REPUBLIK INDONESIA
si a li sa
S o
si
Tata Cara Revisi Anggaran
Tahun Anggaran 2014
(PMK No. 07/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014)
1
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Pokok Bahasan
1 Pendahuluan
2 Sistematika Pengaturan
3 Lampiran
b Lampiran
14
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
a. beberapa tambahan/perubahan yang harus
diperhatikan
Revisi Anggaran TA 2013 Revisi Anggaran TA 2014
1. Terkait Mekanisme Pengusulan 1. Ruang lingkup pengaturan
Revisi Anggaran: diperluas, termasuk Revisi Anggaran
a. Satker harus mengunduh ADK untuk BA BUN (BA 999), meliputi :
RKA-K/L DIPA dari web RKA-K/L a. Pergeseran anggaran dari BA BUN
DIPA Kementerian Keuangan Pengelolaan Belanja Lainnya (BA
sebagai bahan pembuatan 999.08) ke Bagian Anggaran K/L;
perubahan (semula-menjadi). b. Pergeseran antar subbagian
b. Sebelum melakukan Revisi anggaran dalam BA BUN;
Anggaran Satker harus mengecek c. Pergeseran anggaran dalam satu
data realisasi anggaran terakhir subbagian anggaran BA BUN;
c. Dalam hal usulan Revisi Anggaran d. Pergeseran anggaran dari BA K/L
merupakan kewenangan DJA, ke BA BUN.
maka usulan Revisi Anggaran yang
disampaikan oleh Eselon I ke DJA
harus berasal dari usulan KPA dan
menggunakan data ADK RKA-K/L
Satker.
15
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 15
a. beberapa tambahan/perubahan yang harus
diperhatikan
Revisi Anggaran TA 2013 Revisi Anggaran TA 2014
2. Terkait perubahan Lokasi Kantor 2. Terkait Revisi Anggaran yg
bayar (KPPN) dan perubahan mengakibatkan pagu anggaran
pejabat perbendaharaan: berubah, meliputi :
a. Satker menyampaikan usulan a. Lanjutan pelaksanaan kegiatan
kepada Kanwil DJPB setempat. PNPM;
b. Tata cara revisinya akan diatur b. Lanjutan pelaksanaan kegiatan
lebih lanjut dalam peraturan Penerusan Pinjaman/Hibah;
Dirjen Perbendaharaan. c. Percepatan pelaksanaan kegiatan
Penerusan Pinjaman/Hibah;
3. Terkait dengan perubahan halaman
III DIPA: d. Percepatan realisasi pelaksanaan
proyek yang dananya bersumber dari
a. Satker menyampaikan usulan SBSN PBS;
kepada Kanwil DJPB setempat.
e. Perubahan pagu anggaran
b. Tata cara revisinya akan diatur pembayaran cicilan pokok utang
lebih lanjut dalam peraturan
Dirjen Perbendaharaan. f. Perubahan pagu anggaran
Penyertaan Modal Negara (PMN)
g. Perubahan pagu anggaran dalam
rangka penyesuaian kurs
16
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 16
a. beberapa tambahan/perubahan yang harus
diperhatikan
Revisi Anggaran TA 2013 Revisi Anggaran TA 2014
4. Terkait hard copy tindak lanjut DIPA 2. Terkait Revisi Anggaran yg
Revisi: mengakibatkan pagu anggaran
berubah, meliputi :
a. Pengesahan revisi tidak akan
diikuti dengan pencetakan DIPA h. Pengurangan alokasi hibah luar
Revisi (hard copy) namun akan negeri;
diterbitkan surat pengesahan i. Perubahan pagu anggaran transfer
revisi yang dilanpiri notifikasi dari daerah;
sistem.
3. Tambahan/perubahan pengaturan
b. Dalam hal Satker membutuhkan terkait Revisi Anggaran dalam hal pagu
DIPA baru hasil revisi, Satker dapat anggaran tetap, meliputi :
mengunduh ADK dan PDF file dari
web RKA-K/L DIPA Kementerian a. Penghapusan/perubahan catatan
Keuangan untuk dicetak di Satker dalam halaman IV DIPA
masing-masing. b. Penambahan cara penarikan
PHLN/PHDN
c. Pergeseran anggaran dalam rangka
penyelesaian tunggakan tahun
yang lalu
17
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 17
a. beberapa tambahan/perubahan yang harus
diperhatikan
Revisi Anggaran TA 2013 Revisi Anggaran TA 2014
5. Terkait fasilitas akses web RKA-K/L 3. Tambahan/perubahan pengaturan
DIPA online : terkait Revisi Anggaran dalam hal
a. Dalam hal Satker lupa pagu anggaran tetap, meliputi :
password/belum memiliki akses d. Pergeseran anggaran dalam rangka
untuk mengakses RKA-K/L DIPA percepatan pencapaian output
online, maka Satker diminta untuk prioritas nasional dan/atau
mendaftar kembali melalui email prioritas K/L;
ke alamat: 4. Tambahan pengaturan terkait Revisi
Anggaran karena kesalahan
rkakldipa@anggaran.depkeu.go.i administratif, meliputi :
d
atau a. Ralat kode lokasi dan kode satker;
aplikasidja@yahoo.com b. Ralat rencana penarikan dana atau
rencana penerimaan dalam halaman
III DIPA;
c. Ralat pencantuman volume
Keluaran dalam DIPA
d. Perubahan Pejabat Perbendaharaan
18
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 18
a. beberapa tambahan/perubahan yang harus
diperhatikan
Catatan :
1. Hal-hal yang dibatasi dan dilarang untuk didanai dari APBN;
2. Tata cara reviu RKA-K/L oleh APIP K/L dan tata cara penelaahan
RKA-K/L oleh DJA.
28
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
a. Ruang Lingkup Revisi Anggaran
a. Jenis revisi anggaran untuk pagu anggaran tetap pada level Program
atau dalam satu Program:
1) Pergeseran dalam satu Keluaran, satu Kegiatan dan satu Satker;
2) Pergeseran antar Keluaran, satu Kegiatan dan satu Satker;
3) Pergeseran dalam Keluaran yg sama, Kegiatan yg sama dan antar
Satker dalam satu wilayah kerja Kanwil DJPBN;
4) Pergeseran dalam Keluaran yg sama, Kegiatan yg sama dan antar
Satker dalam wilayah kerja Kanwil DJPBN yg berbeda;
5) Pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker dalam
satu wilayah kerja Kanwil DJPBN;
6) Pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker dalam
wilayah kerja Kanwil DJPBN yg berbeda;
7) Pergeseran antar Kegiatan dalam satu Satker;
Cat : nomor 3 s.d 6 merupakan jenis revisi baru
8) Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam satu wilayah kerja
Kanwil DJPBN;
9) Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam wilayah kerja
Kanwil DJPBN yg berbeda;
10) Penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA;
11) Penambahan cara penarikan PHLN/PHDN;
12) Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkracht;
13) Penggunaan dana Output Cadangan;
14) Penambahan/perubahan rumusan kinerja;
15) Perubahan Komposisi instrumen pembiayaan utang; dan/atau
16) Pergeseran anggaran dalam satu subbagian anggaran BA BUN.
b. Jenis revisi anggaran untuk pagu anggaran tetap pada level APBN
atau antar Program:
1) Pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya
(BA 999.08) ke Bagian Anggaran K/L;
2) Pergeseran antar subbagian anggaran dalam Bagian Anggaran 999
(BA BUN);
3) Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkracht;
4) Pergeseran anggaran dari BA K/L ke BA BUN;
Cat : nomor 4 merupakan jenis revisi baru
45
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
4.a. Kewenangan Revisi Anggaran…(1/4)
46
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 46
4.a. Kewenangan Revisi Anggaran…(2/4)
47
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 47
4.a. Kewenangan Revisi Anggaran…(2/4)
48
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 48
4.a. Kewenangan Revisi Anggaran…(3/4)
49
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 49
4.a. Kewenangan Revisi Anggaran…(3/4)
50
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 50
4.a. Kewenangan Revisi Anggaran…(3/4)
51
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 51
4.a. Kewenangan Revisi Anggaran…(4/4)
R a l at
No.
is t r a t i f
Uraian revisi
Semula Menjadi
52
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 52
4.a. Kewenangan Revisi Anggaran…(4/4)
Ralat f
i s tr a t i Semula Menjadi
No.
Ad mi n Uraian revisi
DJA DJPBN DJA DJPBN
9. Ralat kode Satker;
53
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 53
a. Revisi Anggaran pada DJA…(1/3)
Pagu
e r u ba h
B 1. perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP;
2. percepatan Penarikan PHLN dan/atau PHDN;
3. penerimaan HLN/HDN setelah UU APBN TA 2014 ditetapkan;
4. pengurangan alokasi pinjaman proyek luar negeri;
5. perubahan pagu anggaran pembayaran Subsidi Energi;
6. perubahan pagu anggaran pembayaran bunga utang;
7. lanjutan pelaksanaan Kegiatan dalam rangka penerusan pinjaman;
8. percepatan pelaksanaan Kegiatan dalam rangka penerusan pinjaman;
9. lanjutan pelaksanaan Kegiatan dalam rangka penerusan hibah;
10. percepatan pelaksanaan Kegiatan dalam rangka penerusan hibah;
11. percepatan realisasi pelaksanaan proyek yang dananya bersumber dari
SBSN PBS;
12. perubahan pagu anggaran pembayaran cicilan pokok utang;
13. perubahan pagu anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN);
14. perubahan pagu anggaran dalam rangka penyesuaian kurs;
15. pengurangan alokasi hibah luar negeri; dan/atau
16. perubahan pagu anggaran transfer ke daerah.
u Te ta p
Pag 1. pergeseran dalam Keluaran yang sama, Kegiatan yang sama dan antar
Satker dalam wilayah kerja Kanwil DJPBN yg berbeda;
2. pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker dalam
wilayah kerja Kanwil DJPBN yg berbeda;
3. pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam wilayah kerja Kanwil
DJPBN yang berbeda;
4. penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA;
5. penambahan cara penarikan PHLN/PHDN;
6. pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkracht;
7. penggunaan dana Output Cadangan;
8. penambahan/perubahan rumusan kinerja;
9. perubahan komposisi instrumen pembiayaan utang;
10. pergeseran anggaran dalam satu subbagian anggaran BA BUN.
11. pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya
(BA 999.08) ke Bagian Anggaran K/L;
12. pergeseran antar subbagian anggaran dalam BA BUN; dan/atau
13. pergeseran anggaran dari BA K/L ke BA BUN.
Ralat
i n i s tr a t if
Ad1.mralat kode Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dalam
wilayah kerja Kanwil DJPBN yg berbeda;
2. ralat kode kewenangan;
3. ralat kode lokasi dan lokasi KPPN dalam wilayah kerja Kanwil DJPBN
yang berbeda;
4. ralat kode Satker; dan/atau
5. ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan Keluaran yang berbeda
antara RKA-K/L dan RKP atau hasil kesepakatan DPR-RI dengan
Pemerintah.
Pagu
Be r u ba h
1. lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN
dan/atau PHDN;
2. penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang;
3. lanjutan pelaksanaan Program/Kegiatan Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM); dan/atau
4. penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu
APBN untuk Satker BLU.
u Te ta p
Pag
1. pergeseran dalam 1 (satu) Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu)
Satker;
2. pergeseran antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker;
3. pergeseran dalam Keluaran yang sama, Kegiatan yang sama dan antar
Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPBN;
4. pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker dalam
1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPBN;
5. pergeseran antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker; dan/atau
6. pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam 1 (satu) wilayah
kerja Kanwil DJPBN.
Ralat
i n i s tr a t if
Ad1.mralat kode akun sesuai kaidah akuntansi sepanjang dalam peruntukan
dan sasaran yang sama;
2. ralat kode KPPN dalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPBN;
3. perubahan nomenklatur Bagian Anggaran dan/atau Satker sepanjang
kode tetap;
4. ralat kode nomor register PHLN/PHDN;
5. ralat kode lokasi dan lokasi KPPN dalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil
DJPBN;
6. ralat kode lokasi dalam wilayah kerja Kanwil DJPBN yang berbeda dan
lokasi KPPN dalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPBN;
7. ralat cara penarikan PHLN/PHDN;
8. ralat rencana penarikan dana atau rencana penerimaan dalam halaman
III DIPA;
9. Ralat pencantuman volume Keluaran dalam DIPA; dan/atau
10. Perubahan Pejabat Perbendaharaan.
1. pergeseran dalam Keluaran yang sama, Kegiatan yang sama dan antar
Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPBN;
2. pergeseran dalam Keluaran yang sama, Kegiatan yang sama dan antar
Satker dalam wilayah kerja Kanwil DJPBN yang berbeda;
3. pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker dalam
1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPBN;
4. pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker dalam
wilayah kerja Kanwil DJPBN yang berbeda;
5. pergeseran antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker;
6. pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja
Kanwil DJPBN;
7. pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam wilayah kerja Kanwil
DJPBN yang berbeda; dan/atau
8. penambahan cara penarikan PHLN/PHDN.
