ANGGOTA :
ACH. FARHAN NURHIDAYAT
ALYA ESA APRILIA
AURA BENING
ARYA WIRADANA
DELIS HERMAWATI
MELINDA HERMAWATI
RAHMA NURSYIFA
RASSY HAERUNNISSA
YETI AMELIA
APBN DAN APBD
APBN
Pengertian APBN
1. Pajak Penghasilan,
2. Pajak Pertambahan Nilai,
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah,
4. Pajak Bumi dan Bangunan,
5. Pajak Ekspor,
6. Pajak Perdagangan Internasional serta
7. Bea Masuk dan Cukai.
• Sumber pendapatan negara non-pajak
Adapun sumber pendapatan negara non-pajak terdiri dari keuntungan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), pengelolaan sumber daya alam, pinjaman, barang
sitaan, percetakan uang atau sumbangan.
• Hibah
Hibah adalah pemberian yang diberikan kepada pemerintah tapi bukan bersifat
pinjaman. Hibat sifatnya sukarela dan diberikan tanpa ada kontrak khusus.
Dana bantuan yang didapat biasanya diperuntukkan bagi pembiayaan
pembangunan. Di samping itu, penerimaan yang berasal dari luar negeri juga
bisa berupa pinjaman program atau pinjaman proyek dengan jangka waktu
tertentu. Lembaga internasional yang pernah memberi bantuannya pada
Indonesia antara lain Bank Dunia (World Bank), ADB (Asean Development
Bank), dan IMF (International Monetary Fund).
Belanja Negara dirinci menurut organisasi,
fungsi, dan jenis belanja.
1. Belanja Negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja :
:
1. Penyusunan RAPBN
2. Merancang Anggaran RAPBN
3. Pengajuan RAPBN
4. Disetujuai Atau Ditolaknya RAPBN
B. Pengaruh APBN terhadapa perekonomin
negara di antaranya sebagai berikut :
1. Fungsi Otoritas
APBD menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendapatan serta belanja negara pada TA
tertentu.
2. Fungsi Perencanaan
APBD berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan anggaran keuangan daerah pada
TA tertentu.
3. Fungsi Pengawasan
APBD berfungsi untuk mengawasi kinerja dari pemerintah daerah dalam
meningkatkan perekonomian daerah
4. Fungsi Alokasi
APBD berfungsi sebagai pedoman dalam alokasi dana yang tepat bagi peningkatan
perekonomian daerah. Alokasi penggunaan dana APBD haruslah sesuai dengan tujuan
peningkatan perekonomian tersebut.
5. Fungsi Distribusi
APBD haruslah didistribusikan secara merata dan adil.
6. Fungsi Stabilitas
APBD harus dapat menjadi instrumen dalam kestabilan ekonomi daerah.
Tujuan Penyusunan APBD
a). Tahap I
Pemerintah daerah menyampaikan kebijakan umum APBD th anggaran berikutnya
sejalan dengan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) sebagai landasan
penyusunan RAPBD kepada DPR.
b). Tahap II
DPRD membahas kebijakan umum APBD yang diajukan oleh pemerintah daerah
dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.
d). Tahap IV
Dalam rangka penyusunan RAPBD, kepalasatuan kerja perangkat daerah (SKPD)
selaku pengguna anggaran menyusun rencan kerja dan anggaran satuang kerja
perangkat daerah tahun berikutnya.
e) . Tahap V
Rencana kerja dan anggaran tersebut disampaikan kepada DPRD untuk dibahas dalam
pembicaraan pedahuluan RAPBD.
f) . Tahap VI
Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada pejabat pengelola
keuangan daerah sebagai bahan penyusunan rancangan peratura daerah tentang APBD
tahun berikutnya.
i). Tahap IX
Pengambilan keputusan (Setuju/Tidak setuju ) oleh DPRD mengenai rancangan
peraturan daerah tenang APBD pengambilan keputusan dilakukan paling lma satu
bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaknsanakan.
2. Pengaruhnya APBD Terhadap Perekonomian
Program-program kegiatan yang direncanakan dalam APBD merupakan
pelaksanaan Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang
memuat hal-hal berikut :
Dalam RPJMD terdapat misi dan visi suatu pemerintah daerah yang kemudian
direalisasakian misalnya sebagai contoh “Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Kebutuhan Dasar Rayat dan Penanggualangan Kemiskinan”;”Mewujudkan
Ekonomi Daerah yang Mandiri Berdaya Saing,Berkeadilan,Serta berbasis
pada konomi kerakyatan dan kelestarian Ligkungan hidup”.
TERIMA KASIH