Anda di halaman 1dari 24

REFORMASI

BIROKRASI

NAMA : PETRUS FIAN BERIBE


NPP : 30.1120
ABSEN : 17
KELAS : B6
PARADIGMA DALAM
PLAYANAN
PUBLIK
1. PARADIGMA ADMINSTRASI PUBLIK KLASIK
(OLD PUBLIC ADMINISTRATION/OPA)

Paradigma Administrasi Negara Lama dikenal juga dengan


sebutan Administrasi Negara Tradisional atau Klasik. Paradigma ini
merupakan paradigma yang berkembang pada awal kelahiran ilmu
administrasi negara.
Tokoh paradigma ini adalah antara lain adalah pelopor
berdirinya ilmu administrasi negara Woodrow Wilson dengan karyanya “The
Study of Administration”(1887) serta F.W. Taylor dengan bukunya “Principles
of Scientific Management” Ada dua kunci dalam memahami OPA ini:
 pertama, adanya perbedaan yang jelas antara politik (policy) dengan administrasi.
 Kedua, perhatian untuk membuat struktur dan startegi pengelolaannya hak organisasi publik
diberikan kepada manajernya (pemimpin), agar tugas-tugas dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
IDE ATAU PRINSIP DASAR DARI PARADIGMA
ADMINSTRASI PUBLIK KLASIK
(OLD PUBLIC ADMINISTRATION/OPA)

 Fokus pemerintah pada pelayanan publik secara langsung melalui badan-badan


pemerintah.
 Kebijakan publik dan administrasi menyangkut perumusan dan implementasi kebijakan
dengan penentuan tujuan yang dirumuskan secara politis dan tunggal.
 Administrasi publik mempunyai peranan yang terbatas dalam pembuatan kebijakan dan
kepemerintahan, administrasi publik lebih banyak dibebani dengan fungsi implementasi
kebijakan public 9
 Pemberian pelayanan publik harus dilaksanakan oleh administrator yang bertanggungjawab
kepada ”elected official” (pejabat/birokrat politik) dan memiliki diskresi yang terbatas dalam
menjalankan tugasnya.
 Administrasi negara bertanggungjawab secara demokratis kepada pejabat politik
 Program publik dilaksanakan melalui organisasi hirarkis, dengan manajer yang menjalankan
kontrol dari puncak organisasi.
 Nilai utama organisasi publik adalah efisiensi dan rasionalitas
 Organisasi publik beroperasi sebagai sistem tertutup, sehingga partisipasi warga negara
terbatas
 Peranan administrator publik dirumuskan sebagai fungsi POSDCORB
PEMIKIRAN DARI PARADIGMA ADMINSTRASI
PUBLIK KLASIK
(OLD PUBLIC ADMINISTRATION/OPA)

 1. Paradigma Dikotomi dikemukakan oleh Henry

 Politik berbeda (distinct) dengan administrasi. Politik adalah arena dimana


kebijakan (policy) diambil sehingga administrasi tidak berhak berada dalam
arena tersebut. Administrasi hanya bertugas mengimplementasikan
(administered) kebijakan tersebut.

 OPA juga tidak bisa dilepaskan dari prinsip-prinsip manajemen ilmiah (scientific
management) Frederick W. Taylor dan manajemen klasik POSDCORB ciptaan
Luther Gullick. Administrasi negara harus berorientasi secara ketat kepada
efisiensi. Semua sumber daya (man, material, machine, money, method, market)
digunakan sebaik-baiknya untuk mencapai prinsip efisiensi.
2. Manusia Rasional (Administratif) Oleh Herbert Simon

Menurut Simon, manusia dipengaruhi oleh rasionalitas mereka dalam mencapai


tujuan-tujuannya. Rasionalitas yang dimaksud di sini hampir sama dengan efisiensi
yang dikemukakan oleh aliran scientific management. Manusia yang bertindak secara
rasional ini disebut dengan manusia administratif (administrative man).
 3. Teori Pilihan Publik (Public Choice)

Teori pilihan publik berasal dari filsafat manusia ekonomi (economic


man) dalam teori-teori ekonomi. Menurut teori pilihan publik manusia
akan selalu mencari keuntungan atau manfaat yang paling tinggi
pada setiap situasi dalam setiap pengambilan keputusan. Manusia
diasumsikan sebagai makhluk ekonomi yang selalu mencari
keuntungan pribadi melalui serangkaian keputusan yang mampu
memberikan manfaat yang paling tinggi.
KARAKTERISTIK PARADIGMA
ADMINSTRASI PUBLIK KLASIK
OLD PUBLIC
ADMINISTRATION/OPA

 Fokus utama adalah penyediaan pelayanan publik melalui organisasi


atau badan resmi pemerintah
 Kebijakan publik dan administrasi negara sebagai tujuan yang bersifat
politik.
 Administrator publik memainkan peranan yang terbatas dalam
perumusan kebijakan publik dan pemerintahan; mereka hanya
bertanggung-jawab mengimplementasikan kebijakan publik.
 Pelayanan publik harus diselenggarakan oleh administrator yang
bertanggung-jawab
 kepada pejabat politik (elected officials) dan dengan diskresi terbatas.
 Nilai pokok yang dikejar oleh organisasi publik adalah efisiensi dan
rasionalitas.
KELEBIHAN & KEKURANGAN PARADIGMA ADMINSTRASI PUBLIK
KLASIK
(OLD PUBLIC ADMINISTRATION/OPA)

A. KELEBIHAN

1.  politik yang tidak mencampuri kegiatan administrasi di pemerintahan. Sehingga tidak ada hasil dari
kegiatan administrasi terhadap publik yang berbau politik
2. Administrasi publik klasik juga memampukan birokrasi memiliki daya stabilitas yang sangat tinggi,
karena para birokrat diputuskan berdasarkan pertimbangan obyektif, para birokrat dilindungi dari
kesewenangan hukum, dan masa depan para birokrat terjamin.
3. Struktur birokrasi yang kompleks dan formal serta berdasarkan dokumen resmi akan menghindarkan
birokrasi dari penyalahgunaan wewenang baik oleh birokrasi karier maupun birokrasi politisi yang
berkuasa untuk sementara.
4. Administrasi publik klasik ini juga dapat diimplementasikan di negara berbentuk kerajaan.
5. sifat netral dari administrasi publik klasik ini dapat menghindarkan birokrasi dari kepentingan figur atau
kelompok-kelompok tertentu.
2. KEKURANGAN

 
 
 
 
 Sesuatu yang diterjemahkan secara politis dan tercantum dalam aturan
 
 Diskresi kebijakan terbatas
 
 Sistem nya kaku
2. PARADIGMA NEW PUBLIC
MANAGEMENT (NPM)

NPM adalah suatu sistem manajemen desentral dengan perangkat-perangkat manajemen baru seperti controlling,
benchmarking dan lean management. Bagi yang lain, NPM dipahami sebagai privatisasi sejauh mungkin atas
aktivitas pemerintah.
manajemen kualitas
New Public Management (NPM) merupakan sistem manajemen administrasi publik yang paling aktual di seluruh
dunia dan sedang direalisasikan di hampir seluruh negara industri. Sistem ini dikembangkan di wilayah anglo
Amerika sejak paruh kedua tahun 80-an dan telah mencapai status sangat tinggi khususnya di Selandia Baru.
Perusahaan-perusahaan umum diprivatisasi, pasar tenaga kerja umum dan swasta dideregulasi, dan dilakukan
pemisahan yang jelas antara penetapan strategis wewenang negara oleh lembaga-lembaga politik (APA yang
dilakukan negara) dan pelaksanaan operasional wewenang oleh administrasi (pemerintah) dan oleh badan
penanggungjawab yang independen atau swasta. Administrasi Publik mulai mengenalkan New Public Management
(NPM) yang merupakan paradigma baru pada tahun 1990-an. Istilah NPM pertama kali dikemukakan Crishtopher
Hood dalam artikelnya “ All Public Management of All Seasons”.
IDE ATAU PRINSIP DASAR PARADIGMA NEW PUBLIC
MANAGEMENT (NPM)

 Membantu warga masyarakat mengartikulasikan dan memenuhi kepentingan yang telah disepakati bersama
daripada mencoba mengontrol atau mengendalian masyarakat kearah yang baru.
 Administrasi publik harus menciptakan gagasan kolektif yang disetujui bersama tentang apa yang disebut dengan
kepentingan publik
 Kebijaan dan program yang ditujuan untuk memenuhi kebutuhan publik dapat dicapai secara efektif dan
responsive melalui upaya-upaya koletif dan proses kolaboratif
 Kepentingan publik lebih merupakan hasil suatu dialog tentang nilai-nilai yang disetujui bersama pada agregasi
kepentingan pribadi para individu
 Para pelayan publik harus memberikan perhatian, tidak semata pada pasar tetapi juga pada aspek hukum dan
peraturan perundangan, nilainilai masyaraat, norma-norma politik standart professional dan kepentingan warga
masyarakat
 Organisasi publik dan jaringan-jaringan yang terlibat akan sukses dalam jangka panjang kalau mereka beroperasi
melalui proses kolaborasi atau melalui kepemimpinan yang menghargai semua orang, dan
 Kepentingan publik lebih baik dikembangan oleh pelayan-pelayan publik dan warga masyarakat yang
berkomitmen memberikan konstribusi terhadap masyarakat daripada oleh manajer wirausaha yang bertindak
seakan-akan uang adalah milk mereka.
KARAKTERISTIK DARI PARADIGMA NEW
PUBLIC MANAGEMENT (NPM)

 Manajemen profesional di sektor publik; Secara bertahap, mereka sudah mulai menerapkannya, yaitu mengelola
organisasi secara profesional, memberikan batasan tugas pokok dan fungsi serta deskripsi kerja yang jelas,
memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab.
 Penekanan terhadap pengendalian output dan outcome; Sudah dilakukan dengan penggunaan performance
budgeting yang dirancang oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Perubahan atas sistem anggaran yang
digunakan ini merupakan yang terpenting yang terkait dengan penekanan ataspengendalian output dan
outcome.
 Pemecahan unit-uit kerja di sektor publik; Menurut saya hal ini sudah sejak lama dilakukan oleh Depkeu juga
BPK, yaitu adanya unit-unit kerja tingkat eselon 1.
 Menciptakan persaingan di sektor publik; Hal ini juga sudah dilakukan, yaitu adanya mekanisme kontrak dan
tender kompetitif dalam rangka penghematan biaya dan peningkatan kualitas serta privatisasi, diatur dalam
Keppers 80 tahun 2003.
 Mengadopsi gaya manajemen sektor bisnis ke sktor publik; hampir di seluruh eselon 1 di Depkeu sudah
menerapkannya, dengan adanya modernisasi kantor baik di Ditjen Pajak, Ditjen Perbendaharaan, maupun Ditjen
Bea Cukai, juga terkait dengan emberian remunerasi sesuai job grade karyawan. Demikian juga di BPK, selain
modernisasi kantor dan remunerasi, hubungan antara atasan dan bawahan semakin dinamis, gap senioritas
hanya muncul dalam hal-hal profesionalisme saja yang dibutuhkan.
 Disiplin dan penghematan pengguanann sumber daya; Dalam hal disiplin biaya, saya masih meragukan
implementasinya pada kedua instansi ini, karena masih adanya aset-aset yang dibeli melebihi spesifikasi
kebutuhan. Sedangkan dalam hal disiplin pegawai, adanya model presensi menggunakan finger print sudah
sangat efektif dilakukan.
CIRI-CIRI NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM)

 Pengendalian yang berorientasi pada persaingan dengan cara


pemisahan wewenang antara pihak yang memberi dana dan pihak pelaksana
tugas
 Pemfokusan pada efektifitas, efisiensi dan mutu pelaksanaan tugas
 Pemisahan manajemen strategis dari manajemen operasional dalam
pemberian order dan anggaran umum
 Pelaksana order swasta dan pemerintah diperlakukan sama.
 Adanya upaya meningkatkan inovasi yang terarah (sebagai bagian dari order
kerja) karena adanya pendelegasian (bukan
hanya desentralisasi) manajemen operasional.
KELEBIHAN & KEKURANGAN PARADIGMA NEW
PUBLIC MANAGEMENT (NPM)

1. KELEBIHAN

  peningkatan efisiensi dan produktifitas kinerja pemerintah daerah, yang pada akhirnya
mampu meningkatakan kualitas pelayanan publik.
 NPM dilihat sebagai kumpulan ide-ide dan praktik yang berupaya menggunakan
pendekatan sektor swasta dan bisnis ke dalam sektor publik
 salah satu upaya untuk mentransformasikan jiwa dan kinerja swasta kedalam birokrasi
pemerintah.
 NPM ini juga dianggap sebagai konsep yang berusaha ingin menghilangkan praktik-
praktik monopoli pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah. Konsep ini mendorong
adanya inovasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau melakukan privatisasi
terhadap fungsi-fungsi pemerintah
2. KEKURANGAN

 Konsep mewirausahakan birokrasi yang diusung oleh newpublic managementmasih terkesan buat dirinya
sendiri. Karena logika yang dibangun olehnew public managementadalah sebuah logika yang berorientasi pada
pasar yangmengutamakan keuntungan bagi dirinya dan bukan pada pelayanan publik.
 logika yang ada dan berbagai tawaran struktural yang ditawarkanoleh new public managementjelas terungkap
adanya sebuah upaya untuk “memasarkan”birokrasi dengan menerapkan logika pasar. Dalam hal ini,
masyarakat sebagai obyek pelayanan akan sering dijadikan sebagai konsumen dan birokrasi sebagai pemberi
pelayananmenjadi produsen.
 Pola kerja birokrasi diubah dalam sebuah etika mekanisme pasar denganmenjunjung tinggi keefektifan dan
efesiensi. Pelayanan diibaratkan sebagai hasil produksiyang harus dibeli oleh masyarakat dimana sebuah
transaksi ekonomi tercipta yang manarakyat dilihat sebagai pembeli dan birokrasi sebagai produsen yang
memberikan pelayanan.
3. PARADIGMA NEW PUBLIC SERVICE
(NPS)

Paradigma New Public Service (NPS) merupakan konsep yang dimunculkan melalui tulisan Janet
V.Dernhart dan Robert B.Dernhart berjudul “The New Public Service : Serving, not Steering”, terbit
tahun 2003.

Gagasan Denhardt & Denhardt tentang Pelayanan Publik Baru (PPB) menegaskan bahwa
pemerintah seharusnya tidak dijalankan seperti layaknya sebuah perusahaan tetapi melayani
masyarakat secara demokratis, adil, merata, tidak diskriminatif, jujur, dan akuntabel.

Teori New Public Service memandang bahwa birokrasi adalah alat rakyat dan harus tunduk kepada
apapun suara rakyat, sepanjang suara itu rasioanal dan legimate secara normatif dan
konstitusional.

Akar dari New Public Service dapat ditelusuri dari berbagai ide tentang demokrasi yang pernah
dikemukakan oleh Dimock, Dahl, dan Waldo
TEORI-TEOR PARADIGMA NEW PUBLIC SERVICE (NPS)

