Anda di halaman 1dari 35

KALIMAT EFEKTIF

PENGERTIAN KALIMAT

• n  kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran


dan perasaan
• n  perkataan
• n  Ling  satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri,
mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun
potensial terdiri atas klausa
CIRI-CIRI KALIMAT

2. Sekurang-
1. Diawali dengan kurangnya terdiri atas
huruf kapital; unsur subjek dan
predikat;

3. Diakhiri dengan
tanda baca titik (.),
tanya (?), atau seru
(!).
I. KONSTITUEN ATAU UNSUR KALIMAT

Tunggal Majemuk
• SPOK • S P O K + Konjungsi S P O K
• Konjungsi S P O K, S P O K
A. SUBJEK
• Galileo menemukan teleskop.
• Definisi:
S  pelaku (N)
Bagian kalimat yang menunjuk pada
pelaku, pengalam, atau suatu masalah
• Dia terjatuh.
yang menjadi pokok pembicaraan.
S  pengalam (Pron)

• Ciri-ciri: • Vaksin virus corona ditemukan.


1. lazimnya, terletak sebelum P; S  pokok (FN)
2. tidak dapat didahului kata depan
(preposisi); • Usaha pemberantasan korupsi dari
kalangan mahasiswa dengan pengusulan
3. lazimnya berupa kata benda
undang-undang baru mendapat respon
(N)/frase nominal (FN). positif
Catatan: frasa yang digarisbawahi
adalah subjek (perluasan frasa dan
penggunaan lebih banyak nomina
atau nominalisasi
CATATAN:

Dalam acara dies natalies menampilkan cabaret parodi.

• Kalimat di atas salah karena subjek acara dies


natalies didahului preposisi dalam.
• Dalam acara dies natalies merupakan satu-kesatuan
frase, yakni frase preposisional yang dalam struktur
kalimat hanya bisa menempati fungsi Keterangan (K),
sedangkan Subjek (S) harus ditempati Nomina atau
Frase Nominal.
B. PREDIKAT

• Definisi: • Perekonomian Indonesia


Bagian kalimat yang menunjukkan berkembang.
perbuatan, pengalaman, perihal, P (V)  kegiatan
atau keadaan S.
• Lalu lintas tidak begitu
• Ciri-ciri: lancar.
1. lazimnya terletak setelah S; P (FAdj) keadaan
2. tidak dapat didahului kata
sambung atau preposisi • Politikus itu terdesak
(konjungsi yang, karena, ); akibat berbagai
3. dapat berupa N/FN, V/FV, demonstrasi.
Adj/FAdj/, Num/FNum P (Adj)  pengalaman
Catatan

• Bapak Rektor yang sedang berpidato.

• Kalimat di atas salah karena Predikat didahului konjungsi yang.


• Dalam kaidah Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, yang disebut sebagai
Nominalisator, yaitu pembentuk frase nominal (FN). Jadi, keberadaan
yang dalam struktur di atas meleburkan S Bapak Rektor dan P sedang
berpidato menjadi satu kesatuan frasa, bukan lagi kalimat.
• Bukti  Bapak Rektor yang sedang berpidato pun terpaksa
menghentikan pidatonya.
• Bapak Rektor yang sedang berpidato hanya menempati fungsi S.
C. OBJEK

• Definisi: • Teknologi memengaruhi


Bagian kalimat yang menunjukkan kehidupan manusia.
sasaran/penerima kegiatan S.
O
• Ciri-ciri:
1. terdapat dalam kalimat aktif
transitif; • Setelah telegraf, pada
2. langsung mengikuti P; 1876 Alexader Graham
2. tidak didahului preposisi;
Bell menemukan telepon
3. dapat menjadi S pada kalimat pasif;
O
4. lazimnya berupa N/FN.
D. PELENGKAP
• Definisi: • Radio ditemukan pertama
Bagian dari kalimat kali oleh Marconi pada 1895
yang melengkapi P. Pel

• Ciri-ciri: • Adik bermain bola.


