Kelompok 6 (Merancang Media Pembelajaran)
Kelompok 6 (Merancang Media Pembelajaran)
Kelompok 6 :
Dalam kegiatan belajar mengajar kebutuhan sebagi keseimbangan antara kemampuan, keterampilan, dan
sifat siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki siswa.
2
Analisa karakteristik siswa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
3
2. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus jelas dan spesifik agar pendidik
mudah menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran tersebut.
Contoh :
Tujuan pembelajaran : ditunjukkan beberapa jenis media embelajaran, siswa SD
kelas 6 mampu membuat klasifikasi berdasarkan ciri fisik dan penggunaannya.
4
Ketentuan dalam merumuskan masalah, yaitu.
Learner Oriented, perumusan tujuan harus berdasarkan pada perilaku siswa.
Operational, perumusan tujuan dibuat secara spesifik.
ADCD
5
3. Perumusan Butir-Butir Materi
Perumusan butir materi harus berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam merumuskan butir-butir materi, yaitu:
1. Sahih atau valid
2. Tingkat kepentingan
3. Kebermanfaatan (utility)
4. Learnability
Contoh prumusan butir-butir materi:
a. Tujuan pembelajaran : Ditunjukkan beberapa jenis media pembelajaran, siswa SD
kelas 6 mampu membuat klasifikasi berdasarkan ciri fisik dan penggunaannya.
b. Butir-Butir Materi :
•Klasifikasi media berdasarkan ciri fisiknya
•Klasifikasi media berdasarkan penggunaannya.
6
4. Penyusunan Instrumen Evaluasi
Instrumen evaluasi bertujuan untuk mengukur pencapaian belajar siswa.
Contoh penyusunan instrumen, yaitu:
b. Butir-Butir Materi :
• Klasifikasi media berdasarkan ciri fisiknya
• Klasifikasi media berdasarkan penggunaannya.
c. Instrumen Tes
d. Perhatikan beberapa jenis media berikut ini dan kelompokkan media tersebut
berdasarkan ciri fisik dan penggunaannya!
b. Dari berbagai jenis media yang ada, jenis media manakah yang termasuk dalam kelompok
berdasarkan ciri fisik dan penggunaannya?
7
5. Menyusun Naskah Media/Prototipe
✘ Naskah media dibedakan menjadi 2, yaitu naskah media audio dan audio-
visual dan naskah media berbasis cetakan. Pada media audio dan audio
visual, naskah merupakan pedoman tertulis yang berisi informasi dalam
bentuk visual, grafis dan audio yang dijadikan acuan dalam pembuatan
media. Sedangkan pada media berbasis cetakan, menulis naskah merupakan
kegiatan menyusun media/prototipe media itu sendiri. Misalnya, modul,
buku ajar, dan sebagainya.
✘ Contohnya, seorang guru ingin mengembangkan media video pembelajaran
dengan format drama,animasi, atau lainnya, maka guru tersebut perlu
menuangkan ide, menjelaskan ilustrasi-ilustrasi yang diinginkan, narasi dan
lain-lain dalam sebuah naskah
8
6. Validasi ahli
9
7. Uji coba lapangan
10
Penulisan naskah media pembelajaran sd
1. Pengertian
Dalam menulis naskah semua informasi yang tidak akan di suarakan oleh pelaku harus di
tulis dengan huruf besar, sedankan narasi dan percakapan yang akan di baca oleh pelaku di
tulis dengan huruf kecil.adapun tahapan penulisan naskah audio yaitu :
a. Persiapan
b. Penelitian
c. Pengorganisasian informasi
d. Penulisan sinopsis dan treatment
e. Skenario atau naskah
11
2. Treatment
Treatment adalah uraian bentuk esai yang menggambarkan alur penyajian
media pembelajaran kita. Dengan membaca trearment guru diharapkan
mempunyai gambaran tentang urutan visual yang akan nampak pada
media serta narasi atau percakapan yang akan menyertai gambar media.
Sebuah trearment yang baik dapat memberikan gambaran tentang suasana
dari media yang kita buat.
12
a. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam media audio merupakan bahasa percakapan. Sebisa mungkin
penggunaan bahasa dalam media audio menggunakan kalimat-kalimat tunggal yang mudah
dimengerti oleh siswa.
13
Musik tema
Musik tema adalah musik pengenal atau musik yang menggunakan watak atau situasi dari
media audio yang dibuat. Biasanya musik tema menjadi ciri khas dari media audio yang
kita buat. sehingga saat media audio diputar, maka siswa langsung mengenali bah itu
merupakan media buatan kita.
Musik transisi
Musik transisi adalah musik yang digunakan sebagai penghubung dua adegan.
Durasi nya tidak lama, sekitar 20 menit sampai dengan 25 detik. Musik ini harus
sesuai dengan keseluruhan tema yang ada pada media audio yang kita buat.
Terkadang ada pula yang menggunakan musik tema sebagai musik transisi.
14
Musik jembatan ( bridge)
Musik jembatan jembatan atau bridge merupakan bentuk khusus dari musik transisi yang berfungsi
menjembatani antara dua buah adegan . contohnya saat adegan sedih akan beralih ke adegan gembira, maka
musik jembatan ini harus diawali dengan musik sedih dan di akhiri dengan musik gembira.
Musik latar belakang
Musik latar belakang atau musik pengiring digunakan untuk mengiringi pembacaan teks atau percakapan.
Musik pengiring berfungsi sebagai pendukung agar apa yang sedang dibacakan atau dibicarakan meresap
pada hati, pendengar, karena musik ini dapat menciptakan musik pengiring tidak boleh terlalu keras, terlalu
lemah atau pun dari lemah kemudian menjadi keras
Musik smash
Musik smash adalah musik tekanan atau kejutan biasnya musik ini digunakan dengan durasi yang singkat
dan tidak terlalu sering muncul.
15
C. Keterbatasan daya konsentrasi
16
. d.istilah yang sering dignakan dalam naskah
adapun istlah yang digubakan dalam naskah yakni :
• ANNOUCER (AAN) bertugaas sebagai pemberitahu suatu acara atau
program yang akan disampaikan
• NARATOR (NAR) BERTUGAS menginformasikan tentang pokok bahasan serta
tujuan yang akan dicapai dalam program/media yang akan disampaikan
• MUSIK menunjukkan pada sutradara bahwa dibarid itu diselipkan music
• SOUND EFFECT (FX) merupakan suara yang dimasukkan sebagai pemdukung
suasana miisalnya suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari
• FADE IN petunjuk bagi sutradara/pelaku bahwa harus diciptakan situasi seolah
olah ada orang mendekat. Dengan cara pelaku harus membaca teks dengan
semula mula mulut jauh dari mik kemudia semakin lama semakin dekat dengan
mik
17
• FADE OUT merupakan kebalikan dari fade in yaitu suasana yang
dilakukan seolah olah ada orang yang pergi menjauh caranya pelaku
harus membaca teks/berbicara dengan mulut yang awalnya dekat dengan
mik menjadi menjauh perlahan
• OFF MIKE membuat seolah olah ada orang yang berbicara dari jauh caranya
pelaku harus berbicara dengan mulut menjauhi mik
• MUSIK backsound,smash,tema,transisi,jembatan
18
e. Contoh format naskah audio
19
NO PELAKU/JENIS TEKS/ISI SUARA
SUARA
Musik pembuka Instrumental
1. FADE OUT Instrumeltal 1Disiapkan
2. ANN Halo anak anak siswa kelas 5 selamat berjumpa pada tema 8 s8b tema 1. Kali ini
kita akan membahas tentang “manusia dan lingkungan”. Sebelum memulai
pembelajaran kali ini,ayo kita dengarkan dialog berikut ini
MUSIK Instrumental 2 disiapkan
TRANSISI
DIALOG
Eva Iya lila,selain itu dengan membuang selain itu dengan membuang sampah pada
tempatnya,sama seperti kita menjaga agar lingkungan kita tetap sehat
20
5. Penulisan naskah audio-visual
a. persiapan naskah
naskah audio visual sering kali diartikan sebagai pedoman tertulis yang berisi informasi dalam
bentuk visual,grafis,dan audio sesuai dengan petunjuk dan pedoman tertentu, dengan adanya
naskah media pembelajaran dapat dikemas sesuai dengan jenis media
Fungsi naskah sebagai pedoman bagi penguna media dan pembuat media pembelajaran. Naskah
dikatakan baik apabila mengalami perencanaan yang matang dan melalui beberapa tahapan sebagai
berikut
Tahapann pertama : mencari topic bahasan. Contoh topic untuk pembuatan media audio-
visual untuk siswa kelas 5 SD
Judul / topic media : kebersihan lingkungan
21
Indicator kompetensi :
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari kebersihan lingkungan
2. Siswa mampu menngetahui dampak dari tidak menjaga kebersihan
lingkungan
3. Siswa mampu menjelaskan cara-cara menjaga kebersihan lingkungan
Dari topic diatas akan muncul beberapa gagasan mengenai format sajian yang ingin
dikembangkan
22
Tahapan kedua
Tahapan kedua merupakan pengumpulan data dan informasi untuk membuat media audio-
visual. Menurut Riyana ( 2006 ) dalam mengumpulkan data dan informasi ini harus
mengaji literatur, mensurvei sederhana atau melakukan penelitian secara rinci lerlebih
dahulu. Misalkan kita akan membuat idio tentang membuang sampah
Tahapan ketiga
Tahapan ketiga yaitu menyusun sinopsis dan treatment. Sinopsis merupakan ringkasan
cerita. Sinopsis diperlukan untuk memberikan gamabaran secara garis besar tentang isi dari
media/cerita yang kita buat. Pemakaian synopsis juga terdapat pada komik, pementasan
teater, novel, media audio, dan lain-lain. Treatment memberikan uraian ringkas secara
deskriptif ( bukan tematis ) tentang bagaimana suatu cerita atau pristiwa pembelajaran
( instructional event ) yang nantinya akan dibuat.
23
Adapun contoh sinopsis dan treatment menurut Riyana ( 2006 ) dengan tema
cerita “terdampar di pulau karang “
Sinopsis
“ episode menggambarkan suatu kecelakaan kapal ‘ impian ‘. Dua orang,
seseorang kakek dan cucu gadisnya, berhasil menyelamatkan diri ke pantai
pulau karang “.
Treatment
“ cerita diawali dengan fajar menyingsing di ufuk timur sebuah pulau karang
yang sepi dan gersang. Di kejauhan masih Nampak samar-samar bangkai
kapal “ impian “ yang terdampar.
24
b. Skenario ( shooting script )
skenario merupakannpetunjukan operasional dalam pelaksanaan
produksi atau pembuatan programnya adapun petugas yang
membutuhkan adanya scenario, yaitu : editor/ penyutingan gambar,
kameramen, pencatat adegan, sound man, dan masih banyak lagi.
c. Pengkajian / validasi naskah.
pada media audio-visual naskah yang kita buat harus dikaji terlebih
dahulu oleh tim ahli materi, ahli media dan ahli Bahasa. Ahli materi
memiliki tugas untuk mengkaji dari segi sajian materi dengan kurikulum
( standar isi ). Ahli media bertugas mengkaji dari segi penyajian media itu
sendiri, misalnya, animasi, perwatakan, alur program, musik, dan
sebagainya.
25
Sekian Presentasi Dari Kelompok
6 , Kami Ucapkan Terimakasih
Wassalamualaikum Wr.Wb
26