Diah Ulfa Hidayati, M.Tr.Keb Pendahuluan • Pertumbuhan bayi dan balita merupakan bertambahnya ukuran dan jumlah sel yang dapat diukur dengan menilai BB, TB, LIKA, LIDA, LILA • Perkembangan bayi dan balita merupakan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang dapat dinilai dengan mengamati kemampuan motorik, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian. • Deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk mengetahui adanya penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak balita, serta untuk mengoreksi adanya faktor risiko. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Ada 3 jenis deteksi dini yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan ditingkat puskesmas dan jaringannya yaitu : a.Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk dan mikro/makrosefali. Jenis instrument yang digunakan: • Berat Badan menurut Tinggi Badan Anak (BB/TB) • Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA) b.Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar. Jenis instrumen yang digunakan: • Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) • Tes Daya Lihat (TDL) • Tes Daya Dengar Anak (TDD) Lanjutan… c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autism, gangguan pemusatan perhatian, dan hiperaktivitas. Instrumen yang digunakan: • Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) • Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) • Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Jadwal kegiatan dan jenis skrining Pertumbuhan Bayi & Balita 1. Berat Badan (BB) Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting untuk mengetahui keadaan status gizi anak dan untuk memeriksa kesehatan anak pada kelompok umur, misalnya, apakah anak dalam keadaan normal dan sehat. Keuntungan lainnya adalah pengukurannya mudah, sederhana dan murah. • Kegunaan BB adalah sebagai berikut. a. Sebagai informasi tentang keadaan gizi anak, pertumbuhan, dan kesehatannya. b. Untuk monitoring kesehatan sehingga dapat menentukan terapi apa yang sesuai dengan kondisi anak c. Sebagai dasar untuk menentukan dasar perhitungan dosis obat ataupun diet yang diperlukan untuk anak. • BB mempunyai kelemahan, antara lain sebagai berikut. a. Tidak sensitif terhadap proporsi tubuh. Pada anak yang mempunyai berat badan yang sama, tetapi tinggi badan berbeda akan terlihat postur tubuhnya berbeda. Anak yang satu akan terlihat langsing, anak lainnya kemungkinan terlihat gemuk. b. Terjadi perubahan secara fluktuasi setiap hari yang masih dalam batas normal. Perubahan ini dapat terjadi akibat pengaruh masukan (intake), seperti makanan/minuman dan keluaran (output) seperti urine, keringat, dan pernafasan. Besarnya fluktuasi tergantung kelompok umur dan sangat individual berkisar antara 100-200 g sampai 500 – 1000 g Kenaikan BB bayi dan balita • triwulan I sekitar 700-1000 g/bulan • triwulan II sekitar 500 – 600 g/bulan • triwulan III sekitar 350 – 450 g/bulan • triwulan IV sekitar 250 – 350 g/bulan. Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa : • usia enam bulan pertama berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan • enam bulan berikutnya ± 0,5 kg/bulan. • tahun kedua kenaikan ± 0,25 kg/bulan. • setelah dua tahun kenaikan berat badan tidak tentu, yaitu sekita 2 – 3 kg/tahun. Perkiraan berat badan (BB) berdasarkan pedoman dari Behrman (1992) yaitu sebagai berikut. • Berat badan lahir rata – rata: 3,25 kg • Berat badan usi 3 – 12 bulan menggunakan rumus:
• Berat badan usia 1 – 6 tahun, menggunakan
rumus: • Untuk menentukan umur anak dalam bulan, bila lebih 15 hari dibulatkan ke atas, sedangkan, kurang atau sama dengan 15 hari dihilangkan. • Misalnya, ada bayi berumur 5 bulan 25 hari, maka bayi dianggap berumur 6 bulan berat badan bayi diperkirakan 7,5 kg. Bila anak berumur 2 tahun 6 bulan, perkiraan berat badannya adalah (2,5 tahun x 2 th) + 8 = 13 kg. 2. Tinggi Badan (TB) • Ukuran antropometri yang terpenting kedua adalah tinggi badan. • Keuntungan : alatnya murah, mudah dibuat, dan dibawa sesuai keinginan tempat tinggi badan akan diukur. • Kerugiannya : perubahan dan pertambahan tinggi badan relatif pelan serta sukar pengukurannya karena terdapat selisih nilai antara posisi pengukuran saat berdiri dan saat tidur. Perkiraan TB berdasarkan rumus Behrman (1992), sebagai berikut. • Perkiraan panjang lahir: 50 cm • Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x Panjang Badan Lahir • Perkiraan tinggi badan usia 2 – 12 tahun = (Umur x 6) + 77 = 6n + 77 Keterangan: n adalah usia anak dalam tahun, bila usia lebih enam bulan dibulatkan keatas, bila enam bulan atau kurang dihilangkan. 3. Lingkar Kepala (LIKA) • Pengukuran LKA bertujuan untuk menaksir pertumbuhan otak. Pertumbuhan ukuran kepala umumnya mengikuti pertumbuhan otak, sehingga apabila ada hambatan/gangguan pertumbuhan lingkar kepala, pertumbuhan otak biasanya juga terhambat. • Berat otak janin saat kehamilan 20 minggu diperkirakan 100 gr, waktu lahir sekitar 350 gram, pada usia 1 tahun hampir mencapai 3 kali lipat yaitu 925 gram atau mencapai 75% dari berat seluruhnya. Pada usia 3 tahun sekitar 1100 gr dan pada 6 tahun pertumbuhan otak telah mencapai 90% (1260 gr). Pada usia dewasa, berat otak mencapai 1400 gr. • Secara normal, pertambahan ukuran lingkaran kepala setiap tahap relatif konstan. Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya 34-35 cm, kemudian bertambah ± 0,5 cm/bulan pada tahun pertama atau menjadi 44 cm. Pada 6 bulan pertama, pertumbuhan kepala paling cepat, kemudian tahun-tahun pertama lingkat kepala bertambahnya tidak lebih dari 5 cm/tahun. Pada dua tahun pertama, pertumbuhan otak relatif pesat, dan setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah ± 10 cm. • Jadwal pengukuran disesuaikan dengan umur anak. Umur 0 – 11 bulan, pengukuran dilakukan setiap bulan. Pada anak yang lebih besar, umur 12 – 72 bulan, pengukuran dilakukan setiap enam bulan. 4. Pertumbuhan Gigi Kecepatan pertumbuhan gigi tiap anak berbeda beda. Gigi susu mulai tumbuh pada usia anak +/- 6 bulan dan gigi yang tumbuh pertama kali adalah gigi seri bawah (insisivus) sedangkan gigi seri atas tumbuh sekitar usia 8- 12 bulan. Ada juga yang baru tumbuh gigi pertama pada saat usianya mencapai 1 tahun. Keterlambatan pertumbuhan gigi bisa juga karena kurangnya stimulasi. Perkembangan Bayi & Balita Aspek-aspek perkembangan yang dipantau: 1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya. 2. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya. 3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya. 4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain}, berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya. Gangguan Tumbuh Kembang Anak 1. Gangguan bicara dan bahasa. Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, motor, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak. 2. Cerebral palsy. Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya. 3. Sindrom Down. Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal. B 4. Perawakan Pendek. Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi mengenai tinggi badan yang berada di bawah garis normal pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. 5. Gangguan Autisme. Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. 6. Retardasi Mental. Merupakan suatu kondisi yang ditandal oleh intelegensia yang rendah (IQ < 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal. 7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas. Referensi • Modul asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita, dan anak pra sekolah. Kemenkes R1. 2012 • Pedoman Pelaksanaan SDIDTK di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Kemenkes RI. 2016 • Buku Panduan KPSP. FK UNHAS. 2018 Terima Kasih