RB14 - B6 - 17 - Petrus Fian Beribe - 30.1120
RB14 - B6 - 17 - Petrus Fian Beribe - 30.1120
BIROKRASI
OPA juga tidak bisa dilepaskan dari prinsip-prinsip manajemen ilmiah (scientific
management) Frederick W. Taylor dan manajemen klasik POSDCORB ciptaan
Luther Gullick. Administrasi negara harus berorientasi secara ketat kepada
efisiensi. Semua sumber daya (man, material, machine, money, method, market)
digunakan sebaik-baiknya untuk mencapai prinsip efisiensi.
2. Manusia Rasional (Administratif) Oleh Herbert Simon
A. KELEBIHAN
1. politik yang tidak mencampuri kegiatan administrasi di pemerintahan. Sehingga tidak ada hasil dari
kegiatan administrasi terhadap publik yang berbau politik
2. Administrasi publik klasik juga memampukan birokrasi memiliki daya stabilitas yang sangat tinggi,
karena para birokrat diputuskan berdasarkan pertimbangan obyektif, para birokrat dilindungi dari
kesewenangan hukum, dan masa depan para birokrat terjamin.
3. Struktur birokrasi yang kompleks dan formal serta berdasarkan dokumen resmi akan menghindarkan
birokrasi dari penyalahgunaan wewenang baik oleh birokrasi karier maupun birokrasi politisi yang
berkuasa untuk sementara.
4. Administrasi publik klasik ini juga dapat diimplementasikan di negara berbentuk kerajaan.
5. sifat netral dari administrasi publik klasik ini dapat menghindarkan birokrasi dari kepentingan figur atau
kelompok-kelompok tertentu.
2. KEKURANGAN
Sesuatu yang diterjemahkan secara politis dan tercantum dalam aturan
Diskresi kebijakan terbatas
Sistem nya kaku
2. PARADIGMA NEW PUBLIC
MANAGEMENT (NPM)
NPM adalah suatu sistem manajemen desentral dengan perangkat-perangkat manajemen baru seperti controlling,
benchmarking dan lean management. Bagi yang lain, NPM dipahami sebagai privatisasi sejauh mungkin atas
aktivitas pemerintah.
manajemen kualitas
New Public Management (NPM) merupakan sistem manajemen administrasi publik yang paling aktual di seluruh
dunia dan sedang direalisasikan di hampir seluruh negara industri. Sistem ini dikembangkan di wilayah anglo
Amerika sejak paruh kedua tahun 80-an dan telah mencapai status sangat tinggi khususnya di Selandia Baru.
Perusahaan-perusahaan umum diprivatisasi, pasar tenaga kerja umum dan swasta dideregulasi, dan dilakukan
pemisahan yang jelas antara penetapan strategis wewenang negara oleh lembaga-lembaga politik (APA yang
dilakukan negara) dan pelaksanaan operasional wewenang oleh administrasi (pemerintah) dan oleh badan
penanggungjawab yang independen atau swasta. Administrasi Publik mulai mengenalkan New Public Management
(NPM) yang merupakan paradigma baru pada tahun 1990-an. Istilah NPM pertama kali dikemukakan Crishtopher
Hood dalam artikelnya “ All Public Management of All Seasons”.
IDE ATAU PRINSIP DASAR PARADIGMA NEW PUBLIC
MANAGEMENT (NPM)
Membantu warga masyarakat mengartikulasikan dan memenuhi kepentingan yang telah disepakati bersama
daripada mencoba mengontrol atau mengendalian masyarakat kearah yang baru.
Administrasi publik harus menciptakan gagasan kolektif yang disetujui bersama tentang apa yang disebut dengan
kepentingan publik
Kebijaan dan program yang ditujuan untuk memenuhi kebutuhan publik dapat dicapai secara efektif dan
responsive melalui upaya-upaya koletif dan proses kolaboratif
Kepentingan publik lebih merupakan hasil suatu dialog tentang nilai-nilai yang disetujui bersama pada agregasi
kepentingan pribadi para individu
Para pelayan publik harus memberikan perhatian, tidak semata pada pasar tetapi juga pada aspek hukum dan
peraturan perundangan, nilainilai masyaraat, norma-norma politik standart professional dan kepentingan warga
masyarakat
Organisasi publik dan jaringan-jaringan yang terlibat akan sukses dalam jangka panjang kalau mereka beroperasi
melalui proses kolaborasi atau melalui kepemimpinan yang menghargai semua orang, dan
Kepentingan publik lebih baik dikembangan oleh pelayan-pelayan publik dan warga masyarakat yang
berkomitmen memberikan konstribusi terhadap masyarakat daripada oleh manajer wirausaha yang bertindak
seakan-akan uang adalah milk mereka.
KARAKTERISTIK DARI PARADIGMA NEW
PUBLIC MANAGEMENT (NPM)
Manajemen profesional di sektor publik; Secara bertahap, mereka sudah mulai menerapkannya, yaitu mengelola
organisasi secara profesional, memberikan batasan tugas pokok dan fungsi serta deskripsi kerja yang jelas,
memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab.
Penekanan terhadap pengendalian output dan outcome; Sudah dilakukan dengan penggunaan performance
budgeting yang dirancang oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Perubahan atas sistem anggaran yang
digunakan ini merupakan yang terpenting yang terkait dengan penekanan ataspengendalian output dan
outcome.
Pemecahan unit-uit kerja di sektor publik; Menurut saya hal ini sudah sejak lama dilakukan oleh Depkeu juga
BPK, yaitu adanya unit-unit kerja tingkat eselon 1.
Menciptakan persaingan di sektor publik; Hal ini juga sudah dilakukan, yaitu adanya mekanisme kontrak dan
tender kompetitif dalam rangka penghematan biaya dan peningkatan kualitas serta privatisasi, diatur dalam
Keppers 80 tahun 2003.
Mengadopsi gaya manajemen sektor bisnis ke sktor publik; hampir di seluruh eselon 1 di Depkeu sudah
menerapkannya, dengan adanya modernisasi kantor baik di Ditjen Pajak, Ditjen Perbendaharaan, maupun Ditjen
Bea Cukai, juga terkait dengan emberian remunerasi sesuai job grade karyawan. Demikian juga di BPK, selain
modernisasi kantor dan remunerasi, hubungan antara atasan dan bawahan semakin dinamis, gap senioritas
hanya muncul dalam hal-hal profesionalisme saja yang dibutuhkan.
Disiplin dan penghematan pengguanann sumber daya; Dalam hal disiplin biaya, saya masih meragukan
implementasinya pada kedua instansi ini, karena masih adanya aset-aset yang dibeli melebihi spesifikasi
kebutuhan. Sedangkan dalam hal disiplin pegawai, adanya model presensi menggunakan finger print sudah
sangat efektif dilakukan.
CIRI-CIRI NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM)
1. KELEBIHAN
peningkatan efisiensi dan produktifitas kinerja pemerintah daerah, yang pada akhirnya
mampu meningkatakan kualitas pelayanan publik.
NPM dilihat sebagai kumpulan ide-ide dan praktik yang berupaya menggunakan
pendekatan sektor swasta dan bisnis ke dalam sektor publik
salah satu upaya untuk mentransformasikan jiwa dan kinerja swasta kedalam birokrasi
pemerintah.
NPM ini juga dianggap sebagai konsep yang berusaha ingin menghilangkan praktik-
praktik monopoli pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah. Konsep ini mendorong
adanya inovasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau melakukan privatisasi
terhadap fungsi-fungsi pemerintah
2. KEKURANGAN
Konsep mewirausahakan birokrasi yang diusung oleh newpublic managementmasih terkesan buat dirinya
sendiri. Karena logika yang dibangun olehnew public managementadalah sebuah logika yang berorientasi pada
pasar yangmengutamakan keuntungan bagi dirinya dan bukan pada pelayanan publik.
logika yang ada dan berbagai tawaran struktural yang ditawarkanoleh new public managementjelas terungkap
adanya sebuah upaya untuk “memasarkan”birokrasi dengan menerapkan logika pasar. Dalam hal ini,
masyarakat sebagai obyek pelayanan akan sering dijadikan sebagai konsumen dan birokrasi sebagai pemberi
pelayananmenjadi produsen.
Pola kerja birokrasi diubah dalam sebuah etika mekanisme pasar denganmenjunjung tinggi keefektifan dan
efesiensi. Pelayanan diibaratkan sebagai hasil produksiyang harus dibeli oleh masyarakat dimana sebuah
transaksi ekonomi tercipta yang manarakyat dilihat sebagai pembeli dan birokrasi sebagai produsen yang
memberikan pelayanan.
3. PARADIGMA NEW PUBLIC SERVICE
(NPS)
Paradigma New Public Service (NPS) merupakan konsep yang dimunculkan melalui tulisan Janet
V.Dernhart dan Robert B.Dernhart berjudul “The New Public Service : Serving, not Steering”, terbit
tahun 2003.
Gagasan Denhardt & Denhardt tentang Pelayanan Publik Baru (PPB) menegaskan bahwa
pemerintah seharusnya tidak dijalankan seperti layaknya sebuah perusahaan tetapi melayani
masyarakat secara demokratis, adil, merata, tidak diskriminatif, jujur, dan akuntabel.
Teori New Public Service memandang bahwa birokrasi adalah alat rakyat dan harus tunduk kepada
apapun suara rakyat, sepanjang suara itu rasioanal dan legimate secara normatif dan
konstitusional.
Akar dari New Public Service dapat ditelusuri dari berbagai ide tentang demokrasi yang pernah
dikemukakan oleh Dimock, Dahl, dan Waldo
TEORI-TEOR PARADIGMA NEW PUBLIC SERVICE (NPS)
Melayani Warga Negara, bukan customer (Serve Citizens, Not Customer). 9 | Paradigma
NPS
Mengutamakan Kepentingan Publik (Seeks the Public Interest).
Kewarganegaraan lebih berharga daripada Kewirausahaan (Value Citizenship over
Entrepreneurship).
Berpikir Strategis, Bertindak Demokratis (Think Strategically, Act Democratically).
Tahu kalau Akuntabilitas Bukan Hal Sederhana (Recognize that accountability is not
Simple).
Melayani Ketimbang Mengarahkan (Serve Rather than Steer).
Menghargai Manusia, Bukan Sekedar Produktivitas (Value People, Not Just Productivity)
KARAKTERISTIK DARI
PARADIGMA NEW PUBLIC SERVICE (NPS)
1. Menjadi seorang pelayanan masyarakat yang dimana menjadi seorang warga negara, bukan sebagai
seorang pelanggan.
2. Melaksanakan dan kemudian memenuhi kepentingan publik yang dimana seringkali terjadinya
perbedaan terhadap kepentingan publik sangatlah banyak, bermacam-macam dan kompleks.
3. Lebih mementingkan warga negara diatas kewirausahaan. Meskipun sebuah kewirausahaan itu
penting, tetapi kepentingan sebuah warga negara berada diatas segalanya.
4. Menjadi berfikir lebih strategis, dan kemudian bertindak untuk menjadi lebih demokratis yang dimana
sebuah pemerintah keudian harus mampu untuk bertindak sangat sigap dan kemudian menlakukan
pendekatan kepada masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi disekitar masyarakat.
5. Menyadari atas adanya kesulitan terhadap akuntabilitas, kemudian melakukan pertanggungjawab yang
dimana adalah sebuah kegiatan sulit dan dapat diukur yang dimana kemudian dapat dilakukan dengan
sebuah metode yang terbilang tepat.
6. Lebih menitikberatkan pada pelayanan, bukan pengarahan. Fungsi utama dari sebuah pemerintahan
adalah melakukan pelayanan publik kepada warga negara, bukan sebuah pengarahan.
7. Lebih mementingkan sebuah kepentingan masyarakat yang dimana bukanlah sebuah kegiatan
produktivitas, tetapi menjadi sebuah prioritas yang dimana meskipun itu bertentangan dengan sebuah
nilai produktivitas.
2. KEKURANGAN