Anda di halaman 1dari 75

Kejadian Luar Biasa

Wabah, Endemi, Pandemi, Epidemi


Maupun Bencana

Jelita Pristika T. 4518111039 Grasyie Imilia B 45181111041


Ajeng Maulidya Nur 4518111040 Elitha Lorani P.T. 4518111042
❏ Pendahuluan
OUTLINE ❏ Dasar Hukum
❏ Pengertian Kejadian Luar biasa,
Wabah dan Bencana
❏ Contoh Kasus Kejadian Luar Biasa,
Wabah dan Bencana
❏ Kesimpulan
PENDAHULUA
N
Kejadian luar biasa (KLB), wabah maupun bencana merupakan masalah dalam
masyarakat karena dapat menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian yang besar,
menyerap anggaran biaya yang besar dalam upaya penanggulangannya, berdampak pada
sektor ekonomi, pariwisata serta berpotensi menyebar luas hingga lintas kabupaten/kota,
provinsi bahkan internasional.

Kejadian luar biasa, wabah maupun bencana perlu dideteksi secara dini dan diikuti
tindakan yang cepat dan tepat, perlu diindentifikasi adanya ancaman tersebut beserta
kondisi rentan yang memperbesar risiko terjadinya kejadian luar biasa, wabah hingga
bencana agar dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi
kemungkinan tersebut.
DASAR
HUKUM
Peraturan Menkes RI No. 560/Menkes/PER/VIII/1989
Tentang Jenis Penyakit Tertentu Yang Dapat
Menimbulkan Wabah, Tata Cara Penyampaian
1 Laporannya dan Tata Cara Penanggulangan Seperlunya

UU RI No. 4 tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit


2 Menular

UU RI No. 6 tahun 2018 Tentang Kekarantinaan


3 Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 tahun 2020 tentang


4 pedoman PSBB penanganan Covid-19
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 23 tahun 2008 Tentang Peran Serta
Lembaga Internasional dan Lembaga
Asing Non Pemerintah Dalam
5 Penanggulangan Bencana

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


783 tahun 2008 Tentang Regionalisasi Pusat Bantuan
6
Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


066 tahun 2006 Tentang Pedoman Manajemen Sumber
7 Daya Manusia Kesehatan Dalam Penanggulangan
Bencana
UU NO.1 TAHUN 1962, LN No. 2, TLN
8 No. 2373 TENTANG KARANTINA LAUT

UU No. 2 TAHUN 1962, LN No. 3, TLN


9 No. 2374 TENTANG KARANTINA
UDARA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI No.


1116/Menkes/SK/VIII/2003 Tentang Pedoman
10
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi
Kesehatan

Keputusan Menteri Kesehatan RI No.


1479/Menkes/SK/X/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
11 Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular Terpadu
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2013
12 tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan.

Permenkes No. 1501/Menteri/Per/X/Tahun 2010


13 tentang jenis penyakit menular tertentu yang dapat
menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004
14 tentang pedoman penyelenggaraan sistem kewaspadaan
dini kejadian luar biasa (KLB)
Kejadian Luar Biasa
PENGERTIAN
Kejadian luar biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna
secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus
pada terjadinya wabah. Disamping penyakit menular, penyakit yang juga dapat menimbulkan KLB adalah penyakit
tidak menular dan keracunan. Keadaan tertentu yang rentan terjadinya KLB adalah keadaan bencana dan keadaan
kedaruratan.

Dalam pasal 14 Permenkes Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 disebutkan bahwa upaya penanggulangan KLB
dilakukan secara dini kurang dari 24 jam terhitung sejak terjadinya KLB. Oleh karena itu disusun Pedoman
Penyelidikan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit Menular dan Keracunan Pangan sebagai
pedoman bagi pelaksana baik dipusat maupun didaerah. Diperlukan program yang terarah dan sistematis, yang
mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab di semua tingkat administrasi, baik didaerah maupun di tingkat
nasional dalam penanggulangan KLB di lapangan, sehingga dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang
optimal.
Kriteria KLB
Kriteria tentang KLB ini mengacu pada keputusan Dirjen No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan
dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa. Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB
apabila memenuhi kriteria sbb :
1. Muncul suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
2. Penyakit/kematian meningkat terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut (jam, hari atau
minggu) menurut jenis penyakitnya
3. Kejadiannya meningkat > 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila
dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Contoh KLB (Kejadian Luar Biasa)
DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih
merupakan salah satu penyakit yang menjadi
masalah kesehatan di Indonesia. Hampir seluruh
Kab/Kota di Indonesia endemis terhadap penyakit
ini. Sejak ditemukan pertama kali tahun 1968 di
Jakarta dan Surabaya, saat ini penyebarannya
semakin meluas mencapai seluruh provinsi di
Indonesia. Penyakit ini seringkali menimbulkan
KLB dan menyebabkan kematian.
CAMPAK

