketing / Branding


 Jangka panjang  Jangka pendek

 Interdisiplin  Isu tunggal


 Komunikasi bersinergi
 Konsisten pada produk
dengan tindakan
 Bersifat dua arah dan  Memperkuat identitas
dialogis dengan stakeholder brand
 Mengedepankan mutual
partnership principles
20
Perlukah Regulasi CSR?

Ada pihak yang setuju maupun tidak


setuju mengenai pemberlakuan
regulasi bagi pelaksanaan CSR.

21
Regulated vs Not Regulated

Regulated Not Regulated


 Masih banyak korporat yang  Merupakan kegiatan yang
belum menjalankan CSR. bersifat suka rela.
 Merupakan Corporate
 Regulasi CSR dapat memberi
Social Responsibility,
stimulus bagi korporat untuk
bukan Corporate Social
melaksanakan CSR.
Obligation.
 Akan menimbulkan
 Standardisasi aplikasi
kerancuan dengan
program CSR.
kewajiban pajak.
 Potensi penyimpangan
 Mempermudah audit sosial. alokasi dana pembiayaan
program.
22
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Pasal 74

(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan


usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

(2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban Perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan
kewajaran.
23
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Pasal 74

(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung


Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan
peraturan pemerintah.

24
Global Reporting Initiative

Global Reporting Initiative (GRI) disusun pertama


kali pada tahun 1997 oleh The Boston-based
Coalition on Environmentally Responsible
Economies (CERES) bekerjasama dengan Tellus
Institute.

GRI tersedia sebagai sarana internal untuk


mengevaluasi konsistensi kebijakan sustainability
perusahaan dan strategi yang digunakan, serta
kegiatan aktual lainnya.
25
Global Reporting Initiative

GRI dibangun di atas dasar pemikiran untuk


proses pencapaian tujuan melalui negosiasi
diantara mitra kerja, dalam mengawasi
pelaksanaan kegiatan sosial dan standar
lingkungan.

Tujuan GRI diantaranya adalah untuk membantu para


investor, pemerintah, perusahaan dan masyarakat
umum untuk memahami lebih jelas mengenai proses
peningkatan dalam pencapaian keberlanjutan
(sustainability) melalui laporan yang sistematis dan
komprehensif.

26
Global Reporting Initiative

GRI telah memberikan guidence bagi


penyusunan laporan perusahaan yang
berkelanjutan dan menyeluruh, berisi
indikator kinerja yang terdiri dari 91 items
yang harus terkandung dalam laporan
perusahaan.
27
Contoh Program CSR Telkom

Pembinaan usaha kecil, kegiatan


sosial dan keagamaan, pendidikan
budaya dan olah raga, serta
pemagangan industri.

28
Contoh Program CSR Indosat

1) Indonesia Belajar; dilakukan dalam bentuk


pelatihan guru IPA & matematika, pendirian
sekolah di Aceh, Beasiswa, dll.
2) Indonesia Sehat; berbentuk mobil klinik
sehat keliling dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
3) Berbagi Bersama Indosat; dalam bentuk
SMS donasi dan SMS Cinta Duafa
4) Indosat Peduli; bantuan pascabencana,
aktifitas comdev sekitar perusahaan.
29
Contoh Program CSR XL

Program Indonesia Berprestasi, XL


Care, Community Development di
beberapa wilayah di Indonesia, dan
program pendidikan untuk semua.

30
Contoh Program CSR Pertamina

Pertamina Sehati, Partnership


Program for Small and Medium
Enterprises, Beasiswa Pertamina,
Reforestration, dan Pertamina Youth
Program.

31
32

Anda mungkin juga menyukai