Anda di halaman 1dari 15

TAHAPAN DALAM BERKOMUNIKASI ANTARPRIBADI

KELOMPOK 3
ANNISA SALSADILA
DEVI DWI KURNIA
HASYRI AINUL IZAH
NADYA AFRILA
NURUL FADLAH
RAUDHA NURHIDAYAH AL-JANNAH
Tahap Memulai (Initiating) 
Tahap-Tahap
1 merupakan usaha-usaha yang sangat awal yang kita

z
dalam 1 dalam percakapan dengan seseorang yang
lakukan
baru kita kenal
berkomunikasi
Tahap Penjajagan (Experimenting) 
2 fase di mana .kita mencoba topik-topik percakapan
untuk mengenal satu sama lain.

3
Penggiatan (Intesifying) 
C
menandai awal keintiman, berbagi informasi pribadi,
dan awal informalitas yang lebih besar

Pengintegrasian (integrating) 
4 terjadi bila dua orang mulai menganggap diri mereka
sebagai pasangan

Pengikatan (Bounding)
5 E yang lebih
tahap . formal atau ritualistik, bisa berbentuk
pertunangan atau perkawinan, namun "berhubungan
tetap" juga merupakan suatu bentuk pengikatan
Pembedaan (Differentiating)
Tahap-Tahap
6  terjadi bila dua orang menetapkan bahwa mungkin

z
dalam 1 mereka terlalu membatasi
hubungan

berkomunikasi Pembatasan (Circumscribing)  


7
suatu tahap yang menunjukkan bahwa pasangan mulai
mengurangi. frekuensi dan keintiman komunikasi
mereka.

Stagnasi (Stagnating) 
8 C
Komunikasi verbal dan nonverbal semakin menyerupai
komunikasi antara orang-orang asing.

Penghindaran (Avoiding)
9

Pemutusan (Terminating) 
E Knapp,
10 Menurut . pemutusan hubungan bisa terjadi
setelah suatu percakapan singkat maupun setelah
tumbuhnya keintiman sepanjang hidup
TAHAPAN KOMUNIKASI
1. Fact Finding
EFEKTIF Mencari, mengumpul fakta dan data sebelum seseorang melakukan
kegiatan komunikasi

2. Planning
Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa yang
akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya

3. Communicating
Setelah planning disusun maka tahap selanjutnya adalah communicating
atau berkomunikasi.

4. Evaluation
Penilaian dan analisis kembali diperlukan untuk melihat bagaimana
hasil komunikasi tersebut
Kaidah Komunikasi Efektif
 Komunikator menghargai setiap individu, orang
maupun kelompok yang dijadikan sasaran
komunikasi

 Komunikator harus mampu menempatkan diri


pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain

 Pesan diterima oleh penerima pesan dan dapat


didengarkan dengan baik.

 Kejelasan pesan sehingga tidak menimbulkan


multi interpretasi

 Berkaitan dengan sikap rendah hati dan mau


mendengarkan orang lain
Faktor Kegagalan dalam Komunikasi
Pesan sulit dipahami Tingkat kedekatan komunikator dan komunikan

Persepsi negatif Gangguan komunikasi

Tidak percaya diri Bahasa tidak sama


Arah Komunikasi

Vertical Lateral/ Horizontal Diagonal/Cross


Communication Communication Communication

Downward Upward
Mendengar Sambil memahami

Mendengarkan merupakan aktivitas


komunikasi yang sangat penting
karena sangat mempengaruhi
berlangsungnya komunikasi. Untuk
mengukur pentingnya
mendengarkan terlihat dari tujuan
mendengarkan dan manfaat yang
dapat diproleh dari mendengarkan.
Langkah- langkah nya..

1.    Menerima
2. Memahami
3. Mengingat
4. Mengevaluasi
5. Merespon
Kesalahan Umum Saat Berkomunikasi
Penerima Pesan Pengirim Pesan
– Cepat-cepat berbicara, tanpa menyusun
pikiran kita terlebih dahulu.
– Tidak menaruh perhatian kepada – Menjejalkan terlalu banyak gagsan
pengirim. dalam pesan kita, apalagi kadang-
– Sudah merumuskan jawaban sebelum kadang gagasan-gagasan itu sering kali
mendengarkan semua yang hendak tidak saling berhubungan.
dikatakan oleh pengirim. – Atau sebalikinya yaitu merumuskan
– Cenderung mendengarkan detai-detail, pernyataan-pernyataan terlalu pendek,
seperti kata, intonasi, dan sebagainya, sehingga tidak memuat cukup informasi
bukan mendengarkan pesan secara dan pengulangan agar mudah
keseluruhan. dipahami.
– Memberi penilaian benar atau salah – Mengabaikan jumlah informasi tentang
sebelum memahami sepenuhnya pesan pokok pesan yang sudah dimiliki oleh
yang dikirimkan. penerima.
– Tidak menyesuaikan rumusan pesan
kita dengan sudut pandang penerima.
Persepsi Saat Mendengar dan Menanggapi

• Menurut Johnson (1981), persepsi selektif atau kecenderungan


memberikan tanggapan secara selektif ini merupakan salah satu
sumber hambatan (noise) dalam komunikasi.
• Agar mampu menjadi pendengar yang baik, yakni mendengarkan
dan menanggapi lawan komunikasi secara tepat, kita perlu
menyadari kemungkinan terjadinya selektivitas ini serta bersedia
mengubah persepsi kita bila ternyata cara kita menanggapi
pesan dari teman memang meleset
Salah paham itu menjadi semakin mudah terjadi karena
faktor-faktor berikut:

1. Sudut pandang kita sendiri dapat berubah akibat


perubahan waktu.
2. Pesan yang sama dapat memiliki lebih dari satu makna,
contohnya: Ajakan untuk menciptakan sikap kekeluargaan
misalnya, dapat berarti bahwa seperti dalam keluarga,
bawahan tidak perlu
Sebelum mengutarakan hal yang
diperhatikan..
– Sudut pandang lawan komunikasi
kita.
– Apa yang telah diketahui oleh
lawan komunikasi kita tentang hal
yang akan kita ungkapkan itu.
– Informasi lebih lanjut mana yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh
lawan komunikasi kita tentang hal
yang kita utarakan tersebut.
Q &A
1. Adina, bagaimana cara mengatasi faktor kegagalan
dalam komunikasi?(dijawab oleh Devi Dwi Kurnia,
Annisa Salsadilla, ditambah oleh )

2. Maharani, kemungkinan negatif apa saja yang terjadi


jika seseorang mendengarkan sambil memahami?
(dijawab oleh Raudha, ditambahkan oleh Dwi dan
Ramja)

Anda mungkin juga menyukai