Profil Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2016 terdapat 442 kasus campak. (Dinkes Provinsi
Lampung, 2017) Incidence Rate (IR) campak tahun 2016 (5,0 per 100.000 penduduk),
meningkat dibanding tahun 2015 (3,20 per 100.000 penduduk). IR di Lampung lebih tinggi
dibanding angka nasional sebesar 5,4 per 100.000 penduduk. Jumlah KLB campak tahun 2016 di
indonesia sebanyak 129 frekuensi KLB (1.511 kasus) Frekuensi KLB campak tertinggi terjadi di
Sumatra Barat (33 KLB dengan 495 kasus) (Kemenkes RI, 2017)
DIARE
Diare sering menimbulkan KLB dengan jumlah penderita dan kematian yang
besar, terutama diare akut yang disebabkan oleh infeksi dan keracunan
pangan. KLB Diare sering terjadi di daerah dengan kualitas sanitasi buruk, air
bersih yang tidak memadai dan banyaknya gizi buruk.
WABAH
PENGERTIAN
Pengertian Wabah dan beberapa yang terkait dengan wabah

- Wabah Penyakit Menular yang selanjutnya disebut Wabah adalah kejadian berjangkitnya
suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.
- Penyebab wabah secara garis besar adalah karena Toxin ( kimia dan Biologi ) dan karena
Infeksi ( virus, bakteri, protozoa dan cacing ).
- Sumber penyakit adalah manusia, hewan tumbuhan dan benda-benda yang mengandung
dan/atau tercemar bibit penyaki, sera yang dapat menimbulkan wabah.
- Daerah wabah adalah suatu wilayah yang terjangkit wabah

sumber : https://www.bphn.go.id/data/documents/wabah_penyakit_menular.pdf
Klasifikasi
- Penyakit karantina (UU no 1 dan 2 tahun
1962)contoh : Kolera, Pes, Polio, Difteri

- Penyakit potensi wabah tinggi. Contoh:


DBD, Diare, campak, pertussis, rabies, SARS,
Covid-19

- Penyakit menular dengan potensi wabah


rendah. Contoh: Tetanus, Malaria, meningitis,

- Penyakit menular tak berpotensi wabah:


TBC, Lepra, kecacingan
Nilai Batas Ambang Wabah
(Epidemic Threshold)
- Bertujuan untuk menentukan terjadi atau tidaknya suatu wabah
- Untuk menghitung Nilai Batas keadaan wabah ini diperlukan tersediannya dua angka yang menujukkan
kedaan normal dari suatu penyakit yang dapat diketahui dengan menghitung jumlah rata-rata penderita
(mean) serta nilai standar penyimpangan (standart deviasi) dari penyakit tersebut
- Untuk mencari nilai mean (X) dipergunakan rumus sebagai berikut :
X= Ex

X = nilai rata-rata (MEAN) kasus perminggu

x = jumlah kasus per-minggu

E x = jumlah seluruh kasus

N = jumlah minggu
Standar Deviasi
Untuk mencari nilai standar deviasi dipergunakan rumus
sebagai berikut :

SD = Standard deviasi

X = jumlah kasus seminggu

X = nilai rata-rata kasus seminggu

N = jumlah minggu
ENDEMI
PENGERTIAN
Endemi yaitu penyakit yang umum terjadi pada laju yang konstan namun cukup tinggi
pada suatu populasi. Dalam arti lain endemi yaitu suatu infeksi pada suatu populasi tanpa
adanya pengaruh dari luar. setiap orang yang terinfeksi penyakit tersebut dan
menularkannya kepada tepat satu orang yang lain (rata-rata). Bila infeksi tersebut tidak
lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi bertambah secara eksponensial, maka dikatakan
dalam keadaan lunak endemik atau Endemic Steady State. Suatu infeksi yang sebagai
epidemi pada akhirnya akan lenyap atau mencapai tunak endemik, tergantung pada sejumlah
faktor, termasuk virulensi dan cara penularan penyakit bersangkutan.
Kasus Endemi

Demam Berdarah Dengue Malaria

Leptospirosis
Hepatitis

TBC

Filariasis Kusta
Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang
ditularkan nyamuk yang ditemukan di daerah tropis dan
sub tropis di seluruh dunia. Beberapa tahun terakhir
penularan meningkat utamanya di daerah urban dan
semi urban dan menjadi perhatian utama dalam
kesehatan masyarakat. Demam Berdarah Dengue
pertama kali ditemukan pada tahun 1950 pada
epidemic dengue di Filipina dan Thailand.Pada tahun
pertama di Indonesia, dilaporkan 58 kasus di DKI
Jakarta dan Surabaya (termasuk 24 kasus yang
meninggal) . Saat ini DBD terdapat di hampir semua
negara di Asia dan Amerika Latin dan menjadi
penyebab pertama rawat inap di rumah sakit dan
kematian pada anak-anak di wilayah ini

Sumber https://media.neliti.com/media/publications/69154-ID-parameter-entomologi-pada-daerah-endemis.pdf
Malaria
Menurut Departemen Kesehatan. di Indonesia
penyakit malaria masih merupakan masalah
kesehatan karena masih banyak daerah yang
endemik. Daerah endemik malaria pada
umumnya merupakan sumber penyebaran
penyakit ke wilayah lain. Penelitian menunjukkan
umumnya penderita malaria ditemukan di daerah-
daerah terpencil, daerah pedesaan, daerah
transmigrasi, daerah pengungsian penduduk dan
sebagian besar dari golongan ekonomi lemah
dengan tingkat pendidikan rendah sehingga
pengetahuan masyarakat tentang malaria masih
kurang.

Sumber : Kemenkes. https://pusdatin.kemkes.go.id


Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang masuk dalam kategori
penyakit bersumber pada binatang (zoonosis). Leptospirosis
pada manusia pertama kali ditemukan oleh Van der Scheer
pada tahun 1892 di Indonesia, namun isolasi baru dapat
dilakukan pada tahun 1922 oleh Vervoort. Sejak pertama
kali ditemukan sampai dengan saat ini leptosprosis masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat karena belum dapat
dikendalikan. Menurut catatan Kementerian Kesehatan,
selama tahun 2014 – 2016 terdapat tujuh provinsi yang
melaporkan adanya kejadian leptospirosis, yaitu DKI
Jakarta,Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jawa Timur, Banten dan Kalimantan Selatan.

sumber : Widjajani, Wening.2019. Epidemiologi, Diagnosis dan Pencegahan Leptosprosis. Jurnal JHECDs, 5(2) hal. 62-28, tersaji
dalam https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id
Kusta
Penyakit kusta adalah penyakit kronik yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
leprae yang terjadi pada kulit dan saraf tepi.
Penyakit kusta tersebar diseluruh dunia
dengan endemisitas yang berbeda-beda.
Diantara 122 negara yang endemis pada
tahun 1985, 98negara telah mencapai
eliminasi kusta yaitu prevalensi rate <
1/10.000 penduduk
Tuberculosis
Tuberkulosis adalah salah satu penyakit menular
yang menjadi perhatian di dunia. Dengan berbagai
upaya pengendalian yang telah dilakukan, insidens
dan kematian akibat turberkulosis sudah menurun.
Pada tahun 2014 tuberkulosis diperkirakan
menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan
kematian 1,2 juta jiwa. India, Indonesia dan China
merupakan negara dengan penderita tuberkulosis
terbesar di dunia (Kementerian Kesehatan RI,
2016).
Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus hepatitis. Penyakit yang sudah menjadi endemik
di Indonesia ini memiliki lima jenis, yaitu hepatitis A,
B, C, D dan E. Masing-masing jenis tersebut memiliki
gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Selain di Indonesia, hepatitis juga telah menjadi
penyakit endemik Myanmar, China, dan negara Asia
Tenggara lainnya.
Filariasis

Filariasis limfatik merupakan salah satu penyakit menular


menahun yang termasuk ke dalam Neglected Tropical Disease
(NTD). Termasuk penyakit zoonosis yang disebabkan oleh
infeksi cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan berbagai
jenis nyamuk. Pada tahun 2000 lebih dari 120 juta orang
terinfeksi dengan sekitar 40 juta cacat dan lumpuh. Data WHO
menunjukkan bahwa filariasis telah menginfeksi beberapa
daerah subropis dan tropis. Di regional South Asia (SEAR)
terdapat 3 jenis parasit filariasis, Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi dan Brugia timori yang terdapat di 9 negara, yaiu
Bangladesh, India, Indonesia, Maldive, Myanmar, Nepal, Sri
Langka, dan Timor Leste.

Sumber : Kementrian Kesehatan RI, 2014. tersaji dalam https://pusdatin.kemkes.go.id


EPIDEMI
PENGERTIAN

Penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan
menimbulkan banyak korban. Peningkatan angka penyakit di atas normal yang
biasanya terjadi secara tiba-tiba pada populasi suatu di area geografis tertentu.

https://itjen.kemdikbud.go.id/
Kasus Epidemi
Virus Ebola di Republik
Demokratik Kongo (DRC) SARS di Tiongkok pada
pada 2013-2016 2003

Avian Influenza/flu burung Kolera di London 1854


(H5N1) di Indonesia pada
2012
Virus Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC)
pada 2013-2016

Wabah di Afrika Barat (kasus pertama pada Maret


2014) adalah yang terbesar dan paling kompleks
sejak virus ebola pertama kali ditemukan pada tahun
1976.

Negara yang terkena dampak paling parah yakni,


Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

Enam negara di Afrika Barat yang mengalami


kejadian luar biasa (KLB) yaitu Liberia, Guinea,
Sierra Leone, Nigeria, Sinegal, dan Mali dengan
jumlah  28.652 kasus, dan 11.325 kematian.
Avian Influenza/flu burung (H5N1) di Indonesia
pada 2012

Virus ini menyebar dari unggas ke manusia melalui


kontak langsung. Menurut WHO, dari 349 kematian
akibat flu burung di seluruh dunia sejak 2003, 155
diantaranya terjadi di Indonesia dan hampir 80
persen berakhir dengan kematian.
SARS di Tiongkok pada 2003

Kasus ini bermula di Tiongkok. Dari tahun 2002


hingga 2013 total 5.327 kasus di Tionkok dengan
tingkat kematian sebesar 6.6% yaitu sekitar 355
kematian
Kolera di London 1854

Wabah ini dimulai di India, kemudian


menyebar ke Eropa melalui jalur
perdagangan, dan kota London di Inggris
merasakan dampaknya mulai tahun 1832.
Skala dari wabah kolera kali ini sangat besar. 
Dalam tiga hari 127 orang tewas di daerah
Broad Street, London. Selama kurang lebih
seminggu, wabah kolera melenyapkan 500
jiwa.
PANDEMI
PENGERTIAN

Wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang


luas. Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir di seluruh negara atau
benua, biasanya mengenai banyak orang.

https://itjen.kemdikbud.go.id/
Kasus Pandemi

HIV/AIDS tahun 2005-2012 Flu Spanyol 1918 (Perang


dunia I)

Flu Asia (Influenza A subtipe Pandemi Covid-19


H2N2) 1956-1958
HIV/AIDS tahun 2005-2012

Salah satu penyakit pandemi yang pernah terjadi


adalah HIV/AIDS. Gangguan ini tercatat telah
menyebabkan kematian pada 36 juta jiwa.
Awal ditemukan pada 1976 di Kongo, penyakit ini
disebut-sebut belum menemukan pengobatan yang
efektif hingga sekarang.
Puncak kejadian dari gangguan ini dari tahun 2005
hingga tahun 2012.
Flu Asia (Influenza A subtipe H2N2) 1956-
1958
Penyakit pandemi lainnya yang pernah terjadi
dan menyerang banyak daerah di seluruh
dunia adalah flu asia. Penyakit ini berasal dari
wabah pandemi influenza A subtipe H2N2.
Awalnya, penyebaran gangguan ini dari China
pada 1956-1958. Beberapa daerah yang
terkena penyakit ini adalah Singapura, Hong
Kong, dan Amerika Serikat.
Flu asia ini tercatat menyebabkan kematian
sebanyak 2 juta jiwa. 
Flu Spanyol

Flu Spanyol juga termasuk salah satu pandemi yang


menyebar ke seluruh dunia.

Sekitar 500 juta orang menjadi korban dari penyakit


ini dan sekitar seperlima dari total tersebut
meninggal dunia. Hal tersebut diperparah karena
bersamaan dengan terjadinya Perang Dunia I.

Faktanya, penyakit ini tidak berasal dari negara


tersebut, hanya pemberitaan berasal dari situ. Maka
dari itu, hingga saat ini penyakit ini disebut flu
spanyol
Pandemi Covid-19

Dugaan kasus pertama dilaporkan pada


tanggal 31 Desember 2019 di Wuhan,
Tiongkok.
Total hingga akhir 2021, ada sekitar 247 juta
kasus di seluruh dunia, dan sekitar 5,01 juta
meninggal akibatnya.
Indonesia sendiri mencatat sekitar 4,24 juta
kasus dengan kematian sebesar 143 ribu jiwa
(berdasarkan data terakhir)
Bencana
PENGERTIAN
Menurut UN-ISDR tahun 2004 menyebutkan bahwa bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian
suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi
atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan
menggunakan sumberdaya mereka sendiri.

Bencana adalah suatu keadaan yang tiba-tiba mengancam kehidupan masyarakat karena faktor alam dan/atau non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan korban jiwa, kerusakan lingkungan yang melebihi
kemampuan masyarakat untuk mengatasinya sendiri.
Contoh Bencana
(Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007)

Bencana Alam Bencana Non-Alam Bencana Sosial


Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam.
Bencana Alam
Bencana Alam
Bencana Non-Alam Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa
non-alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi dan wabah penyakit.
Bencana Non-Alam
Bencana Sosial Bencana karena peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas.
Fase-fase Bencana
Fase Pre-impact :

Warning phase, tahap awal dari


bencana. Fase Impact :
Informasi didapatkan dari sumber-
sumber yang terpercaya.
Fase klimaks bencana.
Saat-saat dimana manusia sekuat
tenaga mencoba bertahan hidup

Fase Post-impact :

Fase perbaikan dan penyembuhan


dari fase darurat.
Kesimpulan
Kejadian luar biasa adalah suatu keadaan di mana terjadi kesakitan/kematian yang secara
epidemiologi dalam waktu dan tempat tertentu yang dapat menjurus ke wabah, endemi,
epidemi, pandemi, maupun bencana. Adapun wabah adalah keadaan berjangkitnya suatu
penyakit menular dengan jumlah di atas lazimnya yang dibagi menurut klasifikasi penyakit
karantina, potensi wabah tinggi, potensi wabah rendah, dan tak berpotensi wabah. Sedangkan
bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga
menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau
lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat. Adanya dasar hukum yang jelas
tentu saja dapat membantu penanganan dan mengembalikan kegiatan fungsional kehidupan
bermasyarakat dan dengan ditambah kepedulian masyarakat dalam mencegah ataupun
mengembalikan kegiatan sosial yang terkena dampak dapat membantu menstabilkan sektor
ekonomi maupun kesehatan setempat.
DAFTAR PUSTAKA
https://itjen.kemdikbud.go.id/

Departemen Kesehatan RI. Peran Surveilans Dalam Upaya Penanggulangan KLB Penyakit Menular dan Keracunan. Departemen
Kesehatan RI, Direktorat Jenderal PPM & PLP, jakarta, 1998.

Permenkes Pasal 14 Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010

Undang-Undang No.4 Tahun 1984, tentang KLB Penyakit Menular

Peraturan Pemerintah RI, No. 40 tahun 1991, tentang Penanggulangan KLB Penyakit Menular

Erita, dkk. 2019. Buku Materi Pembelajaran Manajemen Gawat Darurat dan Bencana. BMP.UKI:EDA-
025-MGDD-PK-III-2019.

https://www.medcom.id/foto/grafis/JKRGRjQN-perbedaan-wabah-epidemi-pandemi-dan-endemi.
TERIMA KASIH
Pertanyaan Kelompok
Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4
Pertanyaan Kelompok
Kelompok 5

Kelompok 6

Kelompok 7

Kelompok 8
Pertanyaan Kelompok
Kelompok 9

Kelompok 10

Kelompok 12

Kelompok 13
Soal
1. Seorang anak perempuan berusia 11 th datang ke IGD RS dibawa oleh ibunya dengan keluhan
demam, sakit kepala dan ruam pada kulit. Menurut pengakuan ibunya, anak tersebut tidak ada
nafsu makan, mual, muntah dan mimisan. Hasil pemeriksaan laboratorium (hematokrit > 20%)
dan (trombosit < 100.000/µl)

Pertanyaan : Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus pasien tersebut?


Pilihan Jawaban :
a. Tuberkulosis
b. Malaria
c. DBD
d. Hepatitis A
e. Leukimia
2. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang dengan ibunya ke IGD RS dengan keluhan bercak
kemerahan di tangan sejak 2 hari yang lalu dan demam meningkat pada malam hari. Ibu pasien
mengaku anak tersebut mendapatkan imunisasi lengkap tetapi teman-teman di sekitarnya tidak.Dari
hasil pemeriksaan laboratorium didapati (+IgM) dan pasien tersebut terdiagnosa campak yang
merupakan kategori dari kejadian luar biasa.

Pertanyaan : Apa tujuan dari penyelidikan KLB campak?


Pilihan jawaban :
a. Untuk menentukan kemungkinan peningkatan dan penyebaran serta kesiapsiagaan
penanggulangan KLB
b. Untuk mengetahui gambaran epidemiologi KLB berdasarkan waktu kejadian, umur dan
status imunisasi penderita
c. Untuk memantau kecenderungan dan penyebaran kasus
d. Untuk menghitung jumlah kasus atau angka insidens yang tengah berjalan
e. Untuk Menggambarkan karakteristik KLB
3. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang dengan ibunya ke IGD RS dengan keluhan bercak
kemerahan di tangan sejak 2 hari yang lalu dan demam meningkat pada malam hari. Ibu pasien
mengaku anak tersebut mendapatkan imunisasi lengkap tetapi teman-teman di sekitarnya tidak.Dari
hasil pemeriksaan laboratorium didapati (+IgM) dan pasien tersebut terdiagnosa campak yang
merupakan kategori dari kejadian luar biasa.

Pertanyaan : Pada kasus yang sama, penanggulangan KLB campak didasarkan pada ….
Pilihan Jawaban :
a. Tatalaksana kasus
b. Pemantauwan Wilayah Setempat kasus campak mingguan
c. Menegakkan atau memastikan diagnosis campak
d. Adanya orang yang drawat dengan suspek campak
e. Analisis dan rekomendasi hasil penyelidikan KLB campak
4. Desa XX merupakan desa terpencil yang ada di daerah Sulawesi Selatan, dimana banyak masyarakat
desa tersebut mengalami penularan penyakit kulit yang cukup memprihatinkan. Hal ini diketahui
Berdasarkan laporan beberapa orang yang berobat ke Puskesmas, dokter Puskesmas mendiagnosis
dengan Morbus Hansen atau Kusta berdasarkan hasil kerokan kulit yang ditemukan Mybocaterium spp
dan data epidemiologi Sulawesi Selatan.
Pertanyaan : Berdasarkan skenario diatas, Kejadian tersebut dikategorikan dalam?
Pilihan Jawaban :
a. Pandemi
b. Endemi
c. Epidemi
d. Bencana
e. Tragedi
5. Dari hasil survei oleh ahli kesehatan masyarakat ditemukan sejumlah anak sekolah di lereng gunung berapi
terindikasi menderita GAKI. Hasil palpasi menunjukkan 10 % anak sekolah yang dipalpasi menunjukkan kelenjar
tiroid teraba lebih besar dari ujung ibu jari dan tidak nampak ada benjolan pada leher posisi normal, tetapi tampak
membesar ketika leher mendongak penuh. Di daerah tersebut hampir selalu dapat ditemukan bayi yang kretin,
anak sekolah yang cebol, penderita hipotiroid dan gondok pada ibu hamil. Pemeriksaan terhadap ibu hamil di
daerah endemik GAKI menunjukkan hasil kadar UEI normal, kadar TSH tinggi melebihi ambang batas normal,
kadar Tirosin (T4) rendah dan ditemukan gondok > 10 %.

Pertanyaan : Dilihat dari tingkat endemisitasnya, daerah tersebut termasuk kriteria yang manakah ?

Pilihan Jawaban :

a. tidak endemik
b. endemik ringan
c. endemik sedang
d. endemik berat
e. endemik sangat berat
6. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada awal tahun 2020 NCP mulai menjadi pendemi global.
WHO menetapkan dengan nama COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)/
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD) dan menjadi masalah kesehatan di
beberapa negara di luar RRC, termasuk Indonesia. Di Indonesia COVID-19 sudah termasuk dalam Kejadian Luar
Biasa.

Pertanyaan : Berikut ini yang merupakan upaya awal dalam penanggulangan KLB adalah?

Pilihan Jawaban :

a. Meliburkan sekolah untuk sementara waktu

b. Menutup fasilitas umum untuk sementara waktu

c. Melakukan pengamatan secara intensif/surveilans selama terjadi Kejadian Luar Biasa

d. Penatalaksanaan penderita seperti pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita

e. Evaluasi terhadap upaya penanggulangan secara keseluruhan


7. Di suatu negara timbul suatu penyakit pernapasan dengan gejala utama yaitu sesak
dan dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini telah ada sejak 6 bulan lalu. Penyakit
ini telah menyebabkan kerugian besar di berbagai negara. Stabilitas ekonomi menjadi
terganggu.

Pertanyaan : Berdasarkan skenario diatas, kejadian diatas disebut…


Pilihan Jawaban :
a. Epidemic
b. Pandemic
c. Endemic
d. Wabah
e. KLB
8. Seorang gadis datang ke poliklinik dengan gejala demam, nyeri otot, dan
kelelahan. Pasien mengaku mengalami penurunan berat badan drastis sejak 2 minggu
terakhir. Berdasarkan patofisiologi, penyakit ini menyerang CD4 dan dikabarkan
muncul pertama kali dari benua Afrika.

Pertanyaan : Penyakit yang dimaksud pada skenario diatas adalah..


Pilihan Jawaban :
a. Infeksi HIV
b. Pneumonia
c. Ebola
d. Infeksi Herpes
e. SARS
9. Seorang anak MRS dengan gejala utama diare berat dengan konsistensi feses seperti air sejak 2
hari lalu. Anak ini juga mengalami mual muntah berlebihan. Ibunya mengaku mereka sekeluarga
tinggal di gubuk kecil di pinggir bantaran sungai. Menurut sejarahnya penyakit ini pernah menjadi
epidemic di London sekitar 1800an.

Pertanyaan : Berdasarkan skenario diatas penyakit yang dimaksud adalah….


Pilihan Jawaban :

a. Disentri

b. Diare

c. Kolera

d. Penyakit celiac

e. Kolitis ulceratif
10. Ny. N mengalami batuk dan anosmia sejak 1 minggu yang lalu, setelah diperiksa Ny. N positif
covid 19 yang merupakan penyakit menular, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya penularan penyakit pada orang lain yaitu dengan cara memutus kemungkinan penularan
agen penyakit dari penderita ke orang yang sehat.

Pertanyaan : Cara apakah yang pertama dilakukan Ny. N untuk memutus rantai penularan tersebut?

a. Ny. N diobati sampai sembuh

b. Ny. N melakukan isolasi dengan beristirahat di rumah

c. Memberikan makanan yang bergizi

d. Memperbaiki kondisi lingkungan

e. Manajemen perilaku sehat


11. Corona virus (Covid-19) ditetapkan sebagai bencana non-alam pada tingkat pandemic sesuai dengan Keputusan
Presiden No. 12 Tahun 2020, para pemangku kebijakan seperti Pemerintah dan pimpinan kantor mulai melakukan suatu
penanganan dengan menerapkan Lockdown di tiap daerah dan Work From Home atau bekerja dari rumah, hal lain yang
diterapkan juga yaitu social distancing seperti menghindari pertemuan di ruang publik dalam jumlah massa yang
banyak, dengan maksud dan tujuan untuk mencegah penyebaran virus corona ke dan dari orang lain.

Pertanyaan : Termasuk dalam fase apakah penanganan bencana tersebut?

a. Fase pre-impact

b. Fase impact

c. Fase post-impact

d. Fase rehabilitasi

e. Fase rekonstruksi
12. Suatu puskesmas di desa A membuat laporan bulanan terkait data penyakit yang terjadi selama 1 bulan di daerah
tersebut untuk periode Juli-Agustus dan didapatkan hasil pendataan sebagai berikut:

Penyakit Juli Agustus

ISPA 5 7

Hipertensi 30 35

Demam Berdarah 20 22

Diare 16 19

H5N1 (Flu Burung) 0 20

Pertanyaan : Berdasarkan data penyakit di atas, manakah yang termasuk dalam kriteria Kejadian Luar Biasa?
a. ISPA
b. Hipertensi
c. Demam Berdarah
d. Diare
e. H5N1 (Flu burung)

Anda mungkin juga menyukai