03 Perdarahan Pasca Persalinan HPP (Dr. Taufiq, SP - Og)
03 Perdarahan Pasca Persalinan HPP (Dr. Taufiq, SP - Og)
PERSALINAN
PERDARAHAN
PERDARAHAN PASCA
PASCA
PERSALINAN
PERSALINAN
• Definisi: Perdarahan post partum
adalah perdarahan melebihi 500 ml
yang terjadi setelah bayi lahir.
• Perdarahan yang lebih dari normal
yang telah menyebabkan perubahan
tanda vital (ibu mengeluh lemah,
limbung, berkeringat dingin,
menggigil, hiperpnea, tekanan
sistolik < 90 mmHg, nadi >
100/menit, Hb < 8 g%)
Perdarahan post partum dini yaitu
perdarahan setelah bayi lahir dalam
24 jam pertama persalinan dan
perdarahan post partum lanjut yaitu
perdarahan setelah 24 jam
persalinan.
Perdarahan post partum dapat
disebabkan oleh atonia uteri,
robekan jalan lahir, retensio
plasenta, sisa plasenta dan kelainan
pembekuan darah.
PENGELOLAAN UMUM
PENGELOLAAN SYOK
Selalu siapkan tindakan gawat darurat
Tata laksana persalinan kala III secara aktif
Minta pertolongan pada petugas lain untuk
membantu bila dimungkinkan
Lakukan penilaian cepat keadaan umum ibu
meliputi kesadaran nadi, tekanan darah,
pernafasan dan suhu
Jika terdapat syok lakukan segera penanganan
Periksa kandung kemih, bila penuh kosongkan
Cari penyebab perdarahan dan lakukan
pemeriksaan untuk menentukan penyebab
perdarahan
Etiologi
4T
Tone - Atoni uterus
Tissue - Sisa plasenta/bekuan
Trauma - laserasi,
ruptur,inversio
Thrombin - koagulopati
DIAGNOSIS
GEJALA & TANDA TANDA & GEJALA LAIN
KERJA
Uterus tidak berkontraksi Syok
dan lembek Bekukan darah pada
Perdarahan segera sete- serviks / posisi terlen- Atonia uteri
lah anak lahir tang akan menghambat
aliran darah keluar
Darah segar yang meng- Pucat
alir segera setelah bayi Lemah
lahir Menggigil Robekan
Uterus kontraksi dan jalan lahir
keras
Plasenta lengkap
Plasenta belum lahir Tali pusat putus akibat
setelah 30 menit traksi berlebihan
Perdarahan segera (P3) Inversio
Retensio
uteri akibat
Uterus berkontraksi dan tarikan plasenta
keras Perdarahan lanjutan
TANDA & GEJALA
GEJALA & TANDA DIAGNOSIS KERJA
LAIN
Plasenta / sebagian Uterus berkontraksi
selaput (mengan- tetapi tinggi fundus Tertinggalnya
dung pembuluh da- tidak berkurang
rah) tidak lengkap
sebagian plasenta
Perdarahan segera atau ketuban
(P3)
Uterus tidak teraba Neurogenik syok
Lumen vagina terisi Pucat dan limbung
masa
Tampak tali pusat Inversio uteri
(bila plasenta belum
lahir)
Sub-involusi uterus Anemia Endometritis atau sisa
Nyeri tekan perut Demam fragmen plasenta
bawah dan uterus Late postpartum
Perdarahan hemorrhage
Lokhia mukopurulen Perdarahan
dan berbau postpartum sekunder
ATONIA UTERI
Terjadi bila miometrium tidak
berkontraksi
Uterus menjadi lunak dan
pembuluh darah pada daerah bekas
perlekatan plasenta terbuka
lebar
Penyebab tersering perdarahan
postpartum (2/3 dari semua
perdarahan postpartum disebabkan
oleh atonia uteri)
Faktor risiko
Hal-hal yang menyebabkan uterus meregang
lebih dari kondisi normal :
Polihidramnion
Kehamilan kembar
Makrosomia
Persalinan lama
Persalinan terlalu cepat
Persalinan dengan induksi atau
akselerasi oksitosin
Infeksi intrapartum
Paritas tinggi
MANAJEMEN AKTIF KALA III
Suntikan Oksitosin 10 IU im
Peregangan Tali Pusat
Terkendali
Masase Uterus
Suntikan Oksitosin
Periksa fundus uteri untuk memastikan
kehamilan tunggal.
Suntikan Oksitosin 10 IU IM.
Peregangan Tali Pusat Terkendali
Klem tali pusat 5-10 cm dari vulva /
gulung tali pusat
Tangan kiri di atas simfisis menahan
bagian bawah uterus, tangan kanan meregang
tali pusat 5-10 cm dari vulva
Saat uterus kontraksi, tegangkan tali
pusat sementara tangan kiri menekan uterus
dengan hati-hati ke arah dorso-kranial
Mengeluarkan plasenta
Jika tali pusat terlihat bertambah panjang
dan terasa adanya pelepasan plasenta, minta
ibu meneran sedikit sementara tangan kanan
menarik tali pusat ke arah bawah kemudian
ke atas sesuai dengan kurve jalan lahir.
Bila tali pusat bertambah panjang tetapi
belum lahir, dekatkan klem ± 5-10 cm dari
vulva.
Bila plasenta belum lepas setelah langkah
diatas selama 15 menit
Suntikan
Suntikan ulang
ulang 10
10 IU
IU Oksitosin
Oksitosin i.m.
i.m.
Periksa
Periksa kandung
kandung kemih,
kemih, lakukan
lakukan kateterisasi
kateterisasi
bila
bila penuh
penuh
Tunggu
Tunggu 15
15 menit,
menit, bila
bila belum
belum lahir
lahir lakukan
lakukan
tindakan
tindakan plasenta
plasenta manual
manual
Masase Uterus
Segera setelah plasenta lahir, melakukan
masase pada fundus uteri dengan menggosok
fundus secara sirkuler menggunakan bagian
palmar 4 jari tangan kiri hingga
kontraksi uterus baik (fundus teraba
keras)
Memeriksa kemungkinan adanya perdarahan
pasca persalinan
Kelengkapan
Kelengkapan plasenta
plasenta dan
dan ketuban
ketuban
Kontraksi
Kontraksi uterus
uterus
Perlukaan
Perlukaan jalan
jalan lahir
lahir
Masase fundus uteri
Segera sesudah plasenta lahir
(maksimal 15 detik)
Tidak
Perdarahan berlanjut
Histerektomi
KOMPRESI BIMANUAL INTERNAL
PERLUKAAN JALAN LAHIR
Robekan Perineum
HematomaVulva
Robekan dinding vagina
Robekan serviks
Ruptura uteri
Robekan perineum
Tingkat I : robekan hanya pada
selaput lendir vagina dengan atau
tanpa mengenai kulit perineum
Tingkat II : robekan mengenai
selaput lendir vagina dan otot
perinei transversalis, tetapi tidak
mengenai sfingter ani
Tingkat III : robekan mengenai
seluruh perineum dan otot sfingter
ani
Tingkat IV : robekan sampai mukosa
rektum
Robekan
perineum tingkat I
dengan
catgut secara jelujur atau
jahitan angka delapan (figure of eight).
Plasenta adhesiva
Plasenta akreta
Plasenta inkarserata
PENILAIAN KLINIK RETENSIO PLASENTA
SEPARASI / PLASENTA PLASENTA
GEJALA AKRETA INKARSERATA AKRETA
PARSIAL
KONSISTENSI
KENYAL KERAS CUKUP
UTERUS
TFU PUSAT 2 JR < PUSAT PUSAT
SEDIKIT - TIDAK
PERDARAHAN SEDANG-BANYAK SEDANG
ADA
TALI PUSAT TERJULUR TERJULUR # TERJULUR
SEPARASI MELEKAT
LEPAS SEBAGIAN SUDAH LEPAS
PLASENTA SELURUHNYA
SYOK SERING JARANG JARANG
Plasenta manual
Dengan
Dengan narkosis
narkosis
Pasang
Pasang infus
infus NaCl
NaCl 0,9%
0,9%
Tangan
Tangan kanan
kanan
dimasukkan
dimasukkan secara
secara
obstetrik
obstetrik kedalam
kedalam
vagina.
vagina.
Tangan
Tangan kiri
kiri menahan
menahan
fundus
fundus untuk
untuk mencegah
mencegah
kolporeksis.
kolporeksis.
Tangan
Tangan kanan
kanan menuju
menuju ke
ke
ostium
ostium uteri
uteri dan
dan terus
terus ke
ke
lokasi
lokasi plasenta.
plasenta.
Tangan
Tangan ke
ke pinggir
pinggir plasenta
plasenta dan
dan mencari
mencari bagian
bagian
plasenta
plasenta yang
yang sudah
sudah lepas
lepas
Dengan
Dengan sisi
sisi ulner,
ulner, plasenta
plasenta dilepaskan
dilepaskan
SISA PLASENTA