Jbptunikompp GDL Romeizasya 23446 1 01 Perke N
Jbptunikompp GDL Romeizasya 23446 1 01 Perke N
Perencanaan
Apa itu Teori ?
Penjelasan suatu fenomena kejadian atau suatu cara untuk
membuat sesuatu itu masuk akal.
Penjelasan tentang banyak fakta-fakta sehingga kita dapat
memahami sesuatu.
Sesuatu yang dapat memberikan interpertasi pola dari fakta-
fakta yang ditemukan dan membuat menjadi masuk akal dari
sesuatu yang ditemukan.
Anggapan-anggapan yang dikemukakan sebagai suatu
penjelasan yang didasari oleh alasan yang berlandaskan fakta-
fakta
Cara untuk dapat memahami sesuatu hal melalui suatu
kerangka berpikir yang dapat menginterpertasikan fakta dan
pengalaman
Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu suatu hasil
rangkaian kerja untuk merumuskan sesuatu
yang didasari oleh suatu pola tindakan ysng
definitif, menurut pertimbangan yang
sistematis, akan membawa keuntuntungan
tetapi dengan anggapan bahwa akan ada
tindakan selanjutmya yang juga merupakan
rangkaian kegiatan yang sistematis lainnya
(Djoko Soejarto).
Perencanaan merupakan suatu aktivitas
universal manusia, suatu keahlian dasar
dalam kehidupan yang berkaitan dengan
pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan
pemilihan di antara berbagai alternatif yang
ada (Catanese).
Perencanaan adalah interpertasi atau
penjabaran gagasan atau ide ke bentuk
wujud nyata (John Friedmann)
Perkembangan Teori
Perencanaan
Perencanaan (sebagai idea) sudah berkembang sejak
pada jaman Yunani
Perencanaan moderen (sudah terstruktur) berawal
pada abad 19
Patrick Gedes (trinitas manusia-tempat-pekerjaan)
Ebenezer Howard (garden city)
Karl Marx (sosialis anti kapitalis)
Awal Abat 20 Kebutuhan penataan lingkungan
(masy & fisik) terjadi kemlesetan/kegagalan
pembangunan Muncul teori perencanaan baru
(Faludi, 1973)
Teori prosedural
Teori substantif
Perkembangan Teori
Perencanaan
Pada pertenganhan abad 20 muncul teori
tentang prilaku, lingkungan fisik mendasari teori
sistem dan teori prilaku.
Pada akhir abad 20 mucul teori yang
diharapkan dapat memecahkan masalah:
radikal planning perencanaan yang mengharapkan
dapat merubah kondisi yang ada secara radikal
(keseluruhan) agar menjadi kondisi yang diinginkan
communicative planning – perencanaan yang
merubah kondisi berdasarkan hasil komunikasi dan
atau kesepakatan bersama.
Perjalanan Teori Perencanaan
Perjalanan teori perencanaan
menurut John Friedmann (1987)
terdiri dari:
Planning as policy analysis
Planning as social learning
Planning as social reform
Planning as social mobilization
Perencanaan sebagai analisis
kebijakan
Didasari oleh logika berpikir ilmu manajemen,
administrasi publik, ekonomi neoklasik dan
teknologi informasi.
Tujuannya adalah untuk membantu
pengambil keputusan untuk memahami
konsekuensi dari alternatif2 keputusannya.
Perencana sebagai analis/teknokrat
Msyarakat sebagai obyek dari rekayasa
pemerintahan
Perencanaan sebagai
pembelajaran sosial
Ide dasarnya adalah merubah kedudukan masyarakat
dari obyek menjadi subyek pembangunan
Berawal dari kritik dari ilmu pengetahuan itu sendiri.
Pengetahuan bukan building block untuk rekonstruksi sosial
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan disempurnakan
melalui praktek
Dilakukan dengan dialog antara masyarakat dengan
pemegang kekuasaan
Penekanan pembelajaran sosial adalah pada proses
dialogis, relasi non hirarkis, komitmen pelaksanaan
eksperimen sosial, toleransi terhadap perbedaan dan
mengutamakan transaksi sosial
Perencanaan sebagai
Perubahan Sosial
Pelembagaan praktek perencanaan peran negara dominan
menempatkan perencanaan merupakan bagian dari aparatur
pemerintah
Penekanan pada upaya penemuan cara paling efektif bagi
negara dalam perencanaan
Perencana sebagai teknokrat perencana harus
mendengarkan suara masyarakat tetapi tidak harus
memperhatikannya.
Perubahan sosial dipengaruhi oleh tradisi pemikiran positivisme
dari pada penekanan terhadap keterlibatan aktor sosial dalam
proses perencanaan
Tradisi ini bersifat top down, karena masyarakat dianggap
masih belum mempunyai kompetensi perencanaan
Perencanaan sebagai mobilisasi
sosial
Merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam
perencanaan
Penekanan kepada emansipasi kemanusiaan terhadap
penindasan sosial
Tipe perencanaan ini akan selalu berhadapan dengan
segala kekuatan penindas, baik yang terstruktur
(birokrat) maupun yang kecil (preman)
Prinsip tipe ini adalah kebebasan merupakan hak individu
yang dibatasi oleh kebebasan individu lainnya.
Perencanaan ini disebut pula sebagai perencanaan yang
radikal
Peran perencana sebagai fasilitator atau penasehat
masyarakat dan tidak membuat jarak dengan masyarakat
Perkembangan Teori Perencanaan Selama 2
Abad (Friedmann, 1987)
Ekonomi Administrasi
Neoklasik Publik Ilmu
Rekayasa Manajemen
Sistem
Kesejahteraan Pembangunan
& Pilihan Organisasi
Sosial
Analisis
Sistem
Ilmu
Kebijakan
Analisis Pembelajaran
Kebijakan Sosial
Neo
Marxisme
Perubahan Mobilisasi
Sosial Sosial
Deskriptif Preskriptif
Reformis Utopis
Evolusi Kota & Konsep Tata Ruang
Permukiman Klasik
Refolusioner Radikal
Perkembangan
Perkembangan Teori Manusia dan Perkembangan Teori
Prilaku Kegiatan Usaha Fisik
Perkembangan Teori
Perencanaan Wilayah dan
Kota
Perkembangan Teori Perencanaan
Pembangunan (sebagai suatu praktek)
1945 – 1955 Perang Kemerdekaan Positivisme, Rasionalis, Utopian, Rencana Ekonomi, Rencana Kota, SVV,
(Liberalisme) Pragmatisme SVO
1955 - 1960 Multi partai Positivisme, Rasionalis Lembaga Perencana, Penelitian
Perumahan, Pencarian Standar
1960 – 1965 Demokrasi terpimpin Utopian, Positivisme, Rasionalis Rcn Nas Semesta, UU Pk Agraria,
Masterplan
1965 1970 Orde Baru - Transisi Positivisme Rasionalis Bappenas, PJP, Unit Prcn Drh
(Sentralistik)
1970 - 1980 Orba-Stabil (Sentralistik- Positivisme Rasionalis, GBHN, Repelita, Konsep Pengb Wil, UU
Inkrimental) komprehensif, Dialektik, inkrimental, Pk Pmrthan, Rcn Sektoral, Bottom Up
fenomenologi (KIP)
1980 – 1990 Orba-Stabil (Sentralistik- Positivisme Rasionalis, Permendagri, P2BPK
Inkrimental) komprehensif, Dialektik, inkrimental,
fenomenologi
1990 – 1997 Orba-Stabil (Birokrat kuat) Positivisme Rasionalis, UU, Kepes, PP tentan penataan ruang,
komprehensif, Dialektik, inkrimental, PJM, P3KT, Desentralisasi
SWOT
1997 – 1999 Krisis Moneter Positivisme Rasionalis, Pragmatisme, UU Pemda, Perimbangan Keuangan,
Dialektik, fenomenologi Perumusan Format Proses Rencana