Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Teori Penuaan Dari Segi Biologis,


Psikologis dan Sosial

Dosen pengampu :
Kelompok 4 :
Dimas Chukoy : 185140041
Nadya Riasti : 185140059
Ni Kadek Riska : 185140061
Nurliya Melyana : 185140016
Wijayanti Wulandari: 185140133
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu
proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
PENGERTIAN normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita.
Proses menua merupakan suatu akumulasi secara
PENUAAN progresif berbagai perubahan patologis di dalam sel
dan jaringan yang terjadi seiring dengan waktu.
Disamping itu, proses penuaan akan disertai
menghilangnya kemampuan jaringan secara perlahan
untuk memperbaiki atau mengganti diri dan
mempertahankan struktur serta fungsi normalnya,
sehingga tubuh tidak dapat bertahan terhadap
kerusakan atau memperbaiki kerusakan tersebut
(Rabe et al., 2006).
Menurut WHO

1.      Usia pertengahan (midle age) kelompok usia Batasan-batasan


45-59 tahun,
2.      Usia lanjut (elderly) antara 60-70 tahun, Usia lanjut
3.     
. Usia lanut tua (old) antara 75-90 tahun,
4.      Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun.
1. Teori Biologi
Teori ini berfokus pada proses biologi dalam kehidupan
Teori Proses Penuaan seseorang dari lahir sampai meninggal. Perubahan pada
tubuh dapat secara independen atau dapat dipengaruhi oleh
faktor luar yang bersifat patologis. Teori bilogi dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :

a. Teori perkembangan genetika


Kelompok teori ini mengemukakan bahwa proses tua
merupakan bagian dari proses tumbuh kembang yang
berkesinambungan, dimana secara genetik telah terkontrol
dan terprogram. Adapun teori yang termasuk di dalam
kelompok teori ini adalah:
1. Teori Neuro Endokrin (hormonal)
2. Teori Mutasi Genetik
3. Teori Imunologis
4. Teori Radikal Bebas
5. Teori Membran
6. Teori Gangguan Mitokondria
7. Teori Telomerase
b.TeoriStokastik/Stochastictheories

Lanjutan.. Bahwa penuaan merupakan suatu kejadian yang


terjadi secara acak atau random dan akumulasi setiap
waktu. Teori ini terdiri dari :
.
1. Teori Mutasi Somatik
2. Teori Kesalahan Berantai (Error Catasthrophe
Theory).
3. Teori Teori Pilin (Cross-Lingking Theory)
4. Teori Glikosilasi (Glycosilation Theory)
5. Teori Pakai dan Rusak (Wear and Tear Theory)
2. Teori Penuaan Psikologi
Menurut Menurut Maryam, dkk (2008) Perubahan
Teori Proses Penuaan psikologis yang terjadi dapat dihubungkan pula
dengan keakuratan mental dan keadaan fungsional
yang efektif. Adanya penurunan dan intelektualitas
yang meliputi persepsi, kemampuan kognitif,
memori, dan belajar pada usia lanjut menyebabkan
mereka sulit untuk dipahami dan berinteraksi. teori
penuaan psikologi di bagi menjadi 3 :
1. Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
2. Kepribadian berlanjut (Continuity Theory)
3. Teori Pembebasan (Disengagement Theory)
Lanjutan …
1. Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
Seseorang yang dimasa mudanya aktif dan terus memelihara keaktifannya setelah
menua.
Teori ini menyatakan bahwa pada lansia yang sukses adalah mereka yang aktif dan
ikut banyak dalam kegiatan social.

2. Kepribadian berlanjut (Continuity Theory)


Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lansia. Identity pada lansia
yang sudah mantap memudahkan dalam memelihara hubungan dengan masyarakat,
melibatkan diri dengan masalah di masyarakat, kelurga dan hubungan interpersonal.

3. Teori Pembebasan (Disengagement Theory)


Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara pelan
tetapi pasti mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari
pergaulan sekitarnya.
3. Teori Penuaan Sosial
Menurut Menurut Maryam, dkk (2008) ada beberapa teori sosial
Teori Proses Penuaan yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu :
1. Teori interaksi sosial.
Pada lansia,kekuasaan dan prestasinya berkurang sehingga
menyebabkan interaksi sosial mereka juga berkurang, yang tersisa
hanyalah harga diri dan kemampuan mereka untuk mengikuti
perintah.
2. Teori penarikan diri.

Teori ini menyatakan bahwa kemiskinan yang diderita lansia


dan menurunnya derajat kesehatan mengakibatkan seorang lansia
secara perlahan-lahan menarik diri dari pergaulan di sekitarnya.

3. Teori aktivitas.
Teori ini menyatakan bahwa penuaan yang sukses
bergantung bagaimana seorang lansia merasakan kepuasan
dalam melakukan aktivitas serta mempertahankan aktivitas
tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas dan aktivitas yang
dilakukan.
Lanjutan …
4. Teori kesinambungan.
Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia. Hal
ini dapat terlihat bahwa gaya hidup, perilaku, dan harapan seseorang ternyata tidak
berubah meskipun ia telah menjadi lansia.

5. Teori perkembangan.
Teori perkembangan menjelaskan bagaimana proses menjadi tua merupakan suatu
tantangan dan bagaimana jawaban lansia terhadap berbagai tantangan tersebut yang
dapat bernilai positif ataupun negatif.

6. Teori stratifikasi usia.


Keunggulan teori stratifikasi usia adalah bahwa pendekatan yang dilakukan bersifat
deterministik dan dapat dipergunakan untuk mempelajari sifat lansia secara kelompok
dan bersifat makro.
1. Perubahan biologis
a. Sel
b. Sistem persarafan
Perubahan pada lansia c. Presbiakusis (gangguan pada pendengaran)
d. Sistem penglihatan
e. Sistem kardiovaskuler
f. Sistem pengaturan temperatur tubuh
g. Sistem respirasi
h. Sistem gastrointestinal
i. Sistem reproduksi
j. Sistem gastourinaria
k. Sistem endokrin
l. Sistem kulit (integumentary system)
m. Sistem muskuluskeletal (musculoskeletal system)

2. Perubahan biologis
Faktor–faktor yang mempengaruhi perubahan mental yaitu
perubahan fisik khususnya organ perasa kesehatan umum, tingkat
pendidikan, keturunan (hereditas), dan lingkungan.
3. Perubahan psikologis
a. Kesepian
b. Duka cita (Bereavement)
Perubahan pada lansia c. Depresi
d. Gangguan cemas
e. Parafrenia
f. Sindroma Diogenes

4. Perubahan sosial
Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, pengelihatan,
gerak fisik dan sebagainya maka muncul gangguan fungsional
bahkan kecacatan pada lansia. Misalnya badannya menjadi
bungkuk, pendengaran sangat berkurang, pengelihatan kabur dan
sebagainya sehingga sering menimbulkan keterasingan.
Lanjutan …
5. Perubahan Spiritual

Perubahan spiritual pada lansia ditandai dengan semakin matangnya kehidupan


keagamaan lansia. Agama dan kepercayaan terintegrasi dalam kehidupan yang terlihat
dalam pola berfikir dan bertindak sehari-hari. Perkembangan spiritual yang matang akan
membantu lansia untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan, maupun
merumuskan arti dan tujuan keberadaannya dalam kehidupan.
Terima kasih sudah
mendengarkan!
Ada pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai