Anda di halaman 1dari 17

COVID-19

Corona virus disease 2019 (covid-19)

penyakit menular yang di sebabkan oleh severe


acute recorrospiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-Co-2 merupakan corona virus jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia.
Epidemiologi

Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan


kasus COVID-19 di China setiap hari dan memuncak
diantara akhir Januari hingga awal Februari 2020.

Tanggal 30 Januari 2020, telah terdapat 7.736 kasus


terkonfirmasi COVID-19 di China, dan 86 kasus lain
dilaporkan dari berbagai negara seperti Taiwan,
Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Kamboja,
Jepang, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan, Filipina,
India, Australia, Kanada, Finlandia, Prancis, dan Jerman
Epidemiologi
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret
2020 sejumlah dua kasus.

Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi


berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian.

Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini


merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.

Hingga tanggal 30 Maret 2021 kasus COVID-19 di Indonesia


terkonfirmasi sebanyak 1.501.093. Kasus sembuh sebanyak
1.336.818 dan 40.581 kasus meninggal (Komite Penanganan
COVID-19).
Etiologi COVID-19
Coronavirus termasuk kedalam genus betacoronavirus, dengan
ciri-ciri bentuk bundar dengan beberapa pleomorfik dan memiliki
diameter 60-140 nm.

Berdasarkan analisis filogenetik menunjukkan virus pada COVID-


19 ini memiliki genus yang sama dengan SARS yang tejadi pada
tahun 2002-2004 sehingga COVID-19 ini bisa disebut dengan
nama SARS-CoV-2.

COVID-19 ini sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas dan


juga efektif dinonaktifkan menggunakan pelarut seperti eter,
etanol 75%, disinfektan dengan kandungan klorin, asam
peroksiasetat dan kloroform
(Doremalen et al., 2020).
Penyebaran Virus COVID-19
Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber
transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif.

Transmisi SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar
saat batuk atau bersin.

Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel pada aerosol (dihasilkan
melalui nebulizer) selama setidaknya 3 jam.

Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan jarak 1-14 hari.
Resiko penularan tertinggi terjadi pada hari pertama yang disebabkan konsentrasi
sektret yang tinggi. Orang yang terinfeksi juga dapat langsung menularkan dalam 2
hari sebelum onset gejala (presimptimatik) sampai 14 hari setelah gejala.
Penelitian yang dilakukan oleh (Du et al., 2020)
Manifestasi klinis

Gejala yang terjadi pada COVID-19 biasanya ringan


dan juga muncul secara bertahap adapun orang
yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun.

Gejala yang paling umum yaitu demam dan juga


batuk kering mungkin pada beberapa pasien juga
mengalami gejala lain seperti rasa nyeri, pilek, nyeri
kepala, sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman
dan tidak bisa merasakan apapun (Kemenkes,
2020).
Protokol kesehatan
Di Indonesia pemerintah sudah membuat aturan protokol
kesehatan yang harus dipatuhi oleh semua orang yaitu
biasa disebut protokol kesehatan 3M (Memakai masker,
Mencuci tangan, Menjaga jarak) aturan ini menuntuk
kedisiplinan dan harus diterapkan setiap saat dengan
konsisten.

Menurut WHO bahwa cara melindungi diri dari virus ini


yaitu rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau
dengan cairan yang mengandung alkohol, hindari
menyentuh area wajah seperti mata hidung dan mulut
dan juga membatasi kontak fisik dengan orang lain (Sari,
2021).
Memakai masker yang benar
• Pada saat menggunakan masker harus menutupi mulut, hidung dan dagu dan
juga diusahakan masker yang berwarna berada didepan.
• Tekan pada bagian atas mengikuti bentuk hidung dan tarik pada bagian bawah
dagu.
• Setelah selesai digunakan lepas masker dengan hanya menyentuh talinya dan
langsung dibuang ditempat sampah (masker sekali pakai).
• Cuci tangan menggunakan sabun setelah membuang masker ke tempat
sampah.
• Apabila masker yang digunakan kotor segeralah diganti agar tidak
menimbulkan penyakit.
Mencuci tangan dengan benar (Kemenkes,2020)
• Oleskan cairan pembersih ke salah satu telapak tangan.
• Gosok telapak tangan yang tadi ada cairannya ke tangan yang
satunya.
• Gosok punggung tangan dan sela-sela jari.
• Gosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling bertautan.
• Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan cara posisi saling
bertautan.
• Genggang ibu jari dan basuh dengan cara memutar.
• Gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar kuku terkena cairan.
• Lakukan cuci tangan ini selama 20 detik.
Menjaga
Jarak
• Jika ada keperluan
mendesak yang
membuat Anda harus
pergi ke luar rumah,
ingatlah untuk
menjaga jarak satu
sama lain.

• Jarak yang dianjurkan


adalah 1 hingga 2 2m
meter dari orang
sekitar Anda.
Vaksin
COVID-19
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa
mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang dihasilkannya
yang telah diolah sedimikian rupa sehingga aman, apabila
diberikan kepada seseorang akan memberikan efek kekebelan
tubuh yang spesifik secara aktif terhadap penyaki tertentu.

Tujuan vaksinasi :
Vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk memutus rantai
penularan penyakit dan menghentikan wabah tetapi juga
bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara
spesifik terhadap penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat
terpapar penyakit tersebut maka tidak akan mengalami sakit
atau hanya bergejala ringan.
MEKANISME KERJA VAKSIN
TERHADAP TUBUH
Vaksin yang sudah masuk ke dalam tubuh akan merangsang
kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu pada seseorang dan
tubuh akan mengingat atau mengenali virus pembawa penyakit
tersebut dan akan melawannya
SASARAN VAKSIN

Tahap 1
Tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatana, tenaga penunjang serta mahasiswa
kedokteran yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada
fasilitas kesehatan

Tahap 2
a. Petugas pelayan publik : Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian NKRI,
aparat hukum, dan petugas pelayan publik lainnya.
b. Kelompok usia lanjut (> 60 tahun)

 Tahap 3
Masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi

 Tahap 4
Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster ketersedian
vaksin.
Syarat penerima vaksin
 Orang yang sudah sembuh dari paparan virus covid 19 lebih dari 3 bulan
 Tekan darah tidak lebih dari 140/90 mmHg
 Tidak memiliki penyakit kronis, seperti PPOK, asma dan TBC
 Tidak kontak erat dengan saudara atau anggota keluarga yang positif covid 19
 Bagi penderita HIV/AIDS jika minum obat teratur vaksinasi dapat dilakukan
 Tidak dalam pemberian terapi jangka panjang terkait penyakit kelainan darah
 Berusia diatas 18 tahun, sedangkan untuk lansia sudah bisa diberikan vaksin
 Bagi penderita kanker wajib membawa surat keterangan layak vaksin dari dokter
 bagi wanita tidak dalam kondisi hamil
Reaksi yang mungkin terjadi
setelah vaksin covid-19
1.Reaksi lokal, seperti nyeri, kemerahan, bengkak pada
tempat suntikan
2.Reaksi sistemik seperti demam, nyeri otot seluruh tubuh,
nyeri sendi, badan lemah, dan sakit kepala
3.Reaksi lain, seperti alergi misalnya urtikaria, oedem,
reaksi anafilaksis dan pingsan

Anda mungkin juga menyukai