Anda di halaman 1dari 19

SIANIDA

KELOMPOK 2:
PUTRI SINTHA
SHERLY KRISTIANI.S
SITI AZIZAH
YUNIAR ANGGRAENI
SIANIDA

zat beracun yang sangat mematikan


yang telah digunakan sejak ribuan
tahun yang lalu.

Sianida terdapat dalam berbagai


bentuk, salah satu nya adalah hidrogen
sianida yang berbentuk cairan tidak
berwarna atau pada suhu kamar
berwarna biru pucat. Bentuk lain
sianida ialah sodium sianida dan
potassium sianida yang berbentuk
serbuk dan berwarna putih
Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan
ada pada setiap produk yang biasa kita makan atau
gunakan. Sianida dapat diproduksi oleh bakteri, jamur dan
ganggang. Sianida ditemukan pada rokok, asap kendaraan
bermotor, dan makanan seperti bayam, bambu, kacang,
tepung tapioka dan singkong. Sianida banyak digunakan
pada industri terutama dalam pembuatan garam seperti
natrium, kalium atau kalsium sianida
SEJARAH DAN PENGGUNAAN SIANIDA

• Sianida adalah bahan kimia yang mengandung gugus cyan (C≡N) yang terdiri dari
sebuah karbon atom yang terikat ganda tiga dengan sebuah atom nitrogen.
• Substansi dengan kandungan sianida sebenarnya telah digunakan sebagai racun
sejak berabad-abad yang lalu akan tetapi sianida yang sesungguhnya baru dikenal
pada tahun 1782.
• Sianida pertama kali diidentifikasi oleh ahli kimia yang berasal dari Swedia,
bernama Scheele, yang kemudian meninggal akibat keracunan sianida di dalam
laboratoriumnya
• Sianida banyak digunakan untuk bidang kimia, pembuatan plastik, penyaringan
emas dan perak, metalurgi, anti jamur dan racun tikus.
MACAM-MACAM SIANIDA

Hidrogen • cairan atau gas yang tidak berwarna


Sianida atau biru pucat dengan bau seperti
(HCN) almond.

Sodium • bubuk kristal putih dengan bau


Sianida seperti almond.

Potasium • bahan padat berwarna putih dengan


Sianida bau sianida yang khas.
(KCN)
Kalsium
• dikenal juga dengan nama calsid atau calsyan
Sianida adalah bahan padat kristal berwarna putih.
(Ca(CN)2)
• gas beracun yang tidak berwarna dengan bau
Sianogen seperti almond.

Sianogen • gas tidak berwarna. Nama lainya adalah klorin


sianida (nama dagang Caswell no. 267). Bahan ini
Klorida melepaskan hidrogen sianida saat terhidrolisis.

Glikosida • diproduksi secara natural oleh berbagai jenis


tumbuhan. Saat terhidrolisis membentuk hidrogen
Sianogenik sianida
Sumber- Sumber Sianida

• Pada rumput, kacang-kacangan, umbi-umbian dan biji tertentu ditemukan


sianida dalam kadar yang relatif tinggi seperti singkong (pada daun dan
akar), ubi jalar, butir jagung, butir cantel, rempah rempah, tebu, kacang-
kacangan (peas & beans), terutama koro krupuk, & almonds.
• Pada buah sianida ditemukan pada jeruk, apel, pear, cherry, apricot, prune,
plum.
• Hidrogen sianida (HCN) terdapat pada gas penerangan, sisa-sisa pembakaran
seluloid dan terutama dipakai untuk membasmi hama pada kapal-kapal
(fumigasi), atau pada gudang.
• Asam sianida (Prussic acid) terdapat dalam dua bentuk, yaitu : larutan
dengan kadar 4% (Scheele’s acid) dan larutan dengan kadar 2% (acid
hydrocyanicum dilutum); yang terutama diapakai dalam laboratorium.
Farmakokinetik dan Farmakodinamik Sianida

Terdapat beberapa cara masuknya sianida ke dalam tubuh yaitu:


1. Inhalasi.
2. Kontak langsung
3. Tertelan
• Setelah terabsorpsi, inhalasi dan percutaneus sianida secara cepat akan terdistribusi
di sirkulasi. Sementara peroral sodium dan potasium sianida akan melewati
detoksifikasi hati terlebih dahulu.
• Distribusi sianida sangat cepat dan merata di seluruh jaringan akan tetapi pada
beberapa tempat konsentrasinya tinggi seperti pada hati, paru, darah, otak. Pada
orang yang meninggal karena inhalasi sianida, kadar sianida dalam jaringan paru,
darah, otak masing-masing 0,75; 0,41; 0,32mg/100g. Dalam darah sianida akan
terkonsentrasi pada sel darah merah dan sedikit di plasma maka dari itu konsentrasi
sianida plasma menggambarkan konsentrasi sianida jaringan
• Dalam tubuh sianida akan cepat bereaksi membentuk hidrogen sianida yang
mempunyai afinitas kuat terhadap gugus Fe heme dari sitokrom a3 atau yang lebih
dikenal dengan sitokrom c oksidase, oksidase terminal pada rantai transfer electron.
• Pembentukan ikatan sitokrom c oksidase – CN yang stabil pada mitokondria akan
menghambat transfer oksigen dan menghentikan respirasi selular yang menyebabkan
hipoksia sitotoksik.
Diagnosa Kasus Keracunan Sianida
• Untuk menentukan diagnosa kasus keracunan diperlukan :
1. Anamnesa kontak antara korban dengan sianida atau yang dicurigai sebagai sumber
sianida
2. Ada gejala dan tanda keracunan sianida
3. Dari benda bukti, harus dapat dibuktikan bahwa benda bukti tersebut memang
mengandung racun sianida.
4.Dari bedah mayat, dapat ditemukan adanya perubahan atau kelainan yang sesuai dengan
keracunan sianida dan tidak ditemukan adanya penyebab kematian lain
5.Analisa kimia atau pemeriksaan toksikologi harus dapat dibuktikan adanya racun sianida
dan atau metabolitnya, dalam tubuh atau cairan tubuh korban secara sistemik
MANIFESTASI KLINIK INTOKSIKASI SIANIDA

• Efek utama dari racun sianida adalah timbulnya hipoksia jaringan yang timbul
secara progresif.
• Akan tetapi, gejala dan tanda fisik yang ditemukan sangat tergantung dari dosis
sianida, banyaknya paparan, jenis paparan, dan bentuk dari sianida.
• Sianida berefek pada banyak sistem organ, seperti pada tekanan darah,
penglihatan, paru, saraf pusat, jantung, sistem endokrin, sistem otonom dan
sistem metabolisme.
• Dalam konsentrasi rendah, efek dari sianida baru muncul sekitar 15-30 menit
kemudian, sehingga masih bisa diselamatkan dengan pemberian antidote.
Tanda awal dari keracunan sianida adalah hiperpnea sementara, nyeri kepala,
rasa tertekan pada dada (constricting sensation in the chest), kelemahan, mual,
muntah, kecemasan, perubahan perilaku seperti agitasi dan gelisah, berkeringat
banyak, warna kulit kemerahan atau cherry red karena darah vena banyak
mengandung oksigen, tubuh terasa lemah dan vertigo juga dapat muncul.
• paparan sianida dengan konsentrasi tinggi, hanya dalam jangka waktu 15
detik tubuh akan merespon dengan hiperpnea, 15 detik setelah itu
seseorang akan kehilangan kesadarannya. 3 menit kemudian akan
mengalami apnea yang dalam jangka waktu 5-8 menit akan
mengakibatkan aktifitas otot jantung terhambat karena hipoksia dan
berakhir dengan kematian.
Dosis Letal

• Tingkat toksisitas dari sianida bermacam-macam tergantung dari bentuk dan


cara masuknya ke dalam tubuh.
• Pada kadar 20 ppm gejala keracunan sianida sangat ringan dan muncul setelah
beberapa jam. Kadar sianida 100 ppm sangat berbahaya karena akan
menimbulkan gejala dalam 1 jam. Bahkan kadar sianida antara 200 hingga 400
ppm dikatakan mampu membuat seseorang meninggal dalam waktu 30 menit
Penanganan Keracunan Sianida
• Segera menjauh dari tempat atau sumber paparan. Jika korban berada di dalam
ruangan maka segera keluar dari ruangan.
• Jika tempat yang menjadi sumber berada diluar ruangan, maka sebaiknya tetap
berada di dalam ruangan.Tutup pintu dan jendela, matikan pendingin ruangan, kipas
maupun pemanas ruangan sampai bantuan datang.
• Cepat buka dan jauhkan semua pakaian yang mungkin telah terkontaminasi oleh
sianida. Letakkan pakaian itu di dalam kantong plastik, ikat dengan kuat dan rapat.
Jauhkan ke tempat aman yang jauh dari manusia, terutama anak-anak.
• Segera cuci sisa sianida yang masih melekat pada kulit dengan sabun dan air yang
banyak.
Pemeriksaan Jenazah

1. Pemeriksaan luar
Dijumpai :
- Bau sianida pada tubuh
- Lebam mayat berwarna merah bata
- Sianosis pada bibir dan ujung jari
- perdarahan berbintik pada selaput biji 2. Pemeriksaan dalam
mata dan kelopak mata.
Dijumpai :
- adanya kongesti organ-organ dalam
akibat perbendungan sistemik.
- lambung akan ditandai dengan striae
berwarna merah gelap.
Pemeriksaan Toksikologi Kasus Keracunan Sianida

Beberapa spesimen yang dapat diambil untuk pemeriksaan laboratorium adalah


:

Lambung (isi Dara Otak


dan Hati.
jaringannya) h .

Paru-
Limpa Urine.
paru.
TERIMAKAS
TERIMAKAS
IH
IH

Anda mungkin juga menyukai