63
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
a. Revisi Anggaran oleh KPA
4
KPA KPA menyiapkan:
1 2 Surat usulan revisi;
Melakukan revisi Download ADK RKA-
DIPA Y
anggaran. K/L unt menyusun
Petikan
berubah? Matriks Semula-
Menjadi;
Update ADK RKA-K/L;
N Dokumen pendukung;
3
SPTJM.
Update ADK RKA-K/L;
Cetak POK;
Menetapkan POK.
Kanwil
DJPB
1
2 6
KPA
KPA
KPA Eselon I Eselon I
3
Srt. Penolakan N Revisi
Esln I Setuju?
Y
4 7
Y Kewenangan N
Srt. Persetujuan DJA
Kanwil
Esln I
DJPB?
5
Kanwil
DJPB
3
Eselon I
Surat
Meneliti usulan Revisi Anggaran
Persetujuan
dan menerbitkan persetujuan
Eselon I
revisi anggaran
5
1
Y Kanwil DJPB
KPA
Persetujuan 4
N Meneliti Surat usulan revisi
Esln I anggaran dan kelengkapan
Surat Usulan Revisi Anggaran; Dokumen pendukung;
Data dan Dokumen Pendukung
2
6 7
N Y Upload ke server
Surat penolakan revisi. Revisi DIPA
Setuju? RKA-K/L-DIPA
10 9 8
KPA Surat pengesahan revisi, Notifikasi dari sistem :
dilampiri Notifikasi. pengesahan revisi;
Kode digital stamp yg baru.
KPPN
2
APIP K/L DJA 4
1 Mereviu Surat usulan Meneliti Surat usulan Dokumen
Eselon I revisi anggaran dan revisi anggaran dan Lengkap?
kelengkapan Dokumen kelengkapan Dokumen
Surat usulan pendukung; pendukung;
Y
revisi; N
Data dan
Dokumen 3
Pendukung 5 Y
Pagu
Penelaahan
berubah?
N
7
DJA
6 N Y
Revisi Pencetakan
Surat peno-
DIPA DHP RKA-
lakan revisi.
Setuju? K/L.
11
9 8
Esl. I 10 Upload ke
Surat pengesahan Notifikasi dari sistem :
revisi, dilampiri persetujuan revisi; server
Dit. SP Notifikasi. Kode digital stamp RKA-K/L-
DJPBN yg baru. DIPA
1 5
2 Meneliti Surat usulan
Surat usulan revisi; Mereviu Surat usulan revisi;
Matriks perubahan revisi anggaran dan Mengecek kewenangan;
semula-menjadi; kelengkapan Dokumen Memeriksa kelengkapan
Surat persetujuan DPR pendukung; Dokumen pendukung;
ADK RKA-K/L DIPA
Persetujuan DPR
Usulan 3
Persetujuan DPR
Usulan Revisi
N Apakah 6
4 disetujui?
Menerbitkkan
surat
pernolakan Y
revisi;
7
Selesai Cetak DHP
Upload ke server RKA-K/L-
DIPA;
8
9 Notifikasi dari sistem :
Surat persetujuan persetujuan revisi;
revisi, dilampiri Kode digital stamp
Notifikasi. yang baru.
69
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
a. Pengesahan Revisi Anggaran oleh DJA
Tembusan kepada:
3. Menteri/Pimpinan Lembaga;
4. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
5. Gubernur;
6. Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan dan Direktur Pelaksanaan Anggaran; dan
7. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan terkait.
Tembusan kepada:
3. Menteri/Pimpinan Lembaga;
4. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
5. Gubernur;
6. Direktur Jenderal Anggaran; dan
7. Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan dan Direktur Pelaksanaan Anggaran.
72
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
a. Usul Revisi Anggaran Reguler
Catatan :
Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran di atas, termasuk untuk
penyelesaian revisi dalam rangka APBN-P TA 2014.
73
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
b. Usul Revisi Anggaran yg Dikecualikan
74
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
c. Usul Revisi Anggaran s.d. Akhir Desember
75
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
7 Ketentuan Lain-lain :
a. Batas akhir penggunaan dana Output Cadangan;
b. Revisi Anggaran terkait APBN-P TA 2014;
c. Revisi Otomatis;
d. Revisi anggaran terkait DIPA Pengesahan;
e. Revisi Anggaran terkait pagu minus gaji dan tunjangan;
f. Rekonsiliasi data;
g. Pengesahan Revisi Anggaran dalam rangka penyusunan
Laporan Keuangan K/L;
h. Revisi Anggaran terkait sisa pekerjaan TA 2013.
76
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
a. Batas Akhir Penggunaan dana Output Cadangan
1) Dalam hal terdapat pagu minus terkait pembayaran gaji dan tunjangan yang
melekat pada gaji untuk TA 2014, pagu minus tersebut harus diselesaikan
melalui mekanisme revisi DIPA.
2) Penyelesaian pagu minus melalui mekanisme revisi DIPA TA 2014 sbgmn
dimaksud pada ayat (1) merupakan penyesuaian administratif.
3) Penyelesaian pagu minus sbgmn dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
ketentuan:
a. Selisih minus dipenuhi melalui pergeseran anggaran dari sisa anggaran
pada Satker yang bersangkutan dalam satu Program.
b. Dalam hal sisa anggaran pada Satker yang bersangkutan tidak mencukupi,
selisih minus dipenuhi melalui pergeseran anggaran antar Satker dalam
satu Program.
c. Dalam hal selisih minus tidak dapat dipenuhi melalui pergeseran anggaran
antar Satker dalam satu Program, selisih minus dipenuhi melalui
pergeseran anggaran antar Program dalam satu Bagian Anggaran.
d. Dalam hal selisih minus tidak dapat dipenuhi melalui pergeseran anggaran
antar Program dalam satu Bagian Anggaran, selisih minus dipenuhi melalui
Bagian Anggaran 999.08.
81
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
e. Penyelesaian Pagu Minus Belanja Pegawai …(2/2)
82
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
f. Rekonsilisasi Data Anggaran
83
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
g. Pengesahan Revisi Anggaran dalam rangka Penyusunan
Laporan Keuangan K/L…(1/2)
1) Dalam hal tdp usul revisi anggaran Tahun Anggaran 2013 berkaitan dgn :
a. pagu minus terkait pembayaran gaji dan tunjangan yg melekat pada gaji;
b. pagu minus terkait non belanja pegawai;
c. pengesahan pendapatan dan belanja untuk Satker BLU;
d. pengesahan belanja yang bersumber dari hibah langsung dalam bentuk
uang;
e. pengesahan belanja yang dananya bersumber dari PHLN/PHDN; dan
f. pengesahan pendapatan/belanja/pembiayaan anggaran untuk subbagian
anggaran BA BUN;
yang diajukan setelah batas akhir penerimaan usul revisi TA 2013, usul revisi
anggaran dimaksud dapat diproses dan disahkan mengikuti batas akhir
penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
2) Pengesahan revisi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penyesuaian administratif dan digunakan sebagai bahan penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga.
84
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
g. Pengesahan Revisi Anggaran dalam rangka Penyusunan
Laporan Keuangan K/L…(2/2)
85
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
h. Revisi Anggaran terkait sisa pekerjaan TA 2013
8 Lampiran : I s.d. IX
a. Format Surat Persetujuan Pejabat Eselon I K/L;
b. Mekanisme Penyelesaian Revisi pada DJA;
c. Mekanisme Penyelesaian Revisi pada Kanwil DJPBN;
d. Mekanisme Penyelesaian Revisi yang memerlukan
persetujuan Eselon I K/L;
e. Mekanisme Penyelesaian Revisi pada KPA;
f. Daftar rincian ruang lingkup, kewenangan penyelesaian, dan
persyaratan Revisi Anggaran;
g. Format Surat Usulan Revisi Anggaran;
h. Format SPTJM;
i. Format Surat Pengesahan Revisi Anggaran;
87
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Terima Kasih