Anda di halaman 1dari 14

KELOMPO

K1
- Nururfa Rizka Chairunnisa
- Shafa Raniya S.
- Tasya Regita Maharani
MATERI :

01 02 03
Jalan Masuk
Penyebab Virus Patogenitas Virus Virus
Zoonosis dan Bioterorisme

04 05
Replikasi Vius Keluarnya Virus
dari Sel
Virus adalah parasit
APA ITU VIRUS? berukuran
mikroskopik yang
menginfeksi sel
organisme biologis.

APA PENYEBAB VIRUS?

Zoonosis Bioterorisme

Bioterorisme merupakan serangan


Zoonosis adalah penyakit yang berasal
terorisme yang emanfaatkan bahan biologi
dari hewan dan menyebabkan penyakit
sebagai senjata seperti virus,bakteri dan
pada manusia.
toxin.
PATOGENITAS
Patogenitas
merupakan Aspek Utama Langkah Langkah
proses infeksi Patogenesis Patogenesis
virus dan dapat
berkembang
menjadi penyakit ● Kerusakan sel langsung akibat ● Virus masuk ke dalam sel
infeksi. replikasi virus ● Treplikasi virus primer
● Transformasi sel yang disebabkan ● Penyebaran virus
oleh virus. ● Kerusakan seluler
● Kerusakan akibat penekanan ● Pemusnahan virus
● Pelepasan virus
kekebalan imun.
Jalur Masuk Virus
Saluran Pencernaan
Contoh : rotatovirus

Saluran Gigitan
Pernapasan
Contoh : Virus Influenza Contoh : Virus Rabies

Kulit
Contoh : Hepers Virus
dan poxyvirus Injeksi
Contoh : Virus Hepatitis
JALUR

MASUK
JALUR

MASUK
REPLIKASI VIRUS
Penempelan virion pada sebuah sel diawali dengan
1. Peletakkan/adsorpsi adanya reseptor pada permukaan sel. Reseptor pada sel
harus sesuai dengan yang dimiliki oleh virus. Setiap
jenis virus memiliki co-reseptor yang berbeda-beda.
Sejumlah reseptor adalah glikoprotein yang serupa
dengan yang ditemukan pada molekul imunoglobulin

Sebagian besar molekul permukaan sel yang


digunakan oleh virus sebagai reseptor dilapisi dengan
salah satu protein clathrin atau caveolin. Ikatan yang
mengikat virus dengan sel pada reseptor termasuk
ikatan hidrogen, ikatan ion, dan gaya van der Waals.
REPLIKASI VIRUS
2. Penetrasi Sel Inang Setelah peristiwa pengikatan, partikel virus akan
dibawa ke dalam sel. Langkah tersebut dinamakan
sebagai penetrasi atau penelanan. Pada sebagian
sistem,penetrasi dicapai melalui endositosis yang
dimediasi reseptor, dengan diambilnya partikel virus
yang diingesti ke dalam endosome. Terdapat pula
contoh-contoh penetrasi langsung partikel virus
menembus membrane plasma. Pada kasus lain, tejadi
fusi selubung virion dengan membrane plasma sel.
Sistem-sistem tersebut melibatkan interaksi protein
fusi virus dengan reseptor seluler kedua atau
“koreseptor” (misal reseptor kemokin untuk human
immunodeficiency virus).
REPLIKASI VIRUS
3. Replikasi
a. Transkripsi Transkripsi virus memiliki alur yang berbeda pada
setiap jenis genom virus. Hal itu tergantung pada genom
yang dimiliki oleh virus yaitu dsDNA, ssDNA, dsRNA,
ssRNA Pembagian virus ke dalam kelas-kelas
berdasarkan jenis genom dan cara transkripsi pertama
kali disarankan oleh David Baltimore dan skema
klasifikasi virus ini dinamai menurut namanya. Dia
awalnya mengusulkan enam kelas. Dalam ringkasan
skema yang digambarkan pada Gambar 6.1 sebagian
besar untai asam nukleat diberi label (+) atau (-).
Pelabelan ini relatif terhadap mRNA virus, yang selalu
diberi tanda (+). Untai asam nukleat yang memiliki
urutan yang sama dengan mRNA diberi label (+) dan
untai asam nukleat yang memiliki urutan yang
melengkapi mRNA diberi label (-).
TRANSLASI
Setelah proses transkripsi, RNA ditranslansikan menjadi
protein pada poliribosom sitoplasma. Protein yang
merupakan produk ini antara lain :
1. Polipeptida structural virion
2. Enzim virion
3. Enzim yang tidak bersifat structural dan berhubungan
dengan transkripsi atau sintesis DNA
4. Protein yang mengatur supresi transkripsi atau
translasi sel
5. Protein yang mengatur supresi ekspresi gen awal virus
REPLIKASI DNA

Replikasi DNA virus menggunakan beberapa faktor, yaitu


g5p dan g8p. g5p adalah protein pengikat DNA
nonstruktural untuk mengaitkan DNA genom selama
replikasi. Fungsinya untuk melindungi genom dari
nuklease sel inang. g8p adalah protein yang disintesis
untuk dikaitkan dengan membran bagian dalam sel, yang
merupakan tempat perakitan partikel virus
REPLIKASI VIRUS
4. Keluarnya virus dari sel
Polipeptida kapsid dan genom virus yang baru disintetis
dirakit menjadi satu untuk membentuk virus progeni.
Kapsid ikosahedral dapat memadat jika tidak ada asam
nukleat, sedangkan nukleokapsid virus yang memiliki
simetri heliks tidak dapat terbentuk tanpa RNA virus.
Secara umum, virus tak berselubung berakumulasi
dalam sel-sel terinfeksi, dan sel tersebut akhirnya
melisis dan membebaskan partikel-partikel virus.
(Jawetz, 2008) Virus berselubung mengalami
pematangan melalui proses “pertunasan”. Glikoprotein
selubung spesifik-virus disisipkan ke dalam membran
sel; nukleokapsid virus selanjutnya menonjol menembus
membran pada tempat-tempat yang telah dimodifikasi
tadi, dan saat melewati membran tersebut mereka
memperoleh selubung.
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai