Mat XI Ipa Sma

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 59

STATISTIKA

Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran

1.Membaca
1.Membaca data
data dalam
dalam bentuk
bentuk tabel
tabel dan
dan diagram
diagram
batang,
batang, garis,
garis, lingkaran
lingkaran dan
dan ogive.
ogive.
2.Menyajikan
2.Menyajikan data
data dalam
dalam bentuk
bentuk tabel
tabel dan
dan diagram
diagram
batang,
batang, garis,
garis, lingkaran,
lingkaran, dan
dan ogive
ogive serta
serta
pernafsirannya.
pernafsirannya.
3.Menghitung
3.Menghitung ukuran
ukuran pemusatan,
pemusatan, ukuran
ukuran letak,
letak, dan
dan
ukuran penyebaran data, serta penafsirannya
ukuran penyebaran data, serta penafsirannya
4.Menggunakan
4.Menggunakan aturan
aturan perkalian,
perkalian, permutasi,
permutasi, dan
dan
kombinasi
kombinasi dalam
dalam pemecahan
pemecahan masalah
masalah
A. Pendahuluan Statistika

 Statistika adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang data.

 Data adalah kumpulan dari datum-datum.

 Datum adalah catatan keterangan, informasi atau hasil satu kali pengukuran, pencacahan
atau pengamatan.

B. Penyajian Data dengan Diagram


Penyajian data dapat dilakukan dengan:

1.
1. Diagram
Diagram garis,
garis, merupakan
merupakan penyajian
penyajian data
data dengan
dengan menggunakan
menggunakan bidang
bidang koordinat
koordinat
Cartesius
Cartesius..
2.
2. Diagram
Diagram batang-daun,
batang-daun, merupakan
merupakan model
model penyajian
penyajian data
data secara
secara lengkap,
lengkap, singkat,
singkat,
dan
dan rapi.
rapi.
3.
3. Diagram
Diagram kotak-garis,
kotak-garis, merupakan
merupakan diagram
diagram yang
yang memiliki
memiliki bagian
bagian kotak
kotak dan
dan garis.
garis.
Diagram
Diagram ini
ini merupakan
merupakan bentuk
bentuk visual
visual dari
dari statistika
statistika lima
lima serangkai.
serangkai.
C. Tabel dan Histogram

Kumpulan data hasil pengukuran dalam pendataan atau penelitian dapat disajikan dalam bentuk
tabel, histogram, atau poligon.

1.Tabel distribusi frekuensi


Tabel distribusi frekuensi merupakanSebuah tabel yang memuat data
dengan gambaran frekuensinya

 Menentukan nilai rentang (jangkauan) data. Rentang disimbolkan R

 Menentukan banyaknya kelas

 Menentukan panjang atau interval kelas


D. Ukuran Pemusatan Data

a. Rataan (mean)

Rataan atau rataan hitung didefinisikan sebagai perbandingan jumlah nilai semua data
dengan banyaknya data.

 Data tunggal

 Data terdistribusi

 Rataan - sementara
 Pengkodean (coding)

b. Median
Median adalah nilai tengah dari data yang sudah diurutkan.

Distribusi data
c. Modus

Modus adalah datum yang paling banyak muncul

E. Ukuran Letak Kumpulan Data


2. Desil dan persentil

 Desil adalah ukuran letak data yang membagi kumpulan data menjadi 10
bagian sama besar.

 Persentil adalah ukuran letak data yang membagi 100 bagian sama besar.

 Desil data berkelompok dapat ditentukan dengan rumus

 persentil data berkelompok dapat ditentukan dengan rumus berikut.


F. Ukuran Penyebaran Data

1. Jangkauan
 Jangkauan adalah nilai yang menggambarkan rentang datum dalam sebuah data.

 Jangkauan antar kuartil (hampiran)

2. Langkah
3. Simpangan rata-rata
Simpangan atau deviasi menyatakan selisih nilai datum dengan rataan hitungnya.

4. Ragam dan simpangan baku

Ragam

Simpangan
Peluang

Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran

1.Menentukan
1.Menentukan ruang
ruang sampel
sampel
suatu
suatu percobaan.
percobaan.

2.Menentukan
2.Menentukan peluang
peluang suatu
suatu
kejadian.
kejadian.
A. Kaidah Pencacahan

Kaidah
Kaidah pencacahan
pencacahan adalah
adalah cara
cara menentukan
menentukan atau
atau menghitung
menghitung kemungkinan
kemungkinan suatu
suatu
kejadian.
kejadian.

Ada tiga kaidah pencacahan, yaitu

1.
1. Aturan
Aturan pengisian
pengisian tempat,
tempat,


 Aturan
Aturan pengisian
pengisian tempat
tempat adalah
adalah suatu
suatu cara
cara yang
yang menentukan
menentukan kemungkinan
kemungkinan
kejadian
kejadian dengan
dengan mendata
mendata semua
semua kejadian
kejadian yang
yang mungkin.
mungkin.


 Pendataan
Pendataan ini
ini memiliki
memiliki beberapa
beberapa cara,
cara, yaitu
yaitu dengan
dengan diagram
diagram pohon,
pohon, tabel
tabel silang,
silang,
dan
dan pasangan
pasangan berurutan.
berurutan.
2.
2. Permutasi
Permutasi


Permutasi
Permutasi adalah
adalah cara
cara menyusun
menyusun suatu
suatu unsur
unsur secara
secara urut
urut dengan
dengan objek
objek yang
yang
berbeda
berbeda dari
dari sekelompok
sekelompok unsur.
unsur.


Permutasi
Permutasi memuat
memuat beberapa
beberapa unsur
unsur sama
sama


Permutasi
Permutasi siklis
siklis
3.
3. Kombinasi
Kombinasi

Kombinasi
Kombinasi adalah
adalah cara
cara menyusun
menyusun suatu
suatu unsur
unsur dengan
dengan objek
objek yang
yang berbeda
berbeda dari
dari
sekelompok
sekelompok unsur
unsur tanpa
tanpa memerhatikan
memerhatikan urutannya.
urutannya.

 Penerapan kombinasi dalam penjabaran binomium Newton


B. Peluang Kejadian

peluang
peluang kejadian
kejadian dapat
dapat didefinisikan
didefinisikan sebagai
sebagai besarnya
besarnya
kemungkinan
kemungkinan kejadian
kejadian yang
yang dapat
dapat terjadi.
terjadi.

1. Frekuensi harapan
Frekuensi harapan adalah banyaknya kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada
suatu percobaan.

2. Komplemen suatu kejadian


C. Peluang Kejadian Majemuk
1. Kejadian majemuk

 Kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian saling bebas apabila:

 Kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian saling bebas apabila:


TRIGONOMETRI

Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran

1.Menggunakan
1.Menggunakan rumusrumus sinus
sinus dan
dan
cosinus
cosinus jumlah
jumlah dua
dua sudut,
sudut, selisih
selisih dua
dua
sudut,
sudut, dan
dan sudut
sudut ganda
ganda untuk
untuk
menghitung
menghitung sinus
sinus dan
dan cosinus
cosinus sudut
sudut
tertentu.
tertentu.
2.Menurunkan
2.Menurunkan rumus
rumus jumlah
jumlah dan
dan
selisih
selisih sinus
sinus dan
dan cosinus.
cosinus.
3.Menggunakan
3.Menggunakan rumusrumus jumlah
jumlah dan
dan
selisih
selisih sinus
sinus dan
dan cosinus.
cosinus.
A. Jumlah Dan Selisih Dua Sudut

1. Bentuk cos (α ± β)

2. Bentuk sin (α ± β)
3. Bentuk tg (α ± β)
B. Sudut Rangkap

1. Bentuk sin 2α, cos 2α, dan tg 2α


a. Bentuk sin 2α

b. Bentuk cos 2α

c. Bentuk tg 2α
C. Perkalian Sinus dan Cosinus

1. Perkalian cosinus

2. Perkalian sinus

3. Perkalian cosinus dan sinus


E. Jumlah dan Selisih pada Sinus, Cosinus, dan Tangen
LINGKARAN

Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran

1.Menyusun
1.Menyusun persamaan
persamaan lingkaran
lingkaran yang
yang
memenuhi
memenuhi persyaratan
persyaratan yang
yang ditentukan.
ditentukan.
2.Menentukan
2.Menentukan persamaan
persamaan garis
garis singgung
singgung
pada
pada lingkaran
lingkaran dalam
dalam berbagai
berbagai situasi.
situasi.
A. Persamaan Lingkaran

1. Persamaan lingkaran yang berpusat di O (0, 0) dan berjari-jari r,

2. Persamaan lingkaran berpusat di A(a, b) dan berjari-jari r

3. Bentuk umum persamaan lingkaran


4. Menentukan pusat dan jari-jari lingkaran
B. Kedudukan Titik dan Garis terhadap Lingkaran

1. Kedudukan titik terhadap lingkaran

2. Kedudukan garis terhadap lingkaran

Ada tiga cara untuk mengetahui posisi garis terhadap lingkaran

a. Pendekatan geometri
Pendekatan geometri merupakan cara untuk menentukan kedudukan garis terhadap
lingkaran dengan cara menggambarkannya pada bidang Cartesius.
b. Pendekatan jarak

Untuk
Untuk setiap
setiap garis
garis akan
akan
a.
a. memotong
memotong lingkaran
lingkaran di
di dua
dua titik
titik →→ 00 << dd << rr
b.
b. menyinggung
menyinggung lingkaran
lingkaran → → dd == rr
c.
c. di
di luar
luar lingkaran
lingkaran → → dd >> rr

c. Pendekatan sistem persamaan


C. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

1. Persamaan garis singgung lingkaran melalui suatu titik pada lingkaran

2. Persamaan garis singgung lingkaran dengan gradien tertentu


3. Persamaan garis singgung lingkaran melalui titik di luar lingkaran

a. Analisis diskriminan

b. Analisis gradien

c. Analisis garis kutub


SUKUBANYAK

Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran

1.Menggunakan
1.Menggunakan algoritma
algoritma
pembagian
pembagian sukubanyak
sukubanyak untuk
untuk
menentukan
menentukan hasil
hasil bagi
bagi dan
dan sisa
sisa
pembagian.
pembagian.
2.Menggunakan
2.Menggunakan teorema
teorema sisa
sisa dan
dan
teorema
teorema faktor
faktor dalam
dalam pemecahan
pemecahan
masalah.
masalah.
A. Pengertian Sukubanyak

Sukubanyak
Sukubanyak adalah
adalah polinom
polinom berderajat
berderajat tertentu
tertentu sesuai
sesuai
pangkat
pangkat tertinggi
tertinggi dari
dari variabel
variabel pada
pada sukubanyak.
sukubanyak.

1. Nilai sukubanyak
 Untuk menghitung nilai sukubanyak dapat dilakukan dua cara:
a. Substitusi
Untuk nilai x = k (k ∈ R),

b. Skema (Horner)

 Kesamaan sukubanyak

Dua sukubanyak ff((xx)) dan


Dua sukubanyak dan gg((xx)) dapat
dapat dikatakan
dikatakan sama
sama jika
jika
kedua
kedua sukubanyak
sukubanyak itu itu memiliki
memiliki koefisien
koefisien sama
sama pada
pada suku
suku yang
yang
sama.
sama.
B. Pembagian Sukubanyak
1. Pembagian sukubanyak dengan pembagi berbentuk linear (ax + b)

2. Pembagian sukubanyak dengan pembagi kuadrat


C. Teorema Sisa

1. Pembagi bentuk linear

Jika
Jika suku banyak f(x)
suku banyak f(x) dibagi dengan (x
dibagi dengan (x –– k)
k),, maka
maka sisanya
sisanya sama dengan f(k)
sama dengan f(k)..

2. Pembagi bentuk kuadrat


D. Teorema Faktor

“Misalkan
“Misalkan f(x)
f(x) adalah
adalah sukubanyak,
sukubanyak, (x
(x –– k)
k) adalah
adalah faktor
faktor dari
dari f(x)
f(x) jika
jika dan
dan hanya
hanya jika
jika
f(k)
f(k) == 0.”
0.”

E. Persamaan Sukubanyak

 Akar-akar rasional persamaan sukubanyak


FUNGSI KOMPOSISI DAN INVERS

Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran

1.Menentukan
1.Menentukan komposisi
komposisi fungsi
fungsi dari
dari dua
dua
fungsi.
fungsi.

2.Menentukan
2.Menentukan invers
invers suatu
suatu fungsi
fungsi
A. Fungsi

Fungsi
Fungsi adalah
adalah relasi
relasi dua himpunan A
dua himpunan dan B
A dan B yang
yang memasangkan
memasangkan setiap
setiap
anggota
anggota pada himpunan A
pada himpunan A dengan
dengan tepat
tepat satu
satu anggota himpunan B
anggota himpunan B..

1. Notasi fungsi

2. Macam-macam bentuk fungsi


a.Fungsi konstan adalah fungsi yang setiap anggota himpunan asal dipetakan ke satu
anggota yang sama pada daerah hasil.
b.Fungsi identitas merupakan fungsi yang akan memetakan anggota di daerah asal ke
dirinya sendiri.

c.Fungsi linear merupakan fungsi yang memetakan setiap anggota daerah asal ke anggota
daerah hasil dengan perubahan konstan.
d. Fungsi kuadrat merupakan fungsi dengan variabel x berpangkat tertinggi dua.

e. Fungsi modulus (mutlak) adalah fungsi yang memasangkan setiap bilangan real pada
daerah asal ke unsur harga mutlaknya.

f. Fungsi ganjil dan fungsi genap


3. Aljabar fungsi

Aljabar
Aljabar fungsi
fungsi merupakan
merupakan operasi-operasi
operasi-operasi yang
yang
berlaku
berlaku untuk
untuk fungsi.
fungsi.

a. penjumlahan

b. pengurangan

c. perkalian

d. pembagian
B. Fungsi Komposisi
fungsi
fungsi komposisi
komposisi diartikan
diartikan sebagai
sebagai kombinasi
kombinasi dua
dua fungsi
fungsi atau
atau lebih
lebih menjadi
menjadi fungsi
fungsi
baru.
baru.

Sifat-sifat fungsi komposisi


C. Fungsi Invers
LIMIT FUNGSI

Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran

1.
1. Menjelaskan
Menjelaskan secara
secara intuitif
intuitif arti
arti limit
limit fungsi
fungsi di
di suatu
suatu
titik
titik dan
dan di
di tak
tak hingga.
hingga.
2.
2. Menggunakan
Menggunakan sifatsifat limit
limit fungsi
fungsi untuk
untuk menguhitung
menguhitung
bentuk
bentuk tak
tak tentu
tentu fungsi
fungsi aljabar
aljabar dandan trigonometri.
trigonometri.
A. Pengertian Limit Fungsi
Limit fungsi dapat diartikan sebagai pendekatan nilai fungsi.

B. Limit Fungsi Aljabar

1. Limit fungsi aljabar bentuk lim fungsi x → a


Limit fungsi aljabar bentuk lim fungsi x → a ini dapat ditentukan dengan salah
satu dari tiga cara, yaitu:
 substitusi langsung,
 pemfaktoran, atau
 Perkalian sekawan.
2. Limit fungsi aljabar bentuk lim fungsi x → ∞

limit
limit fungsi
fungsi xx →
→∞∞ juga
juga memiliki
memiliki tiga
tiga cara
cara penyelesaian
penyelesaian yaitu
yaitu
substitusi,
substitusi, pembagian
pembagian pangkat
pangkat tertinggi,
tertinggi, dan
dan perkalian
perkalian sekawan.
sekawan.
C. Teorema-Teorema Limit Fungsi

4) Penjumlahan dan pengurangan

5) Perkalian dan pembagian


6) Perpangkatan

D. Limit Fungsi Trigonometri

Limit
Limit fungsi
fungsi trigonometri
trigonometri adalah
adalah limit
limit yang
yang memuat
memuat rumus
rumus rumus
rumus
perbandingan
perbandingan trigonometri
trigonometri seperti
seperti sin,
sin, cos,
cos, dan
dan tg.
tg.
E. Penggunaan Limit Fungsi
1. Kontinuitas dan diskontinuitas fungsi
Sebuah grafik fungsi f(x) akan kontinu pada x = a jika memenuhi syarat

2. Turunan fungsi
C. Fungsi Invers
TURUNAN FUNGSI

Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran

1.Menggunakan
1.Menggunakan konsep
konsep dan
dan aturan
aturan turunan
turunan
dalam
dalam perhitungan
perhitungan turunan
turunan fungsi.
fungsi.
2.Menggunakan
2.Menggunakan turunan
turunan untuk
untuk menentukan
menentukan
karakteristik
karakteristik suatu
suatu fungsi
fungsi dan
dan memecahkan
memecahkan
masalah.
masalah.
3.Merancang
3.Merancang model
model matematika
matematika dari
dari masalah
masalah
yang
yang berkaitan
berkaitan dengan
dengan ekstrim
ekstrim fungsi.
fungsi.
4.Menyelesaikan
4.Menyelesaikan model
model matematika
matematika dari
dari masalah
masalah
yang
yang berkaitan
berkaitan dengan
dengan ekstrim
ekstrim fungsi
fungsi dan
dan
penafsirannya.
penafsirannya.
A. Pengertian Turunan Fungsi

1. Laju perubahan fungsi

2. Turunan fungsi

Turunan fungsi didefinisikan sebagai laju perubahan fungsi sesaat dan dinotasikan f ′(x).
B. Rumus-Rumus Turunan Fungsi Aljabar

2. Turunan jumlah dan selisih fungsi

3. Turunan perkalian dan pembagian fungsi


C. Turunan Fungsi Trigonometri

Bentuk turunan fungsi trigonometri sebagai berikut.


D. Turunan Fungsi Komposisi dengan Aturan Rantai

E. Persamaan Garis Singgung pada Kurva

F. Fungsi Naik, Fungsi Turun, dan Titik Stasioner

1. Fungsi naik dan fungsi turun


2. Nilai dan titik stasioner

Titik
Titik pada
pada kurva
kurva yang
yang merupakan
merupakan titik
titik singgung
singgung dengan
dengan
garis
garis singgung
singgung yang
yang sejajar sumbu xx dinamakan
sejajar sumbu dinamakan titik
titik
stasioner.
stasioner.
3. Nilai-nilai ekstrim

Nilai
Nilai ekstrim
ekstrim adalah
adalah nilai
nilai kritis
kritis yang
yang dapat
dapat membalik
membalik keadaan
keadaan
fungsi,
fungsi, misal
misal fungsi
fungsi naik
naik menjadi
menjadi turun
turun dan
dan sebaliknya.
sebaliknya.

a. Uji turunan pertama

Dengan nilai stasioner dapat dilakukan penentuan nilai ekstrim, yaitu dengan
langkah-langkah sebagai berikut.

1)
1) Menentukan
Menentukan absis
absis titik
titik stasioner
stasioner dengan syarat ff ′(x)
dengan syarat ′(x) == 0.
0.

2)
2) Menentukan
Menentukan keadaan
keadaan fungsi
fungsi di
di sekitar
sekitar absis
absis stasioner,
stasioner, fungsi
fungsi naik
naik atau
atau
turun,
turun, langkah
langkah ini
ini dapat
dapat dibantu
dibantu dengan
dengan tabel.
tabel.

3)
3) Menentukan
Menentukan jenis
jenis titik
titik ekstrim.
ekstrim.
b. Uji turunan kedua

G. Menggambar Grafik

Untuk menggambar grafik y = f (x) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1)
1) Menentukan
Menentukan titik-titik
titik-titik stasioner
stasioner dan
dan kecenderungan
kecenderungan kurvakurva naik
naik atau
atau turun.
turun.
Gunakan
Gunakan tabel
tabel untuk
untuk menentukan
menentukan keadaan
keadaan kurva
kurva di
di sekitar
sekitar titik
titik stasioner.
stasioner.
2)
2) Menentukan
Menentukan titik
titik potong
potong dengan
dengan sumbu-sumbu
sumbu-sumbu koordinat
koordinat jika
jika mudah
mudah
ditentukan.
ditentukan.
3)
3) Jika
Jika perlu
perlu dapat
dapat ditentukan
ditentukan beberapa
beberapa titik
titik untuk
untuk memperjelas
memperjelas grafik
grafik kurva.
kurva.
4)
4) Menggambar
Menggambar titik-titik
titik-titik yang
yang diperoleh,
diperoleh, kemudian
kemudian menghubungkan
menghubungkan titik-titik
titik-titik
menjadi
menjadi kurva.
kurva.
H. Aplikasi Turunan Fungsi

1. Penyelesaian limit tak tentu

2. Kecepatan dan percepatan gerak benda

Anda mungkin juga menyukai