OBAT KUMUR
KELOMPOK 7
ANISA EKA N P DINDA ADELIA
01 18010105 02 18010160
M FIAN KURNIA
09 19012044
Menurut Farmakope Indonesia edisi III :
Obat kumur yang bersifat sebagai astringent, dengan maksud member efek
langsung pada mukosa mulut, juga mengurangi flokulasi dan presipitasi protein
ludah sehingga dapat dihilangkan secara mekanis.
Obat kumur yang didapar, aktifitasnya tergantung pada pH larutan. Pada suasana
alkali dapat mengurangi mucinous deposit dengan dispersi dari protein.
Obat kumur untuk deodorant, tergantung dari aktifitas antibakteri, atau mekanisme
lain untuk mendapatkan efek tersebut.
01 Menyebabkan Air Liur Berkurang 02 Iritasi Berlebihan Pada Mulut, Lidah, Dan Gigi
Penggunaan obat kumur secara terus menerus dapat Jika terlalu sering dalam menggunakan obat kumur untuk merawat
menyebabkan air liur berkurang. Hal ini dikarenakan gigi secara berlebihan dalam jangka waktu yang sangat singkat
adanya kandungan zat keras pada mouthwash gigi dapatmenyebabkan iritasi berlebihan pada mulut, lidah, gigi, dan
yang dapat menyebabkan air liur berkurang secara dapat juga membuat kuman-kuman di dalam gigi dan mulut
drastis. menjadi kebal dan anti obat kumur, karena kuman-kuman tersebut
sudah biasa di serang oleh obat kumur yang biasa dipakai.
PEMBUATAN OBAT KUMUR DARI DAUN ASAM JAWA
Bahan :
1. Daun asam jawa 5. nipagin
2. sorbitol 6. sodium bicarbonate
3. oleum menthae 7. aquadest
4. natriumlauryl sulphate
CARA KERJA
Mendinginkan infusa
CARA KERJA
Pengamatan Organoleptis
Sediaan diamati selama 3 minggu penyimpanan meliputi aroma, warna, dan rasa dalam suhu ruang.
Uji organoleptik menggunakan uji hedonik (kesukaan) menggunakna 30 panelis tidak terlatih. Skala hedonik yang
digunakan adalah 1-7.
Pengujian Ph
Nilai pH diukur dengan menggunakan pH meter . Mula- mula dilakukan kalibrasi elektroda terlebih dahulu dengan
menggunakan dapar standar pH 4 dan 7
Stabilitas
Stabilitas diartikan bahwa sediaan obat yang disimpan dalam kondisi penyimpanan dan pengangkutannya tidak
menunjukkan adanya perubahan sama sekali atau berubah dalam batas-batasan yang diperbolehkan
Kejernihan
Pada umumnya sediaan obat kumur biasanya jernih, namun ada juga obat kumur yang pekat dan harus diencerkan
terlebih dahulu, uji kejernihan ini dilakukan dengan melihat sediaan obat kumur dengan kasat mata saja
Lanjutan..
Secara garis besar evaluasi sediaan obat kumur diawali denga uji visualisasi, uji pH, uji Viskositas, dan uji Panelis
(Febriana, 2006).
- Uji Visualisasi : dilakukan dengan cara sediaan obat kumu dilihat perubahan bentuk, warna, bau dan rasa (Febriana,
2006)
- Pengujian pH meter : diukur dengan menggunakan alat pH meter.
- Uji Viskositas : viskositas sampel obat kumur diukur dengan viskometer broke-vield.
- Uji Panelis : menggunakan indera manusia sebagai instrumennya.
Hasil
Percobaan formulasi obat kumur dari daun asam jawa (Tamarindus indica L.) dengan metode infudasi dilakukan
dengan beberapa pengujian, yaitu uji visualisasi, Ph, Viskositas, Panelis hasilnya :
Minggu ke F0 F1 F2 F3
1. 6,30 3,48 3,12 3,01
2. 6,39 3,53 3,18 3,08
Minggu ke F0 F1 F2 F3
1. - 5,72 5,70 5,65
2. 6,49 6,12 5,77 5,67
Tabel Hasil Uji Panelis
Kesimpulan
1. Hasil evaluasi adalha 0 cP, obat kumur sudah memenuhi syarat, karena sediaan obat kumur berbentu cairan.
2. Infusa daun asam jawa denga konsetrasi 6%, 12% dan 18% dapat dijadikan dalam bentuk sediaan obat kumur, dan
variasi kadar infusa dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan obat kumur dari bentuk visualisasinya.
Daftar pustaka
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Anonim, 2008, Streptococcus Mutans, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Craigh G dan Power JM. 2002 Restorative Dental Materials, XI Indonesia
M, 2001, The Erosive Effect of some Mouthrinses on Enamel, J ClinPeriodontol
THANK YOU