Anda di halaman 1dari 25

STANDAR

PROSEDUR
OPERASIONAL
(SOP)
DASAR HUKUM
UU 36/2014 Tentang Tenaga Kesehatan :
Hak dan Kewajiban
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik BERHAK:
•a. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan
tugas sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan
Profesi, dan Standar Prosedur Operasional;
•b. memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari
Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya;
•c. menerima imbalan jasa;
d. memperoleh pelindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja, perlakuan yang sesuai dengan harkat
dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-
nilai agama;
e. mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
profesinya;
f. menolak keinginan Penerima Pelayanan Kesehatan
atau pihak lain yang bertentangan dengan Standar
Profesi, kode etik, standar pelayanan, Standar
Prosedur Operasional, atau ketentuan Peraturan
Perundang-undangan; dan
g. memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
5. Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik WAJIB:
a. memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar
Profesi, Standar Pelayanan Profesi,Standar Prosedur
Operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan
Penerima PelayananKesehatan;
b. memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan
Kesehatan atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
c. menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan
Kesehatan;
d. membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang
pemeriksaan, asuhan, dan tindakan yang dilakukan; dan
e. merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke Tenaga Kesehatan lain yang
mempunyai Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.

(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf d
hanya berlaku bagi Tenaga Kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan
perseorangan.
PENGERTIAN SPO

1. Kumpulan instruksi untuk mengarahkan dan


memandu operasional kegiatan sehingga tercapai
sebuah prosedur baku atau terstandarisasi secara
lebih efektif
2. Dokumen yang berfungsi sebagai perlindungan
hukum bagi petugas, konsumen dan organisasi
3. Dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara
rinci , tahap demi tahap dan sistematis
DEFINISI SPO

Secara sederhana : suatu prosedur atau tulisan


yang menspesifikkan :
• Apa yang harus dikerjakan
• Kapan harus dikerjakan
• Dimana harus dikerjakan
• Siapa yang harus melakukan pekerjaan tersebut
TUJUAN PENYUSUNAN SPO

1. Merinci proses kerja yang dilaksanakan dan


diterapkan oleh organisasi
2. SPO mendokumentasikan cara (bagaimana) suatu
aktivitas dilaksanakan untuk memberikan standarisasi
kebutuhan teknis , sistem baku mutu dan mendukung
kualitas data dan informasi
3. Membantu organisasi menjaga proses quality
assurance dan quality control, sehingga memenuhi
peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah
TEKNIK PENULISAN SPO

1. Ringkas, Rinci (tahap demi tahap) , mudah


dibaca dan dipahami
2. Tidak ambigu dan tidak ruwet
3. Mengunakan kalimat perintah atau kalimat
kerja aktif
4. Tidak menggunakan istilah anda atau kamu
5. Dokumen tidak bertele-tele
6. Sebisa mungkin sederhana dan pendek
7. Dapat ditambahkan flowchart untuk
menggambarkan prosedur
8. Gunakan standar penulisan yang telah
ditentukan organisasi
PROSES PENYUSUNAN

1. PERSIAPAN
2. PENYUSUNAN
3. PENGKAJIAN DAN PENGESAHAN
Persiapan
1. Menentukan kegiatan yang akan dibuat SPO
2. Mengumpulkan segala peraturan yang terkait
dengan berbagai aspek yang ada dalam setiap
kegiatan
3. Penyusun SPO adalah seseorang atau sekelompok
orang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan
yang cukup dalam pelaksanaan prosedur yang akan
disusun SPO
4. Bisa dibentuk suatu tim untuk prosedur yang bersifat
multi tasking, sehingga orang-orang dalam tim
tersebut dapat melakukan sharing pengalaman
dalam pelaksanaan prosedur yang akan disusun SPO
Penyusunan
Format :
1.Halaman Judul :
a. Menyebutkan kegiatan atau prosedur
b. Nomor identifikasi SPO
c. Tgl Pengesahan/Tgl Revisi
d. Jumlah halaman
e. Nama lembaga/departemen
e. Nama dan Tanda tangan penyusun
f. Nama dan tanda tangan pemberi
persetujuan
2. Daftar Pustaka
Dibutuhkan untuk :
a. Mencari rujukan dengan cepat
b. Mencari informasi dengan cepat
c. Melakukan perubahan atau merevisi
bagian tertentu SPO
3. Teks Naskah
Naskah SPO yang baik,
a. Menjelaskan tujuan suatu pekerjaan atau
proses
b. Memberi informasi atau menjelaskan
standar yang tepat untuk proses SPO
c. Batasan ruang lingkup SPO
d. Menjelaskan istilah khusus /asing
e. Berisi rangkaian prosedur yang harus
dilaksanakan
f. Terdapat penjelasan tentang :
1. Pengaruh gangguan
2. Perlengkapan/peralatan yang digunakan
3. Kualifikasi petugas
4. Pertimbangan keamanan dan keselamatan
5. Quality Assurance dan Quality Control yang
digunakan
6. Referensi
APOTIK : Halaman : 1 dari
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 1
NOMOR :……..

TANGGAL
BERLAKU:…….
DISUSUN OLEH: DIPERIKSA OLEH: DISETUJUI OLEH : MENGGANTI
…………………. ………………….. ………………….. NO.: ……………

TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL :….

I. TUJUAN

II. RUANG LINGKUP

III. PENANGGUNG JAWAB


IV. PELAKSANA

V.PROSEDUR
1.

2.

3.
KOMUNIKASI EFEKTIF
KOMUNIKASI EFEKTIF
Adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang
menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin
sebuah hubungan baik antara pemberi pesan
dan penerima pesan. Pengukuran efektifitas dari
suatu proses komunikasi dapat dilihat dari
tercapainya tujuan si pengirim pesan.
KOMUNIKASI VERBAL EFEKTIF
1. Berlangsung secara timbal balik.
2. Makna pesan disampaikan secara ringkas dan jelas
3. Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami.
4. Cara penyampaian mudah diterima.
5. Disampaikan secara tulus.
6. Mempunyai tujuan yang bisa ditangkap jelas.
7. Memperhatikan norma yang berlaku.
7. Disertai dengan humor atau cara-cara menyenangkan
KOMUNIKASI NONVERBAL EFEKTIF
• Penampilan fisik yang meyakinkan lawan
bicara.
• Sikap tubuh dan gesture.
• Ekspresi wajah.
• Sentuhan.
Daftar Pustaka
1. Panduan Pelayanan Kefarmasian Di
Rumah, Depkes RI, 2008
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI 73 -
Kemenkes RI 2016
3. Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia, 2004
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai