Anda di halaman 1dari 12

Tugas ISBD

Kelompok 15
Muhammad Firdaus
Muhammad Rifki Islami
Ilham Syahputra
1. Mengapa manusia disebut makhluk sosial?

Manusia dikatakan makhluk sosial dikarenakan manusia tidak


dapat hidup sendiri dalam melakukan suatu hal, seseorang pasti
akan memerlukan bantuan orang lain, manusia juga memiliki
dorongan untuk saling berinteraksi antar satu sama lain dan juga
hidup berkelompok karena memiliki suatu tujuan dan juga
kepentingan yang sama.
2. Masyarakat dan ciri - cirinya

Masyarakat adalah sebuah golongan besar atau kecil yang


terdiri dari beberapa orang yang dengan sendirinya
berhubungan secara golongan serta saling memengaruhi
satu sama lain. Ada beberapa ciri – ciri masyarakat, antara
lain :
• Adanya seorang pemimpin
• Hidup secara berkelompok
• Melahirkan kebudayaan
• Terdapat interaksi antar anggota
• Memiliki stratifikasi sosial, dll.
3. Masyarakat desa dan masyarakat kota

Masyarakat desa merupakan kelompok manusia atau individu yang secara


bersama-sama tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan. Biasanya, di
dalam masyarakat desa akan terjadi interaksi yang dilakukan secara teratur atau
terstruktur. Sedangkan masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang
cenderung memiliki sifat individual dan heterogen dengan kehidupan yang
modern yang dilengkapi dengan berbagai arsitektur dan industri yang canggih.
Dalam masyarakat kota terdapat banyak kelompok sosial yang dibedakan
berdasarkan profesi.
Perbedaan masyarakat desa dengan masyarakat
kota

Masyarakat desa Masyarakat kota


• Mempunyai sifat • Banyak warga kota yang
kekeluargaan yang erat. individualisme tanpa harus
memperdulikan orang lain
• Mayoritas profesi
sebagai petani. •  Lebih sering terkena
dampak globalisasi.
• Fasilitas – fasilitas yang
tersedia kurang memadai.
• interaksi-interaksi yang
terjadi lebih berdasarkan
• Menjunjung tinggi pada faktor kepentingan
norma-norma yang pribadi daripada
berlaku didaerahnya. kepentingan umum.
4. Interaksi sosial

INTERAKSI sosial adalah hubungan sosial yang dinamis


berkaitan dengan hubungan antara individu dengan
individu, kelompok dengan kelompok, dan individu dengan
kelompok. Contohnya seperti saat kita bertemu dengan
seseorang maka kita akan menyapa dan kemudian akan
bercengkrama dengan orang tersebut.
a. Faktor – faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial

• Faktor imitasi

Imitasi adalah proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contohnya
seperti seorang anak perempuan yang bermain mainan masak – masak karena melihat
ibunya uang memasak di dapur.

• Faktor sugesti

Sugesti adalah pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang. Contohnya seperti
seseorang yang pergi berobat pada seorang dokter yang dimana pasien tersebut
memiliki keinginan untuk sembuh

• Faktor identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri


seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Contohnya seperti seorang anak yang
meniru tingkah laku seorang idolanya.

• Faktor simpati

Simpati adalah kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain
dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain.
b. Syarat – syarat terjadinya interaksi sosial

Ada dua syarat utama dalam melakukan interaksi sosial, yaitu komunikasi dan juga
kontak sosial. Kontak sosial berarti hubungan masing-masing pihak tidak hanya
secara langsung (bersentuhan fisik) tetapi juga tanpa hubungan fisik. Misal, surat
menyurat, telepon, sms, dan lainnya. Jadi, hubungan fisik bukan syarat utama
terjadinya interaksi sosial. Sedangkan Komunikasi adalah proses penyampaian
pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun
melalui alat bantu agar orang lain memberi tanggapan atau memberi respons.
c. Bentuk – bentuk interaksi sosial

Jenis interaksi sosial dibedakan menjadi 2 yaitu interaksi sosial asosiatif dan
disosiatif. Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang
mengarah pada kesatuan dan kerja sama. Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk
interaksi sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu
maupun kelompok. Setiap jenis interaksi sosial tersebut mempunyai bentuknya
sendiri.
• Interaksi sosial asosiatif
 1. Kerja sama

 Kerja sama adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana orang-orang atau kelompok-kelompok bekerja
bersama-sama, saling tolong menolong untuk mencapai suatu tujuan bersama. Ada beberapa jenis-jenis
kerja sama, antara lain adalah gotong royong, bargaining, kooptasi, koalisi, dan joint-venture.

 2. Akomodasi

 Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia yang semula saling
bertentangan, kemudian berupaya mengatasi ketegangan. Tujuannya untuk mengurangi perbedaan
pandangan dan pertentangan serta untuk mencegah terjadinya konflik. Akomodasi memiliki beberapa
jenis-jenis, yaitu koersi, mediasi, konsiliasi, kompromi, arbitrase, toleransi, stalemate.

 3. Akulturasi

 Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru untuk menjadi suatu kebudayaan baru tanpa
menghilangkan unsur-unsur yang lama. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan dua kebudayaan
yang berbeda.

 4. Asimilasi

 Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna
mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
• Interaksi sosial disosiatif
. Kompetisi
1

Kompetisi atau persaingan adalah bentuk interaksi sosial disosiatif, di



mana orang-orang atau kelompok-kelompok berlomba meraih tujuan yang
sama. Persaingan dilakukan secara sportif sesuai aturan tanpa adanya
benturan fisik.
2. Kontravensi

Kontravensi adalah bentuk interaksi sosial disosiatif berupa sikap

menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan atau
konflik terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda
ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak
diungkapkan secara terbuka. Ada beberapa macam-macam kontravensi,
yaitu kontravensi umum, sederhana, intensif, rahasia dan taktis.
3. Konflik sosial

Konflik sosial atau pertikaian, yakni bentuk interaksi sosial disosiatif yang

terjadi karena perbedaan paham dan kepentingan antarindividu atau
kelompok. Adanya konflik ditandai dengan ancaman, kekerasan dan
kontak fisik antar pihak-pihak yang bertentangan.
Sekian Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai