care of
Pregnancy with Premature
Rupture of Membranes (PROM)
Kelompok :
10
PROM is,,,,
Premature Rupture Of The Membrane
atau yang biasa disebut dengan
Ketuban Pecah Dini adalah keluarnya
cairan berupa air dari vagina setelah
kehamilan berusia 22 minggu sebelum
proses persalinan berlangsung & dapat
terjadi pada kehamilan preterm sebelum
kehamilan 37 minggu maupun
kehamilan aterm.
Klinis
• Terjadinya prolapsus tali pusat / kompresi tali
pusat menjadi besar.
• Adanya tanda-tanda g3 keseimbangan fetopelvik.
• KPD seringkali diikuti dg adanya tanda-tanda
persalinan sehingga dpt memicu terjadinya
persalinan preterm
• Prolonged rupture of membrane seringkali disertai
dg infeksi intrauterine
• Menyebabkan oligohidramnion
• Meyebabkan hilangnya fungsi amnion bagi
pertumbuhan & perkembangan janin.
Etiologi
Faktor predisposisi terjadinya KPD:
• Infeksi
• Servik yang inkompetensia, kanalis sevikalis
yang selalu terbuka
• Tekanan intra uterin yang meninggi atau
meningkat secara berlebihan (overdistensi
uterus)
• Kelainan letak
• Faktor lain : Faktor golongan darah, Faktor
disproporsi antar kepala janin dan panggul
ibu, Faktor multi graviditas, merokok dan
perdarahan antepartum, Defisiesnsi gizi dari
tembaga atau asam askorbat (Vitamin C).
Faktor yang berhubungan dengan partus
preterm
• Iatrogenik
• Maternal
• Fetal
• Cairan amnion
• Placenta
• Uterus
Tanda dan Gejala
Tanda Gejala
• keluarnya cairan ketuban merembes • Demam
atau menetes melalui vagina dg ciri • Bercak vagina
pucat & bergaris warna darah. yang banyak
• Aroma air ketuban berbau manis & • Nyeri perut
tidak seperti bau amoniak.
• Denyut jantung
• Cairan ini tidak akan berhenti atau janin bertambah
kering krn terus diproduksi sampai cepat yang
kelahiran, tapi bila ibu duduk atau merupakan
berdiri, kepala janin yg sudah tanda-tanda
terletak di bawah biasanya
infeksi yang
"mengganjal" atau "menyumbat"
terjadi.
kebocoran untuk sementara.
Fisiologi air ketuban
• Volume Air Ketuban pada kehamilan cukup bulan adalah 1000-
1500cc, komposisinya terdiri atas 98 % air, sisanya albumin,
urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks
kaseosa dan garam anorganik. Kadar protein kira-kira 2,6 gr %
per liter terutama sebagai albumin.
• Fungsi Air Ketuban : proteksi janin, mencegah perlengketan
janin dg amnion, agar janin dpt bergerak dg bebas, regulasi
terhadap panas & perubahan suhu, menambah suplai cairan
janin dg cara ditelan / diminum yg kemudian dikeluarkan melalui
kencing janin, meratakan tekanan intra–uterin & membersihkan
jalan lahir bila ketuban pecah, peredaran air ketuban dg darah
cukup lancar & perputarannya cepat, kira-kira 350-500cc.
• Asal Air Ketuban : Kencing janin (fetal urin), transudasi dari
darah ibu, sekresi dari epitel amnion, asal campuran
Patofisiologi
• Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya
jaringan ikat & vaskularisasi. Bila terjadi pembukaan
serviks maka selaput ketuban sangat lemah & mudah
pecah dg mengeluarkan air ketuban.
• Kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion,
fibroblas, jaringan retikuler korion & trofoblas. Sintesis
maupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh sistem
aktifitas & inhibisi interleukin-1 (IL-1) & prostaglandin.
• Jika ada infeksi & inflamasi, terjadi peningkatan aktifitas
IL-1 & prostaglandin, menghasilkan kolagenase jaringan,
sehingga terjadi depolimerisasi kolagen pada selaput
korion / amnion, menyebabkan selaput ketuban tipis,
lemah dan mudah pecah spontan
Manifestasi klinis
• Memberikan stress oksidatif terhadap ibu & bayi.
• Peningkatan lipid peroxidation & aktivitas
proteolitik dapat terlihat dalam eritrosit.
• Bayi premature memiliki pertahanan antioksidan
yang lemah.
• Reaksi radikal bebas pada bayi premature
menunjukan tingkat lipid preoxidation yg lebih
tinggi selama minggu pertama kehidupan.
• Beberapa komplikasi pada neonatus diperkirakan
terjadi akibat meningkatnya kerentanan neonatus
terhadap trauma radikal oksigen.
Diagnosa medis
Cara menegakkan diagnosa KPD
1.Anamnesa
2.Inspeksi
3.Pemeriksaan dengan Spekulum
4.Pemeriksaan Dalam
5.Pemeriksaan penunjang
a.Pemeriksaan laboratorium
b.Pemeriksaan Ultrasonografi
Diagnosis Infeksi Intrapartum
• Febris di atas 38 OC (kepustakaan lain
37.8 C)
• Ibu takikardia (>100 denyut per menit)
• Fetal takikardia (>160 denyut per menit)
• Nyeri abdomen, nyeri tekan uterus
• Cairan amnion berwarna keruh/hijau &
berbau
• Leukositosis pada pemeriksaan darah
tepi (>15000-20000/mm3)
•Pemeriksaan penunjang
Gejala dan tanda Gejala dan Tanda kadang-kadang Diagnosis
selalu ada ada kemungkinan
Data objektif
• Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan umum : suhu normal terutama di sertai infeksi
Pemeriksaan abdomen : uterus lunak & tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan pelvic : pemeriksaan speculum steril pertama kali di
lakukan untuk memeriksa adanya cairan amnion dalam
vagina.pemeriksaan vagina steril menentukan penipisan dan di
latasi servik
Diagnosa
1. Resiko tinggi gawat janin berhubungan
dengan partus tak maju
2. Resiko tinggi infeksi intrapartal
berhubungan dengan septicemia
3. Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan prematurus iminen
4. Resiko komplikasi IUFD berhubungan
dengan ketuban kering
5. Cemas berhubungan dengan PROM dan
kemungkinan bahaya janin
Intervensi
• Resiko tinggi gawat janin