Anda di halaman 1dari 15

STERILISASI

Ns. Jufrizal, M.Kep


Sterilisasi merupakan upaya
pembunuhan atau penghancuran
semua bentuk kehidupan mikroba
yang dilakukan di rumah sakit
melalui proses fisik maupun
kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan
sebagai tindakan untuk membunuh
kuman patogen atau apatogen
beserta spora
 Proses sterilisasi dipergunakan pada
bidang mikrobiologi untuk mencegah
pencernaan organisme luar.
 Pada bidang bedah untuk
mempertahankan keadaan aseptis,
pada pembuatan makanan dan obat-
obatan untuk menjamin keamanan
terhadap miktoorganisme.
 Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit
melalui proses fisik maupun kimiawi.
 Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan
untuk membunuh kuman patogen atau
kuman apatogen beserta spora yang
terdapat pada alat kesehatan dengan cara
merebus, stoom, menggunakan panas
tinggi, atau bahkan kimia.
 Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat,
sterilisasi panas kering, steralisasi gas
(Formalin H2 O2), dan radiasi ionnisasi.
Metode yang sering digunakan
• Panas kering, biasanya digunakan untuk
mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu
efektifnya adalah 160oC selama 2 jam. Alat yang
digunakan pada umumnya adalah oven.
• Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat
efektif untuk sterilisasi karena menyediakan suhu jauh
di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan
kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah
koagulasi protein sel-sel mikroba yang menyebabkan
sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121oC pada
tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit.
Alat yang digunakan : pressure cooker, autoklaf
(autoclave) dan retort.
PERANAN PERAWAT DALAM
STERILISASI

Sebagai pencegah infeksi


(PI)
Tindakan- tindakan pencegahan infeksi
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan dan perlengkapan
pelindung lainnya
3. Menggunakan teknik asepsis atau aseptic
4. Memproses alat bekas pakai
5. Menangani peralatan tajam dangan aman
6. Menjaga kebersihan dan sanitasi
lingkungan (termasuk pengelola sampah
secara benar)
Prinsip Sterilisasi
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
 Jika terdapat beberapa bahan yang akibat
pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan
mengalami perubahan atau penguraian, maka
sterlisasi yang digunakan adalah dengan cara
mekanik.
 Misalnya dengan saringan. Didalam mikrobiologi
penyaringan secara fisik paling banyak digunakan
adalah dalam penggunaan filter khusus misalntya
filter berkefeld, filter chamberland, dan filter seitz.
Jenis filter yang dipakai tergantung pada tujuan
penyaringan dan benda yang akan disaring.
2. Sterilisasi secara fisik
a. Pemanasan, pemijaran (dengan api langsung):
membakar alat pada api secara langsung, contoh
alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-
1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang
terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi
dll.
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus.
Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan
metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi
d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf
e. Penyinaran dengan UV, sinar Ultra Violet juga dapat
digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk
membunuh mikroba yang menempel pada
permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari
lampu UV
3. Sterilisaisi secara kimiawi
 Biasanya sterilisasi secara kimiawi
menggunakan senyawa desinfektan antara
lain alkohol.
 Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan
dibiarkan menguap seperti halnya alkohol.
Umumnya isopropil alkohol 70-90% adalah
yang termurah namun merupakan antiseptik
yang sangat efisien dan efektif.
 Penambahan yodium pada alkohol akan
meningkatkan daya disinfeksinya. Dengan
atau iodium, isopropil tidak efektif terhadap
spora. Solusi terbaik untuk membunuh spora
adalah campuran formaldehid dengan alkohol,

Anda mungkin juga menyukai