0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi, yaitu upaya membunuh mikroba patogen melalui proses fisik atau kimiawi untuk mencegah infeksi. Metode sterilisasi meliputi pemanasan, uap panas, sinar UV, dan bahan kimia seperti alkohol. Peran perawat dalam sterilisasi adalah mencegah terjadinya infeksi dengan melakukan tindakan aseptik.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi, yaitu upaya membunuh mikroba patogen melalui proses fisik atau kimiawi untuk mencegah infeksi. Metode sterilisasi meliputi pemanasan, uap panas, sinar UV, dan bahan kimia seperti alkohol. Peran perawat dalam sterilisasi adalah mencegah terjadinya infeksi dengan melakukan tindakan aseptik.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi, yaitu upaya membunuh mikroba patogen melalui proses fisik atau kimiawi untuk mencegah infeksi. Metode sterilisasi meliputi pemanasan, uap panas, sinar UV, dan bahan kimia seperti alkohol. Peran perawat dalam sterilisasi adalah mencegah terjadinya infeksi dengan melakukan tindakan aseptik.
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau apatogen beserta spora Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan organisme luar. Pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan obat- obatan untuk menjamin keamanan terhadap miktoorganisme. Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun kimiawi. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada alat kesehatan dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering, steralisasi gas (Formalin H2 O2), dan radiasi ionnisasi. Metode yang sering digunakan • Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu efektifnya adalah 160oC selama 2 jam. Alat yang digunakan pada umumnya adalah oven. • Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk sterilisasi karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi protein sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121oC pada tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit. Alat yang digunakan : pressure cooker, autoklaf (autoclave) dan retort. PERANAN PERAWAT DALAM STERILISASI
Sebagai pencegah infeksi
(PI) Tindakan- tindakan pencegahan infeksi 1. Cuci tangan 2. Memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya 3. Menggunakan teknik asepsis atau aseptic 4. Memproses alat bekas pakai 5. Menangani peralatan tajam dangan aman 6. Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan (termasuk pengelola sampah secara benar) Prinsip Sterilisasi 1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) Jika terdapat beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan atau penguraian, maka sterlisasi yang digunakan adalah dengan cara mekanik. Misalnya dengan saringan. Didalam mikrobiologi penyaringan secara fisik paling banyak digunakan adalah dalam penggunaan filter khusus misalntya filter berkefeld, filter chamberland, dan filter seitz. Jenis filter yang dipakai tergantung pada tujuan penyaringan dan benda yang akan disaring. 2. Sterilisasi secara fisik a. Pemanasan, pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60- 1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf e. Penyinaran dengan UV, sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV 3. Sterilisaisi secara kimiawi Biasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap seperti halnya alkohol. Umumnya isopropil alkohol 70-90% adalah yang termurah namun merupakan antiseptik yang sangat efisien dan efektif. Penambahan yodium pada alkohol akan meningkatkan daya disinfeksinya. Dengan atau iodium, isopropil tidak efektif terhadap spora. Solusi terbaik untuk membunuh spora adalah campuran formaldehid dengan alkohol,