 Teori tentang demokrasi kewarganegaraan Perlunya pelibatan warganegara dalam


pengambilan kebijakan dan pentingnya deliberasi untuk membangun solidaritas dan
komitmen guna menghindari konflik.
 Model komunitas dan masyarakat sipil Akomodatif terhadap peran masyarakat sipil dengan
membangun sosial trust, kohesi sosial, dan jaringan sosial dalam tata pemerintahan yang
demokratis.
 Teori organisasi humanis dan administrasi negara baru Administrasi negara harus fokus
pada organisasi yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan (human beings) dan respon
terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan isu-isu sosial lainnya.
 Administrasi negara postmodern Mengutamakan dialog (dirkursus) terhadap teori dalam
memecahkan persoalan publik daripada menggunakan one best way perspective
PRINSIP-PRINSIP NEW PUBLIC
SERVICE

 Melayani Warga Negara, bukan customer (Serve Citizens, Not Customer). 9 | Paradigma
NPS
 Mengutamakan Kepentingan Publik (Seeks the Public Interest).
 Kewarganegaraan lebih berharga daripada Kewirausahaan (Value Citizenship over
Entrepreneurship).
 Berpikir Strategis, Bertindak Demokratis (Think Strategically, Act Democratically).
 Tahu kalau Akuntabilitas Bukan Hal Sederhana (Recognize that accountability is not
Simple).
 Melayani Ketimbang Mengarahkan (Serve Rather than Steer).
 Menghargai Manusia, Bukan Sekedar Produktivitas (Value People, Not Just Productivity)
KARAKTERISTIK DARI
PARADIGMA NEW PUBLIC SERVICE (NPS)

 Membantu warga mengartikulasikan dan memenuhi kepentingan bersama mereka.


 Membangun kolektif, gagasan bersama tentang kepentingan umum.
 Bertindak secara demokratis melalui upaya kolektif dan proses kolaboratif.
 Melayani warga negara, bukan pelanggan.
 Memperhatikan hukum perundang-undangan dan tata negara, nilai-nilai masyarakat,
norma politik, standar profesi, dan kepentingan warga negara.
 Menghargai orang, bukan hanya produktivitas.
 Menghargai kewarganegaraan dan pelayanan publik di atas kewirausahaan.
KELEBIHAN & KEKURANGAN DARI
PARADIGMA NEW PUBLIC SERVICE (NPS)
1. KELEBIHAN

1. Menjadi seorang pelayanan masyarakat yang dimana menjadi seorang warga negara, bukan sebagai
seorang pelanggan.
2. Melaksanakan dan kemudian memenuhi kepentingan publik yang dimana seringkali terjadinya
perbedaan terhadap kepentingan publik sangatlah banyak, bermacam-macam dan kompleks.
3. Lebih mementingkan warga negara diatas kewirausahaan. Meskipun sebuah kewirausahaan itu
penting, tetapi kepentingan sebuah warga negara berada diatas segalanya.
4. Menjadi berfikir lebih strategis, dan kemudian bertindak untuk menjadi lebih demokratis yang dimana
sebuah pemerintah keudian harus mampu untuk bertindak sangat sigap dan kemudian menlakukan
pendekatan kepada masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi disekitar masyarakat.
5. Menyadari atas adanya kesulitan terhadap akuntabilitas, kemudian melakukan pertanggungjawab yang
dimana adalah sebuah kegiatan sulit dan dapat diukur yang dimana kemudian dapat dilakukan dengan
sebuah metode yang terbilang tepat.
6. Lebih menitikberatkan pada pelayanan, bukan pengarahan. Fungsi utama dari sebuah pemerintahan
adalah melakukan pelayanan publik kepada warga negara, bukan sebuah pengarahan.
7. Lebih mementingkan sebuah kepentingan masyarakat yang dimana bukanlah sebuah kegiatan
produktivitas, tetapi menjadi sebuah prioritas yang dimana meskipun itu bertentangan dengan sebuah
nilai produktivitas.
 2. KEKURANGAN

1. Menjadi sebuah kegiatan terhadap pendekatan poltik yang terjadi didalam


administrasi negara.

2. Menjadi sebuah standar ganda dalam kegiatan untuk mengkritik NPM

3. Aplikasi yang disediakan oleh NPS masihlah sangat diragukan.


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai