Anda di halaman 1dari 22

Keadaan Kesehatan Bayi dan

Balita
Diah Ulfa Hidayati, M.Tr.Keb
Pendahuluan
• Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk
mempersiapkan generasi akan datang yang sehat, cerdas,
dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian
anak.
• Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin
masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan,
dan sampai berusia 18 tahun.
• Indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak
yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian
Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA).
• “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh
& berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan & diskriminasi” (UUD Pasal 28 ayat 2)
• “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sehingga
perlu dilakukan upaya kesehatan anak secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan” (Peraturan
Menteri Kesehatan Indonesia No. 25 Tahun 2014
tentang upaya kesehatan anak)
Indikator Kesehatan Anak
• SDG’s  AKN dan AKABa
Target : AKN hingga 12 per 1.000 KH dan AKABa
25 per 1.000 KH
• RPJMN dan Renstra 2020-2024  AKN dan AKB
Target : AKN 10 per 1.000 KH dan AKB 16 per
1.000 KH
SDKI 2017  AKN 15/1.000 KH, AKB 24/1.000
KH
Angka Kematian Neonatal (AKN)
• Jumlah bayi (usia 0-28 hari) yang meninggal disuatu wilayah pada
kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada
tahun yang sama.
• Klasifikasi kematian neonatal :
 Kematian neonatus dini (early neonatal deaths) : kematian bayi
yang terjadi pada masa 7 hari kehidupan pertama (0-6 hari)
 Kematian neonatus lanjut (late neonatal deaths) : kematian bayi
yang terjadi pada masa setelah 7 hari sampai mencapai 28 hari
kehidupan
• Pada tahun 2020, dari 28.158 kematian balita, 72,0% (20.266
kematian) diantaranya terjadi pada masa neonatus
• Penyebab : BBLR, Asfiksia, infeksi, dll.
Angka Kematian Bayi (AKB)
• Jumlah bayi yang meninggal sebelum
mencapai 1 tahun yang dinyatakan dalam
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
• Dari 28.158 kematian balita, 19,1% (5.386
kematian) terjadi pada usia 29 hari – 11 bulan
• Penyebab : pneumonia, diare, infeksi, kelainan
jantung, dll.
Diare

Lain-lain

Pneumonia
Angka Kematian Balita (AKABa)
• Jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan dalam
kelahiran hidup.
• Dari 28.158 kematian balita, 9,9% (2.506
kematian) terjadi pada usia 12 – 59 bulan
• Penyebab : diare, pneumonia, dll.
Lain-lain

Diare

Infeksi Parasit
Upaya Penurunan Angka Kematian Anak
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
pemerataan pelayanan kesehatan
• Peletakan dasar pelayanan kesehatan pada sektor
pelayanan dasar (Puskesmas, Pustu, Posyandu)
• Pemerataan pelayanan kesehatan dengan penyebaran
bidan desa, perawat, fasilitas balai kesehatan, pos
kesehatan desa dan puskesmas keliling.
• Memperbaiki pelayanan kebidanan serta menyebarkan
buku KIA, alat monitor kesehatan oleh tenaga
kesehatan dan alat komunikasi antara tenaga
kesehatan dengan pasien.
2. Meningkatkan status gizi masyarakat
• Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
• Kegiatan UPGK diarahkan pada
peningkatan status gizi, khususnya pada
masyarakat yang rawan/memiliki risiko
tinggi terhadap kematian/kesakitan
• Kelompok resti : anak balita, ibu hamil, ibu
menyusui dan lansia yang golongan
ekonominya rendah
3. Meningkatkan peran serta masyarakat
• Pelaksanaan imunisasi
• Penyediaan air bersih
• Sanitasi lingkungan
• Perbaikan gizi
4. Meningkatkan manajemen kesehatan
• Pendayagunaan tenaga kesehatan profesional yang
mampu secara langsung mengatasi masalah kesehatan
anak
• Tenaga kesehatan antara lain tenaga perawat, bidan,
serta dokter yang berada di Puskesmas yang secara
langsung berperan dalam pemberian pelayanan
kesehatan
Bentuk Upaya Kesehatan Anak
1. Pelayanan kesehatan neonatal
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama atau KN1 merupakan
indikator yang menggambarkan upaya kesehatan yang dilakukan
untuk mengurangi risiko kematian pada periode neonatal yaitu
6-48 jam setelah lahir yang meliputi antara lain kunjungan
menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM) termasuk konseling perawatan bayi baru lahir, ASI
eksklusif, pemberian vitamin K1 injeksi dan Hepatitis B0.
Capaian KN1 Indonesia pada tahun 2020 sebesar 82,0%, lebih
kecil dari tahun 2019 yaitu sebesar 94,9% (Gambar 5.29).
Namun capaian ini belum memenuhi target Renstra tahun 2020
yaitu sebesar 86%.
2. Imunisasi
Pemberian imunisasi dapat mencegah dan
mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dan
kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi (PD3I) yang diperkirakan 2
hingga 3 juta kematian tiap tahunnya.
Cakupan imunisasi dasar lengkap secara
nasional sebesar 83,3%. Angka ini belum
memenuhi target Renstra tahun 2020 yaitu
sebesar 92,9%.
3. Pelayanan kesehatan anak usia sekolah
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25
Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak pasal 28,
pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
dilakukan melalui usaha kesehatan sekolah dan
pelayanan kesehatan peduli remaja.
Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan
kegiatan lintas sektor, yang meliputi berbagai upaya
antara lain penjaringan kesehatan dan pemeriksaan
berkala, pemberian tablet tambah darah bagi remaja
putri, pembinaan kantin sekolah sehat, imunisasi,
dan pembinaan kader kesehatan sekolah.
• Kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan
di sekolah (minimal) : pemeriksaan status gizi
(tinggi badan dan berat badan), pemeriksaan
gigi, tajam penglihatan, dan tajam
pendengaran.
• Tujuan : mendeteksi dini risiko penyakit,
meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak, menciptakan anak usia
sekolah yang sehat dan berprestasi.
• Cakupan sekolah SD/MI yang melakukan
pelayanan kesehatan di Indonesia pada tahun
2020 adalah 84,7%
• Cakupan sekolah SMP/MTs yang melakukan
pelayanan kesehatan di Indonesia pada tahun
2020 adalah 81,9%
• Cakupan sekolah SMA/MA yang melakukan
pelayanan kesehatan di Indonesia pada tahun
2020 adalah 79,1%
Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Anak

• Faktor Kesehatan
 Status kesehatan anak
 Status gizi
 Kondisi sanitasi
• Faktor Kebudayaan
• Faktor Keluarga
 Pengaruh keluarga pada masa pertumbuhan dan
perkembangan anak
 Pola hubungan anak dan keluarga serta nilai-nilai
yang ditanamkan
REFERENSI :
• Profil Kesehatan Indonesia 2020
• Sustainable Development Goals (SDG’s) 2015
• unicef.org/indonesia
• RPJMN dan Renstra 2020-2024
TERIMA KASIH
TUGAS
• Carilah AKN, AKN, AKABa, cakupan KN1,
Cakupan KN Lengkap, Cakupan Imunisasi,
cakupan pelayanan kesehatan sekolah di
provinsi NTB!
• Apa saja penyebab AKN, AKN, AKABa di provinsi
NTB?
• Sebagai seorang bidan, upaya apa yang dapat
anda lakukan untuk mencegah kematian
neonatal, bayi, dan balita di provinsi NTB?

Anda mungkin juga menyukai