Anda di halaman 1dari 16

EKSTRAKSI

DENGAN
PENYULIT
Febby Batri Seroja
4251191005
Overview Case

Pasien laki-laki, 66 thn datang dengan keluhan gigi depan rahang


atas kanan terdapat sisa akar. Gigi tersebut mengganggu,
terutama saat dipakai makan sehingga hanya mengunyah di
bagian kiri saja. Pasien saat ini tidak sedang dalam keadaan
bengkak dan mengaku gigi tersebut pernah mengalami
pembengkakan. Pasien ingin gigi tersebut di cabut dan dirawat.
Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan EO: Pemeriksaan Klinis
• Kesadaran: Compos  Wajah: Simetris Gigi 42 : v (-) , t (-), m (-)
Mentis  KGB: Tidak Teraba
• TD: 110/80 mmHg dan tidak terasa nyeri
• Nadi: 78x/menit  Pupil: Isokor
• Respirasi: 24x/menit  Sklera: non ikterik
• Suhu: afebris
 Konjungtiva: non
• Gizi: Baik
anemis
 Bibir: kompeten
 TMJ: TAK
Pemeriksaan Penunjang
Rongent Panoramik
Diagnosis
• Abses apikalis kronis gigi 42 et causa gangren radiks

Rencana Perawatan
Pro-skeling  bagian periodonsia
Ekstraksi gigi 42 bagian bedah mulut
Pembuatan GTL  bagian prostodonsia
ALAT DAN BAHAN UNTUK EKSTRAKSI

1. Sarung tangan
2. Masker
3. Alat dasar
4. Tang sisa akar
5. Bein
6. Tampon
7. Povidon iodine
8. Syring 3cc
9. Pehacaine
10. Scalpel
11. Benang
Anastesi Gigi 42
Gigi 42: Anastesi blok fisher & infiltrasi bukal gigi 42 *dengan penyulit*

Teknik Anastesi blok Fisher:


1. Posisi pasien duduk dengan setengah Infiltrasi Bukal/Labial
terlentang Dikenal juga sebagat penyuntikan
2. Pipi dan bibir ditarik hingga lokasi periosteal
penyuntikan dapat terlihat jelas Teknik:
3. Aplikasikan antiseptic di daerah Trigonum 1. Tarik pipi dan bibir sehingga
Retromolar jaringan tegang
4. Jari telunjuk diletakkan dibelakang gigi 2. Penusukan dilakukan pada lipatan
terakhir mandibula, geser ke lateral untuk mukobukal, jarum diinsersikan
meraba linea oblique eksterna kearah apeks gigi
5. Posisi 1 : Jarum diinsersikan 3. Aspirasi, masukan cairan 0,6-1 cc
dipertengahan kuku dari regio premolar 4. Tarik jarum secara perlahan
6. Posisi 2 : Syringe digeser sejajar bidang
oklusal dan jarum ditusukan sedalam 5
mm dan keluarkan cairan sebanyak 5 cc
7. Posisi 3 : syiringe digeser ke regio kaninus
dan ditusukan sedalam 10-15mm dan
keluarkan cairan 1 cc
POSISI OPERATOR SAAT EKSTRAKSI

a. Posisi operator saat ekstraksi gigi RA


b. Posisi operator saat ekstraksi gigi kanan RB
c. Posisi operator saat ekstraksi gigi kiri RB
a. Dukungan saat ekstraksi gigi atas kanan
b. Dukungan saat ekstraksi gigi bawah kanan
c. Dukungan saat ekstrkasi gigi bawah kiri
TEKNIK EKSTRAKSI

• Tangan kanan memegang alat


• Tangan kiri untuk memfiksasi
• Posisi operator disebelah kanan pasien arah jam 3-6
• Untuk rahang bawah kanan operator berada dibelakang pasien
• Gunakan elevator/bein untuk memisahkan jaringan dengan gigi
• Aplikasikan tang dan lakukan gerakan luksasi

PROSEDUR EKSTRAKSI
• tang atau bein ditekan masuk ke dalam ligamentum
periodontal diantara akar gigi dengan dinding tulang
alveolar.
• Bila akar telah berpegang kuat oleh tang, dilakukan gerakan
kea rah buko-lingual atau buko-palatal dengan maksud
menggerakkan gigi dari socketnya.
• Gerakan rotasi kemudian dilakukan setelah dirasakan gigi
agak goyang. Tekanan dan gerakan yang dilakukan haruslah
merata dan terkontrol sehingga fraktur gigi dapat dihindari.
HANDLING MANAGEMENT
MACAM MACAM DESAIN FLAP
CARA PENJAHITAN
INSTRUKSI PASKA EKSTRAKSI

• Melakukan pemijatan pada ginggiva disekitar soket gigi


• Aplikasikan tampon yang telah diberikan larutan
antiseptik (povidon iodine) dan
Instruksikan pasien untuk menggigitnya
• Memberi instruksi kepada pasien
- Tampon digigit selama 1 jam
- Jangan minum air panas dulu
- Tidak boleh sering meludah dan berkumur
- Luka tidak boleh dihisap- hisap
- Luka jangan dimainkan dengan lidah atau jari
• Memberikan resep kepada pasien : Antibiotik dan
analgetik selama 5 hari.
PERESEPAN OBAT PASKA EKSTRAKSI
PEMBERIAN OBAT PASCA EKSTRAKSI

R/ Amoksilin tab 500mg No. XII  • Golongan Penicilin


S 3 dd 1 p.c • Menghambat pertumbuhan bakteri dengan
cara menganggu reaksi transpeptidase dari
sintesis bakteri
• Spektrum bersifat bakterisidal : aerob gram
(+) , anaerob gram (-)

R/ Asam Mefenamat tab 500mg No. X  • Golongan OAINS


S 3 dd 1 p.c, p.r.n • Menghambat COX sehingga konversi asam
arakhidonat menjadi PGE terganggu

Anda mungkin juga menyukai