Anda di halaman 1dari 39

STRUKTUR

STRUKTUR ATOM
ATOM ELEKTRON DALAM ATOM

By ; RICHA MARDIANINGRUM

BY : RICHA MARDIANINGRUM,M.Si
RADIASI
ELEKTROMAGNETIK
– Muatan listrik dan kutub magnetik menimbulkan gaya
dalam jarak tertentu melalui medan listrik dan medan
magnetik.
– Medan ini merupakan bentuk penyebaran energi yang
disebut gelombang, dan pengalihan energi ini dinamakan
radiasi elektromagnetik.
– Gelombang memiliki panjang yang merupakan jarak antara dua puncak
atau lembah disimbolkan dengan 
– Sifat gelombang lainnya adalah frekuensi () yang dinyatakan dalam
satuan detik-1 yaitu jumlah kejadian atau putaran (siklus) per detik
– Hasil kali  dengan  menghasilkan kecepatan gelombang
c = 
Satuan frekuensi untuk putaran per detik adalah hertz (Hz).
Panjang gelombang memiliki satuan angstrom nama seorang
ahli fisika Swedia yang nilainya sama dengan 1 x 10-10 m.
1 cm = 1 x 10-2 m
1 nm = 1 x 10-9 m = 1 x 10-7 cm = 10 Å
1 Å = 1 x 10-10 m = 1 x 10-8 cm
Spektrum elektromagnetik
Spektrum dan Spektrograf

Spektrum sinar tampak Spektrum atom


– Sinar tampak (matahari, filamen) menghasilkan spektrum kontinuum
(sinambung) dari merah-jingga-kuning-hijau-biru-lembayung
– Cahaya yang dihasilkan zat yang dipanaskan memberikan spektrum garis yang
tidak kontinu
– Spektrum dari dari suatu atom berbeda dari unsur lainnya dan merupakan
fingerprint suatu unsur (Robert Bunsen 1811-1899)
– Johann Balmer menurunkan rumus umum untuk spektrum yang dihasilkan
oleh hidrogen
 n2 
  3645,6 2  dimana n  3, 4, 5.
n 4

Rumus yang lebih umum untuk


persamaan Balmer

 1 1 
  Rc 2  2 
2 n 
 11 1 
 3,2881 x 10 det  2  2 
15

2 n 

R = konstanta Rydberg 10.967.800 m-1, c


kecepatan cahaya 2,997925 x 108 m det-1
hasil kali R dan C diberikan diatas
– Spektrum kontinuum dapat dijelaskan oleh teori gelombang cahaya,
tetapi spektrum garis gagal dengan teori ini
– Teori radiasi elektromagnetik yang dikenalkan oleh James Maxwell
1860-an juga tidak dapat menguraikan fenomena ini
– Persamaan Balmer menimbulkan dugaan adanya prinsip-prinsip yang
mendasari semua spektrum garis
Teori Kuantum
– Max Planck (1900) mengajukan teori kuantum
berdasarkan suatu gejala yang disebut radiasi benda hitam
– Hipotesisnya menyatakan bahwa energi bersifat
discontinue dan terdiri dari banyak satuan terpisah yang
sangat kecil yang disebut kuanta/kuantum.
– Energi terkait dengan kuantum dari REM dinyatakan
dengan E = h; h = 6,626 x 10-34 J det-1
– Teori kuantum memperoleh pembuktian dari efek
fotolistrik tahun 1955 oleh Albert Einstein
Efek Fotolistrik
Ketergantungan Efek Fotolistrik pada
frekuensi cahaya
Atom Bohr
– Secara elektrostatika, elektron harus bergerak mengelilingi inti agar tidak
tertarik ke inti
– Namun berdasarkan fisika klasik benda yang bergerak memutar akan
melepaskan energi yang lama kelamaan akan menghabiskan energi
elektron itu sendiri dan kemudian kolaps
– Niels Bohr mengungkapkan bahwa dilema diatas dapat dipecahkan oleh
teori Planck
Gagasan Bohr dalam menggabungkan
teori klasik dan kuantum
– Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diizinkan bagi
satu elektron dalam atom hidrogen
– Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan
stasioner ke yang lainnya dengan melibatkan sejumlah
energi menurut Planck
– Lintasan stasioner yang diizinkan mencerminkan sifat-sifat
elektron yang mempunyai besaran yang khas. Momentum
sudut harus merupakan kelipatan bulat dari h/2 atau
menjadi nh/2.
Model Bohr untuk Atom Hidrogen
Keterangan
– Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n =
1, n = 2, n =3 dst. Bilangan ini dinamakan bilangan
kuantum, huruf K, L, M, N juga digunakan untuk
menamakan lintasan
– Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, …n2.
Untuk orbit tertentu dengan jari-jari minimum a0 =
0,53 Å
– Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n,
energi dipancarkan dan energi elektron menjadi
lebih rendah sebesar
B
E n  2 , B : konstanta numerik dengan nilai 2,179 x 10 -18 J
n
B B  B   B   1 1
E  E 3  E 2   2    2    2    2   B  2  2 
 3   2  2  3  2 3 
E  h
 1 1   1 1 
E  B  2  2  ; h  B  2  2 
2 3  2 3 
B 2,179 x 10 8 J 1
  3, 289 x 10 15
det
h 6,626 x 10 34 J det 1

Konstanta B/h identik dengan hasil dari R x c dalam


persamaan Balmer. Jika persamaan diatas dihitung maka
frekuensi yang diperoleh adalah frekuensi garis merah
dalam deret Balmer.
Soal Latihan

 Berapakah frekuensi dan panjang gelombang cahaya yang


dipancarkan jika elektron dari atom hidrogen jatuh dari
tingkat energi n = 6 ke n = 4? Dalam bagian spektrum
elektromagnetik manakah sinar ini?
Kelemahan Teori Bohr
– Keberhasilan teori Bohr terletak pada
kemampuannya untuk meeramalkan garis-garis
dalam spektrum atom hidrogen
– Salah satu penemuan lain adalah sekumpulan garis-
garis halus, terutama jika atom-atom yang
dieksitasikan diletakkan pada medan magnet
– Struktur garis halus ini dijelaskan melalui modifikasi
teori Bohr tetapi teori ini tidak pernah berhasil
memerikan spektrum selain atom hidrogen
Dualitas Gelombang - Partikel
– Newton mengajukan bahwa cahaya mempunyai sifat seperti
sekumpulan patikel yang terdiri dari aliran partikel berenergi
– Huygens menyatakan bahwa cahaya terdiri dari gelombang
energi
– Pembuktian dengan pengukuran kecepatan cahaya pada
berbagai medium menunjukkan cahaya berkurang
kecepatannya dalam medium yang lebih rapat
– Tetapi Einstein menganggap bahwa foton cahaya bersifat
sebagai partikel untuk menjelaskan efek fotolistrik
– Timbul gagasan baru bahwa cahaya mempunyai dua macam
sifat sebagai gelombang dan sebagai partikel
– Tahun 1924 Louise de Broglie menyatakan Tidak hanya cahaya
yang memperlihatkan sifat-sifat partikel, tetapi partikel-partikel
kecil pun pada saat tertentu dapat memperlihatkan sifat-sifat
gelombang
– Usulan ini dibuktikan tahun 1927 dimana gelombang materi
(partikel) dijelaskan secara matematik
– Panjang gelombang de Broglie dikaitkan dengan partikel
berhubungan dengan momentum partikel dan konstanta Planck.

h h
 
p mv
Panjang gelombang dinyatakan dengan meter, massa dalam
kilogram, kecepatan dalam meter per detik. Konstanta
Planck dinyatakan dalam kg m2 s-2.
Prinsip Ketidakpastian

– Hukum Fisika klasik dianggap berlaku universal dan dapat


menjelaskan kejadian yang akan datang berdasarkan keadaan awal
– Tahun 1920 Niels Bohr dan Werner Heisenberg berusaha
menentukan sampai seberapa jauh kecepatan yang diperoleh
dalam penentuan sifat-sifat sub-atomik
– Dua peubah yang ditentukan dalam menentukan sifat ini adalah
kedudukan partikel (x) dan momentumnya (p).
– Kesimpulan dari pemikiran ini ialah bahwa dalam penentuan sub-
atomik selalu terdapat ketidakpastian

h
xp 
2
– Persamaan ini dikenal dengan prinsip
ketidakpastian Heisenberg dan menyatakan bahwa
kedudukan dan momen tak dapat diukur dengan
ketepatan tinggi sekaligus
– Seandainya diameter elektron 10-14 m, cahaya
dengan  ini akan mempunyai frekuensi 3 x 1022
det-1 dan energi per foton adalah 2 x 10-11 J. Energi
ini jauh melampaui energi yang diperlukan untuk
mengionkan elektron dalam hidrogen
– Hal ini menyebabkan usaha untuk melihat dalam
atom dengan menggunakan sistem cahaya justru
akan mengganggu pengukuran
foton

(a) (b)
foton

elektron elektron

Sebuah foton cahaya menumbuk elektron dan dipantulkan. Dalam tumbukan foton
mengalihkan momennya kepada elektron. Foton yang dipantulkan dapat dilihat dalam
mikroskop, tetapi elektron telah bergerak keluar dari fokus (b). Kedudukan elektron tak
dapat ditentukan
Mekanika
– Gelombang
Salah satu implikasi struktur atom menurut prinsip
ketidakpastian, tidak mungkin mengukur sekaligus kedudukan
dan momen dari suatu elektron
– Implikasi lain diungkapkan oleh Schrodinger bahwa elektron
dapat diperlakukan sebagai gelombang materi, gerakannya
dapat disamakan dengan gerakan gelombang
– Gerakan gelombang yang berkenaan dengan elektron haruslah
terkait dengan pola terijinkan
– Pola ini dapat diperikan dengan persamaan matematis yang
jawabannya dikenal dengan fungsi gelombang ()
–  mengandung tiga bilangan kuantum yang jika ditentukan akan
diperoleh hasil berupa orbital. 2 menggambarkan rapatan
muatan elektron atau peluang menemukan elektron pada suatu
titik dalam atom
Tiga macam penggambaran orbital
1s
Orbital 2s
Orbital Elektron dan Bilangan Kuantum
– Bilangan kuantum utama (n). Bilangan ini hanya mempunyai nilai
positif dan bilangan bulat bukan nol
n = 1, 2, 3, 4, …
– Bilangan kuantum orbital (azimut), l. yang mungkin bernilai nol
atau bulat positif. Bilangan ini tidak pernah negatif dan tidak lebih
besar dari n –1
l = 0, 1, 2, 3, …, n –1
– Bilangan kuantum magnetik (ml). Nilainya dapat positif, negatif, nol
dan berkisar dari –l s.d. +l (l bilangan kuantum orbital)
ml = -l, -l + 1, -l + 2, …, 0, 1, 2, … , +l
Soal Latihan
Nyatakan perangkat bilangan kuantum berikut yang tidak
terijinkan!
– n = 3, l = 2, ml = -1
– n = 2, l = 3, ml = -1
– n = 4, l = 0, ml = -1
– n = 5, l = 2, ml = -1
– n = 3, l = 3, ml = -3
– n = 5, l = 3, ml = +2
– Setiap kombinasi tiga bilangan kuantum n, l dan m berkaitan
dengan orbital elektron yang berbeda-beda
– Orbital yang memiliki bilangan kuantum n yang sama
dikatakan berada dalam kulit elektron atau peringkat utama
yang sama
– Sementara elektron yang mempunyai nilai l yang sama
dikatakan berada dalam sub kulit atau sub peringkat yang
sama
– Nilai bilangan n berhubungan dengan energi elektron dan
kemungkinan jaraknya dari inti
– Nilai bilangan kuantum l menentukan bentuk geometris dari
awan elektron atau penyebaran peluang elektron
Tiga gambaran orbital 2p
Ketiga orbital p
Kelima orbital d
Kulit elektron, orbital dan bilangan kuantum
Kulit K L M
utama
n= 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
l= 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 2 2 2 2
ml = 0 0 -1 0 +1 0 -1 0 +1 -2 -1 0 +1 +2
Tanda 1s 2s 2p 2p 2p 3s 3p 3p 3p 3d 3d 3d 3d 3d
orbital
Jml 1 1 3 1 3 5
orbital pd
subkulit
Jml total 1 4 9
orbital n2
Spin (Rotasi) Elektron –
Bilangan Kuantum Keempat

– Tahun 1925 Uhlenbeck dan Goudsmit mengajukan


sifat yang tak dapat dijelaskan mengenai garis
halus pada spektrum hidrogen, apabila elektron
dianggap memiliki bilangan kuantum keempat
– Sifat elektron yang berkaitan dengan bilangan ini
adalah spin elektron
– Elektron berotasi menurut sumbunya saat ia
mengelilingi inti atom, terdapat dua kemungkinan
rotasi elektron
– Bilangan kuantum ini dinyatakan dengan m s bisa
bernilai + ½ atau – ½
Konfigurasi Elektron

Ada tiga aturan dalam penentuan konfigurasi


1. Elektron menempati orbital sedemikian rupa
untuk meminimumkan energi atom tersebut
2. Tak ada dua elektron dalam sebuah atom yang
boleh memiliki keempat bilangan kuantum yang
sama (prinsip eksklusi Pauli)
3. Prinsip penggandaan maksimum, jika terdapat
orbital –orbital dengan energi yang sama,
elektron menempatinya sendiri-sendiri sebelum
menempatinya secara berpasangan
Urutan pengisian sub kulit elektron

Anda mungkin juga menyukai