Anda di halaman 1dari 17

PROSES PEMBUATAN

KEBIJAKAN PUBLIK
 Drs.H.Muhammad Ali, M.Si
PROSES PEMBUATAN
KEBIJAKAN PUBLIK
 Thomas (1975) mendefinisikan kebijakan
publik “whatever goverments choose to
do or not to do”. Definisi yang
dikemukakan oleh Thomas cukup kasar,
karna sering kali banyak perbedaan
antara apa yang diputuskan oleh
pemerintah dengan apa yang
sesungguhnya dilakukan.
 Anderson (1979) mendefinisikan
kebijakan publik dalam
pengertian yang sangat luas
sebagai “the relationship of
goverment unit to is
environement”. Definisi ini
sangat luas sehingga mencakup
berbagai hal :
A. TAHAP-TAHAP
KEBIJAKAN PUBLIK
B. MEMBUAT KEBIJAKAN
PUBLIK,
BAGAIMANA
CARANYA ?
A. Tahap-tahap kebijakan publik
1. Kebijakan publik (publik policy) adalah kebijakan yang
dikembangkan oleh pejabat ataupun badan-badan
pemerintah.
2. Tuntutan kebijakan (policy demand) adalah tuntutan
yang ditujukan kepada para pejabat publik oleh aktor-
aktor lainnya untuk melakukan sesuatu yang
didasarkan atas masalah.
3. Keputusan kebijakan (policy decision) adalah
keputusan-keputusan yang dibuat oleh pejabat publik
yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan
memberi isi pada tindakan kebijakan publik.
4. Pernyataan kebijakan (policy statements)
adalah pernyataan atau atribusi kebijakan
publik secara resmi.
5. Hasil kebijakan (policy output)yaitu
manifestasi kebijkan publik yang nampak
secara nyata (tangible)
6. Dampak kebijakan (policy outcomes) adalah
konsekuensi yang timbul pada masyarakat
baik disengaja maupun tidak yang
diakibatkan oleh tindakan yang dilakukan
oleh pemerintah.
Anderson mencoba
memilah tahap-tahap
kebijakan ke dalam 5
tahap :
1. Problem Formation
2. Formulation
3. Adoption
4. Implementation
5. Evaluation
 Menurut pendeketan sistem bahwa proses
kebijakan pada dasar nya menyangkut
beberapa komponen yang selalu ada agar
tuntutan kebijakan dapat direalisasikan
menjadi hasil kebijakan.
 Metern dan Horn (1975) mencoba
mengadopsi model sistem yang
dikenalkan Easton bahwa komponen-
komponen kebijakan tersebut adalah :
1. Lingkungan yang akan mempengaruhi
pejabat-pejabat pemerintah dan
menerima hasil kegiatan dari pejabat
pemerintah tersebut.
2. Tuntutan dan sumber daya yang
membawa pengaruh dari lingkungan
kepada pembuat kebijakan
3. Proses konversi yang meliputi struktur
formal dan prosedur pemerintahan, yang
mengubah permintaan dan sumber daya
menjadi kebijakan publik
4. Kebijakan yang merupakan tujuan formal
maupun pernyataan pejabat-pejabat
pemerintah
5. Kinerja kebijakan yang merupakan tindakan
nyata yang dilakukan oleh pejabat
pemerintah,
6. Umpan balik kebijakan dan kinerja kebijakan
terhadap lingkungan, yang disalurkan
kembali ke dalam proses konversi sebagai
permintaan dan sumber daya pada proses
berikutnya
 Dalam rangka memecahkan masalah ada
beberapa tahap penting yang dikemukakan
oleh Dunn, 1994 diantaranya :
1. Penetapan agenda kebijakan (Agenda Setting)
2. Formulasi kebijakan (Policy Formulatoin)
3. Adopsi kebijakan (Policy Adoption )
4. Implementasi kebijakan (policy
implementation)
5. Penilaian kebijakan (policy asessment)
B. MEMBUAT KEBIJAKAN
PUBLIK, BAGAIMANA
CARANYA ?
Kebijakan merupakan sistem hukum yang terdiri
dari :
1. Isi hukum ( contern of law)
2. Tatalaksana hukum
3. Budaya hukum
Dalam ke-3 aspek tersebut diatas harus
didekati secara berbeda, yang dapat dilihat
dalam bagan berikut :
PROSES • Legal drafting, counter
LEGISLASI DAN draft
ISI/NASKAH
JURIDIKS • Judicial review
(Pengajuan usul,
HUKUM
konsep tanding • Class action, legal standing
dan pembelaan

PROSES POLITIK DAN • Ligitasi


BIROKRASI
(Yurisprudensi)
(Mempengaruhi pembuatan
dan pelaksanaan aturan) • Lobi TATA
LAKSANA
PROSES SOSIAL DAN
• Negosiasi HUKUM
MOBILISASI
• Mediasi
(Membentuk pendapat
umum dan tekanan politik
• Kolaborasi
TAHAPAN AKTOR TINDAKAN

Pengajuan
RUU/ Memerlukan
Perda
• Minimal10 anggota DPR(D)
untuk menggunakan hak inisiatif
mereka
Pemerintah
• Juru bicara DPR (D) dan anggota
fraksi yang mendukung RUU atau
perda atau:

DPRD • Komisi atau gabungan komisi


Pembahasan RUU/Perda dilakukan melalui 4 tingkatan
pembicaraan, kecuali jika Badan Musyawarah (BAMUS)
menentukan pembahasan dengan prosedur singkat.

Pidato pengantar RUU/Perda oleh


MENTERI
Menteri yang bersangkutan dalam Rapat
paripurna bila RUU/Perda diajukan oleh
Pemerintah.

• Pemandangan umum fraksi diberikan


kepada pemerintah.
KOMISI • Tanggapan pemerintah atas pemandangan
umum fraksi.
• Komisi membentuk pansus.

Anda mungkin juga menyukai