Anda di halaman 1dari 25

MYCOBACTERIUM

TUBERCULOSIS
KELOMPOK 1 :
 AIDAR RAHMI DUHA
 ELSA LORENSIA HUTAGAOL
 JOYC STIFEN CARNAIN TARIGAN
 LIANA RELA PUTRI
 MARDIAH
 NOVITA TRISNA MURTI
 RIZKA AULYA PUTRI
 RIZKY UTARI
 TALENTA HATI HAREFA
PENGERTIAN TUBERKULOSIS

Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi paling sering menyerang


jaringan paru , disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Penyakit
tuberculosis paru ini dapat menyerang semua usia dengan kondisi klinis
yang berbeda beda.
Tempat masuk kuman adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan dan
luka pada kulit. Penyakit tuberculosis menyerang semua organ tubuh
(multi organ) misalnya mengenai organ tubuh lainnya seperti pleura,
kelenjar limfe, persendian tulang belakang, saluran kencing, saraf pusat,
dan abdomen.
MORFOLOGI

 Kuman ini berukuran 0,4 x 3


 Bentuk batang
 Tidak membentuk spora
 Mempunyai sifat khusus yaitu tahan asam pada pewarnaaan sehingga
disebut juga Basil Tahan Asam (BTA)
 Bakteri ini tidak tahan terhadap panas dan akan mati pada suhu 60
selama 5-20 menit
STRUKTUR MYCOBACTERIUM TUBERKULOSIS

 Sitoplasma
 Nukleus
 Kapsul
 Dinding sel
 Membran sitoplasma
 Ribosom
 flagel
Gambar struktur mycobacterium tuberculosis
KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN

Mycobacterium tuberculosis merupakan aerobik obligat yang


memperoleh energy dari oksidasi beberapa senyawa karbon sederhana.
Penambahan C02 akan meningkatkan pertumbuhan bakteri, tidak ada
aktivitas biokimia yang menandai. Kecepatan pertumbuhan lebih
rendah dari pada sebagian bakteri lain, walaupun untuk mengadakan
basil tuberkel diperlukan waktu sekitar 18 jam. Benttuk saprofit
cenderung tumbuh lebih cepat.
SPESIES MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

1. Typical mycobacteria atau mycobacterium tuberculosis complex


Organisme Mycobacteria berbentuk batang lurus atau sedikit
melengkung (bengkok), kadang-kadang bercabang atau
berbentuk seperti miselium. Ukuran sel bervariasi, dengan panjang
1-10 mm dan diameter 0,2 -0,6 mm. Mycobacteria tahan terhadap
asam dan alkohol, obligat aerob atau mikroaerofilik, tidak bergerak,
tidak membentuk spora, bersifat Gram positifdan tidak mempunyai
kapsul. Dinding sel Mycobacteria mengandung banyak lemak,
berupa asam lemak dengan 60 -90 atom C atau lebih yang disebut
Mycolic acid.
Karena dinding sel Mycobacteria banyak mengandung lemak,
menyebabkan organisme ini tahan asam , tahan pengeringan, dan
peka terhadap panas (Pasteurisasi) dan sinar UV.
Pada mycobacterium tuberculosis complex dibagi lagi menjadi 2 tipe :
a) Koloni Mycobacterium tuberculosis tipe human
tuberculosis tipe human biasanya muncul pada media
Lowenstein setelah 2 –3 minggu pada suhu 360 C, Pertumbuhan
pertama kecil dengan diameter 1 –3 mm, kering, gembur, kasar,
berbintik-bintik dan berwarna kuning tua. Setelah beberapa
minggu koloni bertambah besar, diameter 5 –8 mm, bentuk koloni
mempunyai pinggir datar tidak teratur seperti bunga kol.
Pertumbuhan koloni yang bergumpal atau berkelompok.
b) Koloni Mycobacterium tuberculosis tipe bovis
M. tuberculosis tipe bovis membutuhkan pertumbuhan yang
lebih lama, kira-kira 3-6 minggu pada suhu 360 C, koloninya kecil,
kurang dari 1 mm, translusen (terang, jernih), pertumbuhan kurang
subur, disebut Dysgonic, permukaan koloni relatif halus,berbentuk
piramid, melekat pada permukaan mediasehingga sulit dipisah,
tetapi mudah dilarutkan. M .bovis hanya akan tumbuh pada
suhu 360 C.
2) Atypical mycobacteria atau unclassified mycobacteria atau non-
tuberculous mycobacteria ( NTM)
Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 125 spesies
Mycobacteria berbeda di luar Mycobacterium
tuberculosiskompleks yang dapat menyebabkan penyakit
non-tuberkulosis (N-TB) pada manusia. Kelompok
mikroorganisme ini terdapat dilingkungan dan dapat diisolasi dari
air dan tanah, tidak menyebabkan tuberculosis dan lepra, namun
dapat menginfeksi manusia.
PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS

Sumber penularan bakteri ini dalah penderita TB BTA-positif. Pada


waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet. Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di
udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Seseoranf dapat terinfeksi
kuman TB apabila droplet tersebut terhirup kedalam saluran napas.
Selama kuman TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan,
kuman tersebut dapat menyebar dari paru-paru kebagian tubuh lainnya
melalui sitem peredaran darah, saluran limfe, saluran napas, atau
penyebaran langsung ke bagian-bagian lainnya.
GEJALA TBC

1. Gejala TBC pada orang dewasa :


Gejala utamaa padaa orang dewasa melipui baatuk terus-menerus dan
berdahak selama 3 minggu atau lebih. Gejala tambahaan akan
mencakup dahak bercampur darah,batuk darah, sesat napas dan nyeri
dada, badan lemah, nafsu makan menurun,malaise, berkeringat malam
walupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan. Gejala
tersebut dapat pula dijumpai pada penyakit paru selain TBC
2. Gejala umum TBC pada anak – anak :
 Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas
dan tidak naik dalam 1 bulan meskipun dengan penanganan gizi yang
baik ( failure to thrife)
 Nafsu makan tidak ada (anoreksia) disertai gagal tumbuh dan
peningkatan berat badan tidak adekuat
 Demam yang lama dan berulang tanpa sebab yang jelas ( bukan tifus ,
malaria, atau ISPA)
 Pembesaran kelnjar limfe supersifialis yang tidak sakit, biasanya
multiple, paling sering di daerah leher, ketiak, dan liptan paha (inguinal)
 Gejala disaluran napas, misalnya batuk lebih dari 30 hari, tanda adanya
cairan di dada, dan nyeri dada
DIAGNOSIS

Seseorang diduga menderita TB paru apabila terdapat batuk lebih


dari 2 atau 3 minggu dengan produksi sputum dan penurunan berat
badan. Gejala klinis pada pasien dengan TB paru terbagi 2, yaitu gejala
respirasi dan konstitusi. Gejala respirasi diantaranya sakit dada,
hemoptisis dan sesak nafas, sedangkan gejala konstitusi (sistemik)
adalah demam, keringat malam, cepat lelah, kehilangan nafsu makan,
amenore sekunder. Tidak ada kelainan spesifik yang ditemukan pada
pemeriksaan fisik TB paru. Didapatkan gejala umum seperti demam,
takikardi, jari clubbing. Pemeriksaan dada mungkin didapatkan
crackles, mengi, suara nafas bronkial dan amfotrik
JENIS PEMERIKSAAN TBC

1. Pemeriksaan Bakteriologik
a) bahan pemeriksaan : dahak, cairan pleura, liquor cerebrospinal,
bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronkoalveolar
(bronchoalveolar lavage / BAL), urin, faeces dan jaringan biopsi
(termasuk biopsi jarum halus / BJH)
b) cara pemeriksaan : secara mikroskopis dan biakan .
 Pemeriksaan mikroskopis menggunakan pewarnaan ziehl –
Nielsen dan pewarnaan tan thiam hok (kinyoun – gabet).
 pemeriksaan secara biakan menggunakan media dasar agar
Pewarnaan bakteri menggunakan pewarnaan ziehl-nelsen
2. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan standar ialah foto toraks PA. Pemeriksaan lain atas
indikasi : foto lateral, top-lordotik, oblik, CT-Scan.
Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi TB aktif :
• Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior
lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah
• Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak
berawan atau nodular
• Bayangan bercak milier
• Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)
Gambaran radiologik yang dicurigai lesi TB inaktif :
• Fibrotik
• Kalsifikasi
• Schwarte atau penebalan pleura
3.Pemeriksaan Khusus :
Dalam perkembangan kini ada beberapa teknik yang lebih baru yang dapat
mengidentifikasi kuman tuberkulosis secara lebih cepat.
a. Pemeriksaan BACTEC
Dasar teknik pemeriksaan biakan dengan BACTEC ini adalah metode
radiometrik. M tuberculosis memetabolisme asam lemak yang kemudian
menghasilkan CO2 yang akan dideteksi growth indexnya oleh mesin ini. Sistem
ini dapat menjadi salah satu alternatif pemeriksaan biakan secara cepat untuk
membantu menegakkan diagnosis dan melakukan uji kepekaan. Bentuk lain teknik
ini adalah dengan menggunakan Mycobacteria Growth Indicator Tube (MGIT).
b. Polymerase chain reaction (PCR)
Pemeriksaan PCR adalah teknologi canggih yang dapat
mendeteksi DNA, termasuk DNA M.tuberculosis. Hasil
pemeriksaan PCR dapat membantu untuk menegakkan diagnosis
sepanjang pemeriksaan tersebut dikerjakan dengan cara yang benar
dan sesuai standar internasional. Apabila hasil pemeriksaan PCR
positif sedangkan data lain tidak ada yang menunjang ke arah
diagnosis TB, maka hasil tersebut tidak dapat dipakai sebagai
pegangan untuk diagnosis TB. Pada pemeriksaan deteksi
M.tuberculosis tersebut diatas, bahan / spesimen pemeriksaan dapat
berasal dari paru maupun ekstraparu sesuai dengan organ yang
terlibat.
c. Pemeriksaan serologi
pemeriksaan serologi terdiri dari berbagai metode yaitu:
 Enzym linked immunosorbent assay (ELISA)
Teknik ini merupakan salah satu uji serologi yang dapat mendeteksi
respons humoral berupa proses antigen-antibodi yang terjadi.
 Immunochromatographic Tuberculosis (ICT)
Uji ICT merupakan uji diagnostik TB yang menggunakan 5 antigen
spesifik yang berasal dari membran sitoplasma M.tuberculosis. Ke
5 antigen tersebut diendapkan dalam bentuk 4 garis melintang pada
membran immunokromatografik (2 antigen diantaranya digabung
dalam 1 garis) disamping garis control.
 Mycodot
Uji ini mendeteksi antibodi antimikobakterial di dalam tubuh
manusia. Uji ini menggunakan antigen lipoarabinomannan (LAM)
yang direkatkan pada suatu alat yang berbentuk sisir plastik. Sisir
plastik ini kemudian dicelupkan ke dalam serum pasien, dan bila di
dalam serum tersebut terdapat antibodi spesifik anti LAM dalam
jumlah yang memadai sesuai dengan aktiviti penyakit, maka akan
timbul perubahan warna pada sisir dan dapat dideteksi dengan
mudah
 Uji peroksidase anti peroksidase (PAP)
Uji ini merupakan salah satu jenis uji yang mendeteksi reaksi
serologi yang terjadi. Dalam menginterpretasi hasil pemeriksaan
serologi yang diperoleh, para klinisi harus hati hati karena banyak
variabel yang mempengaruhi kadar antibodi yang terdeteksi.
 Uji serologi yang baru / IgG TB
Uji IgG adalah salah satu pemeriksaan serologi dengan cara
mendeteksi antibodi IgG dengan antigen spesifik untuk
Mycobacterium tuberculosis.Uji IgG berdasarkan antigen
mikobakterial rekombinan seperti 38 kDa dan 16 kDa dan
kombinasi lainnya akan menberikan tingkat sensitiviti dan
spesifisiti yang dapat diterima untuk diagnosis.
 Uji Adenosine Deaminase / ADA
test Adenosine Deaminase adalah enzim yang mengubah
adenosin menjadi inosine dan deoxyadenosine menjadi
deoxyinosine pada jalur katabolisme purin. ADA berperan pada
proliferasi dan differensiasi limfosit, terutama lomfosit T, dan juga
berperan pada pematangan/ maturasi monosit dan mengubahnya
menjadi makrofag. Pemeriksaan ada ADA memiliki sensitivitas 90-
92% dan spesifitas 90-92% untuk diagnosis TB pleura
4. Pemeriksaan penunjang lainnya :
 Analisis Cairan Pleura
 Pemeriksaan histopatologi jaringan
 Pemeriksaan darah
 Uji Tuberkulin

Anda mungkin juga menyukai