Anda di halaman 1dari 7

BENTUK-BENTUK

PERJANJIAN BISNIS
INTERNASIONAL IV
Perjanjian Usaha Patungan
Perjanjian Patungan adalah perjanjian yang dibuat sebagai suatu upaya dari suatu
kegiatan komersial (dengan resiko) oleh dua/lebih pihak (yang bertindak) melalui
suatu lembaga atau organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan tujuan bersama.
Saat ini perjanjian patungan adalah bentuk yang berkembang cukup pesat dan luas.

Black’s Law memberi batasan usaha patungan sebagai usaha dua orang atau lebih
didalam suatu proyek tertentu. Unsur-unsur yang terdapat dalam usaha patungan
adalah:
1. Adanya kesepakatan;
2. Adanya tujuan bersama;
3. Kesepakatan keuntungan/kerugian;dan
4. Masing-masing pihak diberi wewenang untuk mengawasi proyek.
Perjanjian Patungan dibagi dalam bentuk yaitu:
1. Perjanjian Patungan yang Membentuk Badan Usaha Baru;
Pada perjanjian ini para pihak membuat suatu badan usaha baru
untuk melaksanakan atau menjalankan tugas dan keinginan
mereka. Perjanjian ini akan menjadi dasar dalam pembuatan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga badan usaha
tersebut.
2. Perjanjian Patungan yang tidak Membentuk Badan Usaha Baru.
Perjanjian ini dibuat oleh para pihak untuk mengatur kerjasama
diantara mereka. Dalam hal ini para pihak menginginkan
tercapainya suatu kesepakatan kerjasama. Bentuk kesepakatannya
biasanya hanya satu.
Instrumen Hukum
Hukum yang berlaku untuk mengatur aktivitas ini tunduk pada
hukum dimana lokasi kegiatan patungan diadakan. Hukum para
pihak adalah kebebasan yang dituangkan dalam kesepakatan para
pihak. Kesepakatan itu mencakup isi dan obyek kerjasama.
Di Indonesia kegiatan usaha patungan didasari oleh Undang-
Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan
Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Alasan-alasan Pembentukan Usaha Patungan
i. Faktor Politis dan Hukum;
Hukum di beberapa negara tidak mengijinkan kehadiran
suatu perusahaan asing yang kepemilikannya dikuasai
seluruhnya oleh pihak asing atau melalui bentuk penanaman
modal. Untuk mensiasatinya biasanya akan dibentuk
perusahaan patungan dengan pihak lokal dari negara
dimaksud. Selain itu alasan politis juga menjadi hambatan
dalam penanaman modal asing sehingga pembentukan
usaha patungan merupakan jalan keluar dari hambatan
tersebut.
ii. Membagi Resiko

Acapkali usaha patungan ditempuh dalam rangka mengurangi


resiko kerugian ditanggung oleh satu perusahaan terutama untuk
proyek-proyek dengan nilai investasi dan resiko yang tinggi. Faktor
utama dalam hal ini adalah nilai investasi awal dari proyek tersebut
yang cukup besar.
iii. Sinergi
Dalam hal ini dua perusahaan memutuskan melakukan kerjasama
untuk menggabungkan keahlian masing-masing dalam
membangun atau mengembangkan suatu sektor usaha tertentu.
Bentuk kerjasama ini memungkinkan para pihak untuk
mempercepat perkembangan usahanya.
iv. Kompetisi Bisnis

Salah satu tujuan dilakukannya usaha patungan adalah


pertimbangan kompetisi bisnis. Strategi utama melakukan
usaha adalah mempertimbangkan kompetisi bisnis. Strategi
ini penting untuk perusahaan skala kecil dan menengah. Salah
satu strategi untuk meningkatkan bisnis adalah menjadikan
kompetitor bisnis yang kuat sebagai rekanan, sehingga
kemampuan perusahaan skala kecil dan menengah tersebut
akan ikut meningkat.

Anda mungkin juga menyukai