Anda di halaman 1dari 28

PERLINDUNGAN KERJA

KULIAH KE IV

Dosen :
Suarny Amran.,SH., MH,.MKn
UPAH DAN
KESEJAHTERA
AN

PERLINDUNGAN
ANAK DAN
PENYANDANG
KESELAMATAN CACAT
DAN PERLINDU
KESEHATAN NGAN
KERJA KERJA

PERLINDUNGA
N PEREMPUAN
WAKTU KERJA

Hj. Suarny Amran, SH.MH. Mkn


Penegakan hukum ketenagakerjaan

 Jaminan hak atas pekerjaan


 Jaminan hak atas perlindungan
 Jaminan hak atas hubungan ketenagakerjaan
 Jaminan atas hak berorganisasi
 Pengawasan pelaksanaan
hukumketengakerjaan
ASPEK HUKUM PENGUPAHAN
 Landasan Hukum Pengupahan
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusi
3. Landasan /Komitmen Politik
 Landasan Idiil : Pancasila
“ Terciptanya Hubungan Industrial
Pancasila (HIP), menumbuhkan rasa
tanggung jawab atas pelaksanaan hak dan
kewajiban, sehingga kesejahteraan
pekerja tercapai dan dalam
kontinuitasperkembnagan usaha tetap
lancar dan sehat.”
 Landasan Konstitusional
a. Pasal 27 UUD 1945, yaitu : “Setiap warganegara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan”.
b. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. UU No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
d. UU Cipta Kerja dan PPnya
e. BPJS Ketenagakerjaan
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja yang mengatur
ketentuan ketenagakerjaan
Upah dalam arti Yuridis

“ merupakan pembayaran yang diterima pekerja


selama ia melakukan pekerjaan atau dianggap
melakukan pekerjaan pada orang lain atau pada
badan hukum.
atau upah merupakan balas jasa yang dikeluarkan
oleh pengusaha kepada pekerja atas pekerjaan
yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
Upah merupakan titik sentral atau elemen pokok
dari suatu hubungan kerja/perjanjian kerja
Pengertian Upah menurut ketentuan umum:
UU. No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan :
“ Upah adalah hak pekerja yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari pengusaha kepada pakerja atas suatu
pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan,
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan
perundang undangan, termasuk tunjangan bagi
pekerja dan keluarganya atas suatu pekerja atau
jasa yang telah dilakukan.
FUNGSI UPAH

a. Sebagai pemenuhan kebutuhan dasar yang


minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya
sebagai hasil pekerjaan yang telah dilakukan
b. Mewujudkan rasa keadilan dalam rangka
memanusiakan manusia
c. Mendorong kearah disiplin dan produktivitas
kerja
Fungsi Upah Minimum

1. Sebagai jaring pengaman agar tingkat upah tidak


merosot terus
2. Untuk meningkatkan taraf hidup dan martabat
manusia bagi golongan penerima upah terendah
3.Untuk pemerataan pendapatan menuju terciptanya
keadilan sosial
4. Untuk mengurangi kesejangan upah antara
penerima upah terendah dan tertinggi
5. Penerima kebutuhan dasar minimal bagi pekerja dan
keluarganya
 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Upah:

1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja


2. Kemampuan membayar perusahaan
3. Kondisi organisasi pekerja untuk mampu
bargaining
4. Produktivitas kerja
5. Biaya hidup
6. Kebijaksanaan pemerintah,melalui per-
uu-an
 Keadilan Dan Kelayakan Dalam Sistem
Pengupahan

Berdasarkan pasal 27 ayat 1 UUD 1945


maka dalam penetapan upah yang wajar
pemerintah menetapkan batas upah
minimum yang diberikan oleh pengusaha
kepada pekerja
Waktu Kerja
 Setiap pengusaha wajib melaksnakan waktu kerja
 Penetapan waktu kerja :
a) 7 jam 1(satu) hari dan 40jam1(satu )minggu untuk
6 hari kerja dalam 1 (satu) minggu
b) 8 jam 1(satu) hari dan 40jam 1(satu ) minggu
untuk 5 hari kerja dalam 1 (satu) minggu
 Penetapan waktu kerja lembur :
- ada persetujuan pekerja yang bersangkutan
- dilakukan paling banyak 3 jam 1 hari dan 14 jam
dalam 1 minggu
Waktu Kerja
 Ketentuan waktu kerja dan kerja lembur tidak berlaku
bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu yang diatur
dengan Keputusan Menteri
 Perhitungan upah lembur didasarkan pada upah
bulanan. Cara menghitung upah lembur sejam adalah 1/
173 kali upah sebulan
 Untuk kerja lembur dilakukan pada hari kerja, untuk
jam kerja lembur pertama harus dibayar upah sebesar
1,5 kali upah sejam
 Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar
upah sebesar 2 kali upah sejam
Upah Lembur

 Ketentuan waktu kerja lembur menurut Pasal


72 ayat 2 UU No 13/2003) > “ Pengusaha yang
menharuskan pekerja bekerja lembur lebih
dari 7 jam per hari dan 40 jam semingg, 40
jam seminggu selama 5 hari kerja per mnggu
diwajibkab membaar upah lembur.
 Perhitungan upah lembur didasarkan pada
upah bulanan. Cara menghitung upah lembur
sejam adalah 1,5 x 1/ 173 kali upah sebulan
Cara Penetapan Upah

 Terdapat beberapa cara penetapan upah:


1. Sistem Upah dengan Jangka Waktu
Tertentu
2. Sistem Upah Borongan
3. SistemUpah Permufakatan
4. Sistem Upah Skala Berubah
5. Sistem Upah Indeks
6. Sistem Upah Pembagian Keuntungan
 Ketentuan waktu kerja dan kerja lembur tidak berlaku
bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu yang diatur
dengan Keputusan Menteri
 Perhitungan upah lembur didasarkan pada upah
bulanan. Cara menghitung upah lembur sejam adalah 1/
173 kali upah sebulan
 Untuk kerja lembur dilakukan pada hari kerja, untuk
jam kerja lembur pertama harus dibayar upah sebesar
1,5 kali upah sejam
 Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar
upah sebesar 2 kali upah sejam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Hak Perlindungan Keselamatan Kerja

 Keselamatan dan Kesehata Kerja


 Moral dan Kesusilaan
 Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
martabat manusia serta nilai-nilai agama
Kesejahteraan Pekerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kesejahteraan pekerja
 Pengusaha yang memperkerjakan tenaga
kerja sebanyak 10 orang atau lebih atau
membayar upah minimum dan wajib
mengikut sertakan tenagakerjanya dalam
program jaminan sosial tenaga kerja.

- Program BPJS :
1. BPJS Kesehatan
2. BPJS Ketenagakerjaan
UU NO.24 TAHUN 2011
TENTANG BPJS

 Pengertian :
 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS)
adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial

 Jaminan sosial adalah salah satu bentuk


perlindungan sosial, untuk menjamin seluruh
rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar
hidup layak
TUJUAN BPJS

Tujuan BPJS:
 Untuk mewujudkan terselenggaranya
pemberian jaminan,
 Terpenuhinya kebutuhan dasar hidup
yang layak bagi setiap peserta
dan/atau anggota keluarganya
PRINSIP – PRINSIP BPJS
 Kegotong royongan
 Nirlaba
 Keterbukaan
 Kehati- hatian
 Akuntabilitas
 Portabilitas
 Kepersetaan bersifat wajib
 Dana amanat
 Hasil pengelolaan dana jaminan sosial dipergunakan
seluruhya untuk pengembangan program dan untuk
sebesar besarnya kepentingan peserta
BPJS MELIPUTI
1. BPJS KESEHATAN
Jaminan berupa pelayanan yaitu jaminan
pelayanan kesehatan /BPJS kesehatan

2. BPJS Ketenagakerjaan:
a. Jaminan kecelakaan kerja
b. Jaminan hari tua
c .Jaminan pensiun dan
c. Jaminan kematian
Kesejahteraan Pekerja :
- Pembentukan Koperasi Pekerja/ Karyawan.

- Koperasi Karyawan (KOPKAR) adalah koperasi


yang berada di suatu perusahaan, yang
keanggotaannya adalah para karyawan
perusahaan tersebut.

- Perbedaan Kopkar dengan Serikat Pekerja


Tugas

 Buat rangkuman tentang perlindungan kerja


dari UU no 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan dari UU No 11 tahun
2020 tentang Cipta Kerja.
 Dikumpulkan hari selasa tanggal 30 Maret
2021, dikoordinir oleh ketua kelas melalui
email ketua kelas dan dikirim ke email
suarny_amran@ yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai