JAHE DARI
RIMPANG JAHE
OLEH KELAS KA 2020, KELOMPOK 10
MA’SUM AFANDI
NIM : 20030234018
INTAN RIZKI HAYUNINGTYAS
NIM : 20030234038
TUJUAN
PERCOBAAN
1.Memilih peralatan yang dibutuhkan sesuai
dengan percobaan yang dikerjakan.
Komponen utama dalam minyak jahe adalah zingiberen dan zingiberol yang menyebabkan bau
tajam. Sedangkan senyawa penyusunnya adalah n-desialdehid yang bersifat optis dan inaktif, n-nonil
aldehida, d-camphene, d-α-phellandrone, metal heptenon, sineol, borneol, dan geraniol, lineol, asetat,
dan kaprilat, sitral, chaviol, limonene, fenol. Zingiberen adalah senyawa paling utama dalam minyak
selama penyimpanan, persenyawaan akan mengalami resonifikasi. Zingiberol merupakan sesque-
terpen alkohol (C15H26O).
Minyak atsirin memiliki sifat fisik yang bisa diketahui dengan beberapa pengujian. Karakter
minyak atsiri itu berbeda beda antara minyak atsiri satu dengan yang lain bergantung dari bahan yang
digunakan. Beberapa sifat-sifat fisik minyak atsiri yaitu bau khas, bobot jenis, indeks bias, dan optis
aktif.
FIXED OIL
Didalam jahe terdapat fixed oil sebanyak 3-4% dengan komponennya gingerol, shagaol,
dan resin. Komponen senyawa tersebut dapat menyebabkan rasa pedas, begtu pula kandungan
oleoreosin dalam jahe juga bisa mengakibatkan rasa pedas.
Minyak atsiri jahe merah dapat diperoleh dengan cara ekstraksi ataupun penyulingan.
Metode penyulingan merupakan metode yang paling umum digunakan oleh para petani di
Indonesia karena tidak menggunakan pelarut kimia dan lebih mudah untuk dilakukan. Namun
pada kali ini metode yang digunakan untuk mengambil minyak atsiri rimpang jahe adalah
metode ekstraksi, karena metode ekstraksi juga dapat menghasilkan produk-produk olahan jahe
seperti minyak atsiri jahe. (Rahmadani et al, 2018).
Ekstraksi
Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan dalam mengambil komponen minyak atsiri dari tumbuhan yaitu distilasi,
ekstraksi dengan pelarut, dan pengaliran udara atau maserasi (Robinson, 1995). Distilasi (distilasi uap) pada suhu
kamar dapat menimbulkan penguraian. Distilasi pada tekanan dan suhu rendah menyebabkan terjadinya peruraian oleh
enzim sehingga dapat menimbulkan perubahan kandungan jaringan.
Sedangkan cara ekstraksi dengan pelarut dapat dilakukan pada keadaan yang khusus terutama untuk senyawa yang
memiliki sifat kelarutan yang tidak begitu polar. Terdapat beberapa minyak atsiri yang mudah larut dalam air yaitu
yang memiliki bobot molekul rendah, sehingga dapat diekstraksi dengan pelarut organic (Fessenden & Fessenden,
1986).
Dalam proses ekstraksi jahe untuk mendapatkan rendemen jahe dilakukan dengan ekstraksi dengan pelarut
menggunakan metode soxhletasi.
Pelarut n-Heksana
Heksana merupakan larutan yang diperoleh melalui pemurnian minyak mentah. Komposisi tepat dari fraksi ini secara
luas bergantung pada sumber minyaknya (minyak mentah atau reformat) dan kendala penyulingan. Produk industri
biasanya sekitar 50% berat isomeer rantai lurus yaitu fraksi yang mendidih pada 65-70 0C.
Heksana termasuk dalam pelarut non polar sehingga dapat digunakan untuk mengikat komponen yang bersifat non
polar, seperti minyak atsiri yang terdapat pada jahe. Penggunaan laboratorium khas heksana adalah untuk mengikat
kontaminan minyak dan lemak dari air dan tanah untuk analisis.
Heksana neniliki titik lebur -950C, dan titik didih sebesar 690C sehingga tahan dalam proses ekstraksi yang dilakukan
pemanasan secara terus – menerus. Dalam menguji kemurnian dari larutan n-heksana dapat dilakukan melalui
pengukuran indeks biasnya dimana indeks bias dari n-heksana yaitu sebesar 1,3725 – 1,3750 (Anwar, 1994).
1. Kadar Air
Kadar air bahan menunjukkan banyaknya kandungan air persatuan bobot bahan. Metode pengukuran kadar air jahe ada dua, yaitu
kadar air basis basah (wetbasis) dan kadar air basis kering (drybasis) (Hendersondan Perry, 1976). Kadar air basis basah adalah
perbandingan antara berat air dalam bahan pangan dengan berat bahan total. Kadar air basis kering adalah perbandingan berat air
dalam bahan dengan berat keringnya (padatan). Rimpang jahe segar mempunyai kadar air antara 85–91% basis basah (Rochman,
1996), sedangkan kadar air dari jahe kering berkisar10–12% (Paimindan Murhananto, 2007). Perhitungan kadar air pada jahe, dapat
digunakan persamaan sebagai berikut:
= 100%
dimana:
mo = Beratawaljahe (gram)
m1 = Beratjahesetelahdikeringkan/konstan (gram)
(Soleh, 2012).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air pada jahe yaitu antara lain jenis jahe, tanah sewaktu jahe ditanam, umur rimpang saat
dipanendan ekosistem tempat jahe berada (Suprapti, 2003).
1. Rendemen
Nilai rendemen kimia yang ideal atau nilai rendemen secara teoritis adalah 100%, nilai tersebut merupakan sebuah nilai
yang sangat tidak mungkin dicapai pada praktiknya. Nilai rendemen jahe merupakan perbandingan antara berat minyak
jahe yang dihasilkan dengan berat serbuk jahe yang digunakan pada proses isolasi. Rendemen dari jahe dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut:
%
(Soleh, 2012).
2. Indeks Bias
Pengukuran indeks bias dilakukan dengan menggunakan alat refraktometer. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia untuk
mutu minyak atsiri yang baik, rentang harga indeks bias yaitu berkisar 1,486 – 1,492. Pengukuran indeks bias ini penting
untuk pengukuran sifat dan kemurnian cairan, konsentrasi larutan dan perbandingan komponen dua zat cair yang
diekstraksikan dalam pelarut. Indeks refraksi suatu medium ke medium lain biasanya bergantung pada panjang gelombang
(Anwar, dkk.,1994).
A. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Alat ekstraksi soxhlet 1 set a. Bahan
2. Heating mantel 1 buah 1. Jahe basah 1 gram
3. Evaporator 1 set 2. Jahe bubuk 11 gram
4. Spatula 1 buah 3. n-heksana 150 mL
5. Kaca arloji 2 buah 4. Na2SO4 anhidrat 1 gram
6. Pipet tetes 5 buah 5. Aquades Secukupnya
7. Gelas kimia 100 mL 2 buah 6. Kertas Saring 1 buah
8. Gelas kimia 250 mL 1 buah 7. Tali Secukupnya
9. Gelas kimia 50 mL 1 buah
10. Statif 1 buah
11. Klem 1 buah
12. Pisau 1 buah
13. Oven 1 buah
14. Vial 2 buah
15. Refraktometer 1 buah
Jahe
Isolasi Minyak jahe
Dibersihkan dari kotoran yang menempel
Dikeringkan
Dicatat beratnya
Merangkai alat
Ekstrak Filtrat
Ditimbang
Dihitung
Rendemen
Penentuan Indeks Bias
Siapkan alat Refraktometer Abbe, yaitu alat
untuk mengukur indeks bias
Nyalakn refraktometer
Ditimbang Ditimbang
Dioven pada suhu 110oC selama 5 menit Dioven pada suhu 110oC
selama 5 menit
Ditimbang kembali
Ditimbang kembali
Dicatat beratnya
Dicatat beratnya
Diulangi pemanasan hingga beratnya
konstan Diulangi pemanasan hingga
beratnya konstan
݁݁ ݉ݑ
݉ ݈݈ ݎ݄݅ ݇ܽݒݑ
Ψൌ ͳͲͲΨ
ൈ
݁݁ ݉ݑ ݉ ݈
݈ ݒݑ݈ܽܽ
Uݓ U݈ ݓ
ͺͶ
Ψൌ ൈ ͳͲͲΨ
ͳͷͲ
ͷΨ
Ψൌ
LAMPIRAN 2. Kadar minyak jahe
PERHITUNGAN Massa minyak jahe
݉ܽ ܽݕ ݏݏ݉݅݊݇
݇ ܽݕ ܽ ݆ܽ ݄݁
Ψൌ ൈͳͲͲΨ ሺ
ൌݕ ݄݁ ݆ܽ ܽ ݕ ܾ݈ ݐሻെ
݉݅݊݇ ܾ݈
݈ݐ
݉ܽ ݈݄ܽܽܽ݁ ݆ܽ ݏݏ
UݓU݈ ݓ
Ͷǡͳ െ
ൌ ͳͲǡͻ ͵ Ͳ
Ͳǡʹ Ͷ
Ψൌ ൈ ͳͲͲΨ Ͳǡʹ Ͷ ݃ݎ
ൌ
ͳͲ
ʹ ǡͶΨ
Ψൌ