Anda di halaman 1dari 16

IBU NIFAS

DENGAN
BENDUNGAN
ASI
KELOMPOK 4
VERONIKA MALENSANG FA H R A N I T U M B O L

JUNIFER I. H. LALA J U N I O R M . S U M I L AT

J O VA N K A I . W U AT E N D E F F I A N I E WA N E Y

K A RY N G . P E L E A L U N AT A S YA A . L U M E N T A

G R A C I A L O N TA A
Defini masa Nifas
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,plasenta, serta selaput yang
diperlukan untuk pemulihan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang dari
6 minggu (Saleha,2009;4)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali,mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti pra hamil lama masa nifas 6-8 minggu. Batasan waktu nifas yang paling
sedikit (minimum) tidak ada batasanya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang relatif pendek darah sudah
keluar, sedangkan batasan maksimum adalah 40 hari (Hanifa,2007;5)
Definisi Bendungan ASI
Pembendungan ASI menurut Pritchar (1999) adalah pembendungan air susu karena penyempitan
duktus lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada
puting susu (Buku Obstetri Williams).

Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferi atau oleh
kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada putting susu.
Bendungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran vena
dan limfe sehingga menyebabkan bendungan ASI dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu
badan. (Sarwono, 2005).
Penyebab
Pengosongan mamae yang tidak sempurna dalam masa laktasi, terjadi peningkatan produksi ASI pada ibu
yang produksi ASI-nya berlebihan. Apabila bayi sudah kenyang dan selesai menyusu dan payudara tidak
dikosongkan, mak masih terjadi sisa ASI di dalam payudara. Sisa ASI tersebut jika tidak dikosongkan dapat
menimbulkan bendungan ASI.
Faktor hisapan bayi yang tidak aktif pada masa laktasi, bila ibu tidak menyusukan bayinya sesering
mungkin atau jika bayi tidak aktif mengisap, maka akan menimnulka bendungan ASI.
 Faktor posisi menyusui bayi yang tidak benar teknik yang salah dalam menyusui dapat
mengakibatkan putting susu menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saat bayi menyusu.
Akibatnya ibu tidak mau menyusui bayinya dan terjadi bendungan ASI
 Putting susu terbenam,putting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi dalam menyusu, karena
bayi tidak dapat menghisap puting dan areola,bayi tidak mau menyusu dan akibatnya terjadi
bendungan ASI.
 Putting susu terlalu panjang menimbulkan kesulitan pada saat bayi menyusu karena bayi tidak
dapat menghisap areola dan merangsang sinus laktiferus untuk mengeluarkan ASI. Akibatnya ASI
tertahan dan menimbulkan bendungan ASI.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala menurut (Manuaba 2010 hal 420)
a. Rasa berat pada payudara
b. Payudara terasa panas
c. Badan terasa panas sampai meningkat
d. Payudara bengkak
e. Putting susu kencang
f. Payudara terasa nyeri
g. ASI tidak keluar
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan TTV
b. Pemeriksaan rahim
c. Pemeriksaan luka bekas jahitan
d. Pemeriksaan saluran kemih
e. Pemeriksaan payudara
f. Pemeriksaan laboratorium
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Bendungan ASI
A.       PENGKAJIAN
1.      BIODATA
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama                                : Ny. R
Nama                                : Tn. G
Umur                                : 20 tahun
Umur                                : 24 tahun
Jenis Kelamin                   : Perempuan
Jenis Kelamin                   : Laki-laki
Suku                                 : Minahasa/Indonesia
Suku                                 : Minahasa/Indonesia
Agama                              : Kristen
Agama                              : Kristen
Pekerjaan                          : Ibu Rumah Tangga
Pekerjaan                          : Swasta
Pendidikan Terakhir         : SMA
Pendidikan Terakhir         : SMA
No. RM                            : 25 12 13
Hubungan dengan klien   : Suami
Tanggal Masuk RS           : 29 Januari 2021
Status Kesehatan
a.       Keluhan
        Keluhan Utama                     : Nyeri pada payudara
        Keluhan saat Pengkajian       : Klien mengatakan pengeluaran ASInya  sedikit, payudara terasa keras, sakit
saat menyusui dan bengkak.
b.      Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan ASInya sedikit dan payudara terasa sakit saat menyusui sejak 3 hari yang lalu, payudara
terasa keras dan tegang.
Klien mengatakan ini adalah anak pertama dan cemas akan bayinya karena bayinya menangis terus menerus.
c.       Riwayat Penyakit Keluarga
Klien tidak ada riwayat penyakit keluarga seperti DM, Hipertensi, TBC, dll.
Diagnosa Keperawatan

1. (D.0075) Ketidaknyamanan Pasca Partum b.d pembengkakan payudara dimana alveoli mulai terisi ASI
d.d tampak meringgis, payudara bengkak.
2. (D.0029) Menyusui Tidak Efektif b.d Anomali payudara ibu (putting yang masuk kedalam)
3. (D.0111) Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menunjukkanpersepsi yang keliru
terhadap masalah.
Tujuan dan Kriteria Hasil
(SLKI)
Status Kenyamanan Status Menyusui (L.03029) Status Menyusui (L.03029)
Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Pascapartum (L.07061)
keperawatan selama 1 x 30 menit,
Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 30 menit, diharapkan status
diharapkan status menyusui membaik
keperawatan selama 1 x 24 jam, menyusui membaik dengan Kriteria Hasil :
dengan Kriteria Hasil :
diharapkan status kenyamanan - Perlekatan bayi pada payudara
- Perlekatan bayi pada payudara ibu
pasca partum meningkat ibu meningkat meningkat
dengan Kriteria Hasil : - Kemampuan ibu memposisikan - Kemampuan ibu memposisikan bayi
- Meringgis meningkat bayi dengan benar meningkat dengan benar meningkat
- Hisapan bayi meningkat
- Payudara bengkak menurun - Hisapan bayi meningkat
- Bayi rewel membaik
  - Bayi rewel membaik
- Bayi menangis setelah menyusu
membaik
- Bayi menangis setelah menyusu
  membaik
 
INTERVENSI (SIKI)
Manajemen Nyeri (I.08238) Edukasi Menyusui (I.12393) Edukasi Kesehatan (I.12383)
Observasi: Observasi : Observasi:
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
kualitas, intensitas nyeri. informasi menerima informasi
- Identifikasi skala nyeri - Identifikasi tujuan atau keinginan menyusui Terapeutik:
P : Nyeri karena terbendungnnya Terapeutik:
- Sediakan materi dan media pendidikan
ASI - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
kesehatan
Q : Terasa kaku - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
R : Daerah payudara kiri dan kanan - Berikan kesempatan untuk bertanya
kesepakatan
S : Skala nyeri 4 - Dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri dalam
- Berikan kesempatan untuk bertanya
T : Sewaktu – waktu menyusui
Edukasi:
Terapeutik: - Libatkan sistem pendukung: suami, keluarga
- Jelaskan faktor resiko yang dapat
Edukasi :
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi - Berikan konseling menyusui mempengaruhi kesehatan
rasa nyeri. - Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi - Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri - Ajarkan 4 posisi menyusui dan perlekatan (lacth on) meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Edukasi: dengan benar
- Jelaskan penyebab,periode, dan pemicu nyeri - Ajarkan perawatan payudara antepartum dengan
- Jelaskan strategi meredahkan nyeri mengompres dengan kapas yang telah diberikan
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri minyak kelapa
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi - Ajarkan perawatan payudara postpartum (mis.
rasa nyeri Memerah ASI, pijat payudara)
Kolaborasi: -  
   
IMPLEMENTASI

No Diagnosa Keperawatan Tgl/jam Implemntasi Evaluasi


1 Ketidaknyamanan pasca partum 31 januari 2021 Memeriksa tanda tanda vital Subjektif : Klien menangis kesakitan
(D.0075) b.d pembengkakan Jam 10.35 Mengobeservasi adanya nyeri dan frekunsi Objektif TTV :
payudrara dimana alveoli mulai nyeri TD                   : 110/80 mmHg
terisi ASI d.d tampak meringis, - Nadi                : 80 x/menit
payudarah bengkak - Napas              : 22 x/menit
- Suhu                : 370C
A :Masalah Belum teratasi
P ; Intervemsi dilanjutkan
2. Menyusui Tidak Efektif 31 januari 2021 jam - Mengajarkan ibu memerah dan memijat Subjektif: ibu mengatakan walaupun dia
(D.0029) b.d Anomali 11.00 payudara agar ASI dapat keluar secara sudah mengerti tentang teknik memerah
payudara ibu (putting efektif susu tapi dia masi sulit dan belum
yang masuk kedalam) - Mengajarkan posisi menyusui dan terbiasa untuk melakukan teknik
perlekatan (lacth on) pada ibu nifas memijat payudara
- Memberikan edukasi tentang pentingnya Objektif: bayi terlihat nyaman saat ibu
menyusui dan manfaat ASI dan memberikan ASI dengan posisi laid back
menganjurkan ibu untuk sering membaca breastfeeding
buku tentang perawatan bayi A: masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
3. Defisit pengetahuan (D.0111) b.d 31 janauri Mengajarkan pasien cara Subjektif : Klien
kurang terpapar informasi d.d 2021 menyesui dengan benar mengatakan bayi
menunjukan persepsi yang keliruh Jam 12.00 Mengatur posisi bayi agar sudah tidak rewel
terhadap masalah mudah untuk menuyusui Objektif : Klien mau
  mengikuti Instruksi
  Perawat
  A : Maslah Teratasi
P: -
Title Lorem Ipsum

LOREM IPSUM DOLOR SIT NUNC VIVERRA IMPERDIET PELLENTESQUE HABITANT


AMET, CONSECTETUER ENIM. FUSCE EST. VIVAMUS MORBI TRISTIQUE
ADIPISCING ELIT. A TELLUS. SENECTUS ET NETUS.

Anda mungkin juga menyukai