Anda di halaman 1dari 8

Pancasila sebagai

Sistem Filsafat
• A.Konsep Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
• Pancasila sebagai Sistem Filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang
memiliki fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling keterikatan dan
ketergantungan.

• Filsafat adalah upaya manusia mencari kebijaksanaan hidup dalam


membangun peradaban manusia. Pancasila adalah ideologi dasar dalam
kehidupan bernegara Indonesia.

• Pancasila dalam filsafat digunakan sebagai objek dan subjek. Objek untuk
dicari landasan filosofi nya dan subjek untuk mengkritisi aliran filsafat yang
berkembang. Maka dari itu Pancasila harus menjadi orientasi pelaksanaan
sistem politik dan pembangunan nasional.
• B.Diperlukannya kajian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
1. Landasan Ontologis Pancasila
 Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang meyelidiki hakikat
sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan
artinya dengan metafisika.
 Masalah ontologis antara lain: Apakah hakikat sesuatu itu? Apakah
realitas yang ada tampak ini suatu realitas sebagai wujudnya, yaitu
benda? Apakah ada suatu rahasia di balik realitas itu, sebagaimana yang
tampak pada makhluk hidup? Dan seterusnya.
 Bidang ontologi menyelidiki tentang makna yang ada (eksistensi dan
keberadaan) manusia, benda, alam semesta (kosmologi), metafisika.
2. Landasan Epistemologis Pancasila
 Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan,
metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
 Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya
pengetahuan, batas dan validitas ilmu pengetahuan.
 Epistemologi adalah ilmu tentang ilmu atau teori terjadinya ilmu atau science of
science.
 Menurut Titus (1984:20) terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam
epistemologi, yaitu:
1. Tentang sumber pengetahuan manusia;
2. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia;
3. Tentang watak pengetahuan manusia.
3. Landasan Aksiologis Pancasila
 Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar
aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga
merupakan suatu kesatuan. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita
membahas tentang filsafat nilai Pancasila.
 Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos
yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
 Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik.
Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan kedudukan metafisika
suatu nilai.
 Nilai (value dalam Inggris) berasal dari kata Latin valere yang artinya kuat, baik,
berharga. Dalam kajian filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang
dapat diartikan sebagai “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (goodness). Nilai itu
sesuatu yang berguna. Nilai juga mengandung harapan akan sesuatu yang diinginkan.
• C. MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANGPANCASILA
SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
• 1. Sumber Historis Pancasila sebagai Sistem FilsafatPada 12 Agustus 1928,
Soekarno pernah menulis diSuluh Indonesiayang menyebutkanbahwa nasionalisme
adalah nasionalisme yang membuat manusia menjadi perkakasnya Tuhandan
membuat manusia hidup dalam roh. Pembahasan sila-sila Pancasila sebagai sistem
filsafatdapat ditelusuri dalam sejarah masyarakat Indonesia.
• 2.Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Sistem FilsafatSumber sosiologis Pancasila sebagai
sistem filsafat dapat diklasifikasikan ke dalam 2kelompok, yaitu :
• a. Kelompok pertama, memahami sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem filsafat
dalampandangan hidup atau kearifan lokal yang memperlihatkan unsur-unsur
filosofisPancasila itu masih berbentuk pedoman hidup yang bersifat praktis dalam berbagai
aspekkehidupan
• .b. Kelompok kedua, yaitu masyarakat ilmiah-akademis yang memahami Pancasila
sebagaisistem filsafat dengan teori-teori yang bersifat akademis. Sumber Politis Pancasila
sebagai Sistem FilsafatPada awalnya, Pancasila merupakan konsensus politik yang
kemudian berkembangmenjadi sistem filsafat. Sumber politis Pancasila sebagai sistem
filsafat dapat diklasifikasikanke dalam dua kelompok, yaitu:a. Kelompok pertama, meliputi
wacana politis tentang Pancasila sebagai sistem filsafatpada sidang BPUPKI, sidang PPKI,
dan kuliah umum Soekarno antara tahun 1958 dan1959, tentang pembahasan sila-sila
Pancasila secara filosofis.b.Kelompok kedua, mencakup berbagai argumen politis tentang
Pancasila sebagai sistemfilsafat yang disuarakan kembali di era reformasi dalam pidato
politik Habibie 1 Juni2011.Sumber politis Pancasila sebagai sistem filsafat berlaku juga atas
kesepakatanpenggunaan simbol dalam kehidupan bernegara. Contoh, simbol Burung
Garuda.

Anda mungkin juga menyukai