Anda di halaman 1dari 22

JURNAL

PENYESUAIAN
Pada akhir topik ini
mahasiswa diharapkan dapat:
▶ Memahami maksud dan tujuan dibuatnya
jurnal penyesuaian
▶ Menentukan rekening/perkiraan apa saja
yang dibuat jurnal penyesuaian
▶ Membuat jurnal penyesuaian pada akhir
suatu periode
Deskripsi singkat

Pada saat perusahaan menyusun laporan


keuangan biasanya ada beberapa saldo
rekening/perkiraan yang tidak menunjukkan
kondisi/nilai yang sebenarnya per laporan
tersebut dibuat, karena itu rekening-
rekening tersebut harus disesuaikan terlebih
dahulu agar menunjukkan nilai yang
sebenarnya dengan membuat jurnal
penyesuaian.
Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal
yang dibuat pada akhir periode
untuk menyesuaikan saldo-saldo
perkiraan (akun) agar
menunjukkan keadaan
sebenarnya sebelum penyusunan
laporan keuangan.
Tujuan pembuatan jurnal
penyesuaian adalah:

agar pada akhir periode akun


riil yaitu harta, kewajiban dan
modal menunjukkan keadaan
yang sebenarnya

agar akun-akun nominal, yaitu


akun pendapatan dan beban
dapat diakui dalam suatu
periode dan menunjukkan
keadaan yang sebenarnya.
Transaksi yang memerlukan ayat jurnal
penyesuaian :

penyesuaian penyusutan
(depresiasi) aktiva
tetap
penyesuaian biaya
dibayar
dimuka
penyesuaian pemakaian
perlengkapan
penyesuaian pendapatan
diterima dimuka
penyesuaian biaya yang
masih harus dibayar
penyesuaian pendapatan
yang akan diterima

Kerugian piutang
Penyusutan (depresiasi)
aktiva tetap
Seluruh aset tetap kecuali tanah yang dimiliki perusahaan
harus disusutkan/didepresiasi. Terdapat beberapa metode
untuk menyusutkan aset tetap, salah satunya adalah
metode garis lurus.
Contoh:
Sebuah mesin disusutkan dengan metode garis lurus dan
diketahui harga perolehan mesin Rp 400.000.000 taksiran
umur ekonomis 5 tahun dan taksiran nilai residu
Rp.40.000.000

Jurnal Penyesuaian:

Penyusut Rp
an mesin 72.000.000 Rp
Akumul 72.000.000
asi
Biaya dibayar dimuka

Dibayar asuransi dengan masa 1 tahun


(1 September 2016 – 1 September 2017) sebesar 6.000.000
PENDEKATAN NERACA

Jurnal Umum (saat pembayaran dimuka)

Asuransi dibayar dimuka Rp


6.000.000 Rp
Kas 6.000.000
Jurnal Penyesuaian (saat penyesuaian)

Beban Rp
Asuransi 2.000.000 Rp
Asuran 2.000.000
si
Perhitungan 4/12 x 6.000.000 = 2.000.000
Dibaya
r
PENDEKATAN LABA
RUGI
Jurnal Umum (saat pembayaran dimuka)
Beban Rp
Asura 6.000.000 Rp
nsi Kas 6.000.000
Jurnal Penyesuaian (saat penyesuaian)

Asuransi Rp
Dibayar 4.000.000 Rp
Dimuka 4.000.000
Perhitungan
Beban 8/12 x 6.000.000 = 4.000.000
Asuransi
Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan service pada Neraca Saldo adalah 5.000.000,


menurut data penyesuaian tanggal 31 Desember 2016
perlengkapan yang masih tersisa adalah 1.000.000
Jurnal penyesuaian:

Beban Rp
Perlen 40.000.00 Rp
gkapa 40.000.00
Pendapatan Diterima
Dimuka
Diterima pendapatan sewa ruko untuk 1 tahun (1 Oktober
2016-1 Oktober 2017) sebesar 20.000.000
PENDEKATAN NERACA

Jurnal Umum (saat penerimaan pendapatan)

K Rp
a Rp
s 20.000.000 20.000.000
Jurnal Penyesuaian (saat penyesuaian)
Pendapatan sewa diterima
Pendapatan
dimuka sewa Rp
diterima dimuka 5.000.000 Rp
Pendapatan Sewa 5.000.000
Perhitungan 3/12 x 20.000.000 = 5.000.000
PENDEKATAN LABA RUGI

Jurnal Umum (saat penerimaan pendapatan)

K Rp
a Pendapata 20.000.000 Rp
s n Sewa 20.000.000
Jurnal Penyesuaian (saat penyesuaian)
Pendapata Rp
n Sewa
Pendapatan Sewa 15.000.000 Rp
Diterima Dimuka 15.000.000
Perhitungan 9/12 x 20.000.000 = 15.000.000
Biaya Yang Masih Harus
Dibayar
▶ Tanggal 31 Desember 2016 terdapat 4 orang karyawan
yang belum menerima gaji @3.000.000
▶ perhitungan 4 x 3.000.000 = 12.000.000

Beba Rp
n Gaji 12.000.0 Rp
Uta 00 12.000.0
Pendapatan Yang
Akan Diterima
▶ Tanggal 31 Desember 2016 sebuah hotel
belum menerima pembayaran sewa kamar
sebesar Rp 1.000.000; karena
pembayaran baru dilakukan pada saat
check out
Piutang Rp
Usaha 1.000.000 Rp
Pendapa 1.000.000
tan Jasa
Kerugian Piutang

Kerugian piutang adalah taksiran jumlah piutang


yang tidak tertagih.

Oleh karena itu pada setiap akhir periode


akuntansi ditaksir besarnya kerugian piutang.
Taksiran ini tidak dapat secara langsung
mengurangi piutang yang bersangkutan, tetapi
dilakukan dalam perkiraan “penyisihan piutang
yang diragukan” atau biasa juga disebut
“Cadangan Kerugian Piutang”
Dalam akuntansi dikenal beberapa cara untuk
menentukan besarnya taksiran kerugian piutang,
salah satu yang paling sederhana adalah
berdasarkan “prosentase tertentu dari
penjualan atau saldo piutang pada akhir
periode laporan keuangan”
Contoh :
▶ Pada tanggal 28 Februari 2016 perusahaan
angkutan Bromo mempunyai saldo piutang
dagang Rp 100.000,- . Perusahaan
menetapkan bahwa dari saldo piutang sebesar
Rp 100.000,- tersebut tidak dapat ditagih
sebesar 10%.
Kerugian piutang pada 28 Februari
tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
▶ Kerugian piutang = 10% * Rp 100.000,-
= Rp 10.000,-
Jurnal penyesuaian pada 28
Februari adalah :
Kerugian piutang
10.000 Cadangan 10.0
Kerugian Piutang 00

Anda mungkin juga menyukai