Anda di halaman 1dari 23

NCP: GANGGUAN PENYAPIHAN

VENTILASI MEKANIK
DEFINISI
Penyapihan dari ventilasi mekanis adalah proses
mengurangi dukungan ventilasi yang pada akhirnya
mengakibatkan pasien bernapas secara spontan dan
dapat dilakukan ekstubasi.

The gradual process of decreasing ventilator


support
PENYEBAB KEGAGALAN PENYAPIHAN
VENTILATOR
Malnutrisi/
Prolonged
Pasien Lansia electrolyte
Ventilator
imbalance

Penggunaan Gangguan Peningkatan


obat-obat Pusat beban
Sedasi Pernapasan bernapas

Positive Fluid
Balance
HAL YG DIPERHATIKAN SEBELUM
No PENYAPIHAN Kriteria
VENTILATOR
1. Proses penyakit yang menyebabkan pasien membutuhkan ventilator
mekanik sudah tertangani

2. - PEEP < 5
- FiO2< 0,5
- pH > 7,25
- Hb > 8 g%

3. Pasien sadar, dan afebril (suhu tubuh normal)


Batuk adekuat
4. Fungsi jantung stabil:
- HR < 140/min
- Tidak terdapat iskemi otot jantung (myokardial Ischemia)
- Bebas dari obat-obatan vasopresor atau hanya menggunakan
.inotropik dosis rendah
- TDS 90-160 mmHg
No KRITERIA

5. Fungsi paru stabil:


- Kapasitas vital 10-15 cc/kg
- Volume tidal 4-5 cc/kg
- Ventilasi menit 6-10l liter
- Peep <8 cmH20
- Max. S <20-25 cmH20
-Frekuensi < 20 permenit
- SpO2 > 95%
-Proper inspiratory effort
6. Terbebas dari asidosis respiratorik
No KRITERIA

7 Nutrisi :
- Kalori perhari 2000-2500 kal

8 Jalan Nafas :
- Sekresi : antibiotik bila terjadi perubahan warna, penghisapan (suction)
- Bronkospasme : kontrol dengan Beta Adrenergik, Tiofilin atau Steroid
- Posisi : duduk, semifowler
9 Obat-obatan :
- Agen sedatif : dihentikan lebih dari 24 jam
- Agen paralisis: dihentikan lebih dari 24 jam
Manifestasi Klinis Pasien Gagal Penyapihan
Ventilator
1. Pasien gelisah dan tidak kooperatif
2. Hasil AGD abnormal
3. Dalam proses penyapihan SpO2 <95%,
pernafasan pendek dan dangkal, penggunaan
otot bantu nafas
4. Peningkatan hemodinamik di atas normal saat
penyapihan
Gangguan Penyapihan Ventilator
D.0002

ketidakmampuan beradaptasi dengan


pengurangan bantuan ventilator mekanik yang
dapat menghambat dan memperlama proses
penyapihan.
Penyebab

Fisiologis :
1. Hipersekresi jalan nafas.
2. Ketidakcukupan energi.
3. Hambatan upaya napas (misal nyeri
saat bernafas, kelemahan otot
pernafasan, efek sedasi.)
Situasional :
1. ketidakadekuatan dukungan sosial
2. ketidaktepatan kecepatan proses
penyapihan
3. riwayat kegagalan berulang dalam upaya
penyapihan
4. riwayat ketergantungan ventilator lebih
dari 4 hari
Gejala dan Tanda Mayor
• Subjektif : Tidak tersedia.
• Objektif :
1. Frekuensi napas meningkat.
2. Penggunaan otot bantu napas.
3. Napas megap-megap (gasping).
4. Upaya napas dan bantuan ventilator tidak sinkron.
5. Nafas Dangkal.
6. Agitasi.
7. Nilai gas darah arteri abnormal
Gejala dan Tanda Minor

Gejala dan tanda Minor Subjektif :


1. Lelah.
2. Kuatir mesin rusak.
3. Fokus meningkat pada pernafasan.
Gejala dan tanda Minor Objektif:
1. Auskultasi suara inspirasi menurun.
2. Warna kulit abnormal (mis. pucat, sianosis).
3. Napas paradoks abdominal.
4. Diaforesis.
5. Ekspresi wajah takut.
6. Tekanan darah meningkat.
7. Frekuensi nadi meningkat.
8. Kesadaran menurun.
Case Study
Identitas Pasien:

Nama: Tn. MH
DOB/ Usia: 25/05/1961 / 60thn
dx Medis: Post op craniotomy evakuasi ec ICH putamen
dextra
• Tn M jemputan ambulance SHTB tgl 2/10/2021
jam 10.41 dengan keluhan awal masuk
penurunan kesadaran sejak pukul 10.00 saat
sedang beraktivitas. GCS awal saat di ED
E2M3Vaf.
• Pasien langsung menjalani operasi cito
• Masuk ke ICU post op jam sudah terintubasi
dengan ETT no 8 mode ventilator:
Proses Weaning
• Tgl 4/10/21 kesadaran mulai membaik. Jam 12.00 Mode ventilator: CPAP
dengan PS 4 peep 5 di jam 4 pagi hemodinamik stabil
• Tgl 5/10/21 jam 6 pagi PS diturunkan ke 2 cmH0 dan peep 5 Fio2 50%
• Tgl 5/10/21 jam 11 dicoba dilakukan T-piece 10 lpm  hemodinamik stabil
• Hasil AGD pagi 5/10/21 jam 07.42
pH 7,34
pO2 89,8
pCo2 35,1
HCO3(-) 19,4
• Kembali ke CPAP di jam 14 dengan PS 2 dan peep 5
• Extubasi di jam 17.00 , dilanjutkan dengan penggunaan optiflow dengan
flow 50 lpm FiO2 90%
Foto thorax tgl 5/10/21
• Di jam 22.00 nafas pasien mulai terlihat berat, sesak dan desaturasi
s/d 89% . Lapor ke dr anestesi kemudian diekstrakan nebulizer dan
Fio2 dinaikan menjadi 100% dengan flow 60 lpm.
• Tgl 06/10/21 di jam 07.00 klinis terlihat membaik, FiO2 diturunkan
Kembali ke 90%
• Jam 14.00 pasien desat s/d 80%, napas gasping mengggunakan otot-
otot perut, slem kental dan banyak
• AGD jam 14.00
pH 7,32
pO2 68,1
pCO2 32,2
HCO3(-) 17,6
• Pasien reintubasi jam 14.00
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan penyapihan ventilator berhubungan
dengan hipersekresi jalan napas, ketidaktepatan
kecepatan proses penyapihan ditandai dengan
frekuensi napas meningkat, penggunaan otot
bantu napas, napas gasping, nilai gas darah
arteri abnormal, tekanan darah meningkat
Pembahasan
• Kegagalan weaning dapat disebabkan oleh
berbagai factor, misalnya hipersekresi jalan
napas
• Ada pun factor situasional yang turut
mempengaruhi: ketidaktepatan kecepatan
proses weaning
Referensi
B ´eduneau, G. ¨etan. (2016, September 13). Epidemiology of
Weaning Outcome according to a New Definition. The WIND
Study. Epidemiology of Weaning Outcome according to a New
Definition. Retrieved October 13, 2021, from
https://www.atsjournals.org/doi/10.1164/rccm.201602-0320OC.
Zein, H. (2016, April 2). Ventilator Weaning and Spontaneous
Breathing Trials; an Educational Review. US National Library of
Medicine National Institute of Health. Retrieved October 13, 2021,
from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4893753/.

Anda mungkin juga menyukai