Anda di halaman 1dari 13

Studi Kasus

“Dampak Alga Pada Isolator Polimer”


Mata Kuliah Instalasi Tegangan
Menengah

Oleh:
1.Habib Nurrohim (3.31.15.0.12)
2.Himawan Wahyu U (3.31.15.0.13)

D3 TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018
PENDAHULUAN
Isolator merupakan salah satu peralatan paling penting
pada sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik suatu
negara. Isolator memiliki fungsi sebagai pelindung perlatan
transmisi dan distribusi. Bahan pembuatan isolator
bermacam-macam , salah satunya adalah polimer. Jenis
polimer yang biasanya sering digunakan adalah karet
silikon.studi kasus kali ini kali ini bertujuan untuk
mengamati proses kontaminasi dan menganalisa dampak
polutan pada isolator polimer. Polutan yang akan
digunakan sebagai kontaminan dalam penelitian ini adalah
alga.
Contoh Kasus
Eksperimen dan pengujian
Kinerja dari isolator dapat dipengaruhi oleh beberapa hal
seperti lingkungan, cuaca dan polusi. Polusi dapat
menurunkan kekuatan dari permukaan isolator dan
mengakibatkan isolator rentan terkontaminasi. Unsur
polutan yang paling berpengaruh adalah garam yang
terbawa oleh angin laut. Selain garam, isolator polimer
juga dapat terkontaminasi oleh polutan mikrobiologi.
Dalam beberapa kasus ditemukan bahwa isolator
terkontaminasi oleh polutan mikrobiologi dan
mengakibatkan degradasi polimer
Eksperimen dan pengujian
Untuk metode penumbuhan alga pada isolator polimer
dilakukan dengan cara merendam isolator pada sebuah
wadah yang telah diberi alga, pada penelitian ini
digunakan wadah akuarium untuk menampung dan
melakukan pembibitan alga. Polutan yang digunakan
sebagai kontaminan adalah makhluk hidup sehingga harus
dikondisikan agar tetap hidup. Maka dari itu harus
ditambahkan sirkulasi udara dan diberi pupuk serta
vitamin. Sebelum dimasukan dalam wadah isolator harus
dibersihkan dan steril agar tidak tercampur dengan zat lain.
Eksperimen dan pengujian
Gambar 1 adalah skema proses
Mesin sirkulasi penumbuhan alga pada isolator
polimer yang dilakukan pada
Lampu neon penelitian ini. Proses
penumbuhan dilakukan terus
menerus dan dipantau setiap dua
minggu sekali untuk proses
Alga pengamatan. Proses pengamatan
dilakukan secara manual dan
secara mikroskopis. Untuk
pengamatan secara mikroskopis
Isolator dilakukan dengan cara
polimer menggukanan SEM (Scanning
Electrone Microscope).
Gambar 1. Proses penumbuhan Alga
 
Hasil eksperimen dan pengujian
Berikut adalah hasil pengamatan dan
analisa penumbuhan alga yang
dilakukan selama kurang lebih satu
bulan dan sudah melalui pengamatan
menggunakan SEM. Gambar 2 adalah
penampakan secara kasat mata hasil
penumbuhan alga yang dilakukan pada
kedua sampel isolator. Dapat dilihat
bahwa pada kedua isolator terdapat
alga yang menempel pada permukaan
isolator akan tetapi isolator yang telah
Gambar 2. Isolator Baru (kanan) Isolator dengan diberi pre- kondisi salt-fog test lebih
pre-kondisi banyak ditumbuhi oleh alga.
Grafik arus bocor

Arus bocor merupakan salah satu parameter penting dalam sebuah pengujian sebuah
isolator. Besarnya Arus bocor yang terjadi pada isolator digunakan sebagai salah satu
poin yang menentukan kelayakan isolator. Selain itu juga arus bocor dapat memicu
kerusakan lain pada isolator. Untuk tes arus bocor pada peneltian ini menggunakan
tegangan AC yang ditingkatkan setiap menitnya. Tegangan yang di berikan pada
isolator adalah 10,20,30,40 dan 50 kV dan pada setiap level tegangan durasinya adalah
1 menit.
Dari proses penumbuhan alga
tersebut dapat diamati bahwa
isolator yang sudah terkena pre-
kondisi lebih rentan terhadap polusi.
Isolator dengan pre-kondisi
kekuatan permukaan isolator sudah
menurun dan struktur
permukaannya tidak begitu rapat
seperti isolator baru. Sehingga akar
semu dari alga lebih mudah
menancap pada permukaan isolator
yang telah diberi pre-kondisi
Gambar. Alga/lumut pada
isolator dilihat menggunakan
SEM (Scanning Electrone
Microscope)
Sesi anda bertanya kami menjawab
HIBURAN KELUARGA

Video

TEU – TEU

Tik - tok
KESIMPULAN
1. isolator polimer dengan pre-kondisi lebih rentan
terkontaminasi polutan dalam peneltian ini polutan yang
digunakan adalah alga. Hal tersebut terjadi karena permukaan
isolator yang diberi pre-kondisi mengalami degradasi kekuatan
polimer sehingga polutan lebih mudah untuk
mengkontaminasi.
2. Dari pengujian karakteristik arus bocor dapat dilihat bahwa
kontaminasi dari alga dapat membuat penurunan kekuatan dari
isolator polimer dan hal tersebut menyebabkan nilai arus bocor
pada isolator polimer naik. Isolator polimer dengan pre-kondisi
dan terkontaminasi adalah yang mempunyai karakteristik arus
bocor paling besar
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai