Anda di halaman 1dari 23

Negara hukum dan

demokrasi

Oleh : salfiya (194410008)


Rusdianto Adi Wijaya (194410009)
Mihbub Alam (204410011)
BAB I POLITIK DAN KEKUASAAN

A. Partai politik

politik adalah organisasi di mana seseorang atau


segolongan manusia berusaha untuk memperoleh serta
menggunakan kekuasaannya.
Menurut Edmund Burke Partai politik
adalah satu kelompok di mana orang akan bersatu padu,
dan berusaha untuk mempromosikan ideologi yang khas
oleh semua anggota kelompok demi kepentingan negara".
• Dalam kenyataannya di Indonesia, partai politik semul
a memainkan peranan yang penting dalam mengatur p
ertikaian (conflict management). Setelah rezim Soehar
to, dan masuk dalam suasana demokrasi, pertentanga
n dalam masyarakat, dalam konteks demokrasi, merup
akan sebuah hal yang lumrah. Partai-partai politik me
mbantu dalam merumuskan konflik-konflik serta berus
aha untuk mengatasi konflik-konflik yang berlaku seba
gaimana yang apat ditinjau berdasarkan isu konflik yan
g sering berlaku di seluruh Indonesia, sekitar tahun 19
59 hingga kini.
Partai politik merupakan saluran penyataan yang
penting berbentuk instrumen, ataupun agensi
untuk
mewakili rakyat dengan menyampaikan
permintaan mereka dalam proses
pendemokrasian politik. Seperti apa yang
dikatakan oleh Key "partai politik adalah institusi
asas untuk menterjemahkan keperluan massa
kepada dasar publik"
(V.O. Key 1961: 28).
B. Teori Tindakan (Action T
heory) Dalam Politik
• Dinamika politik menjadi sangat menarik ketika dikait
kan dengan teori tindakan (action theory). Teori ini dik
eluarkan oleh Max Weber (1864-1920) (lihat Andreski
S. 1989 Max Weber: Kapitalisme, Birokrasi, Agama, Ha
rtono. Terjemahan Yogyakarta: Tiara Wacana, 1-10). A
dapun teori perubahan politik yang diutarakan oleh R
ustous berjudul “Changes as Theme Of Political Scienc
e” dalam International Political Science Association Ro
untable, (Torino, September 1969) menyatakan perub
ahan politik adalah suatu fenomena yang dicetuskan
oleh ketidakpuasan keadaan atau situasi yang berlaku.
Dinamika politik juga bisa diaplikasikan ke dalam teori
sistem (system theory) yang ibawad oleh David Easton,
yang mengutarakan konsep input dan through put dan
out put.

I O
Faktor-faktor u
n Sistem Persetujuan Konstitusi
politi, Permintaan t
p ekonomi dan politik dan p
u sosial Indonesia Solusi u
t t
C. Konsep Pergeseran Kekuasaan Ditinjau
Dari Sudut Yuridis

Ungkapan “pergeseran”berasal
Pergeseran itu sendiri dapat
kata “geser” dan “bergeser”, yang
diartikan sebagai “peralihan”,
dapat berarti “beringsut atau
“perpindahan” atau “pergantian”.
"beralih sedikit”.

Jika makna pergeseran tersebut dihubungkan


dengan kata “kekuasaan”, maka dapat dikatakan
sebagai suatu peralihan, perpindahan atau
pergantian pada suatu kekuasaan.
• Pemakaian semua ungkapan “pergeseran” di at
as, secara umum menunjukkan bahwa makna
“pergeseran” itu masih berkisar pada makna p
erubahan atau peralihan. Sehingga dikatakan a
danya pergeseran kekuasaan apabila telah terja
di suatu perubahan atau peralihan, baik secara
fundamental (radikal) maupun tidak, terhadap
suatu fungsi kekuasaan menurut ketentuan kon
stitusional, yang disebabkan oleh faktor yuridis
maupun politis.
BAB II POLITIK DAN DISTRIBUSI
KEKUASAAN
A. Distribusi Kekuasaan Dalam UUD 1945

• Kosakata “distribusi” dapat diartikan sebagai pen


yaluran, pembagian atau pengiriman kepada beb
erapa orang atau beberapa tempat.Sementara d
alam bidang Hukum Tata Negara, istilah pembagi
an kekuasaan lebih dikenal dengan sebutan distri
bution of power atau division of power, yang ke
mudian diartikan pendistribusian kekuasaan
B. Kekuasaan Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR)

UUD 1945 sebelum amandemen telah


menentukan bahwa MPR sebagai lemb Kekuasaan MPR, menurut UUD
aga tertinggi negara atau sebagai bada
n tertinggi perwakilan rakyat (suprema 1945 sesudah amandemen,
cy of the people's consultative assembl hanya terdiri dari:
y). Prinsip ini menentukan bahwa keda 1). mengubah dan menetapkan
ulatan tetap berada di tangan rakyat da UUD;
n dilakukan sepenuhnya oleh MPR, kar
ena MPR adalah Penjelmaan seluruh ra 2). melantik Presiden/Wakil
kyat Indonesia (Vertelingsorgan des Wil Presiden,
lens des Staatsvolkes). 3). memberhentikan Presiden/
Wakil Presiden dalam masa
jabatannya
C. ekuasaan Institusi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Keberadaan DPR ada


kemiripannya dengan Sesudah amandemen UUD
Parlemen dalam negara yang 1945, DPR memiliki
menganut sistemparlementer kekuasaan yang lebih luas dan
(parliamentary executive lebih berkuasa dalam
system), yakni sama-sama pembuatan undang-undang.
berposisi sebagai lembaga
perwakilan rakyat.
D. Kekuasaan Institusi Kepresidenan, Presiden dan Menteri-Menteri
Presiden dan Menteri-Menteri menurut UUD 1945 adalah Presiden yang bertindak sebagai
kepala pemerintahan atau kepala eksekutif. Presiden yang memiliki kekuasaan
sebagaimana pandangan sistem pemerintahan presidensiil (non-parliamentary or fixed
executive system). Sebelum amandemen UUD 1945, kekuasaan Presiden yang

E. Kekuasaan Institusi Mahkamah Agung (MA)


Kehadiran MA sebagai salah satu lembaga kekuasaan
negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, pada dasarnya merupakan bagian dari
keinginan untuk mewujudkan Indonesia sebagai suatu negara hukum (rechtstaat).

F. Kekuasaan Dewan Pertimbangan Agung (DPA)


Keberadaan DPA dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, sebenarnya merupakan pengaruh
kolonial sebelumnya. Oleh karena, menurut Bagir Manan, tidak banyak negara yang
memiliki lembaga tersebut, kecuali negara-negara yang unsur ketatanegaraannya ada
hubungan dengan sistem pemerintahan Perancis. Sedangkan di Indonesia pada masa
kolonial Belanda,lembaga ini dikenal dengan sebutan Raad van Indie,
G. Kekuasaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Terdapat satu ayat dalam UUD 1945
sebelum amandemen, yang menentukan adanya lembaga kekuasaan negara yang bernama
BPK, yaitu ayat (5) Pasal 23 yang mengatakan, bahwa untuk memeriksa tanggung jawab
tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa
BAB III DINAMIKA POLITIK IN
DONESIA DARI MASA KE MASA
A. Era Orde Lama (ORLA) Per Alasan mengeluarkan dekrit
iode 1959-1966 presiden
• Pemilihan umum bangsa indonesia pertama kali • Menurut Sri Hardiman ada beberapa pertimba
terjadi di tahun 1955 pada masa pemerintahan s ngan yang diambil oleh Soekamo untuk menge
oekarno. Berbagai harapan sangat menyertai ke luarkan Dekrit tersebut, antara lain yaitu:
berhasilan Pemilu,yaitu agar terbentuknya seba • Anjuran Presiden Kembali ke UUD 1945 tidak
gian lembaga negara sebagaimana yang diaman
atkan oleh Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 s
memperoleh keputusan dari Konstituante.
ebelum amandemen dan mengganti UUDS 1950 • Sebagian besar anggota Konstituante menyata
kemudian mebuat UUD baru, Setelah hampir tig kan tidak lagi menghadiri sidang. Konstituante
a tahun bersidang, sejak bulan Maret 1956, waki tidak mungkin menyelesaikan tugasnya.
l-wakil rakyat yang berada di Konstituante belum • Membahayakan persatuan dan kesatuan negar
menghasilkan suatu produk berupa UUD baru ya a, nusa dan bangsa, serta merintangi pembang
ng diharapkan. Malah terjadi perdebatan sengit unan semesta.
antara dua kubu dengan kekuatan yang sama da
n tidak mau mengalah, akhirnya membawa Presi • Terpaksa menempuh satu-satunya jalan untuk
den Soekarno untuk intervensi, kemudian deng menyelamatkan Negara Proklamasi.
an intervensi soekarno berujung pada dikeluarka • Piagam Jakarta 22 Juni 1945 menjiwai UUD 19
nnya Dekrit pada tanggal 5 luli 1959. 45, dan merupakan rangkaian kesatuan denga
n konstitusi.
Prinsip yang disepakati antara Presiden
dengan Pemerintah pada 19 Februari 1959
• format politik Demokrasi Terpimpin,SBB:
• Untuk menyehatkan sistem kepartaian, harus dilakukan dengan penyederhanaan
partai-partai melalui pembaharuan undang-undang politik.
• Keanggotaan DPR, selain wakil partai-partai hasil pemilihan umum juga diadakan
wakil-wakil dari golongan fungsional.
• Wakil-wakil fungsional, selain diikutkan dalam daftar calon dari partai juga diangk
at oleh Presiden.
• Oleh karena itu, Presiden dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam
penyusunan daftar calon dengan dibantu oleh Front (Dewan) Nasional.
• Di DPR diikhtiarkan kerja sama di bawah bendera fungsional, yang dibantu oleh Fr
ont Nasional. Ikhtiar dilakukan dengan jalan musyawarah, dan tidak dengan penet
apan atas dasar sesuatu peraturan.
• Presiden mengangkat anggota-anggota DPRD dari ABRl yang berjumlah 35 orang,
karenanya ABRI tidak menggunakan haknya dalam pemilihan umum.
• Pembentukan Front Nasional dilakukan atas dasar Peraturan Pemerintah.
B. Era Orde Baru (ORBA) Periode
1966-1998.
• Peristiwa G-30-S/PKI pad • Munculnya Tritura
a akhir tahun 1965 bera
wal dari pemberontakan • pemberontakan G-30-S/PKI dapat
ditumpas, namun berbagai krisis,
G-30-S/PKI maka lahirlah khususnya krisis politik dan ekon
berbagai peristiwa ketata omi terus berlanjut sehingga mu
negaraan yang akhirnya nculnya aneka demonstrasi dan a
ksi sulit dihindari. Puncak dari ber
menjadi rangkaian untuk bagai demonstrasi dan aksi terse
menyudahi peran politik but melahirkan tiga tuntutan yan
Orde Lama dalam gelang g dikenal dengan Tritura (tiga tun
gang pemerintahan nega tutan rakyat), yaitu pembubaran
PKI, pembubaran Kabinet Dwikor
ra Republik Indonesia. a, dan turunkan harga barang.
Peristiwa Supersemar (Surat P
erintah 11 Maret)
• Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah kepa
da Soeharto guna mengambil segala tindakan yang di
anggap perlu untuk menjamin terciptanya keamanan
dan kestabilan pemerintahan atas nama Presiden/Pa
nglima Tertinggi/Pemimpin Besar. Surat perintah ters
ebut dikeluarkan pada tanggal 11 Maret 1966
• dengan Supersemar Soeharto dapat membubarkan P
KI serta mengambil tindakan pembaharuan dan stabil
itas politik, dan dengan Supersemar itu juga sebenarn
ya kekuasaan Soekarno dengan demokrasi terpimpin
nya menjadi hilang.
C. Era Reformasi Periode 199
8-Sekarang
• Era Reformasi adalah suatu periode pemerintahan yang bermaks
ud untuk memperbaiki dan/atau mengubah tatanan kehidupan b
erbangsa dan benegara dalam berbagai dimensi ke arah yang lebi
h baik dari sebelumnya.
• awal munculnya Era Reformasi ditandai dengan terjadinya krisis e
konomi, kemudian timbulah berbagai krisis lainnya semisal krisis
politik, hukum dan sebagainya. Krisis ekonomi yang sekarat terse
but mengakibatkan timbulnya tuntutan dari berbagai pihak, baik
dalam maupun luar negeri, agar Soeharto mundur dari jabatanny
a sebagai Presiden RI. Memuncaknya tekanan-tekanan tersebut,
akhirnya mendorong Soeharto untuk memilih mengundurkan diri
dari jabatan yang diembannya selama lebih kurang 32 tahun. Soe
harto lengser dari jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998.
Era reformasi Masa presiden B.J. Habibie
• Di masa ini, Era Reformasi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia yang baru dimulai.
• Era reformasi telah membawa pergeseran kekuasaan Presiden di Indonesia yan
g semula bersifat diktator ke arah yang demokratis, kekuasaan Presiden setela
h reformasi lebih berimbang, ditandai dengan diamandemennya UUD 45, di m
ana muncul lembaga-lembaga Negara yang baru, seperti misalnya Mahkamah
Konstitusi(MK), DPD, dll, dan apabila dalam waktu yang telah ditentukan Presid
en tidak mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui DPR, ma
ka secara langsung undang-undang itu sah dan berlaku, serta wajib untuk dilak
sanakan.
• masa kekuasaan Presiden Indonesia yang lebih berkuasa dalam mengamande
men adalah Presiden B.J. Habibie di mana 225 orang responden atau (85%) dar
i 300 orang keseluruhan responden..
• ada prospek yang cerah setelah diangkatnya B.J. Habibie sebagai Presiden ketig
a, terutama dalam rangka perbaikan ekonomi nasional yang sedang ‘sekarat”.
• demokrasi menjadi kebutuhan utama. Ia telah berubah posisinya dari sekedar
keinginan (want) menjadi kebutuhan (need).
Era reformasi masa KH ABDUR RAHMAN WAHID.

• Setetelah BJ HABIBI MENGUNDURKAN DIRI, SU MPR tersebut akhirnya


melahirkan Presiden RI Ke-4 yaitu Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
• Gus Dur merupakan Presiden RI yang pertama ditetapkan setelah terpil
ih secara demokratis dalam pemungutan suara di MPR. Naiknya Gus Du
r ke kursi kepresidenan lebih didukung oleh adanya koalisi besar antara
partai yang tergabung dalam Poros Tengah, Partai Golkar dan kekuatan
lainnya yang ada di MPR, dan bukan hanya oleh PKB yang dipimpinnya.
• Gusdur banyak memberhentikan MENTRI dari koalisi besar, seperti Ha
mzah Haz diberhentikan dari jabatan Menteri Kesejahteraan Rakyat, Yu
sril Ihza Mahendra diberhentikan dari jabatan Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia. Kemudian berturut-turut, seperti M. Nurmahmudi I
smail (Presiden/Ketua Umum Partai Keadilan) diberhentikan sebagai M
enteri Kehutanan, Jusuf Kalla (dari Partai Golkar) diberhentikan sebagai
Menteri Perindustrian dan Perdagangan serta Laksamana Sukardi (dari
PDIP) diberhentikan sebagai Menteri Negara Penanaman Modal dan Pe
mbinaan BUMN
BAB IV EKSISTENSI NEGARA HUKUM DI
INDONESIA
• Prinsip negara hukum pada prinsipnya mewujudkan
perlindungan hidup bagi rakyat terhadap tindak pe
merintahan.
• Philipus M. Hadjon, hanya mengemukakan hanya 3
(tiga) konsep negara hukum, yaitu:
• 1.Rechtstaats
• 2. the rule of law, dan
• 3. negara hukum pancasila.
• Menurut Sjahran Basah, arti negar • Negara hukum Indonesia memiliki ciri-cir
a hukum tidak terpisahkan dari pila i khas Indonesia. Salah satu dari ciri poko
k dalam negara hukum Pancasila adalah
rnya itu sendiri, yaitu paham kedau adanya jaminan terhadap freedom of reli
latan hukum. Paham itu adalah ajar gion atau kebebasan beragama. tiada te
an yang menyatakan bahwa kekuas mpat bagi ateisme atau propaganda anti
aan tertinggi terletak pada hukum agama di Bumi Indonesia, dan tidak bole
atau tiada kekuasaan lain apa pun. h terjadi pemisahan antara agama dan n
Terkecuali kekuasaan hukum semat egara baik secara mutlak, maupun secar
a nisbi, karena bertentangan dengan Pan
a yang dalam hal ini bersumber pa casila dan UUD 1945. Agama dan negara
da Pancasila selaku sumber dari se berada dalam hubungan yang harmonis.
gala sumber hukum • Dalam Negara hukum Pancasila, kepenti
• Pengertian Pancasila sebagai dasar ngan rakyat lebih diutamakan. Hal ini ber
negara termuat dalam pembukaan titik pangkal pada asas kekeluargaan dan
kerukunan.
Undang-Undang Dasar Negara Rep
ublik Indonesia Tahun 1945 pada A • Negara Hukum Pancasila mengarah kepa
da usaha untuk mewujudkan kesejahtera
linea Keempat. an masyarakat.Dalam pembukaan UUD 1
• Sebagai dasar negara dan ideologi 945, secara jelas tercantum tujuan Negar
negara, Pancasila membawa nilai-n a Republik Indonesia adalah untuk mem
ilai tertentu yang sesungguhnya be ajukan kesejahteraan umum atau dalam
rumusan lainnya adalah untuk mewujud
rsumber dan digali dari realitas sosi kan keadilan sosial bagi seluruh rakyat In
o-budaya bangsa Indonesia sendiri. donesia.
Terimakasih semoga bermanfaat
untuk kita semua
Wassalamu'alaikum wr.wb
.
.
.

Anda mungkin juga menyukai