Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kejadian luar biasa, wabah maupun bencana perlu dideteksi secara dini dan diikuti
tindakan yang cepat dan tepat, perlu diindentifikasi adanya ancaman tersebut beserta
kondisi rentan yang memperbesar risiko terjadinya kejadian luar biasa, wabah hingga
bencana agar dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi
kemungkinan tersebut.
DASAR
HUKUM
Peraturan Menkes RI No. 560/Menkes/PER/VIII/1989
Tentang Jenis Penyakit Tertentu Yang Dapat
Menimbulkan Wabah, Tata Cara Penyampaian
1 Laporannya dan Tata Cara Penanggulangan Seperlunya
Dalam pasal 14 Permenkes Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 disebutkan bahwa upaya penanggulangan KLB
dilakukan secara dini kurang dari 24 jam terhitung sejak terjadinya KLB. Oleh karena itu disusun Pedoman
Penyelidikan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit Menular dan Keracunan Pangan sebagai
pedoman bagi pelaksana baik dipusat maupun didaerah. Diperlukan program yang terarah dan sistematis, yang
mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab di semua tingkat administrasi, baik didaerah maupun di tingkat
nasional dalam penanggulangan KLB di lapangan, sehingga dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang
optimal.
Kriteria KLB
Kriteria tentang KLB ini mengacu pada keputusan Dirjen No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan
dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa. Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB
apabila memenuhi kriteria sbb :
1. Muncul suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
2. Penyakit/kematian meningkat terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut (jam, hari atau
minggu) menurut jenis penyakitnya
3. Kejadiannya meningkat > 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila
dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Contoh KLB (Kejadian Luar Biasa)
DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih
merupakan salah satu penyakit yang menjadi
masalah kesehatan di Indonesia. Hampir seluruh
Kab/Kota di Indonesia endemis terhadap penyakit
ini. Sejak ditemukan pertama kali tahun 1968 di
Jakarta dan Surabaya, saat ini penyebarannya
semakin meluas mencapai seluruh provinsi di
Indonesia. Penyakit ini seringkali menimbulkan
KLB dan menyebabkan kematian.
CAMPAK
Profil Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2016 terdapat 442 kasus campak. (Dinkes Provinsi
Lampung, 2017) Incidence Rate (IR) campak tahun 2016 (5,0 per 100.000 penduduk),
meningkat dibanding tahun 2015 (3,20 per 100.000 penduduk). IR di Lampung lebih tinggi
dibanding angka nasional sebesar 5,4 per 100.000 penduduk. Jumlah KLB campak tahun 2016 di
indonesia sebanyak 129 frekuensi KLB (1.511 kasus) Frekuensi KLB campak tertinggi terjadi di
Sumatra Barat (33 KLB dengan 495 kasus) (Kemenkes RI, 2017)
DIARE
Diare sering menimbulkan KLB dengan jumlah penderita dan kematian yang
besar, terutama diare akut yang disebabkan oleh infeksi dan keracunan
pangan. KLB Diare sering terjadi di daerah dengan kualitas sanitasi buruk, air
bersih yang tidak memadai dan banyaknya gizi buruk.
WABAH
PENGERTIAN
Pengertian Wabah dan beberapa yang terkait dengan wabah
- Wabah Penyakit Menular yang selanjutnya disebut Wabah adalah kejadian berjangkitnya
suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.
- Penyebab wabah secara garis besar adalah karena Toxin ( kimia dan Biologi ) dan karena
Infeksi ( virus, bakteri, protozoa dan cacing ).
- Sumber penyakit adalah manusia, hewan tumbuhan dan benda-benda yang mengandung
dan/atau tercemar bibit penyaki, sera yang dapat menimbulkan wabah.
- Daerah wabah adalah suatu wilayah yang terjangkit wabah
sumber : https://www.bphn.go.id/data/documents/wabah_penyakit_menular.pdf
Klasifikasi
- Penyakit karantina (UU no 1 dan 2 tahun
1962)contoh : Kolera, Pes, Polio, Difteri
N = jumlah minggu
Standar Deviasi
Untuk mencari nilai standar deviasi dipergunakan rumus
sebagai berikut :
SD = Standard deviasi
N = jumlah minggu
ENDEMI
PENGERTIAN
Endemi yaitu penyakit yang umum terjadi pada laju yang konstan namun cukup tinggi
pada suatu populasi. Dalam arti lain endemi yaitu suatu infeksi pada suatu populasi tanpa
adanya pengaruh dari luar. setiap orang yang terinfeksi penyakit tersebut dan
menularkannya kepada tepat satu orang yang lain (rata-rata). Bila infeksi tersebut tidak
lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi bertambah secara eksponensial, maka dikatakan
dalam keadaan lunak endemik atau Endemic Steady State. Suatu infeksi yang sebagai
epidemi pada akhirnya akan lenyap atau mencapai tunak endemik, tergantung pada sejumlah
faktor, termasuk virulensi dan cara penularan penyakit bersangkutan.
Kasus Endemi
Leptospirosis
Hepatitis
TBC
Filariasis Kusta
Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang
ditularkan nyamuk yang ditemukan di daerah tropis dan
sub tropis di seluruh dunia. Beberapa tahun terakhir
penularan meningkat utamanya di daerah urban dan
semi urban dan menjadi perhatian utama dalam
kesehatan masyarakat. Demam Berdarah Dengue
pertama kali ditemukan pada tahun 1950 pada
epidemic dengue di Filipina dan Thailand.Pada tahun
pertama di Indonesia, dilaporkan 58 kasus di DKI
Jakarta dan Surabaya (termasuk 24 kasus yang
meninggal) . Saat ini DBD terdapat di hampir semua
negara di Asia dan Amerika Latin dan menjadi
penyebab pertama rawat inap di rumah sakit dan
kematian pada anak-anak di wilayah ini
Sumber https://media.neliti.com/media/publications/69154-ID-parameter-entomologi-pada-daerah-endemis.pdf
Malaria
Menurut Departemen Kesehatan. di Indonesia
penyakit malaria masih merupakan masalah
kesehatan karena masih banyak daerah yang
endemik. Daerah endemik malaria pada
umumnya merupakan sumber penyebaran
penyakit ke wilayah lain. Penelitian menunjukkan
umumnya penderita malaria ditemukan di daerah-
daerah terpencil, daerah pedesaan, daerah
transmigrasi, daerah pengungsian penduduk dan
sebagian besar dari golongan ekonomi lemah
dengan tingkat pendidikan rendah sehingga
pengetahuan masyarakat tentang malaria masih
kurang.
sumber : Widjajani, Wening.2019. Epidemiologi, Diagnosis dan Pencegahan Leptosprosis. Jurnal JHECDs, 5(2) hal. 62-28, tersaji
dalam https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id
Kusta
Penyakit kusta adalah penyakit kronik yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
leprae yang terjadi pada kulit dan saraf tepi.
Penyakit kusta tersebar diseluruh dunia
dengan endemisitas yang berbeda-beda.
Diantara 122 negara yang endemis pada
tahun 1985, 98negara telah mencapai
eliminasi kusta yaitu prevalensi rate <
1/10.000 penduduk
Tuberculosis
Tuberkulosis adalah salah satu penyakit menular
yang menjadi perhatian di dunia. Dengan berbagai
upaya pengendalian yang telah dilakukan, insidens
dan kematian akibat turberkulosis sudah menurun.
Pada tahun 2014 tuberkulosis diperkirakan
menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan
kematian 1,2 juta jiwa. India, Indonesia dan China
merupakan negara dengan penderita tuberkulosis
terbesar di dunia (Kementerian Kesehatan RI,
2016).
Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus hepatitis. Penyakit yang sudah menjadi endemik
di Indonesia ini memiliki lima jenis, yaitu hepatitis A,
B, C, D dan E. Masing-masing jenis tersebut memiliki
gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Selain di Indonesia, hepatitis juga telah menjadi
penyakit endemik Myanmar, China, dan negara Asia
Tenggara lainnya.
Filariasis
Penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan
menimbulkan banyak korban. Peningkatan angka penyakit di atas normal yang
biasanya terjadi secara tiba-tiba pada populasi suatu di area geografis tertentu.
https://itjen.kemdikbud.go.id/
Kasus Epidemi
Virus Ebola di Republik
Demokratik Kongo (DRC) SARS di Tiongkok pada
pada 2013-2016 2003
https://itjen.kemdikbud.go.id/
Kasus Pandemi
Bencana adalah suatu keadaan yang tiba-tiba mengancam kehidupan masyarakat karena faktor alam dan/atau non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan korban jiwa, kerusakan lingkungan yang melebihi
kemampuan masyarakat untuk mengatasinya sendiri.
Contoh Bencana
(Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007)
Fase Post-impact :
Departemen Kesehatan RI. Peran Surveilans Dalam Upaya Penanggulangan KLB Penyakit Menular dan Keracunan. Departemen
Kesehatan RI, Direktorat Jenderal PPM & PLP, jakarta, 1998.
Peraturan Pemerintah RI, No. 40 tahun 1991, tentang Penanggulangan KLB Penyakit Menular
Erita, dkk. 2019. Buku Materi Pembelajaran Manajemen Gawat Darurat dan Bencana. BMP.UKI:EDA-
025-MGDD-PK-III-2019.
https://www.medcom.id/foto/grafis/JKRGRjQN-perbedaan-wabah-epidemi-pandemi-dan-endemi.
TERIMA KASIH
Pertanyaan Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Pertanyaan Kelompok
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Pertanyaan Kelompok
Kelompok 9
Kelompok 10
Kelompok 12
Kelompok 13
Soal
1. Seorang anak perempuan berusia 11 th datang ke IGD RS dibawa oleh ibunya dengan keluhan
demam, sakit kepala dan ruam pada kulit. Menurut pengakuan ibunya, anak tersebut tidak ada
nafsu makan, mual, muntah dan mimisan. Hasil pemeriksaan laboratorium (hematokrit > 20%)
dan (trombosit < 100.000/µl)
Pertanyaan : Pada kasus yang sama, penanggulangan KLB campak didasarkan pada ….
Pilihan Jawaban :
a. Tatalaksana kasus
b. Pemantauwan Wilayah Setempat kasus campak mingguan
c. Menegakkan atau memastikan diagnosis campak
d. Adanya orang yang drawat dengan suspek campak
e. Analisis dan rekomendasi hasil penyelidikan KLB campak
4. Desa XX merupakan desa terpencil yang ada di daerah Sulawesi Selatan, dimana banyak masyarakat
desa tersebut mengalami penularan penyakit kulit yang cukup memprihatinkan. Hal ini diketahui
Berdasarkan laporan beberapa orang yang berobat ke Puskesmas, dokter Puskesmas mendiagnosis
dengan Morbus Hansen atau Kusta berdasarkan hasil kerokan kulit yang ditemukan Mybocaterium spp
dan data epidemiologi Sulawesi Selatan.
Pertanyaan : Berdasarkan skenario diatas, Kejadian tersebut dikategorikan dalam?
Pilihan Jawaban :
a. Pandemi
b. Endemi
c. Epidemi
d. Bencana
e. Tragedi
5. Dari hasil survei oleh ahli kesehatan masyarakat ditemukan sejumlah anak sekolah di lereng gunung berapi
terindikasi menderita GAKI. Hasil palpasi menunjukkan 10 % anak sekolah yang dipalpasi menunjukkan kelenjar
tiroid teraba lebih besar dari ujung ibu jari dan tidak nampak ada benjolan pada leher posisi normal, tetapi tampak
membesar ketika leher mendongak penuh. Di daerah tersebut hampir selalu dapat ditemukan bayi yang kretin,
anak sekolah yang cebol, penderita hipotiroid dan gondok pada ibu hamil. Pemeriksaan terhadap ibu hamil di
daerah endemik GAKI menunjukkan hasil kadar UEI normal, kadar TSH tinggi melebihi ambang batas normal,
kadar Tirosin (T4) rendah dan ditemukan gondok > 10 %.
Pertanyaan : Dilihat dari tingkat endemisitasnya, daerah tersebut termasuk kriteria yang manakah ?
Pilihan Jawaban :
a. tidak endemik
b. endemik ringan
c. endemik sedang
d. endemik berat
e. endemik sangat berat
6. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada awal tahun 2020 NCP mulai menjadi pendemi global.
WHO menetapkan dengan nama COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)/
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD) dan menjadi masalah kesehatan di
beberapa negara di luar RRC, termasuk Indonesia. Di Indonesia COVID-19 sudah termasuk dalam Kejadian Luar
Biasa.
Pertanyaan : Berikut ini yang merupakan upaya awal dalam penanggulangan KLB adalah?
Pilihan Jawaban :
a. Disentri
b. Diare
c. Kolera
d. Penyakit celiac
e. Kolitis ulceratif
10. Ny. N mengalami batuk dan anosmia sejak 1 minggu yang lalu, setelah diperiksa Ny. N positif
covid 19 yang merupakan penyakit menular, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya penularan penyakit pada orang lain yaitu dengan cara memutus kemungkinan penularan
agen penyakit dari penderita ke orang yang sehat.
Pertanyaan : Cara apakah yang pertama dilakukan Ny. N untuk memutus rantai penularan tersebut?
a. Fase pre-impact
b. Fase impact
c. Fase post-impact
d. Fase rehabilitasi
e. Fase rekonstruksi
12. Suatu puskesmas di desa A membuat laporan bulanan terkait data penyakit yang terjadi selama 1 bulan di daerah
tersebut untuk periode Juli-Agustus dan didapatkan hasil pendataan sebagai berikut:
ISPA 5 7
Hipertensi 30 35
Demam Berdarah 20 22
Diare 16 19
Pertanyaan : Berdasarkan data penyakit di atas, manakah yang termasuk dalam kriteria Kejadian Luar Biasa?
a. ISPA
b. Hipertensi
c. Demam Berdarah
d. Diare
e. H5N1 (Flu burung)