Anda di halaman 1dari 36

AKUNTANSI KONSOLIDASI

KELOMPOK 4
Destia Cristia Parenta (1932150019)
Yayuk Febriani (1932150026)
Proses Pembukuan
Penjualan Konsinyasi

Pokok Pembahasan
1. Proses Bisnis Pada Penjualan
Konsinyasi
2. Pembukuan Consignee
3. Pembukuan Consignor
4. Pengembalian Barang
5. Pelaporan Transaksi Penjualan
Pengertian Consinyasi

Konsinyasi adalah penyerahan barang-


barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain
yang bertindak sebagai agen penjual,
secara hukum dapat dinyatakan bahwa hak
atas barang ini tetap berada di tangan
pemilik sampai dijual oleh pihak penjual
Pengertian Konsinyasi

Consignor Consignee

Pihak yang memiliki barang Pihak yang mengusahakan penjualan barang


01
Proses Bisnis Penjualan
Konsinyasi
Proses Bisnis Pada Penjualan Konsinyasi

Pemasok (Consignor) menyerahkan inventaris atau stok


mereka kepada penerima barang tetapi tidak mentransfer
kepemilikan atau menghasilkan uang sampai penerima
barang (Consignee) menjual inventaris tersebut kepada
pelanggan mereka.
Setelah pengecer melakukan penjualan, pemasok akan
mendapat untung dan membayar komisi kepada pengecer
(seringkali 20-60% dari penjualan akhir). Jika pengecer
gagal menjual semua stok, mereka dapat mengembalikan
barang yang tidak terjual ke pemasok tanpa risiko.
Proses Bisnis Pada Penjualan Konsinyasi

“Keuntungan Dan Kerugian


Bisnis Konsinyasi”
Proses Bisnis Pada Penjualan Konsinyasi

Keuntungan Bagi Consignor: Kerugian Bagi Consignor:

• Tidak perlu membeli atau menyewa took • Tidak akan menerima pembayaran
ritel dan mempekerjakan sampai pengecer menjual produk
• karyawan untuk menjalankan toko. Bisa ke pelanggan mereka.
meningkatkan kesadaran merek dan • Jika produk tidak laku di toko,
• produk di hadapan pelanggan baru. harupemilik harus menariknya
• Pelanggan dapat melihat dan mencoba kembali dan mencari cara untuk
produk fi sik sebelum membeli. menjualnya di tempat lain (atau
• Memiliki peluang lebih besar untuk tidak sama sekali).
masuk ke pasar yang lebih besar • Jika produk rusak atau tidak laku,
• dan lebih kompetitif sebagai bisnis yang keduanya di luar kendali,
kecil atau yang baru didirikan. pemilik bisa kehilangan uang.
• Tidak perlu membayar banyak untuk • Karena pemilik menanggung
penyimpanan inventaris. sebagian besar risiko dalam
hubungan, pengecer mungkin tidak
secara aktif mencoba menjual atau
mempromosikan produk .
Proses Bisnis Pada Penjualan Konsinyasi

Keuntungan Bagi Pihak Consignee: Kerugian Bagi Pihak Consignee:


• Tidak perlu membayar barang sampai • Harus menanggung biaya penyimpanan
barang di jual. persediaan (penyimpanan, keamanan, dll.).
• Barang dapat dikembalikan jika tidak • Harus memberi ruang untuk inventaris baru.
terjual. • Dapat dimintai pertanggungjawaban jika
• Ini adalah investasi berisiko rendah dan produk di toko rusak atau dicuri.
berbiaya rendah karena tidak perlu • Harus mengelola inventaris konsinyasi
membeli inventaris di muka. secara terpisah dari inventaris reguler Anda.
• Dapat dengan cepat memperluas pilihan
produk .
• Dapat menghindari kehabisan stok.
• Produk baru dapat menarik pelanggan
baru.
Proses Bisnis Pada Penjualan Konsinyasi

Contoh Bisnis Konsinyasi dalam Kehidupan Nyata:


Misalkan Dimas, seorang seniman, ingin menjual produknya di toko favoritnya
di pusat kota. Toko tersebut menjual karya kurasi dari seniman lokal, serta
beberapa barang bermerek mereka sendiri.

Dimas ingin memulai dengan menguji dua produk: satu set kartu ucapan dan
poster. Dia membuat kesepakatan dengan toko dan menyerahkan 50 set kartu
ucapan dan 100 poster. Pemilik toko menyukai pekerjaannya dan sangat
senang menambahkan produk untuk mengisi pilihan barang yang lebih banyak
di tokonya.
Proses Bisnis Pada Penjualan Konsinyasi

Poster Dimas terjual habis dalam sebulan. Namun, kartu ucapannya


mengalami sedikit masalah. Sudah 60 hari (yang merupakan batas
jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian mereka), hanya terjual
30 dari 50 set. Pemilik toko mengembalikan 20 sisanya yang tidak
terjual.

Secara keseluruhan, kesepakatan konsinyasi sukses. Baik Dimas dan


pemilik toko menghasilkan uang. Sekarang Dimas perlu mencari cara
lain untuk menjual kartu ucapan atau membuat desain yang lebih
menarik.
02
Pembukuan Consignee
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignee

Pada dasarnya akuntansi consignee


juga dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu metode terpisah dan metode
tidak terpisah. Sistem pencatatan
keduanya adalah sebagai berikut:
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignee

Metode Terpisah
Pencatatan di pihak komisioner dengan metode terpisah meliputi transaksi sbb:
 
a). Pembayaran biaya angkut/perakitan, jurnalnya:
Barang komisi xxx
Kas xxx
 
b). Menjual barang komisi, jurnalnya:
Kas xxx
Barang komisi xxx
 
c). Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat (consignor),
jurnalnya:
Barang komisi xxx
Utang pengamanat xxx
 
d). Mengirim pembayaran kepada pengamanat (consignor), jurnalnya:
Utang pengamanat xxx
Kas xxx
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignee

Metode tidak terpisah


Pencatatan di pihak komisioner dengan metode tidak terpisah meliputi
transaksi sbb:
 
a). Pembayaran biaya angkut/perakitan jurnalnya:
Utang pengamanat xxx
Kas xxx
 
b). Menjual barang komisi, jurnalnya:
Kas xxx
Penjualan xxx
Harga Pokok Penj. xxx
Utang pengamanat xxx
 
c). Laporan pertanggungjawaban tidak dicatat.
 
 
d). Mengirim pembayaran kepada pengamanat (consignor), jurnalnya:
Utang pengamanat xxx
Kas xxx
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignee

Contoh soal :
Pada awal tahun 1993 PT PIA mengadakan perjanjian konsinyasi dengan toko KIU, dengan isi perjanjian sebagai
berikut :
• PT. PIA akan menitipkan barang kepada Toko KIU.
• Toko KIU berhak atas komisi sebesar 20% dari hasil penjualan
• Semua biaya ditanggung oleh PT. PIA.
• Toko KIU harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan
Transaksi yang terjadi antara PT. PIA dan toko KIU terkait dengan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut :
1. PT PIA mengirimkan 100 unit barang yang dalam keadaan CKD ke toko KIU. Harga pokok barang tersebut @ Rp.
30.000 sedangkan harga jual ditentukan @ Rp. 50.000
2. PT. PIA membayar biaya angkut sebesar Rp. 50.000.
3. Toko KIU menerima kiriman barang dari PT. PIA dan membayar biaya perakitan sebesar Rp. 20.000
4. Toko KIU berhasil menjual seluruh barang dagangan secara tunai
5. Toko KIU mengirimkan laporan atas hasil penjualan ke PT. PIA.
6. Toko KIU mengirimkan kas yang menjadi hak PT. PIA yaitu :
— Penjualan : 100 x Rp. 50.000 = Rp. 5.000.000
— Komisi 20% x 5000.000 =(Rp. 1.000.000)
— Biaya perakitan 20.000 =(Rp. 20.000) +
— Kas yang dikirim = Rp. 3.980.000
Buatlah jurnal untuk trnsaksi yang dicatat oleh
Komisioner/Consigneebaik dengan metode terpisah
maupun dengan metode tidak terpisah.
 
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignee

Metode Terpisah
Pencatatan di pihak komisioner dengan metode terpisah meliputi transaksi sbb:
 
Transaksi 1 dan 2 tidak dicatat
oleh toko KIU
 
3) Pembayaran biaya perakitan, jurnalnya:
Barang komisi 20.000
Kas 20.000
 
4) Menjual barang komisi, jurnalnya:
Kas 5.000.000
Barang komisi 5.000.000
 
5) Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat (consignor), jurnalnya:
Barang komisi 3.980.000
Utang pengamanat 3.980.000
 
6) Mengirim pembayaran kepada pengamanat (consignor), jurnalnya:
Utang pengamanat 3.980.000
Kas 3.980.000
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignee

Metode tidak terpisah


Pencatatan di pihak komisioner dengan metode tidak
terpisah meliputi transaksi sbb:
 
Transaksi 1 dan 2 tidak dicatat
oleh toko KIU.
 
3) Pembayaran biaya perakitan, jurnalnya:
Utang Pengamanat 20.000
Kas 20.000
 
4) Menjual barang komisi, jurnalnya:
 
03
Pembukuan Consignor
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignor

Dalam pembukuan Consignor, pencatatan transaksi dapat dilakukan dengan dua cara/metode,
yaitu metode terpisah dan metode tidak terpisah.
1. Metode Terpisah
Metode terpisah akan memisahkan antara laba rugi dari kegiatan konsinyasi dengan laba-rugi
dari
kegiatan usaha biasa. Oleh karena itu pendapatan dan biaya dari kegiatan konsinyasi juga
dipisahkan.
Pendebitan atau pengkreditan barang-barang konsinyasi
Pendebitan:
*harga pokok barang konsinyasi yg dikirim
*biaya pengiriman barang-barang konsinyasi
*biaya yg berhubungan dengan barang konsinyasi yg dibayar tapi
tanggungan konsinyor (komisi,biaya perakitan, dll)
Pengkreditan:
*hasil penjualan barang konsinyasi
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignor
Contoh Jurnal

a. Pengiriman barang konsinyasi


Barang konsinyasi 2.000.000
persediaan 2.000.000
b. Pembayaran biaya angkut
Barang Konsinyasi 10.000
Kas 10.000
c. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner
Piutang komisioner xxxxxx
Barang konsinyasi xxxxxx
Barang konsinyasi xxxxxx
d. Menerima pembayaran dari komisioner
Kas xxxxxx
Piutang xxxxxx
 
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignor

2. Metode tidak terpisah


Biaya dan pendapatan yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi
dicampur dengan
barang yang reguler. Pencatatan yang dibuat konsinyor mencaku 3
transaksi, yaitu:
a. Pembayaran biaya angkut (pengiriman barang konsinyasi)
b. Menerima laporan pertanggungjawaban komisioner/konsinyi
c. Menerima pembayaran dari komisioner/konsinyi
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignor

Contoh Jurnal:
a. Pengiriman barang jurnalnya tidak dicatat.
 
b. Pembayaran biaya angkut, jurnalnya:
Biaya transpot xxx
Kas xxx

c. Menerima lap. Pertanggungjawaban dari komisioner, jurnalnya:

Piutang-komisioner xxx
Biaya xxx
Penjualan xxx
d. Menerima pembayaran dari komisioner, jurnalnya:

Kas xxx
Piutang komisioner xxx
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignor

1. PT. PIA mengirim 100 unit barang yang dalam keadaan CKD ke toko KIU. Harga pokok barang
tersebut @ Rp. 30.000 sedangkan harga jual ditentukan Rp. 50.000
2. PT. PIA membayar biaya angkut sebesar Rp. 50.000
3. Toko KIU menerima kiriman barang dari PT. PIA dan membayar biaya perakitan sebesar Rp.
20.000
4. Toko KIU berhasil menjual seluruh barang dagangan secara tunai
5. Toko KIU mengirimkan laporan atas hasil penjualan pada PT. PIA
6. Toko KIU mengirimkan kas yang menjadi hak PT. PIA yaitu :
Penjualan : 100 x Rp. 50.000 = Rp. 5.000.000
Komisi 20% x 5000.000 =(Rp. 1.000.000)
Biaya perakitan 20.000 =(Rp. 20.000) +
Kas yang dikirim = Rp. 3.980.000
Buatlah jurnal untuk trnsaksi yang dicatat oleh
Pengamat/Consignor baik dengan metode terpisah
maupun dengan metode tidak terpisah.
 
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignor

Metode Terpisah
Pencatatan di pihak consignor dengan metode
terpisah meliputi transaksi sbb
1. Pengiriman barang konsinyasi, jurnalnya:
Barang konsinyasi 3000.000
Persediaan 3000.000
2. Pembayaran biaya angkut, jurnalnya:
Barang konsinyasi 50.000
Kas 50.000
3. Transaksi no. 3 tidak dicatat oleh PT. PIA.
4. Transaksi no. 4 tidak dicatat oleh PT. PIA.
5. Menerima laporan Pertanggung-jawaban dari komisioner,
jurnalnya:
Piutang-komisioner 3.980.000
Barang konsinyasi 1.020.000
Barang konsinyasi 5.000.000
6. Menerima pembayaran dari komisioner, jurnalnya:
Kas 3.980.000
Piutang komisioner 3.980.000
PEMBUKUAN Oleh Pihak Consignor

Pencatatan di pihak consignor dengan metode tidak terpisah meliputi transaksi


sbb:
1. Transaksi No. 1 tidak dicatat PT. PIA

2. Pembayaran biaya angkut, jurnalnya:


Biaya transpot 50.000
Kas 50.000
3. Transaksi no. 3 tidak dicatat oleh PT. PIA.
4. Transaksi no.4 tidak dicatat oleh PT. PIA.
5. Menerima lap. Pertanggungjawaban dari komisioner, jurnalnya:
Piutang-komisioner 3.980.000
Biaya 1.020.000
Penjualan 5.000.000
6. Menerima pembayaran dari komisioner, jurnalnya:
Kas 3.980.000
Piutang komisioner 3.980.000
04
Kasus Pengembalian
Barang
Kasus Pengembalian Barang

Pengembalian barang dari pihak komisioner yang


diakibatkan rusak, cacat dan lain–lain. Retur penjualan
dari barang konsinyasi akan termasuk beban yang
dikeluarkan oleh pengamanat atau beban lainnya oleh
komisioner. Apabila barang-barang konsinyasi
dikembalikan kepada pihak pengamanat, maka
rekening-rekening barang–barang konsinyasi harus
dikredit dengan harga pokok barang-barang yang
bersangkutan.
Kasus Pengembalian Barang

Biaya-biaya yang berhubungan dengan


aktifitas untuk menjual barang tersebut
(ongkos angkut, biaya pengepakan, biaya
perakitan, dan pengiriman kembali) harus
dibebankan kepada pendapatan untuk
periode yang bersangkutan.
Kasus Pengembalian Barang

Biaya-biaya yang terjadi itu tidak dikapitalisasi


sebagai bagian harga pokok barang-barang yang
dikembalikan atau tidak perlu ditangguhkan
pembebanannya, karena tidak memberikan manfaat
di masa yang akan datang. Dalam hal barang-
barang dikembalikan karena rusak karena
manfaatnya tidak lagi sebanding dengan harga
pokoknya, maka penurunan nilai itu harus diakui
sebagai kerugian. Jika biaya-biaya perbaikan
diperlukan untuk dapat menjual barang-barang
tersebut, maka biaya perbaikan (reparasi) demikian
harus diakui sebagai biaya periode yang
bersangkutan
05
Pelaporan Transaksi
Penjualan Konsinyasi
Pelaporan Transaksi Penjualan Konsinyasi

Prosedur-prosedur yang harus digunakan oleh


pihak konsinyor jika menghendaki penyajian
informasi lebih lengkap baik mengenai penjualan
konsinyi maupun penjualan reguler adalah
dengan melakukan pencatatan transaksi
penjualan konsinyasi secara terpisah dari
transaksi penjualan biasa.Penyajian didalam
laporan perhitungan laba rugi dapat dibukukan
dengan cara :
Pelaporan Transaksi Penjualan Konsinyasi

a.          Menggabungkan data-data penjualan harga pokok


penjualan dan biaya penjualan dari transaksi konsinyasi dengan
data-data yang sama pada transaksi penjualan biasa

b.        Data, harga pokok penjualan dan biaya-biaya penjualan


yang bersangkutan dilaporkan secara terpisah dan sejajar dengan
data penjualan biasa. Pelaoran yang demikian dipakai apabila
transaksi penjualan barang konsinyasi merupakan bagian yang
penting dalam kegiatan distribusinya

c.          Menyajikan data transaksi penjualan konsinyasi didalam


laporan perhitungan laba rugi dengan melaporkan laba rugi
penjualan konsinyasi tanpa menyajikan data penjulan dan biaya-
biaya yang bersangkutan yaitu dengan cara menambah
(mengurangkan) laba rugi konsinyasi dari laba kotor penjualan
biasa
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai