DALAM SEDIAAN
INJEKSI
1. Secara terapi harus inert dan tidak toksik, bahan pembantu itu sendiri dalam dosis
yang digunakan tidak berkasiat
2. Bahan pembantu secara kimia fisika dapat bercampur dengan bahan obat tidak
menyebabkan iritasi maupun reaksi alergi
3. Tidak boleh menggangu penentuan/ pemeriksaan zat berkasiat
4. Pengaruh bahan pembantu terhadap liberasi (pembebasan obat) dan resorpsi
obat harus diketehui, untuk menghindari pengaruh negative.
Tujuan Penambahan Zat Pembantu
Mekanisme :
Co solvent akan mengurangi pembentukan cluster (kelompok atau suku dalam larutan air, seperti
gambar berikut , terdapat ikatan hidrogen)
banyaknya terdapat ikatan H yang lepas akan memungkinkan terjadi ikatan H yang lebih banyak
dengan senyawa yang akan dilarutkan.
• Senyawa yang dapat dipertinggi kelarutannya melalui efek hidrotofi adalah : senyawa barbiturat,
senyawa hipertensi, golongan glikosida jantung
• Zat kimia lainya yang dapat digunakan seperti surfaktan, dapat mempertinggi kelarutan hormon,
sulfonamida, minyak menguap, zat warna
Gambar 1. Skema Cluster molekul air
Pengawetan
• Defenisi Umum
Proses yang menghalangi pertumbuhan mikroba
artinya menghalangi pembiakan mikroba baik secara
fisika seperti proses pendinginan pada suhu yang
sangat rendah, secara pengeringan, maupun secara
kimia
… Pengawetan
• Bahan Pengawet :
Senyawa kimia / campuran senyawa yang beracun
terhadap mikroorganisme pada konsentrasi rendah
tapi tidak berbahaya pada manusia pada konsentrasi
efektif mikroba
…Pengawetan
Log N
I II 1
III IV
4 2 t
3
kurva Pertumbuhan Mikroba setelah penambahan pengawet
Ada 2 :
1. Melindungi konsumen dari kontaminasi mikroba
2. Memelihara potensi dan stabilitas obat
2. Melindungi konsumen dari kontaminasi
mikroba
Adalah hal yang lebih penting terutama pada
sediaan injeksi takaran ganda dan pada produk
steril
untuk pemakaian topikal dimana material
digunakan dari wadah yang sama menyatakan
bahwa preparat injeksi larut air dalam wadah
berganda harus ditambahkan pengawet yang
sesuai terutama untuk sediaan yang tidak bersifat
antimikroba dan pada etiket harus ditulis jumlah
dan jenis pengawet tersebut
Beberapa Farmakope yang mengharuskan
penggunaan pengawet
Nama sediaan PH Eropa USP PH Jerman FI IV
Injeksi takaran berganda + + +
Injeksi takara tunggal x X
Salep mata + + X
Tetes mata berganda + + + E
Tetes mata untuk operasi - - - -
Emulsi E E
Lotio E
Suspensi E
Sirup x
Tetes hidung E
1. Asam Benzoat
berupa pengawet bahan makanan yang baik walaupun
senyawa ini sering digunakan dalam bentuk garam tetapi
berkasiat adalah bentuk asam yang tidak terion,
karenanya asam benzoat lebih aktif dalam larutan asam
daripada dalam larutan netral/ basa
bekerja baik pada pH 4 dengan konsentrasi 0,05% -0,1%
2. Ester dari asam parahidroksi benzoat
C = O R = Metil : nipagin M
OR = etil : nipagin A (1 : 300)
= propil : nipasol (1 : 3000)
OH
• pH 4 – 6
Klorbutanol asam benzoat
benzil alkoholasam sorbat
• pH 6 – 8
timerasol benzalkoniumklorida
• pH 7 – 9
fenil merkuri
TUGAS
TUGAS DIKERJAKAN DIKERTAS DOBEL FOLIO DAN DIKIRIM KE CLASSROOM SESUAI
JADWAL YANG DITENTUKAN, BAGI YANG TIDAK SESUAI JADWAL DIANGGAP
TIDAK HADIR