Anda di halaman 1dari 24

FILSAFAT

BUDIARSIH, S.H., M.Hum., PhD


A. FAKTOR PENDORONG
TIMBULNYA FILSAFAT

1. Keheranan
 Banyak filsuf yg menyatakan bahwa
rasa heran manusia (bhs Yunani
thaumasia sebagai pendorong
timbulnya filsafat.
 Keheranan menyebabkan manusia
berpikir untuk mendapatkan jawaban
mengapa demikian.
2. Kesangsian
 Augustinus dan Rene Descartes menya-takan bahwa kesangsian
merupakan sum-ber utama pemikiran.
 Manusia merasa heran, kemudian ragu-ragu dengan kemampuan
inderanya. Di mana kepastian dapat ditemukan. Untuk itulah manusia
kemudian berpikir secara mendalam dan komprehensif.

3. Kesadaran akan keterbatasan


 Manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah terutama
jika dibandingkan dengan alam sekelilingnya.
 Manusia merasa dirinya memiliki kemampuan yang sangat terutama pada
saat menghadapi penderitaan.
 Dengan kesadaran akan keterbatasannya, manusia mulai memikirkan bahwa di
luar manusia yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas.

4. Manusia memiliki rasa kagum (thauma) pada alam semesta dan isinya
 Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa kagum pada apa yang
diciptakan oleh Sang Pencipta.
 Kekaguman tsb. kemudian mendorong manusia untuk berusaha mengetahui
alam semesta itu sebenarnya apa, bagaimana asal usulnya (masalah
kosmologis). Ia juga berusaha mengetahui dirinya sendiri, mengenai
eksistensi, hakikat, dan tujuan hidupnya.
B. PENGERTIAN FILSAFAT

PHILO

PHILOSOPHI
PHILOSOPHY
A

SOPHIA
Lanjutan ….

• PHILO : love
• PHILEIN : to love
• SOPHIA : wisdom
• PHILOSOPHIA : love of wisdom
• PHILOSOPHY : cinta akan kebijaksaan (love of wisdom) dalam arti yang
sedalam-dalamnya.
 Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari
philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa
Yunani philo (love of ) dan sophia (wisdom). Jadi
secara etimologis filsafat artinya cinta atau gemar
akan kebajikan (love of wisdom).
 Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-
kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan
artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang
sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan
yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Demikian arti filsafat pada mulanya.
2. Definisi Filsafat

 Menurut Immanuel Kant


Filsafat merupakan pengetahuan yang menjadi pokok pangkal
dari segala pengetahuan, yang di dalamnya tercakup masalah
epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab persoalan
apa yang dapat kita ketahui.
 Menurut N. Driyarkara
Filsafat adalah permenungan yg sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab “ada”
dan “berbuat” permenungan tentang kenyataan yg sedalam-dalamnya, sampai
“mengapa”
yang “penghabisan”.
3. Esensi Pengertian Filsafat

1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan


sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan
dasar secara nyata.
3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan
pengetahuan sumber daya, hakikatnya, keabsahan-
nya, dan nilainya.
4. Pemikiran kritis atas pengandaian-pengandaian dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai
bidang pengetahuan.
C. CIRI-CIRI FILSAFAT
1. Komprehensif/Menyeluruh : Pemikiran filsafat merupakan
pemikiran yg luas, tak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau
dari satu sudut pandang saja.
2. Mendasar/radikal : Pemikiran filsafat merupakan pemikiran yg
dalam sampai pada hasil yg fundamental atau esensial.
3. Konseptual: Berpikir filsafat adalah berpikir melampau batas
pengalaman hidup sehari-hari
4. Koheren dan konsisten : Koheren artinya sesuai dengan kaidah-kaidah
berpikir logis dan konsisten artinya tak mengandung kontradiksi.

5. Bebas : Berpikir filsafat adalah berpikir secara bebas, bebas dari


prasangka sosial, kepentingan politik, dst.
D. OBJEK FILSAFAT

1. Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada, yang meliputi : ada
dalam kenyataan, ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan
(Lasiyo dan Yuwono, 1994 : 6).
2. Objek formal filsafat adalah hakikat dari segala sesuatu yang ada (Lasiyo dan
Yuwono, 1994 : 6).
E. PERANAN FILSAFAT

SEBAGAI
PENDOBRAK

SEBAGAI
FILSAFAT PEMBEBAS

SEBAGAI
PEMBIMBING
1. FILSAFAT SBG. PENDOBRAK

 Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia tertawan dalam


penjera tradisi dan kebiasaan.
 Dalam penjara tersebut, manusia terlena dalam alam mistik (gaib)
yang penuh sesak dgn hal-hal yang serba rahasia yang terungkap
lewat berbagai mitos.
 Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan tembok tradisi.
Meski pendobrakan itu membutuhkan waktu yang cukup
panjang.
2. FILSAFAT SBG. PEMBEBAS

 Filsafat bukan sekedar mendobrak pintu penjara tradisi yang penuh


dgn mitos, tetapi juga membawa manusia keluar dari kekangan tsb.
 Filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir mistis .
Filsafat membebaskan manusia dari ketidak tahuan dan
kebodohannya.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang tidak kritis,
yang membuat manusia mudah menerima kebenaran semu yang
menyesatkan.
3. FILSAFAT SBG. PEMBIMBING

 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir mistis dengan


membimbing manusia untuk berpikir secara rasional.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang picik dan
dangkal dan membimbing manusia untuk berpikir secara luas dan
mendalam.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang tak teratur
dan tak jernih dan membimbing manusia untuk berpikir secara
sistematis dan logis.
F. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1. IDEALISME
Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa
realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang
sejenis dengan itu.
 Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam
perkembangan sejarah pikiran manusia.
 Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam bentuk ajaran
yang murni dari Plato. yang menyatakan bahwa alam, cita-cita
itu adalah yang merupakan kenyataan sebenarnya.
 Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah
berupa bayangan saja dari alam idea itu.
2. MATERIALISME
 Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap
bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan
dunia fisik adalah satu.
 Pada abad pertama masehi faham Materialisme tidak mendapat
tanggapan yang serius, bahkan pada abad pertengahan, orang
menganggap asing terhadap faham Materialisme ini. Baru pada
jaman Aufklarung (pencerahan), Materialisme mendapat
tanggapan dan penganut yang penting di Eropah Barat.
3. DUALISME
 Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang
memandang alam ini terdiri atas dua macam
hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat
rohani.
 Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas
berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
 Perhubungan antara keduanya itu mencipta-kan
kehidupan dalam alam. Contoh yang paling jelas
tentang adanya kerja sama kedua hakek at ini
adalah terdapat dalam diri manusia.
4. EMPIRISME
 Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu "empiris" yang
berarti pengalaman inderawi. Oleh karena itu empirisme
dipahami sbg pandangan yg memandang pengalaman sebagai
sumber utama pengenalanan dan yang dimaksudkan
dengannya adalah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut
dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi
manusia.
5. RASIONALISME
 Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran
yang berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.Selain rasio,
tidak ada sumber kebenaran yang hakiki.
 Zaman Rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke
XVII sampai akhir abad ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas
bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif
daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran.
6. FENOMENALISME
 Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau
faham yang menganggap bahwa Fenomenalisme
(gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.
 Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti. Hal
yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa
meninggalkan bidang evidensi yang langsung.
 Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran, "a
way of looking at things".
G. CABANG-CABANG FILSAFAT

1. METAFISIKA (filsafat tentang hal ada)


2. LOGIKA (filsafat tentang berpikir)
3. ETIKA (filsafat tentang pertimbangan moral)
4. ESTETIKA (filsafat tentang keindahan)
5. EPISTEMOLOGI (filsafat tentang pengetahuan):
1) FILSAFAT ILMU
2) FILSAFAT PENDIDIKAN
3) FILSAFAT SEJARAH
4) FILSAFAT MATEMATIKA
5) FILSAFAT POLITIK

Anda mungkin juga menyukai