Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi I (Snars Edisi I)
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi I (Snars Edisi I)
NASIONAL
AKREDITASI MFK
RUMAH SAKIT
EDISI I
( SNARS EDISI I) MANAJEMEN
FASILITAS dan
KESELAMATAN
STANDAR EP
LAMA 27
91
BARU 24 97
STANDAR MFK STANDAR MFK PENJELASAN
KARS EDISI I VERSI 2012
MFK 1 MFK 1 Sama
10
edit 2 Juli 2017 11
Manajemen yang efektif melibatkan multidisiplin dalam perencanaan,
pendidikan dan pemantauan :
Pimpinan merencanakan ruangan, peralatan dan sumber
daya yang dibutuhkan, yang aman dan efektif untuk
menunjang pelayanan klinis yang diberikan.
Seluruh staf dididik tentang fasilitas, cara mengurangi
risiko, dan bagaimana memonitor dan melaporkan situasi
yang dapat menimbulkan risiko --> diklat manajemen risiko fasilitas
Kriteria kinerja digunakan untuk mengevaluasi sistem yang
penting dan untuk mengidentifikasi perbaikan yang
diperlukan.
9
edit 2 Juli 2017 16
edit 2 Juli 2017 17
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Standar MFK.1
Rumah sakit mematuhi peraturan perundang - undangan
tentang bangunan, perlindungan kebakaran, dan persyaratan
pemeriksaan fasilitas.
25
b) BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DAN LIMBAHNYA –
Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan
lainnya dikendalikan, dan limbah berbahaya ditangani secara aman
c) PENANGGULANGAN BENCANA (EMERGENSI) – Respons pada
wabah, bencana dan keadaan darurat direncanakan dan berjalan
efektif.
d) PROTEKSI KEBAKARAN (FIRE SAFETY) – properti dan para
penghuni dilindungi dari bahaya kebakaran dan asap
e) PERALATAN MEDIS – Pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan
teknologi dengan cara yang aman untuk mengurangi risiko
f) SISTEM PENUNJANG (UTILITAS) – Pemeliharaan sistem listrik, air
dan sistem penunjang lainnya dengan tujuan untuk mengurangi risiko
kegagalan operasional.
34
Dalam rangka pengawasan, rumah sakit agar
mengembangkan sistem pelaporan insiden/kejadian/
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit akibat
fasilitas dan lingkungan yang tidak aman. Individu
atau organisasi yang ditunjuk, mengawasi program
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan agar
mendorong pelaporan insiden, melakukan analisis
dan rencana perbaikan
Standar MFK.4
melalui penyediaan fasilitas fisik dan menciptakan lingkungan yang aman bagi
diantarnya perabotan yg tajam & rusak, kaca jendela yang pecah, kebocoran
air di atap, lokasi dimana tidak ada jalan keluar saat terjadi kebakaran.
perbaikan.
40
b) Melakukan asesmen risiko pra kontruksi (pra construction risk
bangunan/demolis.
seluruh staf dan semua individu yang bekerja di rumah di rumah sakit serta
41
e) melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan atau
pengrusakan barang milik pribadi
e) melakukan monitoring pada daerah terbatas seperti ruang bayi dan kamar
operasi, daerah yg berisiko lainnya seperti ruang anak, lanjut usia dan
keluarga pasien rentan yangtidak dapat melindungi diri sendiri atau
memberi tanda minta bantuan bila terjadi bahaya. Monitoring dapat
dilakukan dng memasang kamera sistem closed circuit television (CCTV) yg
dapat dipantau di ruang sekuriti. Namun harus diingat pemasangan kamera
CCTV tidak diperbolehkan di ruang pasien dan tetap harus memperha-tikan
hak privasi pasien. Monitoring melalui pemasangan kamera CCTV juga
diperlukan untuk daerah terpencil atau terisolasi, area parkir dan area
lainnya yang kemungkinan terjadi kehilangan atau gangguan keamanan di
RS. Khusus di ICU dan bangsal jiwa dapat dipasang CCTV terbatas yang
dimonitor di nurse station.
f) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan peraturan dan perundangan,
sebagai contoh : Setiap tangga ada pegangannya, lantai tidak licin, Ruang
perawatan pasien jiwa : pintu kamar menghadap keluar, shower di kamar
mandi tidak boleh menggunakan selang, dll
42
Elemen Penilaian MFK 4
43
Standar MFK 4.1
Rumah sakit melakukan asesmen risiko
prakontruksi, pada waktu merencanakan
pembangunan/ kontruksi, pembongkaran atau
renovasi.
2.Rumah sakit melakukan asesmen risiko pra kontruksi (PCRA) bila ada
rencana kontruksi, renovasi atau demolis/ pembongkaran yang meliputi a)
sampai h) di maksud dan tujuan. (D,W)
60
Dalam melakukan identifikasi dan inventarisasi B3 dan limbahnya di
rumah sakit agar mengacu kepada katagori B3 dan limbahnya dari
WHO. Rumah sakit diharapkan melakukan identifikasi area/unit mana
saja yang menyimpan B3 dan limbahnya. Kemudian rumah sakit
menginventarisasi meliputi lokasi, jenis dan jumlah B3 dan
penyimpanan limbahnya.
Daftar manifes yang selalu dimutakhirkan sesuai dengan perubahan
yang terjadi di tempat penyimpanan.
Regulasi larangan merokok tidak hanya untuk staf rumah sakit tetapi juga
untuk pasien, keluarga dan pengunjung. Rumah sakit secara berkala perlu
melakukan monitoring pelaksanaan larangan merokok di lingkungan rumah
sakit ini.
2.Rumah sakit mempunyai daftar sistem utilitas di rumah Sakit dan daftar
sistem utilitas penting (D,W)
121
d) mendokumentasikan hasil-hasil pengujian
e) memastikan bahwa pengujian sumber alternatif air bersih dan listrik
dilakukan setidaknya setiap 6 bulan atau lebih sering jika
dipersyaratkan oleh peraturan perundangan di daerah, rekomendasi
produsen, atau kondisi dari sumber listrik dan air. Kondisi dari sumber
listrik dan air yang mungkin dapat meningkatkan frekuensi dari
pengujian mencakup :
perbaikan sistem air bersih yang terjadi berulang-ulang
sumber air bersih sering terkontaminasi
jaringan listrik yang tidak dapat diandalkan
pemadaman listrik yang tak terduga dan berulang-ulang.
Standar MFK.11
RS menyelenggarakan edukasi, pelatihan, tes dan
simulasi bagi semua staf tentang peranan mereka dalam
memberikan fasilitas yang aman dan efektif.