1. terdapat dalam kal. Pel
aktif intransitif dan kal.
pasif; • Paman berdagang ikan.
3. tidak dapat dijadikan Pel
S kal. Pasif.
4. berupa N/FN
E. KETERANGAN

• Bagian kalimat yang menerangkan • Andri makan di kantin. (S-P-K)


P dan klausa dalam sebuah kalimat.
• Di kantin, Andri makan. (K-S-P)
• Ciri-ciri:
• Andri makan di kantin siang itu. (S-P-K-
1. memberikan informasi tentang
K)
tempat, waktu, cara, alat, sebab, dan
tujuan; • Andri makan di kantin siang itu bersama
2. memiliki keleluasaan posisi dan Ida. (S-P-K-K-K)
bisa terdapat lebih dari satu; • Andri makan di kantin siang itu bersama
4. dapat didahului preposisi atau Ida dengan lahap. (S-P-K-K-K-K)
konjungsi; • Andri makan di kantin siang itu bersama
5. berupa Kata Keterangan Ida dengan lahap hingga kekenyangan.
(Adverbia/Adv.) atau Frase (S-P-K-K-K-K-K)
Adverbial (FAdv), dan Frase
Preposisional (FPrep). – Catatan: di antara kelima K, hanya satu
yang berkonstituen FAdv, yaitu siang itu.
Yang lainnya berkonstituen FPrep.
II. JENIS KALIMAT

Berdasarkan diathesis kalimat:

• Kalimat Aktif: Ahli juga menyebut penelitian jenis kualitatif penelitian


naturalistik
• Kalimat pasif: Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian
naturalistik.

Berdasarkan Urutan kata


• Kalimat Normal/Versi: Kalimat yang subjeknya mendahului predikatnya.
Contoh: Sebuah kejanggalan ditemukan di sini.
S P K
• Kalimat Inverse: predikatnya mendahului subjek.
Contoh: Di sini ditemukan sebuah kejanggalan
K P S
BERDASARKAN STRUKTUR
GRAMATIKAL

• Kalimat tunggal : S + P
• Kalimat majemuk:
• Setara (koordinatif)
Perkembangan teknologi dan informasi harus diimbangi dan
diselaraskan dengan kematangan moral masyarakat sebagai
pengguna.

• Bertingkat (atributif)
Mahasiswa sebagai agen perubahan harus
memiliki kematangan karakter karena meraka akan
terjun ke dunia nyata yang di dalamnya banyak
tantangan yang di luar teori yang mereka dapatkan
dari pendidikan formal.
• Kalimat majemuk bertingkat
• Ayah mencuci mobil
• Ibu memasak nasi

• Ayah mencuci mobil ketika ibu memasak nasi.


• S p o k
• Kalimat majemuk setara
• Ibu memasak nasi klausa 1
• Ibu memasak ikan  klausa 2
• Ibu memasak nasi dan ikan.
ANALISIS

• Penelitian jenis kualitatif disebut juga


S(NP) P(VP)
penelitian alamiah atau inquiri naturalistik
O(NP)
Analisis:
• Dari segi gramatika: Kalimat tunggal karena hanya memiliki 1
subjek
• Dari segi diathesis: Kalimat pasif (di)
• Dari segi urutan kata: Versi/normal (SP)
DAFTAR KONJUNGTOR
KOORDINATIF
Jenis hubungan makna Fungsi Konjungsi

penjumlahan menyatakan penjumlahan atau gabungan dan, serta, baik … maupun


kegiatan, keadaan, peristiwa, dan proses

pertentangan menyatakan bahwa hal yang dinyatakan tetapi, sedangkan, bukan …


dalam klausa pertama bertentangan dengan melainkan
klausa kedua

pemilihan menyatakan pilihan di antara dua atau


kemungkinan

perurutan menyatakan kejadian yang berurutan lalu, kemudian


DAFTAR KONJUNGTOR ATRIBUTIF
Jenis hubungan Konjungsi
makna
1. waktu sejak, sedari, sementara, seraya, setelah, sambil, sebelum, ketika,
tatkala, hingga, sampai
2. syarat jika, seandainya, andaikata, andaikan, asalkan, kalau, apabila,
bilamana, manakala
3. tujuan agar, supaya, untuk, biar
4. konsesif walau(pun), meski(pun), sekalipun, biar(pun), kendati(pun),
sungguh(pun)
5. perbandingan seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, ibarat
6. penyebaban sebab, karena, oleh karena
7. hasil sehingga, sampai-sampai, maka
8. cara/alat dengan, tanpa
9. kemiripan seolah-olah, seakan-akan
10. penjelasan bahwa
11. pengharapan semoga, mudah-mudahan
KALIMAT EFEKTIF

• Kalimat merupakan unsur penting untuk mengungkap


fakta, pikiran, sikap, dan perasaan.
• Efektif berarti tepat guna, artinya sesuatu akan
berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat.
• Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun untuk
mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
Menurut Parera (Ekosusilo,1995:63)
KALIMAT DIKATAKAN EFEKTIF
APABILA DIDUKUNG OLEH

Kesepadanan dan
Keparalelan/kesejajaran
Kesatuan

Ketegasan dan
Kehematan
Keutamaan

Kevariasian
KESEPADANAN DAN KESATUAN

• Sebuah kalimat terdiri atas isi dan bentuk. Isi adalah pikiran
penulis dan bentuk adalah kata-kata yang mewakili pikiran
penulis.
• Kesepadanan adalah kemaksimalan struktur bahasa untuk
mendukung gagasan atau ide yang dikandung.
• Kalimat yang baik harus memperhatikan kesatuan pikiran
yang mengandung satu pikiran pokok
• Kesatuan pikiran berarti adanya hubungan timbal balik antar
unsur yang mendukung kalimat.
• Hal yang perlu diperhatikan adalah:

1) Setiap kalimat mayor harus memiliki subyek dan


predikat
contoh:
Mereka membicarakan masalah batas studi.
s p o

Dia berbicara dengan lantang.


s p k
2) Ide pokok harus terdapat dalam induk kalimat

contoh:
• Ia meninggalkan kelas ketika kuliah sedang berlangsung.

Ide pokok dari kalimat di atas adalah ia meninggalkan kelas.

Apabila ide pokok yang dimaksud adalah kuliah sedang berlangsung


maka kalimat di atas menjadi seperti ini.

• Kuliah sedang berlangsung, ketika ia meninggalkan kelas.


3)Penggabungan kalimat dengan kata hubung dan atau kata yang
• Kata dan untuk menghasilkan kalimat yang setara
• Kata yang untuk menghasilkan kalimat dengan klausa bertingkat.

contoh:
• Ujian berlangsung selama dua minggu.
• Ujian dimulai pada 10 September 2020.

Kalimat di atas digabung menjadi kalimat berikut ini.


• Ujian yang dimulai pada 10 September 2020 berlangsung selama
dua minggu.
atau
• Ujian berlangsung selama dua minggu dan dimulai pada 10
September 2020
KEPARARELAN/KESEJAJARAN

• Keparalelan adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa atau


konstruksi bahasa yang sama dalam susunan serial, dapat juga
dikatakan sebagai kesejajaran pengungkapan ide-ide dalam
suatu kalimat.
• Kesejajaran adalah menempatkan gagasan yang sama penting
dan fungsinya ke dalam struktur kebahasaan yang sama.
1) Kesejajaran bentuk
2) Kesejajaran makna
Contoh kesejajaran betuk

• Penghapusan pangkalan asing dan penarikan kembali pasukan AS


dari Filipina akan mempercepat perwujudan cita-cita segenap
bangsa Filipina.
atau
• Dihapuskannya pangkalan asing dan ditariknya kembali pasukan
AS dari Filipina akan mempercepat terwujudnya cita-cita segenap
bangsa Filipina.

Kalimat pertama di atas diisi oleh kata benda yang berupa


penghapusan, penarikan, dan perwujudan, sedangkan kalimat kedua
diisi oleh kata kerja yang berupa dihapuskannya, ditariknya, dan
terwujudnya.
contoh kesejajaran makna

• Selain pelajar SMA, panitia juga memberikan kesempatan


kepada mahasiswa.

Seharusnya

• Selain kepada pelajar SMA, panitia juga memberikan


kesempatan kepada mahasiswa.
KETEGASAN DAN KEUTAMAAN

Untuk mencapai ketegasan dan keutamaan dalam suatu tulisan,


seorang penulis harus memperhatikan posisi bagian yang
diutamakan. Hal itu dapat ditempuh dengan:

1) Meletakkan bagian yang penting pada awal kalimat


contoh:
Masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan pada kesempatan
yang lain.
atau
Pada kesempatan yang lain masalah kenaikan harga itu dapat
dibicarakan.
2) Mengulang gagasan yang penting
contoh:
Untuk menambah iklim yang sejuk di negara kita maka perlu kesadaran moral,
kesadaran politik, kesadaran agama, kesadaran bermasyarakat, dan kesadaran
berbudaya.

3) Mempertentangkan gagasan yang satu dengan yang lain


contoh:
Perusahaan menghendaki perbaikan secara menyeluruh bukan setengah-setengah.

4) Menekankan gagasan yang penting dengan partikel –lah


contoh:
Kitalah yang bertanggung jawab atas kejadian itu.
KEHEMATAN

Dalam menyusun tulisan ilmiah, diharapkan seorang penulis dapat berhemat dalam
pemakaian kata, frasa, atau bentuk-bentuk bahasa yang lain. Kehematan ini
menyangkut gramatikal dan makna kata.
Kehematan dapat ditempuh dengan cara

1) Menghindari pengulangan subyek kalimat

contoh:
• Mereka naik pentas begitu mereka tiba. (ada pengulangan S)
• Mereka naik pentas begitu tiba. (tanpa pengulangan)
2) Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan tahun dalam
hubungannya dengan nama hari, tanggal, bulan, dan tahun.

contoh:
• Pemberontakan itu meletus pada tanggal 30 bulan September tahun 1965.
Kalimat di atas diperbaiki sebagai berikut.
• Pemberontakan itu meletus pada 30 September 1965.

3)Menghindari pemakaian hipernim

contoh:
• Pakaiannya berwarna merah menyala. (tidak hemat)
• Pakaiannya merah menyala.  (hemat)
4)Menghindari pemakaian kata penghubung yang berlebihan
contoh:
• Walaupun sakit, tetapi ia berangkat juga.
• Walaupun sakit, ia berangkat juga.

5)Menghindari pemakaian kata yang berlebihan (kata-kata yang


memiliki makna sama)
contoh:
• Kita harus belajar dari Jepang agar supaya dapat maju dan
berkembang.
VARIASI

Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan menjemukan,


diperlukan adanya variasi.
Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara berikut.

1)Variasi penggunaan kata


contoh:
• Pembicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa. (monoton)
• Pembicaraan itu membahas kenakalan mahasiswa. (variatif)
2)Variasi dalam pembukaan kalimat

a) Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu diletakkan di awal


kalimat.
contoh:
• Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.

b) Penggunaan frasa verbal


contoh:
• Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.

c) Penempatan klausa anak kalimat :


contoh:
• Ketika ujian berlangsung, mahasiswa itu jatuh sakit.
TIPS MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF
DAN PADAT
1. Perhatikan kalimat yang sudah Anda tulis apakah sudah
menggunakan unsur lengkap, minimal Subjek dan predikat 
efektif
2. Gunakan kalimat majemuk  menggabungkan kalimat
dengan menggunakan konjungsi yang tepat
3. Pergunakan lebih banyak kata benda, jangan sedikit-sedikit
titik dan membuat kalimat baru.
4. Pergunakan preposisi untuk menyambungkan kata demi kata
untuk memperluas frasa (perluasan frasa)

Anda mungkin juga menyukai