BAWAAN
Pada cendawan Neurospora oleh G.W.
Beadle dan E.L. Tatum ditemukan
hipotesis satu gen- satu enzim
As glutamat
Enzim 1 Gen 1
ornitin
Enzim 2 Gen 1
sitrulin
Enzim 3 Gen 1
arginin
fenilalanin
Tirosinosis
PKU
Alkaptonuria
tirosin
Kretinisme
FENILKETONURIA (PKU)
• Suatu penyakit keturunan yang disebabkan karena orang tidak mampu merubah
asam amino fenilalanin menjadi tirosin
• Akibatnya fenilalanin tertimbun dalam darah, bersama fenilpiruvat dikeluarkan
oleh ginjal bersama air kencing
• Urine orang normal mengandung fenilalanin 30 mg/100 ml. Sedangkan
penderita PKU 300-1000 mg/100 ml.
• Plasma darah orang normal mengandung fenilalanin 1-2 mg/100 ml. Sedangkan
penderita PKU 15-65 mg/100 ml
• Fenilalanin yang berlebihan dalam darah akan mengganggu perkembangan dan
pekerjaan otakKerusakan permanen pada otak.Gangguan saraf, seperti tremor
atau kejang. Ukuran kepala kecil (microcephaly) sehingga terlihat tidak wajar
• Gen yang menghalangi terbentuknya enzim (fenilalanin hidrokinase) yang
diperlukan untuk merubah fenilalanin menjadi tirosin ialah resesif
• Penderita PKU mempunyai genotif phph, orang normal PhPh atau Phph
• Gejala Fenilketonuria
• Fenilketonuria biasanya belum menunjukkan gejala pada waktu
bayi lahir. Jika tidak terdeteksi dan tidak mendapatkan penanganan,
gejala akan muncul beberapa bulan setelahnya. Tanda-tanda
fenilketonuria yang tidak ditangani umumnya meliputi:
• Kelainan intelektual atau keterbelakangan mental.
• Gangguan tingkah laku, emosional, serta sosial. Misalnya, sering
uring-uringan atau menyakiti diri sendiri.
• Pertumbuhan yang lamban.
• Kekuatan tulang menurun.
• Epilepsi.
• Tremor.
• Sering muntah.
• Kelainan pada ukuran kepala, yaitu microcephaly.
• Gangguan kulit, misalnya ruam atau eksim.
• Warna kulit, mata, dan rambut berubah menjadi terang.
• Bau apak pada napas, urine, kulit, atau rambut.
• Jika ditangani sedini mungkin, kondisi ini jarang menunjukkan
gejala di kemudian hari. Pemeriksaan kesehatan secara dini pada
bayi sangat dianjurkan. Ini dilakukan bukan hanya untuk
mendeteksi fenilketonuria, tapi juga berbagai kondisi kesehatan
yang serius lainnya.
• Penderita fenilketonuria yang sedang hamil juga sebaiknya
memeriksakan diri secara rutin dan menjaga pola makannya
selama kehamilan. Kadar fenilketonuria yang tinggi dalam darah
ibu hamil bisa membahayakan janin karena dapat menyebabkan
keguguran atau kelainan pada bayi.
Tirosinosis / Tirosiemia
Tirosiemia adalah penyakit langka yang menyebabkan tubuh tidak dapat
memecah zat yang disebut tirosin yang berasal dari makanan. (tidak adanya
enzim tirosin transaminase)
Akibatnya setelah memakan protein, tirosin akan menumpuk di darah dan
diubah menjadi zat berbahaya, yaitu succinylacetone, yang menimbulkan
gangguan ginjal, hati, dan susunan saraf pusa
Apa saja gejala tirosinemia?
• Beberapa hari setelah lahir, bayi dengan tirosinemia biasanya tidak
menunjukkan gejala apapun.
• Gejala mulai muncul setelah beberapa bulan pertama kehidupan.
• Gejala yang umum antara lain berat badan tidak bertambah, rewel, demam,
diare, muntah, pembesaran hati, kuning, memar di kulit, dan perdarahan. Jika
tidak ditata laksana, tirosinemia akan menyebabkan gagal hati hingga
kematian.
Melamin (pigmen)
alkapton
Albinisme
fenilalanin
Tirosinosis
PKU
Alkaptonuria
tirosin
Kretinisme
Bagaimana mengobati tirosinemia?
fenilalanin
Tirosinosis
PKU
Alkaptonuria
tirosin
Kretinisme
Gejala Alkaptonuria
• Gejala alkaptonuria dapat muncul sejak bayi, meski sering kali gejala ini terabaikan
karena awalnya tidak terlihat dengan jelas. Pada saat bayi, awal gejala biasanya ditandai
dengan noda hitam pada popok bayi. Gejala terlihat semakin jelas seiring pertambahan
usia, terutama pada mata, telinga, kuku atau kulit, serta organ tubuh lainnya. Gejala
tersebut meliputi:
• Gejala pada kuku dan kulit, berupa perubahan warna keringat, kuku berubah menjadi
biru, dan warna kulit yang berubah terutama di dahi, pipi, ketiak, dan daerah kelamin.
• Gejala pada mata, berupa noda berwarna cokelat atau abu-abu pada bagian putih mata.
• Gejala pada telinga, berupa tulang rawan telinga menjadi biru
kehitaman (ochronosis), serta kotoran telinga menjadi hitam atau cokelat kemerahan.
• Gejala awal osteoarthritis, seperti nyeri atau kaku pada sendi dan tulang punggung,
bahu, panggul, atau lutut. Gejala ini umumnya mulai muncul sejak usia 20 atau 30 tahun.
• Gejala lain, di antaranya napas pendek atau sulit bernapas, pembuluh darah menjadi kaku
dan melemah, penyakit katup jantung serta terbentuknya batu ginjal, prostat, atau
kandung kemih.
Pencegahan Alkaptunuria
• Mengonsumsi obat pereda nyeri dan obat antiinflamasi guna mengatasi nyeri sendi.
• Menjalani Fisioterapi ini dilakukan dengan bantuan alat bernama transcutaneous electrical nerve
stimulation (TENS) untuk membuat ujung saraf tulang belakang menjadi mati rasa sehingga nyeri
mereda.
• Melakukan olah raga ringan secara teratur. Penderita alkaptonuria sering mengalami nyeri pada
sendi atau sendi terasa kaku. Guna menghambat tingkat keparahannya serta untuk membantu
memperkuat otot dan sendi, penderita perlu melakukan olahraga ringan, misalnya
berenang secara teratur. Olah raga ringan lainnya, seperti yoga dan pilates juga dapat dilakukan.
Dianjurkan untuk menghindari olahraga berat dan rentan akan kontak fisik, seperti sepak bola atau
tinju, guna mencegah cedera pada sendi.
• Dukungan emosional. Penderita alkaptonuria bisa saja mengalami kecemasan atau depresi akibat
kondisi kesehatan yang terganggu sepanjang hidup. Oleh karena itu, diperlukan dukungan emosional
terhadap pasien dan keluarganya agar bisa menjalaninya.
• Jika alkaptonuria menimbulkan kerusakan pada sendi atau organ lain, tindakan operasi mungkin akan
disarankan. Prosedur ini dilakukan pada separuh kasus penderita alkaptonuria di atas usia 50 atau 60
tahun. Jenis operasi yang biasanya dilakukan pada sendi adalah operasi penggantian panggul atau
lutut. Sedangkan jenis operasi pada organ jantung yang umumnya dilakukan apabila katup jantung
mengeras adalah operasi penggantian katup jantung.
Albinisme
• Albinisme disebabkan oleh karenat tidak adanya substrat yg
diperlukan, bukan krn penimbunan zat ttt. Albinisme disebabkan tidak
adanya tirosin, yg akan dirubah menjadi beta-3, 4-
dihidroksifenilalanin ---- melanin
• Albinisme adalah suatu kelainan pada produksi melanin yang
menyebabkan penderitanya kekurangan melanin atau sama sekali tidak
memiliki pigmen tersebut. Kondisi ini mengakibatkan warna rambut,
kulit, dan mata penderita terlihat sangat pucat atau cenderung putih
• Albinisme bisa diderita oleh kelompok etnis mana pun di dunia.
Sebutan "albino" umumnya lebih akrab di telinga masyarakat, yang
merujuk kepada penderita kelainan ini. Meskipun albinisme tidak bisa
disembuhkan seumur hidup, kondisi ini tidak mencegah penderitanya
untuk bisa menjalani kehidupan secara normal.
Melamin (pigmen)
alkapton
Albinisme
fenilalanin
Tirosinosis
PKU
Alkaptonuria
tirosin
Kretinisme
Gejala Albinisme
• Warna kulit dan rambut penderita albinisme berbeda-beda, tergantung dari tingkat
melanin yang dihasilkan oleh tubuh. Meskipun penderita albinisme yang umum kita
jumpai memiliki karakteristik kulit pucat dengan rambut putih, ada juga sebagian yang
memiliki rambut cokelat.
• Kekurangan pigmen melanin dapat mengakibatkan kulit penderita albinisme mudah
sekali terbakar jika terpapar sinar matahari secara langsung. Bagi penderita albinisme,
paparan sinar matahari ini tidak boleh disepelekan karena bukan tidak mungkin bisa
mengarah pada komplikasi yang serius, yaitu kanker kulit.
• Pada mata, kekurangan pigmen melanin tidak hanya dapat mengubah warna iris
(umumnya menjadi abu-abu atau biru pucat), tapi juga dapat menyebabkan pandangan
menjadi terganggu serta sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh gangguan mata
yang bisa timbul akibat albinisme adalah rabun dekat, rabun jauh, astigmatisme, juling,
dan gerakan bola mata tanpa kontrol dari sisi ke sisi (nistagmus).
• Gangguan penglihatan ini dapat berpengaruh terhadap kemampuan bayi dalam
mempelajari gerakan, misalnya merangkak atau mengambil suatu objek. Sering kali
anak-anak penderita albinisme terlihat kikuk akibat gangguan pada penglihatannya.
• Komplikasi Albinisme
• Kestabilan emosi dan membina hubungan sosial dengan
orang di sekitar merupakan tantangan bagi penderita
albinisme. Penderita albinisme akan terlihat berbeda
dengan keluarganya, hal ini dapat berdampak kepada
perasaannya. Penderita albinisme dapat merasa asing atau
dianggap seperti orang aneh. Penderita albinisme juga
dapat diolok-olok mengenai penampilannya, mulai dari
mendapat sebutan albino atau sebutan lainnya,
dipertanyakan mengenai penampilan kulit dan rambutnya,
sampai dengan penampilannya yang berkacamata. Semua
hal tersebut dapat mengakibatkan penderita albinisme
menjadi stres, rendah diri, dan merasa terisolasi dari
lingkungan sekitar.
• Kelainan kulit yang dialami membuat penderita albinisme
menjadi lebih rentan terbakar sinar matahari dan
Kretinisma
• Kretinisme adalah penyakit hipotiroidisme bawaan yang dapat
menyebabkan keterbelakangan mental dan kelainan pertumbuhan pada
anak
• Tirosin juga berguna untuk membentuk hormon tiroksin dan
triodotironim. Akan tetapi jika orang tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengadakan perubahan itu, akan kekurangan hormon-
hormon tersebut yg mengakibatkan pertumbuhan kerdil dan dungu
• Beberapa kemungkinan penyebab kretinisme, meliputi:
• Tidak adanya kelenjar tiroid atau adanya kecacatan pada kelenjar tiroid.
• Kekurangan yodium saat hamil.
• Ibu memiki penyakit pada kelenjar tiroid selama hamil.
• Kelenjar pituitari pada otak tidak tidak berfungsi dengan baik sehingga
kelenjar tiroid pun juga bekerja tidak normal.
Melamin (pigmen)
alkapton
Albinisme
fenilalanin
Tirosinosis
PKU
Alkaptonuria
tirosin
Kretinisme
gejala kretinisme meliputi: