04
KLASIFIKASI PJK:
Menurut Huon Gray (2002:113) penyakit jantung koroner diklasifikasikan
menjadi 3, yaitu sebagai berikut:
2. Agina Pectoris
Angina pectoris adalah nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Angina
adalah gejala penyakit arteri koroner.
--Faktor resiko
3. Trombosis
Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila trombosis terjadi pada pembuluh arteri
koroner, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner.
4. Kegemukan (obesitas) meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Orang yang kegemukan juga cenderung
memiliki kadar HDL rendah/LDL tinggi.
5. Diabetes mellitus.
Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terlebih bila kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik. Dua
pertiga penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung dan gangguan kardiovaskuler lainnya.
6. Penuaan.
Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring usia. Semakin tua, semakin menurun efektivitas organ-organ tubuh,
termasuk sistem kardiovaskulernya. Lebih dari 80 persen penderita jantung koroner berusia di atas 60 tahun.
7.Keturunan.
Risiko lebih tinggi bila orang tua Anda juga terkena penyakit jantung koroner, terlebih bila mulai mengidap di usia kurang
dari 60 tahun.
8. Merokok
Efek rokok adalah menyebabkan beban miokard bertambah karena rangsangan oleh katekolamin dan menurunnya
konsumsi oksigen akibat inhalasi CO.
9. Dislipidemia
Penelitian Balitbang Kesehatan tahun 2000, menghasilkan persentasi tertinggi dibanding faktor risiko yang lain seperti
hipertensi, DM, merokok, dan kepribadian Tipe A, yaitu 70,4 %.
--Komplikasi
2. Serangan jantung
3. Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi di mana sebagian jantung mengalami kekurangan oksigen
dan nutrisi lain yang tidak didapatkannya karena tersumbatnya pembuluh darah.
1. Pengencer darah.
Antiplatelet dapat membantu mencegah pembekuan darah, dan menurunkan risiko angina serta
serangan jantung. Contoh obat ini adalah aspirin (antiplatelet) dan clopidogrel (antiplatelet).
2. Statin
Statin berfungsi menurunkan kolesterol tinggi, dengan membuang LDL dari darah, sehingga
memperlambat perkembangan penyakit jantung. Contoh obat statin yang biasa diresepkan adalah
atorvastatin dan simvastatin.
6. Nitrat
Nitrat berfungsi melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah ke jantung meningkat, dan
jantung tidak memompa darah lebih keras. Salah satu jenis nitrat adalah nitrogliserin.
7. Antagonis kalsium
Obat ini bekerja melebarkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah menurun. Contohnya
adalah verapamil dan diltiazem.
8. Diuretik
Jenis obat ini bekerja mengurangi kadar air dan garam dalam darah melalui urine, dan
melebarkan pembuluh darah agar tekanan darah menurun.
--Terapi Non Farmakologi
Menjalani pola hidup sehat dapat meningkatkan kesehatan jantung. Contohnya
adalah:
1. Berhenti merokok.
4. Mengurangi stress.