Anda di halaman 1dari 78

Pengetahuan

Pariwisata & Hospitality


Apa itu Pariwisata ?

TOURISM defined as “ the activities of persons trevelling to and staying in place outside
their usual environment for not more than consecutive year for leisure, business and other
purpose .
(UNWTO 2001)

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan
DTW serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut .
( UU 10 Tahun 2009)

2
Istilah - Istilah
 Wisata: Adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati DTW.
 Wisatawan : Adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Kegiatan
perjalanan, sukarela, sementara waktu.
 Pariwisata : Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan DTW serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
 Kepariwisataan: Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelanggaraan pariwisata.

3
 Daya Tarik Wisata : Adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

 Daearah tujuan pariwisata atau Destinasi Pariwisata: Adalah Kawasan geografis


yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat
daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksebilitas, serta masyarakat
yang saling terkait dan saling melingkapi terwujudnya kepariwisataan.

 Usaha pariwisata : Adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa


pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan DTW, Usaha Sarana Pariwisata
dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut

4
 Pengusaha Pariwisata : Adalah orang atau sekelompok orang yang
melakukan kegiatan usaha pariwisata.

 Industri Pariwisata : Adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling


terkait dalam rangka menghasilakn barang dan jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

5
Tujuan Penyelenggaraan Kepariwisataan

1. Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan mutu


DTW.
2. Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar bangsa.
3. Memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja.
4. Meningkatkan pendapatan Nasional dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
5. Mendorong pendayagunaan produksi nasional.
Motivasi
MotivasiOrang
OrangMelakukan
MelakukanPerjalanan
PerjalananWisata
Wisata

Waktu
Waktu
Luang
Luang
Uang
Uang

Keinginan
Keinginan
8
Komponen PARIWISATA

Aksesibilitas
Akses & transportasi : 3A
1. Bandara,pelabuhan,
terminal Amenitas
2. Sarana Komunikasi Sarana / fasilitas :
1. Hotel
Atraksi /
2. Restoran
3. Pusat Perbelanjaan Daya Tarik
Wisata
Daya tarik wisata :
1. Alam
2. Budaya
3. Buatan
WISATAWAN PEMERINTAH

Stakeholders
Priwisata

PENGUSAHA MASYARAKAT

11
STAKEHOLDERS PARIWISATA

1. WISATAWAN

Pihak yang melaksanakan kegiatan pariwisata / melakukan perjalanan


wisata.

12
STAKEHOLDERS PARIWISATA

2. PENGUSAHA

Pihak yang mengusahakan berbagai fasilitas penunjang bagi wisatawan.

13
STAKEHOLDERS PARIWISATA

3. PEMERINTAH

Pihak yang berkepentingan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat


melalui kepariwisataan.

14
STAKEHOLDERS PARIWISATA

4. MASYARAKA
T

Penduduk setempat yang tinggal di suatu daerah tujuan wisata dan secara
langsung akan menerima dampak dari kegiatan pariwisata di daerahnya.

15
17
Produk Pariwisata

Ciri-ciri Produk Pariwisata:


1. Tidak dapat dipindahkan
2. Pada umumnya peranan perantara tidak diperlukan, satu-
satunya saluran distribusi dalam penjualan jasa iindustri
pariwisata adalah travel agent
3. Produksi terjadi pada saat yang bersamaan dengan konsumsi
4. Tidak dapat ditimbun
5. Tidal mempunyai standard
6. Tidak dapat dicoba/dicicipi
19
20
DAMPAK POSITIF : Dampak Pembangunan Pariwisata
1. Meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha.
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat
3. Menumbuhkan kebudayaan asli
4. Menumbuhkan aktifitas ekonomi
5. Meningkatkan Devisa
6. Menunjang gerak pembangunan
7. Akulturasi dan interaksi
8. Memelihara dan meningkatkan kualitas budaya
9. Meningkatkan mutu lingkungan
DAMPAK NEGATIF :
1. Penggusuran lahan
2. Ketergantungan terhadap aktifitas pariwisata.
3. Perubahan nilai budaya
4. Tumbuhnya sifat mental meterialistis
5. Inflasi
6. Biaya hidup tinggi
7. Meningkatnya tindak pidana
8. Pengrusakan lingkungan
9. Polusi dan kebisingan dan kemacetan lalulintas
Jenis jenis (UU no 10 Tahun 2009)

usaha 1.
pariwisata
Daya Tarik Wisata
Usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik wisata alam, budaya dan
buatan

23
2.

Kawasan Pariwisata
Usaha yang kegiatannya membangun dan mengelola kawasan dengan
luas tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata

24
3.

Jasa Transportasi
Usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan
pariwisata dan bukan angkutan transportasi reguler / umum

25
4.

Jasa Perjalanan Wisata


Biro Perjalanan Wisata (BPW) & Agen Perjalanan Wisata (APW)
- Usaha biro perjalanan wisata, meliputi perencanaan perjalanan dan
penyelenggaraan pariwisata termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah.
- Usaha agen perjalanan wisata, meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti
pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi, serta pengurusan dokumen
perjalanan.

26
5.

Jasa Makanan & Minuman


- Usaha jasa penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi
dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses yang berupa
restoran, kafe, jasa boga, dan bar atau kedai minum.

27
6.

Penyediaan Akomodasi
- Usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dilengkapi
dengan pelayanan pariwisata lain. contoh : hotel, vila, pondok
wisata, karavan, dll

28
7.

Penyelenggaraan kegiatan hiburan


dan rekreasi
Usaha yang ruang lingkupnya berupa usaha seni pertunjukan, arena
permainan, karaoke, bioskop, dan kegiatan hiburan serta rekreasi
lain yang bertujuan untuk pariwisata.

29
8.

Penyelenggaraan MICE
Usaha yang memberikan jasa penyelenggaraan Meeting, Incentive Trip,
Conference, dan Exhibition

30
9.

Jasa Informasi Pariwisata


Usaha yang menyediakan data, berita, feature, foto, video, dan hasil
penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk
bahan cetak dan / atau elektronik

31
10.

Jasa Konsultasi Pariwisata


Usaha yang menyediakan saran dan rekomendasi mengenai studi
kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian dan
pemasaran di bidang kepariwisataan

32
11.

Jasa Pramuwisata
Usaha yang menyediakan dan/atau mengkoordinasikan tenaga pemandu
wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan
biro perjalanan wisata

33
12.

Wisata Tirta
Usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air, termasuk
penyediaan sarana & prasarana serta jasa lain yang dikelola secara
komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau dan waduk.

34
13.

Spa
Usaha jasa perawatan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma,
pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat dan olah
aktifitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga, yang
tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia

35
Biro Perjalanan Wisata
VS
Agen Perjalanan Wisata

BPW APW
Perusahaan yang memperoleh Perusahaan yang menyelengg
pendapatan / keuntungan dengan arakan usaha perjalanan yang
Produk:  bertindak sebagai perantara d
menawarkan dan menjual produk
serta jasa pelayanan yang Paket Wisata alammenjual atau mengurus
diberikan kepada pelanggan. jasa untuk melakukan
perjalanan Produk :
Tiket Pesawat, Kereta,
Hotel, dll

36
Keuntungan menggunakan jasa perjalanan :

1. Menghemat Biaya

2. Menghemat Waktu

3. Mudah

4. Memperoleh Informasi lengkap & Dapat di percaya

5. Keamanan Terjamin
Peningkatan Penjualan Industri Perjalanan

Business to
Government to
Business to Customes Goverment
Business to Government
(B2C) (B2G)
(G2G)
Business
(B2B)

• Kerjasama Biro • Kerjasama dalam bentuk


• Penjualan langsung • Impor
investasi
Perjalanan antar kepada customer • Politik, dll
daerah.
Pembangunan Kepariwisataan meliputi:
1. Industri Pariwisata
2. Destinasi Pariwisata
3. Pemasaran
4. Kelembangaan Kepariwisataan.
INDEKS DAYA SAING TRAVEL&TOURISM
INDONESIA
(INDONESIA TRAVEL AND TOURISM COMPETITIVENESS INDEX IN THE WORLD)

Pada tahun 2015, indeks daya saing


pariwisata menduduki peringkat ke-
50 dari 141 negara

 TIGA TERBAWAH:
3 faktor dengan indeks daya saing
pariwisata terendah:
1. ICT Readliness
2. Tourism Service Infrastructure
3. Health and Hygiene

 TIGA TERATAS:
3 faktor dengan indeks daya saing
pariwisata tertinggi:
1. Price Competitiveness
2. Prioritization of Travel &Tourism
Sumber : Travel and Tourism Competitiveness Report WEF, 2013 3. Natural Resources
Organisasi Kepariwisataan di Indonesia
. Kementerian Pariwisata
Adalah lembaga yang dibentuk pemerintah pusat yang menetapkan
kebijakan dan peraturan tentang pengembangan kepariwisataan di
Indonesia, dipimpin oleh seorang Menteri.
. Dinas Pariwisata Daerah
Merupakan badan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota
yang langsung dibawah komando gubernur, bupati dan walikota
untuk mengelola dan mempromosikan kepariwistaan masing-
masing daerah
. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
Adalah organisasi perusahaan yang berangotakan pengusaha hotel,
restoran, jasa pangan, boga dan lembaga penidikan pariwisata

. Association of Indonesia Tour & Travel Agencies (ASITA)


Adalah organisasi non profit yang didirikan tahun 1971 di Jakarta
yang beranggotakan para pengusaha Biro Perjalanan Wisata .
. Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)
HPI semula bernama Himpunan Duta Wisata Indonesia yang
didirikan di Palembang tahun 1988, merupakan organisasi profesi
sebagai pramuwisata.
. Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI)
Merupakan lembaga swasta dan bersifat mandiri, yang mempunyai
tugas:
- Meningkatkan citra pariwisata Indonesia
- Meningkatkan kunjungan wisatawan
- Melakukan riset dalam rangka pengembangan bisnis pariwisata
. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI)
Merupakan organisasi yang mewadahi asosiasi usaha
pariwisata, asosiasi profesi, pengusaha pariwisata dan
asosiasi lain yang terkait dengan pariwisata sebagai mitra
kerja pemerintah dalam penyelenggaraan dan pembangunan
kepariwisataan
Organisasi Pariwisata Dunia
. WTO: World Tourism Organization
Salah satu Badan dari PBB yang menangani masalah pariwisata,
dibentuk tahun 1925, markas besarnya berada di Madrid, Spanyol
. PATA: Pacific Asia Travel Association
Organisasi pariwisata internasional yang bertujuan untuk
mempromosikan seluruh kawasan Asia Pasifik dan Amerika Utara,
didirikan tahun 1951 di Hawaii
. International Congress and Convention Association (ICCA)
Adalah Asosiasi profesi skala internasional yang secara khusus
menitikberatkan tujuannya kepada pengembanganpengelola konvensi
dan exhibisi.

. Universal Federation Of Travel Agent Association (UFTAA)


Adalah organisai perhimpunan biro perjalanan yang bertujuan untuk
memberikan perlindungan kepada biro perjalanan melalui
perhimpunan biro perjalanan
. IATA: International Air Transport Association
Adalah organisasi penerbangan yang menyelenggarakan
pengangkutan internasional yang menetapkan standar
biaya, dokumen, frekuensi dan route penerbangan.
Penyebab berkembangnya pariwisata
✘ Sosial & Ekonomi
✘ Perubahan & Kemajuan Teknologi
✘ Pengembangan Produk Pariwisata
Penyebab berkembangnya pariwsata

Sosial & Ekonomi


○ Peningkatan kepemilikan kendaraan

○ Peningkatan waktu luang


■ Hari kerja lebih pendek (5 hari kerja)
■ Program pensiun dini (padini)
■ Penuaan populasi
■ Pekerja paruwaktu / freeline

○ Peningkatan pendapatan
■ Penghasilan dari dua orang (suami istri bekerja)
■ Jumlah anak lebih sedikit
Penyebab berkembangnya
pariwisata

Perubahan Dan Kemajuan Teknologi

○ Reservasi online (hotel, airline, travel)

○ Pembayaran online (airline, paket tour)

○ Moda Transportasi semakin canggih (rute semakin banyak yang


dapat ditempuh dg jarak semakin dekat )

○ Akses jalan bebas hambatan


Penyebab berkembangnya
pariwisata

Pengembangan produk pariwisata

○ Paket – paket liburan semakin banyak dan beragam

○ Destinasi dan objek wisata lebih banyak & beragam


Penyebab berkembangnya
pariwisata

Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan


langkah-langkah yang terarah dan terpadu terutama
mengenai
- pendidikan tenaga-tenaga kerja dibidang pariwisata
- perencanaan pengembangan fisik.

Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait sehingga


pengembangan tersebut menjadi realistis dan
proporsional.
SAPTA PESONA
“ KONDISI IDEAL YANG
HARUS DIWUJUDKAN
DALAM RANGKA
MENARIK MINAT
• AMAN,
• TERTIB, WISATAWAN UNTUK


BERSIH,
SEJUK,
BERKUNJUNG KE SUATU


INDAH, DAERAH / WILAYAH DI
RAMAH, DAN
• KENANGAN NEGARA KITA”
Jabaran unsur-unsur penting dalam pengembangan
SADAR WISATA
AMAN

Tujuan:
Menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan dan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, sehingga wisatawan
tidak merasa cemas dan dapat menikmati kunjungannya ke suatu destinasi wisata
Bentuk aksi:
1. Tidak mengganggu kenyamanan wisatawan dalam kunjungannya
2. Menolong dan melindungi wisatawan
3. Bersahabat terhadap wisatawan
4. Memelihara keamanan lingkungan
5. Membantu memberi informasi kepada wisatawan
6. Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular
7. Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas publik
55
Jabaran unsur-unsur penting dalam pengembangan
SADAR WISATA
AMAN

56
TERTIB
Tujuan:
Menciptakan lingkungan yang tertib bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
memberikan layanan teratur dan efektif bagi wisatawan

Bentuk aksi:
1. Mewujudkan budaya antri
2. Memelihara lingkungan dengan mentaati peraturan yang
berlaku
3. Disiplin waktu/tepat waktu
4. Serba teratur, rapi dan lancar
5. Semua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat
menunjukkan keteraturan yang tinggi 57
TERTIB

58
BERSIH
Tujuan:
Menciptakan lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
memberikan layanan higienis bagi wisatawan

Bentuk aksi:
• Tidak membuang sampah/ imbah sembarangan
• Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan objek dan
daya tarik wisata
• Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis
• Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman
yang bersih
• Pakaian dan penampilan petugas bersih dan rapi
59
BERSIH

60
SEJUK

Tujuan:
Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
menawarkan suasana yang nyaman dan rasa “betah” bagi wisatawan, sehingga mendorong lama tinggal
dan kunjungan yang lebih panjang.

Bentuk aksi:
• Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon
• Memelihara penghijauan di objek dan daya tarik
wisata serta jalur wisata
• Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel,
penginapan, restoran dan alat transportasi dan
tempat lainnya
61
SEJUK

62
INDAH
Tujuan:
Menciptakan lingkungan yang indah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
menawarkan suasana yang menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi wisatawan,
sehingga mendorong promosi ke kalangan yang lebih luas dan potensi kunjungan ulang

Bentuk aksi:
• Menjaga keindahan objek dan daya tarik wisata dalam
tatanan yang alami dan harmoni
• Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur,
tertib dan serasi serta menjaga karakter kelokalan
• Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan
peneduh sebagai elemen estetika lingkungan yang
bersifat natural
63
INDAH

64
RAMAH
Tujuan:
Menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
menawarkan suasana yang akrab, bersahabat serta seperti di ”rumah sendiri” bagi wisatawan,
sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi prospek pasar yang lebih
luas

Bentuk Aksi:
• Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela
membantu wisatawan
• Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan
• Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang
terpuji
• Menampilkan senyum dan keramah-tamahan yang tulus
65
RAMAH

66
KENANGAN
Tujuan:
Menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan, sehingga pengalaman perjalanan / kunjungan
wisata yang dilakukan dapat terus membekas dalam benak wisatawan, dan menumbuhkan motivasi
untuk kunjungan ulang.
Bentuk Aksi:
• Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal
• Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang
bersih, sehat dan menarik
• Menyediakan cinderamata yang menarik, unik/ khas
serta mudah dibawa

67
KENANGAN

68
Berbagai macam tipologi wisatawan telah dikembangkan,
dengan menggunakan berbagai dasar klasifikasi.
Tipologi wisatawan dapat dikelompokkan atas dua dasar, yaitu
:
1. Interaksi (interactional type)
Penekanannya adalah sifat-sifat interaksi antara wisatawan
dengan masyarakat lokal
2. Kognitif-normatif (cognitive-normative)
Lebih menekankan pada motivasi yang melatar - belakangi
perjalanan
PENDEKATAN INTERAKSI
Cohen (1972) membedakan wisatawan atas empat, yaitu :
1. Drifter :
yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali
belum diketahuinya, dan bepergian dalam jumlah kecil.

2. Explorer :
yaitu wisatawan yang mengatur perjalanannya sendiri. Wisatawan
ini memanfaatkan fasilitas dengan standar lokal dan tingkat
interaksinya dengan masyarakat juga tinggi
PENDEKATAN COGNITIVE-NORMATIVE
Dalam pendekatan cognitive-normative, motivasi
yang melatarbelakangi perjalanan wisata menjadi
fokus utama.
Atas dasar ini, Plog (1972), mengembangkan tipologi
wisatawan sebagai berikut :
1. Allocentric :
wisatawan yang ingin mengunjungi tempat-tempat yang
belum diketahui, bersifat petualangan (adventure), dan
memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat lokal
2. Psychocentric :
wisatawan yang hanya mau mengunjungi
daerah tujuan wisata yang sudah
mempunyai fasilitas dengan standar yang
sama dengan di negaranya sendiri.
Mereka melakukan perjalanan wisata
dengan program yang pasti, dan
memanfaatkan fasilitas dengan standard
internasional.

3. Mid-centric :
terletak di antara allocentric dan
psychocentric
thanks!

You can find me at


@nandanapandita
nandanapandita@yahoo.com / panditanandana@gmail.com

78

Anda mungkin juga menyukai