Anda di halaman 1dari 27

Bentuk-bentuk proses sosial menurut Gillin dan

Gillin
• 1) Proses yang asosiatif ( yang
mendekatkan/mempersatukan), yaitu :
• a. Kerjasama (co-operation)
• b. Akomodasi
• c. Asimilasi dan akulturasi

• 2) Proses yang dissosiatif (yang


menjauhkan/mempertentangkan), yaitu :
• a. Persaingan (competition)
• b. Kontravensi (contravention)
• b. Pertentangan atau pertikaian (conflik)
Kerja sama dibedakan menjadi 3 macam :
• 1. Bargaining process (proses tawar menawar).
• Perjanjian ini ditujukan untuk mencapai kesepakatan bersama agar
kedua belah pihak atau lebih sama-sama diuntungkan dalam
perjanjian itu.

• 2. Co-optation (kooptasi), yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru


dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya
kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

• 3. Coalition (koalisi), yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih


yang mempunyai tujuan yang sama.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya kerjasama
yaitu :

- Motivasi atau kepentingan pribadi :


tolong menolong misalnya adalah bentuk kerjasama untuk
mewujudkan kepentingan pribadi.

- Kepentingan umum : gotong atau kerjabakti memperbaiki


saluran irigasi atu jalan desa.

- Motivasi altruistik semangat pengabdian atau ibadah demi


kemanusiaan, panggilan atau motivasi tanpa pamrih untuk
menolong sesama.

- Tuntutan situasi : misalnya karena ada bencana alam, semua


orang kena musibah, sependeritaan, sehingga terdorong untuk
bekerjasama mengatasi situasi.
Akomodasi (accomodation/antagonistic cooperation, koperasi yang
didasarkan pada pertentangan/kerjasama tertier) .
 
*Akomodasi adalah suatu keadaan keseimbangan atau usaha-usaha
mengakhiri pertikaian secara permanen atau sementara di antara pihak-
pihak yang berkonflik, paling sedikit dalam hal-hal yang sepakati.

*Usaha meredakan pertentangan menjadi keadaan stabil.

*Koperasi yang didasarkan pertentangan.

*Yang menjadi dasar kerjasama adalah konflik yang latent. Organisasi


mereka sangat longgar dan gampang pecah. Akomodasi akan pecah, bila
alat bersama itu tidak lagi membantu masing-masing pihak dalam
mencapai tujuannya.

*Kecocokan hubungan setelah terjadi suatu konflik.


contoh : - hubungan buruh dengan pimpinan perusahaan.
- Hubungan dua partai dalam usaha melawan partai ketiga.
Akomodasi diantaranya ada yang dinamakan :

1.Coercion :. Merupakan proses akomodasi yang proses pelaksanaannhya


dilakukan dengan paksaan atau dengan kekerasan. Biasanya proses ini akan
berjalan jika salah satu pihak yang bertikai memiliki kedudukan yang lebih kuat,
sedangkan pihak lain keadaannya lemah.
2. Compromise. Merupakan proses akomodasi yang proses pelaksanaannya di
mana pihak-pihak yang bertikai saling mengurangi tuntutan yang menjadi
sumber ketegangan untuk mencapai penyelesaian terhadap suatu perselisihan.

3.Arbitration. Yaitu usaha untuk kompromi dari pihak-pihak yang bertikai tidak
tercapai penyelesaian, maka hadir pihak ketiga untuk menengahi persoalan
pertikaian di antara mereka.
4. Mediation. Yaitu penyelesaian pertikaian antara dua kelompok atau lebih
yang kedua belah pihak tidak sanggup mencapai kesepakatan sehingga kedua
belah pihak yang bertikai menghadirkan pihak ketiga. Dalam hal ini pihak ketiga
bersifat netral.
5. Conciliation. Yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang
saling bertikai guna mencapai persetujuan bersama. Konsiliasi dilakukan
secara resmi melalui wakil-wakil dari pihak yang terlibat.
6. Toleration. Yaitu salah satu bentuk akomodasi yang tidak
direncanakan sehingga terjadi dengan sendirinya sebab tiap-tiap orang
memiliki karakter untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan.

7. Stalemate. dengan sendirinya. Yaitu salah satu bentuk akomodasi


di mana pihak-pihak yang berselisih mempunyai kekuatan yang
imbang sehingga berhenti dengan sendirinya.

8. Adjudication. Merupakan salah satu bentuk akomodasi dengan cara


menyelesaikan perkara lewat pengadilan oleh pihak-pihak yang
bertikai.
C. Asimilasi (asimilation). Asimilasi merupakan suatu proses
sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan
atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-
usaha untuk mencapai kesatuan tindakan , sikap dan proses-
proses mental dengan memperhatikan kepentingan-
kepentingan dan tujuan bersama., l

Asimilasi (pemesraan) : Proses 2 kebudayaan yang berbeda,


lama kelamaan berkembang menjadi sejarah. Proses dimana
berbagai-bagai kebudayaan melebur menjadi satu satuan yang
homogen.

Akulturasi. (perpaduan kebudayaan atau percampuran


kebudayaan): suatu proses dimana orang-orang
melepaskan kebudayaan sendiri dan menerima unsur-unsur
kebudayaan yang lain, misalnya pada emigran-emigran.
TUJUAN AKOMODASI :
1). Untuk mengurangi pertentangan antara orang
perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai
akibat perbedaan faham.
2). Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk
sementara waktu.
3). Akomodasi kadang-kadang diusahakan untuk
memungkinkan kerjasama antara kelompok-kelompok
sosial, psikologis dan kebudayaan.
4). Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok
.
sosial yang terpisah
Proses sosial disosiatif.
• Proses sosial disosiatif ialah keadaan realitas sosial dalam keadaan
disharmoni sebagai akibat adanya pertentangan antar anggota
masyarakat.

• Proses sosial disosiatif diantaranya :


• A. Persaingan (competition). Persaingan atau competition
diartikan sebagai proses sosial di mana orang perorangan atau
kelompok-kelompok manusia yang terlibat dalam proses tersebut
saling berebut untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian dari publik
(khalayak).
Beberapa bentuk persaingan :
1. Persaingan di bidang ekonomi. Persaingan ini terjadi akibat dari
keterbatasan jumlah benda-benda pemuas kebutuhan manusia ,
sementara banyak pihak yang saling membutuhkannya.

2. Persaingan di bidang kebudayaan. Persaingan kebudayaan


dewasa ini banyak menggunakan alat media komunikasi
terutama televisi, dimana pengaruh suatu kebudayaan melalui
media ini sangat mudah.

3. Persaingan untuk mencapai kedudukan dan peranan tertentu


dalam masyarakat. Persaingan dalam bentuk ini sering terjadi dalam
instansi-instansi tertentu yang masing-masing yang masing-masing
pihak ingin merebut posisi jabatan teratas.

4. Persaingan rasial. Persaingan ras dilatarbelakangi oleh sikap ras


tertentu untuk mendominasi (menguasai) wilayah-wilayah tertentu,
sebagaimana dalam Perang Dunia II partai Nazi jerman yang
didominasi ras Aria ingin menguasai dunia dengan melakukan
ekspansi ke berbagai wilayah negara-negara Asia –Afrika.
B. Kontravensi (Contravention)
• Kontravensi merupakan proses sosial yang berada di antara
persaingan dengan pertentangan atau pertikaian yang ditandai oleh
gejala-gejala adanya ketidakpastian tentang diri seseorang atau
rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian
atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.
• ada lima hal dalam kontravensi yang mencakup ;
• 1. Proses umum kontravensi meliputi perbuatan, seperti penolakan,
menghalang-halangi, perlawanan, perbuatan, keengganan, gangguan-
gangguan, perbuatan kekerasan protes, dan perbuatan mengacaukan rencana
pihak lain.
• 2. Bentuk-bentuk kontravensi yang sederhana, seperti menyangkal pernyataan
orang lain di muka umum, memaki-maki orang lain, membuat surat selebaran,
mencerca,memfitnah, melemparkan beban pembuktian kepada orang lain,
dsb.
• 3. bentuk-bentuk kontravensi yang intensif, seperti penghasutan, menyebarkan
isu-isu, mengecewakan pihak lain dsb.
• 4. kontravensi yang bersifat rahasia, seperti menggosipkan rahasia
pihak lain, perbuatan khianat, dsb.
• 5. Kontravensi yang bersifat taktis, seperti mengejutkan pihak lain,
umpamanya kampanye pemilihan umum, di mana partai-partai politik
saling berebut kedudukan dalam suatu pemerintahan.

• TIPE-TIPE KONTRAVENSI , diantaranya :


• 1. Kontravensi antargolongan dalam suatu masyarakat.
• 2. Antagonisme agama
• 3. Kontravensi intelektual
• 4. Oposisi moral.
C. Pertentangan atau pertikaian (Conflict).

• konflik merupakan proses sosial di mana masing-masing


pihak yang berinteraksi berusaha untuk saling
menghancurkan, menyingkirkan, mengalahkan karena
berbagai alasan.

• Sebab terjadinya konflik :


• 1. Perbedaan antar-perorangan atau antar kelompok , yang acapkali
menimbulkan benturan-benturan antar individu maupun antar
kelompok.
• 2. Perbedaan kebudayaan yang berpengaruh pada perbedaan
kepribadian seseorang atau kelompok sebab karakter kebudayaan
akan berpengaruh dalam membentuk karakter kepribadian manusia
dalam kehidupan sosialnya.
• 3.Bentrokan antar kepentingan baik secara ekonomi
maupun politik. Benturan kepentingan ekonomi dipicu
oleh makin bebasnya berusaha, sehingga banyak
diantara kelompok pengusaha saling memperebutkan
wilayah pasar dan perluasan wilayah untuk
mengembangkan usahanya. Adapun benturan
kepentingan politik lihat lagi konflik kepentingan.
• 4. Perubahan-perubahan sosial yang meliputi perubahan
nilai-nilai dan norma-norma sosial.
Bentuk-bentuk pertentangan :
• 1. Pertentangan pribadi
• 2. Pertentangan rasial
• 3. Pertentangan antara kelas-kelas sosial. Halmana pada
umumnya disebabkan karena perbedaan-perbedaan
kepentingan.
• 4. Pertentangan politik
• 5. Pertentangan yang bersifat internasional.
STRUKTUR SOSIAL
• Struktur sosial dipahami sebagai suatu bangunan sosial
yang terdiri dari berbagai unsur pembentuk masyarakat.
Unsur-unsur ini saling berhubungan satu dengan yang
lain secara fungsional. Artinya kalau terjadi perubahan
salah satu unsur, unsur yang lain akan mengalami
perubahan juga. Unsur pembentuk masyarakat dapat
berupa :
• Manusia atau individu yang ada sebagai anggota
masyarakat
• Tempat tinggal atau lingkungan kawasan yang menjadi
tempat di mana masyarakat itu berada
• Kebudayaan serta nilai dan norma yang mengatur
kehidupan bersama tersebut.
 Tiap unsur tersebut akan membentuk sistem atau pola
hubungan yang menjadi roh dari struktur tersebut sekaligus
menunjukkan dinamika sosial yang terjadi di dalamnya.
 Hubungan antar individu menghasilkan pola-pola hubungan
yang ada, dalam bentuk status dan peran masing-masing.
 Hubungan antara individu dan kelompok akan memunculkan
proses sosial dan juga pola interaksi yang ada.
 Hubungan antara manusia dan lingkungannya akan
menimbulkan kebudayaan baik yang bersifat material maupun
non material.
 Pola hubungan yang terjadi dari berbagai unsur kehidupan
masyarakat ini akan menjadi ciri masyarakat tersebut mungkin
berbeda dengan masyarakat lainnya.
Koentjaraningrat menjelaskan bahwa struktur sosial
adalah kerangka yang dapat menggambarkan kaitan
berbagai unsur dalam masyarakat.

Soeleman B. Taneko menjelaskan bahwa struktur sosial


adalah jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yakni
kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial.
Dimensi struktural ada dua macam, yaitu dimensi
vertikal dan dimensi horizontal.

Dimensi vertikal akan melihat masyarakat secara


bertingkat. Sebagai kenyataan sosial , dimensi vertikal
akan tampak pada stratifikasi sosial, kelas sosial dan
status sosial dalam masyarakat.

Dimensi horizontal biasa disebut sebagai diferensiasi


atau pengelompokan sosial; yaitu pembedaan sosial
secara horizontal dalam arti perbedaan-perbedaan
tersebut tidak mengandung perbedaan tidak
mengandung perbedaan secara bertingkat, melainkan
berbeda saja satu dengan lainnya.
Pengelompokan manusia secara horizontal tersebut
menimbulkan perasaan in group dan out group atas
dasar profesi, pekerjaan, suku, ras, agama, dan
sebagainya.
Struktur sosial mencakup susunan antar komponen yang meliputi
status dan peranan yang ada di dalam satuan sosial yang
didalamnya terdapat nilai-nilai norma-norma yang mengatur
perilaku antara status dan peranan di dalam masyarakat. Kaidah-
kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok
sosial, lapisan-lapisan sosial, dinamika sosial, dan termasuk
masalah sosial.

Struktur sosial dan sistem sosial merupakan dua hal di dalam


ilmu sosial yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya, sebeb
struktur sosial lebih ditekankan pada wujud fisik suatu unsur-
unsur sosial , sedangkan sistem sosial lebih mengarah pada
mekanisme atau kinerja sistem tersebut yang berupa aturan main
dari struktur itu sendiri.
KOMPONEN DALAM STRUKTUR SOSIAL

• A. Status dan Peranan


• B. Institusi (lembaga) sosial
• C. Pelapisan sosial
• D. Kelompok sosial (Social Group)
• E. Dinamikas

• A. Status dan Peranan


• Status atau kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi
seseorang dalam suatu kelompok sosial.
• Adapun kedudukan sosial artinya tempat seseorang secara
umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang
lain, di dalam lingkungan pergaulannya, prestise (harga diri) dan
hak-hak serta kewajibannya.
Ada dua pengertian kedudukan sosial di dalam
struktur sosial
• 1. Kedudukan berarti tempat seseorang dalam pola tertentu. Dalam
pengertian ini berarti seseorang dikatakan mempunyai beberapa
kedudukan , karena ia ikut serta dalam pelbagai pola-pola kehidupan.
• 2. kedudukan diartikan sebagai kumpulan hak dan kewajiban yang
jika secara nyata dapat dilihat dalam gejala seperti : perbedaan hak
dan kewajiban antara manajer perusahaan dan para pekerja.

Peranan merupakan pola tindakan atau perilaku yang diharapkan dari


orang yang memiliki status tertentu , artinya jika seseorang
melakukan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
maka ia telah menjalankan peranan.

Dalam hal ini , peranan dan kedudukan merupakan satu kesatuan


tidak terpisahkan karena kesalingtergantungansatu dengan lainnya.
B. Institusi (Lembaga) Sosial.
• Lembaga sosial adalah alat untuk mengikat perilaku anggota sebagai alat
kontrol atas perilaku anggota masyarakat tersebut. masyarakat agar
berperilaku sesuai dengan tatanan aturan yang menjadi kesepakatan
kelompok sosial.

• - lembaga sosial yang terbentuk dengan sendirinya tanpa tahu darimana asal
usul sejarah pembentukannya.
- lembaga sosial yang secara resmi atau formal sengaja
dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat.

• Jika di dalam kehidupan sosial terdapat tatanan perilaku yang digunakan


untuk mengatur perilaku anggota-anggota masyarakatnya, maka tatanan
perilaku tersebut tidak akan menghasilkan apa-apa jika tidakdilengkapi
dengan lembaga sosial .

• Dengan demikian lembaga sosial adalah alat untuk mengikat perilaku


anggota masyarakat agar berperilaku sesuai dengan tatanan aturan yang
menjadi kesepakatan kelompok sosial.
C. Pelapisan Sosial
• Tidak ada manusia yang memiliki kualifikasi yang sama,
termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk
mengakses kebutuhan akan benda-benda yang memiliki
nilai sosial ekonomi.
D. Kelompok Sosial
• Kelompok sosial tidak hanya mencakup persoalan
konsekuensi manusia sebagai makhluk sosial saja, tetapi
dipahami sebagai pemilahan kelompok manusia atas
dasar perbedaan dan persamaan karakte, watak, ciri,
tujuan, kesukaan, dsb.
Dinamika Sosial
dinamika sosial merupakan salah satu penelaahan tentang perubahan-
perubahan yang terjadi di dalam kehidupan sosial.
• Objek pembahasan meliputi :
• 1. Pengendalian sosial (social control).
• Merupakan cara atau proses pengawasan baik yang direncanakan
maupun yang tidak direncanakan untuk mengajak, mendidik, bahkan
memaksa warga masyarakat agar para anggota masyarakat
mematuhi nilai dan norma yang berlaku

• 2. Penyimpangan sosial (role expectation).


• Perilaku menyimpang adalah perilaku sejumlah besar orang yang
dianggap tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku sehingga
penyimpangan tersebut menimbulkan reaksi-reaksi tertentu seperti
celaan, cemoohan, gunjingan masyarakat hingga menimbulkan
hukuman.
• 3. Mobilitas sosial. Merupakan peristiwa sosial di mana
individu atau kelompok bergerak atau berpindah kelas
sosial satu ke lapisan sosial lainnya baik pergerakan itu
mengarah pada gerak sosial dari lapisan sosial bawah
bergerak ke atas atau sebaliknya.

• 4. Perubahan sosial.
• Perubahan sosial adalah pergeseran nilai-nilai, norma-
norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan
lembaga kemasyarakatan, pelapisan sosial, kekuasaan
dan wewenang, interaksi sosial , dsb.

Anda mungkin juga menyukai