Anda di halaman 1dari 19

Refleksi Kasus

Katarak

Preceptor:
dr. , Sp. M

Oleh:
Taufik Hidayat 2018012067
Dwi Sarwindah 2018012185
Puti Nadhira 2018012194
Tesya Agustin 2018012153
Andina Selia Nur 1918012138

KEPANITERAAN KLINIK ILMU MATA


RSUD AHMAD DADI TJOKPRODIPO PROVINSI LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi

Penyakit katarak merupakan penyakit mata yang ditandai dengan


kekeruhan lensa mata sehingga mengganggu proses masuknya cahaya ke
mata.Katarak dapat disebabkan karena terganggunya mekanisme kontrol
keseimbangan air dan elektrolit, karena denaturasi protein lensa atau
gabungan keduanya.

Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat
juga akibat kelainan kongenital, trauma atau penyulit penyakit mata lokal
menahun (glaukoma, ablasi, uveitis, dan retinitis pigmentosa).
Anatomi Lensa

● Lensa adalah bagian dari bola mata yang berbentuk bikonveks, avaskular, transparan, terletak di belakang iris dan
di depan vitreus, ditopang oleh Zonula Zinii yang melekat ke korpus siliaris.
● Lensa terdiri dari kapsul, epitel, korteks, dan nucleus. Kapsul lensa yang bersifat elastik berfungsi untuk mengubah
bentuk lensa pada proses akomodasi.
Epidemiologi

● Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengidentifikasi adanya katarak pada


sekitar 10% orang Amerika Serikat, dan prevalensi ini meningkat sampai
sekitar 50% untuk usia antara 65-74 tahun, dan sampai sekitar 70% pada usia
lebih dari 75 tahun.

● Di Indonesia sekitar 47% dari orang yang mengalami kebutaan disebabkan


oleh katarak. Prevalensi usia orang yang mengalami katarak di Indonesia juga
lebih muda daripada di negara barat, yaitu sekitar usia 40-60 tahun, namun
seiring dengan bertambahnya usia, prevalensinya semakin banyak.
Usia

Individu Jenis kelamin

Genetik

Faktor risiko
Merokok

Paparan sinar UV

Lingkungan
Penggunaan obat
steroid tetes

Diabetes melitus,
hipertensi

Faktor protektif Penggunaan aspirin dan


terapi pengganti
hormone pada wanita
Klasifikasi

Katarak
nuklearis

Katarak Katarak
senilis kortikal
Usia
Katarak
Katarak
subskapsula
kongenital
r
Klasifikasi
Klasifikasi

Katarak immatur Katarak matur Katarak hipermatur


Pemeriksaan Penunjang

1) Pemeriksaan visus (Snellen


Chart): 4) Pemeriksaan slit lamp untuk
Terdapat penurunan ketajaman melihat kekeruhan lensa
pengelihatan.

2) Tes shadow akan 5) Pemeriksaan radiologis seperti


menunjukkan hasil positif pada USG, CT Scan dan MRI diperlukan jika
stadium katarak imatur dicurigai adanya kelainan di daerah
posterior dan kurangnya gambaran
pada bagian belakang mata karena
3) Pemeriksaan funduskopi untuk katarak yang sudah sangat padat.
melihat apakah terdapat kerusakan
pada saraf optikus.
PENATALAKSANAAN NON BEDAH
Terapi penyebab katarak :
Pengontrolan diabetes meltius,
menghentikan konsumsi obat-obatan Pemberian obat tetes mata
yang bersifat katarak togenik seperti
kortikosteroid, menghindari radiasi
(matahari), dan menghentikan
merokok.

Memeberikan antioksidan: Penggunaan kacamata


Vitamin C dan vitamin E afakia untuk meningkatkan
tajam pengelihatan.
Rekomendasi Kapan Operasi Katarak dilakukan

1. Penurunan tajam penglihatan dengan koreksi sama dengan/kurang


dari 6/18 (WHO).

2. Ditemukan ada kondisi lain seperti glaukoma fakomorfik, glaukoma


fakolitik, dislokasi lensa, dan anisometropia.

3. Visualisasi fundus pada mata yang masih memiliki potensi


penglihatan dibutuhkan sementara katarak menyulitkan visualisasi
tersebut.

4. Penurunan tajam penglihatan akibat katarak mengganggu aktivitas


sehari-hari.
Terapi Bedah
Penatalaksanaan Pasca Bedah

1.Mengkaji pengetahuan pasien serta keluarga yang tentang kemampuan pasien untuk mengganti
verban dan melakukan tetes mata secara mandiri. Jika tidak mampu, minta keluarga pasien
membantu perawatan.
2.Jika pasien atau keluarga belum mengerti tentang tatacara perawatan maka akan
diberi pendidikan kesehatan tentang perawatan mata di rumah dan menganjurkan ganti verban mata
tiap hari selama satu minggu.
3.Memberikan obat tetes mata tiga kali sehari.
4.Saat mandi usahakan agar tidak membasahi mata atau verban selama dua minggu
5.Saat beraktivitas sehari-hari tidak menyentuh dan menggosok mata dengan tangan
6.Tidak tidur berbaring kearah sisi mata yang baru dioperasi, tidak tidur menelungkup selama dua
minggu,
7.Tidak mengangkat benda-benda berat atau menggendong anak, serta menghindari benturan keras
pada bola mata.
8.Penderita katarak dianjurkan untuk memakai kaca mata hitam ketika berada diluar ruangan pada
siang hari, mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata.
Lensa Intraokular
Pembagian besar dari lensa intraokular berdasarkan metode fixasi pada mata

LENSA YG LENSA BILIK


IOL COA
DISANGGA IRIS MATA BELAKANG
Lensa diletakan di
Lensa di depan iris dan Lensa dijahit kepada iris,
belakang iris, disangga
disangga oleh sudut dari memiliki tingkat komplikasi
oleh sulkus siliaris atau
COA. yang tinggi.
kapsula posterior lensa.
Komplikasi

● Menjadi Glaukoma Sekunder


Katarak Hipermatur
Katarak Imatur Pada stadium ini terjadi proses degenersi
Lensa yang degeneratif mulai lanjut lensa dan korteks lensa (Katarak
menyerap cairan mata ke dalam Morgagni). Terjadi juga defenerasi kapsul
lensa sehingga lensa menjadi lensa sehingga bahan lensa ataupun
cembung. Kemudian terjadi korteks lensa yang cair akan keluar dan
pembengkakan lensa yang disebut masuk kedalam bilik mata depan. Akibat
sebagai katarak intumesen. Akibat bahan lensa yang keluar dari kapsul,
lensa yang bengkak, iris terdorong maka akan timbul reaksi peradangan
ke depan, bilik mata dangkal dan pada jaringan uvea berupa uveitis, yang
sudut bilik mata akan sempit atau dapat menimbulkan glaukoma
tertutup, sehingga timbul fokotoksik. Bahan lensa ini juga dapat
glaukoma sekunder yang menutup jalan keluar cairan bilik mata
dinamakan glaukoma fakamorfik. sehingga timbul glaukoma fakolitik.
Daftar Pustaka

● Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. Lens and cataract. 2014-2015 Basic and clinical Science course. San Francisco,
CA: American Academy of Ophthalmology; 2015.
● Suhardjo SU, Agni AN. Ilmu Kesehatan Mata. 2nd ed. Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada; 2012.
● Boyd K. Parts of the Eye. American Academy of Ophthalmology; 2016 [6 November 2017]; Available from:
https://http://www.aao.org/eye-health/anatomy/partsof-eye.
● Gupta VB, Rajagopala, Ravishankar B. Etiopathogenesis of cataract: An appraisal. Indian Journal
of Ophthalmology. 2014; 62(2):103-110
● Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata, Edisi Kelima. 2015. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai