Anda di halaman 1dari 16

EXERCISE PHYSIOLOGY

Dr. TRISULO WASYANTO, dr, SpJP(K), FIHA, FAPSC,FAsCC

FK UNS - RSUD Dr. MOEWARDI


SURAKARTA

BAGIAN 4

1
Penyakit Jantung

2
Penyakit Jantung Koroner
• Kematian sebagian otot jantung
disebabkan oleh terhentinya pasokan
darah akibat tersumbatnya satu / lebih
pembuluh koroner oleh gumpalan
darah (trombus).

3
Willian DM et al. 2010. Exercise Physiology 6th edition
Penyakit Jantung Koroner
> 90% penderita serangan jantung, sumbatan
akibat jendalan darah
karena adanya plak aterosklerosis yang pecah.

 menghambat / memblokir aliran darah yg


memperdarahi otot jantung dibagian distal
setelah sumbatan  sel-sel akan mati

Infark Miokard

4
Willian DM et al. 2010. Exercise Physiology 6th edition
Penyakit Jantung Koroner
Nyeri dada khas :
• Lokasi :
Dibelakang tulang dada, dada sebelah kiri
• Kualitas:
seperti ditekan/ditindih benda berat, dibakar,
diremas, ditusuk, diiris, tercekik
• Penjalaran:
Leher, rahang bawah, bahu, punggung,
pergelangan s/d jari-jari, ulu hati.
• Gejala penyerta:
Sesak napas, keringat dingin, pucat

5
Willian DM et al. 2010. Exercise Physiology 6th edition
Penyakit Jantung Koroner

Dibelakang Dibelakang tulang Dari dada menjalar


dada menjalar ke ke bahu dan lengan
tulang dada leher

Dari dada menjalar Didada bawah di ulu hati Didareah punnggung


ke rahang (sering ditafsirkan di antara kedua belikat
sebagai penyakit maag)

6
Willian DM et al. 2010. Exercise Physiology 6th edition
Penyakit Jantung Koroner

Diagnosis ditegakkan, bila:


( 2 dari 3 indikator )
kriteria WHO terpenuhi, yaitu

• Keluhan klinis: nyeri dada


• Gambaran khas elektrokardiografi (EKG)
• Peningkatan kadar enzim jantung :
(CKMB dan Troponin / hs troponin)

7
Willian DM et al. 2010. Exercise Physiology 6th edition
Gagal Jantung
• merupakan suatu keadaan yang terjadi saat
jantung gagal memompakan darah dalam
jumlah yang memadai untuk mencukupi
kebutuhan metabolisme
• Gagal jantung juga merupakan suatu keadaan
akhir (end stage) dari setiap penyakit jantung,
termasuk aterosklerosis pada arteri koroner, 
infark miokardium, kelainan katup jantung,
maupun kelainan kongenital.
8
Willian DM et al. 2010. Exercise Physiology 6th edition
Gagal Jantung
Menurut Framingham seseorang dikatakan mengalami gagal jantung bila
memiliki 2 kriteria mayor, atau 1 kriteria mayor dengan 2 kriteria minor.
• Kriteria mayor
– Paroxysmal nocturnal dyspnea atau orthopnea
– distensi vena leher
– Rales
– Radiographic cardiomegaly
– edema paru akut
– S3 gallop
– peningkatan JVP
– Hepatojugular reflux
• Kriteria Minor
– edema kedua kaki
– sesak (dyspnea of effort)
– Hepatomegali
– Efusi Pleura
Willian DM et al. 2010. Exercise
– Takikardi Physiology 6th edition 9
Gagal Jantung
NYHA (New York Heart Association)
Tingkat keparahan gagal jantung seseorang diklasifikasikan berdasarkan
kelasnya, sebagai berikut yaitu :
• Kelas 1: Tidak ada keterbatasan dari aktivitas fisik, aktivitas biasa tidak
menimbulkan gejala.

• Kelas 2: ada sedikit keterbatasan dari aktivitas fisik, lebih nyaman saat
istirahat, aktivitas fisik sehari-hari dan menaiki tangga agak banyak
menyebabkan lelah, berdebar-debar, dan sesak.

• Kelas 3: adanya keterbatasan dari aktivitas fisik secara signifikan, lebih


nyaman saat beristirahat, aktivitas fisik yang ringan dapat menyebabkan lelah,
berdebar, dan sesak.

• Kelas 4: Tidak bisa melakukan aktivitas fisik dengan nyaman, timbul gejala
gangguan jantung pada saat istirahat, bila beraktivitas, keluhan akan semakin
berat Willian DM et al. 2010. Exercise Physiology 6 edition
th 10
Tes Treadmill
• Tes diagnostik kardiovaskular yang digunakan
untuk menentukan seberapa baik jantung
bekerja dan merespon stres eksternal.
• Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi
seberapa baik jantung menangani kegiatan
atau pemakaian tenaga yang lebih dari yang
biasa digunakan.
• Tes ini dilakukan dengan merekam
elektrokardiograf (EKG) jantung ketika
berjalan di mesin treadmill
11
Willian DM et al. 2010. Exercise Physiology 6th edition
Tes Stress Treadmill
• Tujuan Tes Treadmill
– Menentukan apakah aliran darah ke jantung cukup, diharapkan
meningkat secara proporsional dengan aktivitas seseorang.
– Menilai apakah obat yang dikonsumsi untuk kondisi jantung
yang sudah ada, seperti iskemia dan angina, bekerja dengan
benar.
– Mendeteksi kelainan irama jantung atau adanya aritmia.
– Periksa kesehatan dan fungsi yang tepat dari jantung.
– Menentukan tingkat ideal aktivitas seseorang yang harus dicapai
atau diperbolehkan selama latihan.
– Mengevaluasi kondisi jantung seseorang setelah menderita
serangan jantung (atau infark miokard)
– Menentukan apakah tes lainnya diperlukan

12
Willian DM et al. 2010. Exercise Physiology 6th edition
Tes Treadmill
EKG Normal pada individu EKG abnormal pada pasien curiga
sehat Penyakit Jantung Koroner

Peningkatan amplitudo gel. P Munculnya bundle branch block


saat mencapai HR max
Pemendekan interal PR VES frekuen atau multifokal
Bergesernya aksis QRS Takkardi ventrikel
Penurunan amplitudo gel T Bradiaritmia atau takiaritmia
VES atau AES ocasional saat Depresi segmen ST > 1 mm
exercise dan recovery
Submaximal exercise tachycardi
Peningkatan frekuensi munculnya
aritmia
13
Willian DM et al. 2010. Exercise Physiology 6th edition
14
KLAS A + B

JAWABAN PALING LAMBAT : RABU, 24 JUNI 2020


E mail : t_wasyanto@yahoo.co.id
1.Terangkan Sistim peredaran darah pada manusia.
2. Faktor apa saja yg mempengaruhi Curah jantung / Cardiac
Output ?.
3. Perubahan apa saja yg terjadi pada Sistim Kardiovaskuler
terhadap Olah raga yg teratur ?.
4. Bagaimana program latihan atlit Renang, supaya sistim
Kardiovaskulernya lebih prima ?
5. Bagaimana program latihan atlit Sepak Bola, supaya sistim
Kardiovaskulernya lebih prima ? 15

Anda mungkin juga menyukai